Laporan PBL 1 Kelompok 8 (Baru)

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) I
DI RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A DAN RT 21
KELURAHAN NEFONAEK KECAMATAN KOTA LAMA
KOTA KUPANG
DISUSUN OLEH
1. Afita Jihan Sari NIM. 1807010241 9. Muhammad R. Rifandy NIM. 1807010288
2. Anugerah Th. Kia NIM. 1807010381 10. Mikael R. E Nabu NIM. 1807010377
3. David R. Dethan NIM. 1807010194 11. Pinto L. Benu NIM. 1807010438
4. Esryk Indriyani Kale NIM. 1807010351 12. Priska Kristin Geri NIM. 1807010179
5. James Yadson Tuan NIM. 1807010255 13. Rosadelima Kolo NIM. 1807010048
6. Jolyta Y. Mooy NIM. 1807010353 14. Virna C. P Saduk NIM. 1807010124
7. Kurniawati I. Benu NIM. 1807010387 15. Yufen Lorens Ati NIM. 1807010431
8. Lusiana F. P Kelen NIM. 1807010340
PRORAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
i
KOTA KUPANG
Disusun oleh :
Telah disetujui untuk diajukan dalam seminar Hasil PBL I pada
tanggal..............................
Kupang, November 2020
Dosen Pembimbing Lapangan,
Drs. Yoseph Kenjam, M. Kes

NIP. 195902271986011001
ii
KOTA KUPANG
Disusun oleh :
Telah diuji dan dipertahankan dalam seminar Hasil PBL I serta disetujui untuk
diperbanyak.
Mengetahui,
Ketua Panitia PBL I Dosen Pembimbing Lapangan,
Ribka Limbu, S.KM., M.Kes Drs. Yoseph Kenjam, M. Kes

NIP. 19741002 200312 2 001 NIP. 19590227 198601 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan penyertaan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I. Kami menyadari bahwa program
PBL ini memberikan sumbangan berarti dalam menerapkan teori yang telah
diperoleh dikampus dan mengaplikasikannya ditengah–tengah masyarakat. Selain
itu, kami juga memperoleh pengalaman yang berharga karena dapat melihat
secara langsung keadaan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan
masalah kesehatan.
Dalam pelaksanaan PBL I sampai dengan penulisan laporan ini, kami tidak
berjalan sendirian, tetapi berkat dorongan dan bantuan serta motivasi dari berbagai
pihak, maka kami dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, selayaknya
kami menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Apris A. Adu, S.Pt, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan ijin untuk
mengikuti kegiatan PBL 1.
2. Ibu Dr. Noorce Ch. Berek, S.KM., M.Kes, selaku Wakil Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan ijin
untuk mengikuti kegiatan PBL 1.
3. Ibu Ribka Limbu, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Panitia PBL 1.

iv
4. Bapak Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, pengawasan, serta
bimbingan kepada kami selama pelaksanaan PBL 1.
5. Bapak Titus Ratuarat, S.Sos, selaku Lurah Nefonaek beserta staf yang telah
menerima dan memberi data dalam pelaksanaan kegiatan PBL 1.
6. Bapak Drs. Djawa Mila Meha, selaku Ketua RW 1 Kelurahan Nefonaek
beserta masyarakat RT 4 yang telah membantu dan bekerja sama dengan
kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.
7. Bapak Drs. Djhon Frans, selaku Ketua RW 2 Kelurahan Nefonaek beserta
masyarakat RT 5, RT 6, dan RT 7 yang telah membantu dan bekerja sama
dengan kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.
8. Bapak Jhony Erasmus, selaku Ketua RW 3 Kelurahan Nefonaek beserta
masyarakat RT 8 dan RT 10 yang telah membantu dan bekerja sama dengan
kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.
9. Bapak Ferdi Malliwoge, SH, selaku Ketua RW 5 Kelurahan Nefonaek beserta
masyarakat RT 15 dan RT 17A yang telah membantu dan bekerja sama
dengan kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.
10. Bapak Johanis Lutuh, ST, selaku Ketua RW 6 Kelurahan Nefonaek beserta
masyarakat RT 21 yang telah membantu dan bekerja sama dengan kami
dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.
11. Orang Tua kami yang telah mendukung kami baik melalui doa, materi, dan
spirit sejak awal hingga akhir kegiatan PBL 1.

v
12. Rekan-rekan seangkatan kelompok VIII PBL I: Afita, Anugerah, David,
Esryk, James, Jolyta, Kurniawati, Lusiana, Mikael, Muhammad, Pinto,
Priska, Rosa, Virna, dan Yufen atas semua kerja sama yang dalam suka dan
duka, telah bersama-sama menjalani saat-saat yang menyenangkan selama
kegiatan PBL I.
Seperti bunyi pepatah “ Tak ada gading yang tak retak”, begitupun dengan
penulisan laporan kami ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari pembaca
yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan ini. Kiranya
laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua terutama demi
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kupang, 10 November 2020
Tim Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................. i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... vi
Daftar Tabel........................................................................................................ viii
Daftar Grafik ...................................................................................................... xix
Daftar Lampiran ................................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 4
1. Tujuan Umum .......................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus ......................................................................................... 4
BAB II METODOLOGI ....................................................................................... 5
A. Lokasi dan Waktu PBL I ................................................................................ 5
B. Jenis Data ....................................................................................................... 5
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 6
D. Metode Pengolahan Data dan Analisis Masalah ............................................ 7
E. Metode Penyajian Data .................................................................................. 7
BAB III GAMBARAN LOKASI PBL I .............................................................. 8
A. Analisis Situasi Umum Kelurahan ................................................................. 8
1. Keadaan Geografis ................................................................................... 8
2. Keadaan Demografis ................................................................................ 8
B. Analisis Situasi Umum RT ............................................................................ 9

vii
1. Keadaan Geografis ................................................................................... 9
2. Keadaan Demografis .............................................................................. 10
BAB IV HASIL KEGIATAN PBL I ................................................................. 19
A. Data Dasar Kesehatan Keluarga................................................................... 19
B. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat ................................................ 77
C. Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat .................................................... 80
D. Alternatif Pemecahan Masalah Keluarga ..................................................... 81
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82
A. Simpulan ...................................................................................................... 82
B. Saran ............................................................................................................. 83
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
viii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel IV. 1 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan
Utama dan Jenis Pekerjaan Utama Dalam Keluarga di
RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A,
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020 19
Tabel IV. 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
Dan Pengeluaran atau Belanja Dalam Rumah Tangga
Per Bulan di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT
15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
2020 20
Tabel IV. 3 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan
Dalam Rumah Tangga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8,
RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tahun 2020 21
Tabel IV. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan
Pekerjaan Sampingan dan Jenis Pekerjaan Sampingan
RT 10, RT 15, RT 17 A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tahun 2020 22
Tabel IV. 5 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak/Posisi Rumah
dan Jenis Bangunan Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,

