Perubahan masalah gizi dapat terjadi karena tiga faktor utama yakni;
Masyarakat yang memiliki tingkat sosial ekonominya Tinggi akan sangat berpengaruh pada
status Gizi nya, dimana masyarakat tersebut mampu memenuhi kebutuhan pangannya
dengan mudah apabila didukung dengan pengetahuan untuk mengolah dan mengatur pola
konsumsi nya. Jika memiliki pengetahuan yang luas maka dapat mengatur status gizinya
dengan baik, begitupun jika memiliki kemampuan terbatas dalam mengolah dan mengatur
pola konsumsinya maka akan berdampak pada penyakit degeneratif yang akan
mengakibatkan Gizi lebih, dan apabila masyarakatnya banyak yang memiliki status gizi
lebih maka kualitas SDM nya akan menurun. Dan apabila Tingkat sosial Ekonominya rendah
maka ada perubahan gaya hidup dimana masyarakat tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan pangannya, pola makannya pun berubah dari yang biasanya mengkonsumsi
makanan 4 sehat 5 sempurna menjadi mengkonsumsi makanan seadanya dan akan
berdampak pada penyakit degeneratif yang mengakibatkan seseorang menjadi Gizi Kurang
sehingga kualitas SDM nya pun menurun.
Angka kelahiran dapat diketahui dengan melihat ketebalan dari dasar piramida. Jika
dasar piramida sangat tebal, atau dalam bahasa lain, memiliki histogram yang panjang,
dapat dipastikan bahwa angka kelahiran wilayah tersebut tinggi. Angka kematian dapat
diketahui dengan melihat tren piramida dari bawah ke atas. Jika sisi piramida memiliki
sudut/slope yang landai maka diasumsikan bahwa terdapat angka kematian yang tinggi,
namun jika slope tersebut terjal dapat diasumsikan bahwa angka kematian rendah.
Angka harapan hidup, sama seperti angka kematian juga dapat diprediksi dengan melihat
slope dari piramida. Semakin terjal slope yang ada pada piramid, semakin tinggi pula
angka harapan hidup. Hal ini terjadi karena sedikit orang yang meninggal dan lebih
banyak penduduk yang dapat bertahan hidup hingga usia tua. Rasio ketergantungan
dapat dilihat dari jumlah total penduduk tidak produktif dibagi dengan penduduk
produktif, Komposisi ini bukan hanya merupakan pencerminan proses demografi masa
lalunya, tetapi juga sekaligus menggambarkan perkembangan penduduk pada masa yang
akan datang melalui proses kelahiran dan kematian. Umur merupakan salah satu
variabel terpenting dalam demografi, malah untuk mempelajari mortalitas, fertilitas dan
perkawinan. Begitupun dari segi perencanaan, sosiologi dan ekonomi, komposisi umur
penduduk menarik untuk dipelajari. Suatu penduduk yang memiliki proporsi usia tua
yang relatif besar akan cenderung berpandangan konservatif dan sebaliknya. Penduduk
seperti ini akan mempunyai jumlah pensiunan yang tinggi yang akan menjadi beban yang
cukup bagi tenaga kerja yang relatif agak kecil. Sebaliknya, penduduk yang mempunyai
golongan muda yang besar (penduduk muda) akan mempunyai anak usia sekolah yang
relatif besar; ini berarti beban pemerintah akan pula menjadi relatif besar untuk
menyediakan fasilitas sekolah bagi anak-anak tersebut.
Ketersediaan pangan per Kapita : adanya produksi pangan yang melimpah dan
produktifitas panennya luas, dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat
setempat sesuai dengan jumlah penduduk yang ada. Apabila ketersediaan pangan
nya rendah dan luas produktivitas panennya rendah, maka dibutuhkan bantuan
pasokan makanan dari luar yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi
masyarakatnya, jika tidak ada bantuan pasokan pangan, dan hasil produksi pangan
masyarakat setempat rendah, akan berdampak pada sumber daya manusia nya
sehingga dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Jumlah penduduk yang banyak
membutuhkan ketersediaan pangan yang banyak pula, jika ketersediaan pangan nya
tidak ada, diharapkan ada bantuan cadangan pangan serta sarana prasarana untuk
memenuhi kebutuhan gizi masyarakatnya.
NIM : 1807010286