ix
RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Nefonaek Tahun 2020 23
Tabel IV. 6 Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT 4,
RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan
RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020 24
Tabel IV. 7 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan Lantai Rumah
di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020 25
Tabel IV. 8 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Ventilasi
dan Luas Ventilasi Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
Tabel IV. 9 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Ventilasi
Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15,
RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020 27
Tabel IV. 10 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pencahayaan
Rumah Pada Siang Hari dan Kepadatan Hunian di RT
4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan
Tabel IV. 11 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Jamban
dan Ketersediaan Air Di Jamban di RT 4, RT 5, RT 6,
RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Kelurahan Nefonaek Tahun 2020 29

x
Tabel IV. 12 Distribusi Keluarga Berdasarkan Tipe Jamban Dan Jenis
Lantai Jamban di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
2020 30
Tabel IV. 13 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Septic
Tank dan Jarak Septic Tank Ke Sumber Air Minum di
Tabel IV. 14 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku
Membersihkan Jamban di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT
8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Tabel IV. 15 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Tempat
Sampah dan Penutup Tempat Sampah di RT 4, RT 5,
RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Tabel IV. 16 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Tempat Sampah
Tabel IV. 17 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Membuang/
Membersihkan/ Membakar Sampah di RT 4, RT 5, RT
6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21

xi
Tabel IV. 18 Distribusi Keluarga Berdasarkan Mekanisme
Pemusnahan Pengolahan Sampah Padat di RT 4, RT 5,
Tabel IV. 19 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan dan
Kelancaran Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di
Tabel IV. 20 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) di RT 4, RT 5, RT 6,
Tabel IV. 21 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis/Bahan Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) di RT 4, RT 5, RT 6,
Tabel IV. 22 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi
Membersihkan Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL) di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT
2020 40
Tabel IV. 23 Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

xii
Tahun 2020 41
Tabel IV. 24 Distribusi Keluarga Berdasarkan Keadaan Fisik Sumur
(Dinding Sumur, Bibir Sumur, Dan Lantai Sumur) di RT
Tabel IV. 25 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi
Membersihkan Sumur di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8,
Tahun 2020 43
Tabel IV. 26 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kualitas Air Sumur
(Warna, Keruh, Berasa, dan Berbau) di RT 4, RT 5, RT
6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Tabel IV. 27 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Hewan
Ternak/Peliharaan dan Kepemilikan Kandang di RT 4,
Tabel IV. 28 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang dan
Jarak Kandang Ternak/Peliharaan Dari Rumah di RT 4,

xiii
Tabel IV. 29 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan
Kandang di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT
2020 47
Tabel IV. 30 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Anak
Balita, Pemberian ASI, dan Perolehan Imunisasi di RT
Tabel IV. 31 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penolong Persalinan di
Tabel IV. 32 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penimbangan Balita di
Tabel IV. 33 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Makanan Pokok
Tahun 2020 51
Tabel IV. 34 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Konsumsi
Makanan Pokok Dalam Rumah Tangga di RT 4, RT 5,

xiv
Tabel IV. 35 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengkonsumsian Sayur
Dan Buah Setiap Hari di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8,
Tahun 2020 53
Tabel IV. 36 Distribusi Keluarga Berdasarkan Porsi Buah Dan Sayur
Yang Dikonsumsi Dalam Rumah Tangga di RT 4, RT 5,
Tabel IV. 37 Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan Yang
Dikonsumsi Dalam Keluarga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
Tabel IV. 38 Distribusi Keluarga Berdasarkan Lama Aktivitas Fisik
Yang Dilakukan Anggota Keluarga Setiap Hari di RT 4,
Tabel IV. 39 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Aktivitas Fisik
Tabel IV. 40 Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga
Yang Merokok di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
2020 58
xv
Tabel IV. 41 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Jumlah
Anggota Dalam Keluarga Yang Merokok di RT 4, RT 5,
Tabel IV. 42 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Perilaku Merokok
Anggota Keluarga Dalam Rumah di RT 4, RT 5, RT 6,
Tabel IV. 43 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Asuransi
Kesehatan di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT
2020 61
Tabel IV. 44 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyebaran Covid-19
Tabel IV. 45 Distribusi Keluarga Berdasarkan Masker Wajah di RT 4,
Tabel IV. 46 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penggunaan Masker
Diluar Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
2020 64
xvi
Tabel IV. 47 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Masker Yang
Selalu Digunakan Masyarakat di RT 4, RT 5, RT 6, RT
7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Tabel IV. 48 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku menghindari
menyentuh mulut/mata/hidung di RT 4, RT 5, RT 6, RT
Tabel IV. 49 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menutup
Hidung dan Mulut Menggunakan Tisu ketika
bersin/batuk di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
2020 67
Tabel IV. 50 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Berjabat
Tangan, Berciuman Hidung Dengan Orang Lain di RT
Tabel IV. 51 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Mencuci
Tangan Menggunakan Sabun dan air mengalir di RT 4,
Tabel IV. 52 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menjaga Jarak
Minimal 1 Meter Dengan Orang Lain Yang Berada Di

xvii
Tempat Umum di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
2020 70
Tabel IV. 53 Distribusi Keluarga Berdasarkan perilaku menghindari
kontak berdekatan dengan orang yang sedang sakit di
Tabel IV. 54 Distribusi Keluarga Berdasarkan Fasilitas Kesehatan
Yang Sering Dikunjungi di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT
Tabel IV. 55 Distribusi Keluarga Berdasarkan Keterjangkauan
Fasilitas Kesehatan di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8,
Tahun 2020 73
Tabel IV. 56 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jarak Rumah Ke
Tahun 2020 74
Tabel IV. 57 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyakit yang Dialami
3 bulan Terakhir di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT
10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tahun 2020 75
xviii
Tabel IV. 58 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyuluhan Yang
Didapat dan Jenis Penyuluhan Yang Pernah Didapat di

xix
DAFTAR GRAFIK
No. Grafik Judul Grafik Halaman
Grafik III. 1 Distribusi Penduduk di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07,
RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Berdasarkan
Jenis Kelamin Tahun 2020 11
Grafik III. 2 Distribusi Kepala Keluraga di RT 04, RT 05, RT 06, RT
07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020 12
Grafik III. 3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RT
04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
17A dan RT 21 Tahun 2020 13
Grafik III. 4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Usia di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17 dan
RT 21 Tahun 2020 14
Grafik III. 5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A
dan RT 21 Tahun 2020 15
Grafik III. 6 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A
dan RT 21 Tahun 2020 16
Grafik III. 7 Distribusi Responden Berdasarkan Agama di RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan
RT 21 Tahun 2020 17
xx
Grafik III. 8 Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan di
RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
17A dan RT 21 Tahun 2020 18

xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pemberitahuan Ke Kelurahan .................................................. 86
Lampiran 2 Surat Pemberitahuan RT .................................................................... 87
Lampiran 3 Lembar Absensi Kegiatan PBL 1 ...................................................... 88
Lampiran 5 Dokumentasi ...................................................................................... 89

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 merupakan suatu kegiatan
yang berguna untuk membantu pengembangan wawasan praktis dan
kemampuan profesional bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat,
yang dilaksanakan di luar kampus. Kegiatan ini dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melatih diri dalam melakukan
diagnosa masalah kesehatan yang ada di masyarakat untuk selanjutnya
dicarikan solusi pemecahan masalah. Dalam PBL 1 mahasiswa diharapkan
bersama masyarakat dapat mengidentifikasi masalah, memprioritaskan
masalah, mencari alternatif pemecahan masalah, dan melakukan intervensi
terhadap masalah tersebut. Fokus kegiatan PBL 1 ini adalah untuk menggali
data yang berhubungan dengan masalah kesehatan masyarakat yang
selanjutnya melakukan identifikasi dan penetapan prioritas masalah yang
dianggap urgen dan dapat dipecahkan serta memberikan alternatif
penyelesaian masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat kelurahan
Nefonaek Kecamatan Kota Lama Kota Kupang.
Kelurahan Nefonaek merupakan salah satu kelurahan di Kota Kupang
yang berlokasi di daerah perkotaan dengan akses ke fasilitas-fasilitas publik
cukup baik termasuk akses fasilitas kesehatan. Khusus RT 04, RT 05, RT
06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 rata-rata masyarakat
memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sedangkan
1
2
untuk pekerjaan mayoritas masyarakat bekerja sebagai pelajar/mahasiswa
dengan jumlah 190 orang dan sebanyak 150 orang bekerja sebagai
wiraswasta dan merupakan sumber penghasilan utama. Selain itu, untuk
menambah pendapatan dalam keluarga ada juga masyarakat yang memiliki
pekerjaan sampingan. Berdasarkan data kesehatan keluarga dari RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 pada
umumnya masyarakat memiliki perilaku membersihkan sampah dan
membakarnya di pekarangan rumah atau pada tempat sampah yang
disediakan tanpa memiliki penutup, selain itu juga banyak ditemukan
masyarakat yang memiliki perilaku merokok di dalam rumah, serta
memelihara ternak dengan jarak kandang ke rumah sangat dekat. Selain itu
juga, masyarakat RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
17A dan RT 21 kurang melakukan aktivitas fisik.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, mahasiswa telah
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang terdiri dari masalah
sampah, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok dalam rumah dan
ternak terkait dengan kepemilikan kandang dan pembersihannya. Dari
keempat masalah tersebut, untuk menentukan prioritas masalah kelompok
menggunakan metode CARL (Capibility, Accessability, Readiness dan
Leverage) dimana data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dan
menentukan skor serta kriteria pada keempat masalah yang ditentukan,
untuk menentukan prioritas masalah yang perlu diintervensi dilihat dari skor
tiap masalah, semakin besar skor masalah maka masalah tersebut perlu
3
ditindaklanjuti (intervensi). Berdasarkan besaran masalah yang telah
dijelaskan di bagian identifikasi masalah di atas, terdapat satu masalah yang
kami pilih untuk dijadikan prioritas masalah yaitu masalah sampah terkait
dengan pengolahan sampah dengan cara dibakar. Masalah ini dipilih untuk
diintervensi karena dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika
tidak ditangani dengan baik, masalah kesehatan yang dapat timbul misalnya
masalah gangguan pernapasan akibat asap hasil pembakaran sampah yang
mencemari lingkungan serta menimbulkan masalah kesehatan seperti infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA). Dari efek/dampak buruk inilah yang
mendorong kami untuk melakukan intervensi terhadap permasalahan
sampah.
B. Tujuan PBL 1
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan PBL 1 adalah untuk memperoleh pengalaman
kerja lapangan bagi mahasiswa, mendapatkan penyesuaian sikap dan
penghayatan terhadap masalah kesehatan dalam memperoleh
keterampilan analitik dan praktis dalam bidang kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengumpulan data di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT
08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 terkait dengan sosial ekonomi
dan kesehatan.
4
b) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di RT 04, RT 05, RT
06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 berdasarkan
data yang telah diperoleh.
c) Menentukan prioritas masalah dengan menggunakan metode CARL
(Capibility, Accessability, Readiness dan Leverage).
d) Menentukan alternatif pemecahan masalah yang cepat dan sesuai
dengan teori dalam ilmu kesehatan masyarakat.

BAB II
METODOLOGI
A. Lokasi dan Waktu PBL
1. Lokasi
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I dilaksanakan di wilayah RT
04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21
Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
2. Waktu
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I dimulai dengan kelompok
memasukan surat permohonan ijin pembagian kuesioner data kesehatan
keluarga ke Kelurahan Nefonaek pada tanggal 16 Oktober 2020 (Pukul
11:30 WIT). Setelah memperoleh ijin dari Kelurahan setempat pada
sabtu, 17 Oktober 2020 kelompok memasukan surat ijin ke RT/RW
untuk melakukan pembagian kuesioner data kesehatan keluarga.
Sedangkan untuk pembagian kuesioner data kesehatan keluarga,
observasi dan pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 19-24
Oktober 2020 dan dari pukul 12:00 WITA sampai 16:00 WITA.
B. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
responden dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi langsung
pada masyarakat di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
17A dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota
5
6
Kupang yang meliputi data sosial ekonomi, perumahan, jamban, tempat
sampah, SPAL, sarana air bersih, ternak, PHBS dan pelayanan kesehatan
serta perilaku pencegahan Covid-19.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait
dengan hal ini data gambaran umum Kelurahan Nefonaek yang
diperoleh dari Kantor Lurah Nefonaek.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Pengamatan/Observasi
Pengamatan atau Observasi yang dilakukan berupa pengamatan
terhadap kondisi fisik wilayah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08,
RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21. Serta pengamatan terhadap keadaan
rumah.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan–pertanyaan
kepada semua masyarakat per kepala keluarga berdasarkan kuesioner
yang telah diberikan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan yakni berupa pengambilan gambar
atau foto yang menunjuKKan keadaan nyata di lapangan. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang diambil dari
pedoman pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I. Kuesioner
ini memuat antara lain: identitas responden, data sosial ekonomi, data
7
perumahan, data kepemilikan jamban, data tempat sampah, data Saluran
Pembuanan Air Limbah (SPAL), data sarana air bersih, data kepemilikan
ternak, data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), data perilaku
pencegahan covid-19, dan data pelayanan kesehatan. Instrumen
pengumpulan data lainnya yang digunakan adalah kamera smartphone,
dalam hal ini digunakan untuk mengambil data sebagai dokumentasi
dan/atau pertanggungjawaban.
D. Metode Pengolahan Data dan Metode Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dengan bantuan kuesioner, diolah secara
manual dengan menggunakan Personal Computer dan program bawaan
Windows yaitu Microsoft Excel. Setelah data diolah, selanjutnya dimasukan
pada program Statstikal Package for the Social Sciens (SPSS) untuk di
analisis data mentah dari program excel. Dengan analisis yang ada dalam
menentukan prioritas masalah kelompok menggunakan pendekatan CARL
(Capibility, Accessability, Readiness dan Leverage).
E. Metode Penyajian Data
Selanjutnya untuk mempermudah proses identifikasi masalah dan
penentuan prioritas masalah yang perlu ditangani. Hasil analisis data dengan
bantuan SPSS, dijadikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi
yang disertai dengan narasi untuk memberikan penjelasan terkait dengan
grafik dan tabel yang disajikan.

BAB III
GAMBARAN LOKASI PBL 1
A. Analisis Situasi Umum Kelurahan
1. Keadaan Geografi
Kelurahan Nefonaek merupakan salah satu kelurahan yang berada
dalam wilayah Kecamatan Kota Lama dengan luas wilayah 0,41 km2.
Kelurahan Nefonaek terdiri dari 7 RW dan 25 RT, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan
b. Sebelah selatan berbatasan dengan
c. Sebelah barat berbatasan dengan
d. Sebelah timur berbatasan dengan
2. Keadaan Demografis
Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari Kelurahan
Nefonaek, jumlah penduduk Kelurahan Nefonaek adalah 3.353 Jiwa
yang terdiri dari 1.619 orang laki-laki dan 1.734 orang perempuan.
Jumlah RT/RW di Kelurahan Nefonaek adalah 25 RT dan 7 RW. Jumlah
KK adalah 681 KK.
8
9
B. Analisis Situasi Umum RT
1. Keadaan geografi
a. Batas-batas wilayah RT 04/RW 01 sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan RT 03, sebelah selatan berbatasan
dengan RT 08, sebelah timur berbatas dengan RT 12 dan barat
berbatasan dengan RT 01.
b. Batas-batas wilayah RT 05/RW 02 sebagai berikut :
dengan RT 06, sebelah timur berbatasan dengan RT 08 dan barat
c. Batas-batas wilayah RT 06/RW 02 sebagai berikut :
d. Batas-batas wilayah RT 07/RW 02 sebagai berikut :
e. Batas-batas wilayah RT 08/RW 03 sebagai berikut :
dengan RT 09 dan 10, sebelah timur berbatasan dengan RT 12 dan
barat berbatasan dengan RT 05.

10
f. Batas-batas wilayah RT 10/RW 03 sebagai berikut :
g. Batas-batas wilayah RT 15/RW 05 sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan RT 12 dan 13, sebelah selatan
berbatasan dengan RT 16, sebelah timur berbatasan dengan RT 17 dan
barat berbatasan dengan RT 10.
h. Batas-batas wilayah RT 17A/RW 05 sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pasir Panjang, sebelah
selatan berbatasan dengan Kelurahan Fatululi, sebelah timur
berbatasan dengan Kelurahan Oeba dan barat berbatasan dengan RT
17.
i. Batas-batas wilayah RT 21/RW 06 sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan RT 5 dan RT 06, sebelah selatan
berbatasan dengan Kelurahan Fatululi, sebelah timur berbatasan
dengan RT 20 dan barat berbatasan dengan Kelurahan Oeba.
2. Keadaan Demografi
a) Gambaran Umum
Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari Kelurahan
Nefonaek Jumlah penduduk RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
10, RT 15, RT 17A dan RT 21 adalah sebanyak 1.193 jiwa dengan
perempuan sebanyak 586 jiwa dan laki-laki sebanyak 608 jiwa dan
11
ditempati oleh 264 Rumpun Keluarga. Berikut adalah distribusi
penduduk di berdasarkan RT :
a. Distribusi Penduduk RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
RT 15, RT 17A dan RT 21 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020
Grafik III.1 Distribusi Penduduk RT 04. RT 05. RT 06,

RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21
Berdasarkan Jenis Kelamin.
LAKI-LAKI PEREMPUAN
99
62 67 81 76
61 58 47 57
72 56 52 68 73 54 57 88 66
RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08 RT 10 RT 15 RT RT 21
17A
Sumber: Data Primer PBL 1, 2020
Berdasarkan Grafik III.1 di atas dapat diketahui bahwa
jumlah penduduk di RT 04, RT 05. RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
RT 15, RT 17A dan RT 21 sebesar 1.193 jiwa dengan jumlah
perempuan lebih sedikit dari pada laki-laki yaitu perempuan
sebanyak 586 jiwa dan laki-laki sebanyak 608 jiwa.

12
b. Distribusi Kepala Keluarga RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08,
RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2020
Grafik III.2 Distribusi Kepala Keluraga RT 04. RT 05.

RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21
Berdasarkan Jenis Kelamin
LAKI-LAKI PEREMPUAN
13
11 5 9 60
27 5 3 6 6 0
23 11 14 18 26 17 22
17A
Berdasarkan Grafik III.2 di atas dapat di ketahui bahwa
Rumpun Keluarga di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
RT 15, RT 17A dan RT 21 sebesar 264 keluarga dengan jumlah
kepala keluarga berjenis kelamin perempuan lebih sedikit dari pada
laki-laki yaitu perempuan sebanyak 58 orang dan laki-laki
sebanyak 218 orang.
b) Gambaran Responden
Berdasarkan data primer yang didapatkan kelompok saat
pembagian kuesioner, jumlah total responden yang berpartisipasi
adalah 588 orang dari 150 KK, dengan distribusi sebagai berikut :
13
a. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RT 04, RT 05,
RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Tahun
2020
Grafik III.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamindi RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
RT 15, RT 17A dan RT 21
LAKI-LAKI PEREMPUAN
28 28 24 15 21 21 24 90 37
30 27 26 23 31 23 21 89 30
17A
Dari Grafik III.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
responden dari RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT
15, RT 17 dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama
sebesar 588 jiwa dari 150 KK, yang terdiri dari jumlah laki-laki
sebesar 300 jiwa dan perempuan 288 jiwa.

14
b. Distribusi Responden Berdasarkan Usia di RT 04, RT 05, RT 06,
RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Tahun 2020
Grafik III.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Usia di RT 04, RT 05,
2020
RT 04 RT 05 RT 06
RT 07 RT 08 RT 10
RT 15 RT 17A RT 21
>61 TH 5 3 10 5 1 7 4 13 9
51-60 TH 6 43 7 6 6 7 24 8
41-50 Tahun 6 12 7 6 15 5 10 26 8
31-40 Tahun 10 10 7 4 2 7 1 20 10
20-30 Tahun 6 11 8 8 9 8 11 46 13
13-19 Tahun 15 4 7 4 12 5 8 32 13
6-12 Tahun 4 6 5 2 4 3 4 12 5
0-5 Tahun 6 5 323 30 6 1

Dari Grafik III.4 di atas dapat diketahui bahwa responden
dari RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama di
dominasi oleh penduduk dengan rentang usia 20-30 tahun dengan
jumlah 120 orang diikuti dengan penduduk rentang usia 13-19
tahun dengan jumlah 100 orang. Rentan usia dengan angka terkecil
15
adalah penduduk dalam kelompok usia 0-5 tahun dengan jumlah
29 orang.
c. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RT 04, RT 05,
2020
Grafik III.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan
RT 21 Tahun 2020
TIDAK SEKOLAH TK/PAUD SD/MI
SMP/MTS SMA/SMK/ MA D3
S1 S2 S3
RT 21 10 8 6 25 10 15 11
RT 17A 51 12 26 74 10 43 30
RT 15 10 4 5 20 3 10 20
RT 10 3 1 4 3 15 5 13 0
RT 08 30 7 11 20 2 9 0
RT 07 11 3 3 19 1 10 0
RT 06 21 5 7 29 0 6 0
RT 05 4 2 5 6 18 0 16 4 0
RT 04 2 4 4 11 27 2 6 20
Dari Grafik III.5 di atas dapat diketahui bahwa Responden
dominasi dengan penduduk yang berpendidikan SMA sebesar 247

16
orang dan tingkat pendidikan dengan jumlah terkecil yaitu S3
(Doktor) dengan jumlah 1 orang.
d. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RT 04, RT 05, RT
06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17 A dan RT 21 Tahun 2020
Grafik III.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RT 04, RT 05,
2020
PNS POLISI/ TNI
WIRASWASTA WIRAUSAHA
PETANI/BURUH IRT
PELAJAR/MAHASISWA TIDAK BEKERJA
LAINNYA
RT 21 8 1 15 10 10 22 5 5
RT 17A 24 4 31 41 27 60 20 8
RT 15 11 0 6 20 6 18 02
RT 10 6 1 8 10 8 6 8 6
RT 08 5 1 8 11 9 20 4 3
RT 07 10 0 9 0 4 8 5 2
RT 06 4 2 12 10 4 12 12 3
RT 05 9 0 11 01 9 20 5 0
RT 04 4 0 15 01 10 24 31
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama memiliki
jenis pekerjaan terbanyak sebagai pelajar/mahasiswa dengan
jumlah 190 orang diikuti responden yang bekerja sebagai

17
wiraswasta sebanyak 115 orang, sedangkan jenis pekerjaan dengan
jumlah paling sedikit adalah petani/buruh dengan jumah 4 orang.
e. Distribusi Responden Berdasarkan Agama di RT 04, RT 05, RT
06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Tahun 2020
Gr afik III.7
Distr ibusi Responden Ber dasar kan Agama di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan
RT 21 Tahun 2020
RT 04
KONGHUCU RT 05
BUDHA RT 06
HINDU RT 07
RT 08
KHATOLIK
RT 10
PROTESTAN
RT 15
ISLAM
RT 17
0 50 100 150 200 250 RT 21
Dari Grafik III.7 di atas dapat diketahui bahwa Responden
dominasi oleh responden dengan agama Islam dengan jumlah 230
responden diikuti dengan responden beragama Kristen Protestan
dengan jumlah 227 responden. Sedangkan agama dengan jumlah
responden terkecil adalah Agama Budha dan Konghucu dengan
masing-masing 0 responden.
18
f. Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21
Tahun 2020
Grafik III.8 Distribusi Responden Berdasarkan Status

Perkawinan di RT 04. RT 05. RT 06, RT 07, RT 08, RT
10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Tahun 2020
RT 04 RT 05 RT 06 RT 07 RT 08
RT 10 RT 15 RT 17 RT 21
JANDA/DUDA 2 6 3 3 10 2 11 1
LAKI-LAKI BELUM MENIKAH 16 15 15 11 21 11 12 54 16
LAKI-LAKI SUDAH MENIKAH 12 10 11 10 10 11 10 30 16
PEREMPUAN BELUM MENIKAH 15 12 10 5 9 10 12 50 18
PEREMPUAN SUDAH MENIKAH 13 12 11 9 11 12 9 34 16
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama lebih di
dominasi oleh responden laki-laki yang belum menikah dengan
jumlah total 171 responden. Sedangkan status perkawinan dengan
jumlah responden terkecil adalah status janda/duda dengan jumlah
29 Orang.
BAB IV
HASIL KEGIATAN PBL 1
A. Data Dasar Kesehatan Keluarga
Berdasarkan data Primer yang diambil langsung pada saat Pengalaman
Belajar Lapangan I, Kelompok VIII, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Nusa Cendana, Tahun 2020 diperoleh data sebagai berikut:
1. Faktor Sosial Ekonomi
a. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan Utama dan Jenis
Pekerjaan Utama Dalam Keluarga di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT
08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.1 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pendapatan

Utama dan Jenis Pekerjaan Utama Dalam Keluarga di
RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
17A dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Sumber Total Pekerjaan Total
Pendapatan N % Utama N %
Ayah 94 62.7 PNS 39 26
Ibu 23 15.3 Petani 4 2.7
Anak 9 6 Wiraswasta 63 42
>1 24 16 Lainnya 44 29.3
Jumlah 150 100 Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.1 dapat disimpulkan bahwa dari 150
responden (KK) kebanyakan sumber pendapatan utama dalam keluarga
dengan jumlah 94 KK (62,7%) di dapat dari pendapatan Ayah,
19
20
sedangkan pendapatan terendah berasal dari Anak dengan jumlah 9 KK
(6%) dan pada tabel di atas yang menjawab lainnya yaitu sumber
pendapatan berasal lebih dari 1 individu, sedangkan pekerjaan utama
terbanyak yaitu wiraswasta dengan jumlah 63 KK (42%) dan pekerjaan
utama yang terendah yaitu petani dengan jumlah 4 KK (2,7%) dan
pekerjaan utama lainnya yaitu buruh, perawat, ojek, satpam, sopir,
karyawan dengan jumlah 44 KK (29,3%).
b. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan dan Pengeluaran
atau Belanja Dalam Rumah Tangga Per Bulan di RT 04, RT 05, RT 06,
RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan

dan Pengeluaran atau Belanja Dalam Rumah Tangga
Per Bulan di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
2020\
Total Total
Pengeluaran Pengeluaran
N % N %
< Rp. 100.000 6 4 < Rp. 100.000 9 6
Rp. 100.000 -Rp. 500.000 12 8 Rp. 100.000-Rp. 500.000 26 17.3
Rp. 600.000 - Rp. 1.000.000 33 22 Rp. 600.000-Rp. 1.000.000 41 27.3
> Rp. 1.000.000 99 66 > Rp. 1.000.000 74 49.3
responden (KK) kebanyakan berpendapatan sebesar > Rp. 1.000.000

21
dengan jumlah 99 KK (66%) sedangkan yang berpendapatan paling
rendah sebesar < Rp.100.000 terdapat 6 KK (4%). Pada pengeluaran
terbesar > Rp. 1.000.000 dengan jumlah 77 KK (49,3%) sedangkan
pengeluaran paling terendah sebesar < Rp. 100.000 terdapat 9 KK (6%).
c. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Dalam Rumah
Tangga di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A,
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel IV.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Dalam Rumah Tangga di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07,
Nefonaek Tahun 2020
Total
Tanggungan
N %
1 Orang 22 14.7
2 Orang 22 14.7
3 Orang 31 20.7
4 Orang 31 20.7
5 Orang 26 17.3
6 Orang 11 7.3
7 Orang 2 1.3
8 Orang 2 1.3
9 Orang 1 0.7
10 Orang 2 1.3
Total 150 100
22
responden (KK) jumlah tanggungan terbanyak yaitu 3 orang dan 4 orang
dengan jumlah 31 KK (20,7%) sedangkan jumlah tanggungan terendah
yaitu 9 orang dengan jumlah 1 KK (0,7%).
d. Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Pekerjaan Sampingan
dan Jenis Pekerjaan Sampingan Dalam Rumah Tangga di RT 04, RT 05,
RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Nefonaek Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan
Pekerjaan Sampingan dan Jenis Pekerjaan
Sampingan Dalam Rumah Tangga di RT 04, RT 05,
RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17 A, dan
RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total Total
P. Sampingan Jenis P. Sampingan
N % N %
Kos-Kosan 1 0.7
Ya 39 26 Wiraswasta 35 23.3
Olshop 3 2
Tidak 111 74 Tidak ada P. Sampingan 111 74

responden (KK) yang tidak memiliki pekerjaan sampingan sebesar 111
KK (74%) sedangkan yang memiliki pekerjaan sampingan sebanyak 39

23
KK (26%). Pada tabel jenis pekerjaan sampingan di atas, yang tidak
memiliki pekerjaan sampingan sebanyak 111 KK (74%) sedangkan jenis
pekerjaan sampingan terendah yaitu mempunyai kos-kosan sebanyak 1
KK (0,7%).
2. Faktor Lingkungan
1. Perumahan
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak/Posisi Rumah dan Jenis
Bangunan Rumah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT
15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel IV.5 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak/Posisi Rumah

dan Jenis Bangunan Rumah di RT 04, RT 05, RT 06,
Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total Total
Posisi Rumah Jenis Bangunan
N % N %
Pinggir Jalan 119 79.3 Permanen 136 90.7
Dekat Kali/Sungai 9 6 Semi Permanen 13 8.7
Dekat Fasilitas Umum 11 7.3
Darurat 1 0.7
Dalam Kompleks 11 7.3
Berdasarkan tabel IV.5 di atas dapat dilihat bahwa posisi rumah
masyarakat Kelurahan Nefonaek paling banyak adalah di pinggir jalan
dengan frekuensi sebanyak 119 buah (79,3%), kemudian diikuti
dengan dekat fasilitas umum dan dalam kompleks dan perumahan

24
masing-masing berjumlah 11 dengan persentase 7,3%, dan posisi
rumah dekat kali atau sungai berjumlah 9 buah dengan persentase
6,0%. Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa jenis
bangunan rumah pada masyarakat Kelurahan Nefonaek paling banyak
adalah bangunan permanen dengan frekuensi 136 bangunan
persentase 90,7%, kemudian diikuti dengan bangunan semi permanen
berjumlah 13 buah persentase 8,7%, dan yang terakhir adalah jenis
bangunan darurat berjumlah 1 buah dengan persentase 0,7%.
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT 04, RT 05, RT
06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.6 Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT

04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total
Luas Rumah
N %
15-50 m2 22 14.7
51-85 m2 22 14.7
86-120 m2 31 20.7
121-155 m2 31 20.7
156-190 m2 26 17.3
191-225 m2 11 7.3
226-260 m2 2 1.3
Total 150 100
25
Berdasarkan tabel IV.6 di atas dapat dilihat bahwa masyarakat
Kelurahan Nefonaek memiliki luas lantai rumah yang berbeda-beda
berdasarkan luas bangunan yang dimiliki. Dengan jumlah terbanyak
pada luas rumah 86-120 m2 dan 121-155 m2 dengan jumlah masing-
masing 31 dengan persentase 20,7%, selanjutnya 156-190 m2
berjumlah 26 dengan persentase 17,3%, selanjutnya 15-50 m2 dan 51-
85 m2 yaitu masing-masing berjumlah 22 dengan persentase 14.7%,
191-225 m2 dengan jumlah 11 persentase 7,3%, selanjutnya 226-260
m2 dengan jumlah 2 persentase 1,3%.
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan Lantai Rumah di RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.7 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan Lantai

Rumah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
Tahun 2020
Total
Bahan Lantai Rumah
N %
Keramik 112 74.7
Semen 35 23.3
Tanah 2 1.3
Semen dan Keramik 1 0.7
Total 150 100
Kelurahan Nefonaek memiliki beberapa jenis bahan lantai rumah,

26
dengan frekuensi terbanyak berbahan keramik yaitu 112 dengan
persentase 74,7%, kemudian diikuti berbahan semen dengan frekuensi
35 dengan persentase 23,3%, berbahan tanah dengan frekuensi 2
dengan persentase 1,3%, dan yang berbahan campuran antara semen
dan keramik dengan frekuensi 1 persentase 0,7%.
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Ventilasi dan Luas
Ventilasi Rumah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT
dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.8 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan
Ventilasi dan Luas Ventilasi Rumah di RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A,
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total Total
Kepemilikan Ventilasi Luas Ventilasi
N % N %
Ya 146 97.3 < 10 % 71 47.3
Tidak 4 2.7 > 10 % 79 52.7
Kelurahan Nefonaek sebanyak 146 rumah memilik ventilasi dengan
frekuensi 97,3% dan 4 rumah lainnya tidak memiliki ventilasi dengan
persentase 2,7%. Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa
masyarakat Kelurahan Nefonaek memiliki luas ventilasi yang berbeda

27
dengan frekuensi 71 untuk luas ventilasi <10% dari luas lantai dengan
persentase 47,3% dan >10% dari luas lantai dengan frekuensi 79
dengan persentase 52,7%.
e. Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Ventilasi Rumah di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Tabel IV.9 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Ventilasi
Rumah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
Tahun 2020
Total
Bentuk Ventilasi
N %
Satu Arah 73 48.7
Dua Arah 71 47.3
Satu dan Dua Arah 6 4
Jumlah 150 100
Kelurahan Nefonaek memiliki beberapa bentuk ventilasi dengan
frekuensi terbanyak sebanyak 71 dengan bentuk 2 arah persentase
47,3%, berbentuk satu arah dengan frekuensi 73 dengan persentase
48,7%, selain itu terdapat rumah yang memiliki ventilasi satu arah dan
dua arah sebesar 6 dengan persentase 4%.
f. Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pencahayaan Rumah
Pada Siang Hari dan Kepadatan Hunian di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,

28
RT 8, RT 10, RT 15, RT 17 A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
2020, dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.10 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi
Pencahayaan Rumah Pada Siang Hari dan
Kepadatan Hunian di RT 04, RT 05, RT 06, RT
07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Total Total
Pencahayaan Kepadatan Hunian
N % N %
< 15-20% 67 44.7 < 2,5 m2-3 m2 Tiap Anggota 65 43.3
> 15-20% 83 55.3 > 2,5 m2 -3 m2 Tiap Anggota 85 56.7
Kelurahan Nefonaek memiliki beberapa jalan masuk cahaya dengan
luas sekurang-kurangnya >15-20% dengan frekuensi 83 persentase
55,3% dan jalan masuk cahaya dengan luas sekurang-kurang < 15-
20% dengan frekuensi 67 persentase 44,7%. Berdasarkan tabel di atas
juga dapat dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Nefonaek memiliki
kepadatan hunian dengan perbandingan luas lantai dengan jumlah
anggota keluarga yang menghuni > 2,5-3 m2 tiap anggota keluarga
dengan frekuensi 85 dengan persentase 56,7%, dan kepadatan hunian
dengan perbandingan luas lantai dengan jumlah anggota keluarga

29
yang menghuni < 2,5-3 m2 tiap anggota keluarga dengan frekuensi 65
dengan persentase 43,3%.
2. WC
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Jamban dan Jamban di
RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT
21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel berikut:
Jamban dan Ketersediaan Air di Jamban di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT0 8, RT 10, RT 15, RT
Total Ketersediaan Total

Kepemilikan Jamban
N % Air di Jamban N %
Milik Sendiri (1 KK 135 90
Cukup 145 96.7
Memakai Sendiri)
Pemakaian Bersama
(Dipakai Lebih Dari 1 15 10 Tidak Cukup 5 3.3
KK)
Berdasarkan data dari tabel IV.11 dapat disimpulkan bahwa
penduduk di Kelurahan Nefonaek (150 KK) sebagian besar memiliki
jamban sendiri yaitu berjumlah 135 KK (90%) namun terdapat 15 KK
(10%) yang tidak memiliki jamban. Sementara untuk ketersediaan air
di jamban berdasarkan data diketahui terdapat 145 KK (96.7%) yang

30
memiliki ketersediaan air yang cukup sedangkan terdapat 5 KK
(3.3%) yang memiliki ketidakcukupan air di jamban.
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Tipe Jamban dan Jenis Lantai di
Jamban di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Tabel IV.12 Distribusi Keluarga Berdasarkan Tipe Jamban dan
Jenis Lantai Jamban di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07,
Nefonaek Tahun 2020
Total Jenis Lantai Total

Tipe Jamban
N % Jamban N %
Jongkok 76 50.7 Keramik 108 72.0
Ceplung 7 4.7 Semen 40 26.7
Duduk 47 31.3
Lainnya 2 1.3
Duduk dan Jongkok 20 13.3
Berdasarkan tabel IV.12 dapat disimpulkan dari 150 responden
terdapat 76 KK (50.7%) memiliki tipe jamban jongkok, 47 KK
(31.3%) memiliki tipe jamban duduk, 20 KK (13.3%) memiliki dua
tipe jamban yakni tipe jamban duduk dan jongkok, sedangkan 7 KK
(4.7%) memiliki tipe jamban cemplung. 108 KK (72%) memiiki jenis
lantai jamban dengan bahan keramik, 40 KK (26.7%) memiliki jenis
lantai jamban dengan bahan semen, dan 2 KK (1.3%) memiliki jenis

31
lantai jamban dengan bahan keramik dibagian dalam dan semen
dibagian luar.
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Septic Tank dan Jarak
Septic Tank Ke Sumber Air Minum di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07,
RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.13 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Septic
Tank dan Jarak Septic Tank Ke Sumber Air Minum
di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15,
RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Kepemilikan Septic Total Total

Tank N % Jarak N %
Ada 150 100 < 10 Meter 62 41.3
Tidak Ada 0 0 > 10 Meter 88 58.7
Berdasarkan Tabel IV.13 dapat disimpulkan bahwa dari 150
responden seluruhnya memiliki septictank, sedangkan untuk jarak
septictank ke sumber air minum terdapat 62 KK (41.3%) memiliki
jarak <10 meter dan 88 KK (58.7%) memiliki jarak septictank ke
sumber air minum dengan jarak >10 meter.

32
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Membersihkan Jamban di
Tabel IV.14 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku
Membersihkan Jamban di RT 04, RT 05, RT 06,
Total
Perilaku Membersihkan Jamban
N %
Seminggu Sekali 63 42
Lebih Dari Sekali Dalam Seminggu 61 40.7
2 Minggu Sekali 9 6
> 2 Minggu Sekali 3 2
Lainnya 14 9.3
Total 150 100
responden terdapat 63 KK (42.0%) memiliki perilaku membersihkan
jamban dengan frekuensi seminggu sekali, 61 KK (40.7%) memiliki
frekuensi pembersihan jamban lebih dari sekali dalam seminggu, 9
KK (6%) memiliki frekuensi pembersihan jamban 2 minggu sekali
dan 3 KK (2%) memiliki frekuensi pembersihan jamban >2 minggu
sekali serta terdapat 14 KK (9.3%) memiliki frekuensi pembersihan
jamban setiap harinya.
3. Tempat Sampah
33
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Tempat Sampah dan
Penutup Tempat Sampah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020,
Tempat Sampah dan Penutup Tempat Sampah di
RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15,
RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
2020
Kepemilikan Tempat Total Tutupan Tempat Total
Sampah N % Sampah N %
Ya 46 30.7
Ya 113 75.3
Tidak 67 44.7
Tidak 37 24.7 Tak ada tempat sampah 37 24.7

Berdasarkan tabel IV.15 di atas dari 150 responden dapat
dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Nefonaek yang memiliki
kepemilikan tempat sampah dengan frekuensi 113 dengan persentase
75,3% dan yang tidak memiliki kepemilikan tempat sampah sebanyak
37 dengan persentase 24,7%.

34
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Tabel IV.16 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Tempat
Sampah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
Tahun 2020
Total
Jenis Tempat Sampah
N %
Tidak Memiliki Tempat Sampah 37 24.7
Bak Sampah Dari Kayu/Semen 4 2.7
Lubang Sampah 9 6
Keranjang 74 49.3
Lebih dari satu tempat sampah beda jenis 26 17.3
Total 150 100
dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Nefonaek memiliki beberapa
jenis tempat sampah, yang tidak memiliki tempat sampah berfrekuensi
37 dengan persentase 24.7%, tempat sampah dari kayu berfrekuensi 4
dengan persentase 2,7%, yang memiliki jenis pembuangan dengan
lubang berfrekuensi 9 persentase 6%, keranjang berfrekuensi 74
dengan persentase 49,3%, dan lainnya yaitu memiliki lebih dari 1 jenis
tempat pembuangan sampah yang berfrekuensi 26 dengan persentase
17,3%.
35
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Membuang/
Membersihkan/Membakar Sampah di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07,
RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Membuang/Membersihkan/Membakar Sampah
di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tahun 2020
Total
Perilaku
N %
Dibuang dan Dibakar 8 5.3
1x Seminggu 36 24.0
2x Seminggu 29 19.3
3x Seminggu 32 21.3
4x Seminggu 4 2.7
5x Seminggu 29 19.3
Setiap Hari 1 .7
Tidak Pernah 11 7.3
Total 150 100
dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Nefonaek yang membuang dan
membakar sampah berfrekuensi 8 persentase 5,3%, 1x seminggu
membuang/membersihkan dan membakar berfrekuensi 36 persentase
24%, 2x seminggu membuang/membersihkan dan membakar

36
berfrekuensi 29 persentase 19,3%, 3x seminggu membuang/
membersihkan dan membakar berfrekuensi 33 persentase 21,3%, 4x
seminggu membuang/membersihkan dan membakar berfrekuensi 4
persentase 2,7%, yang setiap hari membuang/ membersihkan dan
membakar berfrekuensi 29 persentase 19,3%, 5x sehari membuang/
membersihkan dan membakar berfrekuensi 1 persentase 0,7%, tidak
pernah membuang/membersihkan dan membakar berfrekuensi 11
persentase 7,3%.
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Mekanisme Pemusnahan dan
Pengolahan Sampah Padat di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
Tabel IV.18 Distribusi Keluarga Berdasarkan Mekanisme
Pemusnahan Pengolahan Sampah Padat di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
Total
Mekanisme
N %
Ditanam 4 2.7
Dibakar 71 47.3
Dijadikan Pupuk 10 6.7
Dibuang ke tempat sampah 65 43.3
Total 150 100
37
Berdasarkan tabel IV.18 di atas, dari 150 responden dapat
dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Nefonaek memiliki beberapa
cara untuk pengolahan dan pemusnahan sampah, yang memilih
ditanam berjumlah 4 dengan persentase 2,7%, yang dibakar berjumlah
71 dengan persentase 47,3%, yang dijadikan pupuk berjumlah 10
dengan persentase 6,7%, dan ada juga yang membuang ke tempat
sampah yang berjumlah 65 dengan persentase 43,3%.
4. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan dan Kelancaran Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT
08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
Tabel IV.19 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan dan
Kelancaran Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
Tahun 2020
Kepemilikan Total Kelancaran Total
SPAL N % SPAL N %
Ya 117 78 Ya 147 98
Tidak 33 22 Tidak 3 2

38
responden yang memiliki SPAL 117 KK (78%) dan yang tidak
memiliki SPAL 33 KK (22%), untuk kelancaran SPAL 147 KK
mengatakan Ya (98%) dan 3 KK mengatakan Tidak memiliki
kelancaran SPAL.(2%).
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Saluran Pembuangan Air
Limbah (SPAL) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT
Tabel IV.20 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) di RT 04, RT 05,
RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan
Total
Mekanisme
N %
Selokan 24 16
Resapan 104 69.3
Lubang Penampung 22 14.7
Jumlah 150 100
responden yang memiliki bentuk SPAL selokan 24 KK (16%) yang

39
memiliki bentuk SPAL resapan 104 KK (69,3%) dan yang memiliki
bentuk SPAL lubang penampung 22 KK (14,7%).
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis/Bahan Saluran Pembuangan
Air Limbah (SPAL) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat
Tabel IV.21 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis/Bahan
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di RT
04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT
Total
Jenis/Bahan
N %
Tanah 115 76.7
Pipa/Semen Beton 35 23.3
Total 150 100
responden yang memiliki jenis/bahan SPAL Tanah 115 KK (76.7%),
dan yang memiliki jenis/bahan SPAL Pipa/Semen Beton 35 KK
(23.3%).
40
d. Distribusi Responden RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT
15, RT 17A, dan RT 21 Berdasarkan dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.22 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi
Membersihkan Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08,
RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Nefonaek Tahun 2020
Total
Perilaku
N %
1x Seminggu 46 30.7
2x Seminggu 31 20.7
3x Seminggu 19 12.7
4x Seminggu 3 2
Setiap Hari 14 9.3
Tidak Pernah 37 24.7
Total 150 100
Berdasarkan tabel IV.22 dapat disimpulkan bahwa frekuensi
pembersihan SPAL pada 150 responden tertinggi adalah 1x seminggu
46 KK (30.7%),dan yang terendah membersikan SPAL 4x seminggu 3
KK (2%).
5. Sarana Air Bersih
a. Distribusi Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih Dalam
Rumah Tangga di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT

41
Tabel IV. 23 Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih
Dalam Rumah Tangga di RT 04, RT 05, RT 06, RT
07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Total
Sumber Air Bersih
N %
PDAM 18 12
Tangki 94 62.7
Sumur 8 5.3
Sungai/Kali 1 0.7
> 1 S. Air 29 19.3
Total 150 100
responden (KK) sumber air bersih terbanyak yang biasa digunakan
yaitu dari tangki dengan jumlah 94 KK (62,7%), sedangkan sumber
air bersih paling jarang di gunakan berasal dari sunga/kali yaitu 1 KK
(0,7%) dan lainnya menggunakan lebih dari 1 sumber air 29 KK
(19,3%).
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Keadaan Fisik Sumur (Dinding
Sumur, Bibir Sumur dan Lantai Sumur) di RT 04, RT 05, RT 06, RT

42
07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tabel IV.24 Distribusi Keluarga Berdasarkan Keadaan Fisik
Sumur (Dinding Sumur, Bibir Sumur, dan Lantai
Sumur) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
Tahun 2020
Dinding Total Bibir Total Lantai Total
Sumur N % Sumur N % Sumur N %
Tidak Memiliki Tidak Tidak
Sumur 141 94 Memiliki 141 94 Memiliki 141 94
Sumur Sumur
Tembok Ada dan di Ada dan

9 6 9 6 4 2.7
semen di semen
Ada dan Ada dan
Tanah 0 0 Tidak di 0 0 Tidak di 4 0.7
semen semen
Total 150 100 Total 150 100 Total 150 100
responden (KK) yang tidak memiliki sumur sebanyak 141 KK (94%)
dan yang memliki sumur sebanyak 9 KK (6%) dengan dinding sumur
terbuat dari dinding tembok sebanyak 9 KK (6%), bibir sumur terbuat

43
dari semen sebanyak 9 KK (6%), lantai sumur yang terbuat dari semen
4 (2,7%) dan yang memiliki lantai sumur tidak berbahan semen
sebanyak 4 (0,7%).
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Membersihkan Sumur di
Membersihkan Sumur di RT 04, RT 05, RT 06,
Total
Frekuensi
N %
Tidak Memiliki Sumur 141 94
1x Sebulan 2 1.3
2 Bulan Sekali 2 1.3
Jarang 5 3.3
Total 150 100
responden (KK) yang tidak memiliki sumur sebanyak 141 KK (94%)
dan yang memiliki ferkuensi paling terendah membersihkan sumur
yaitu 1x sebulan dan 2 bulan sekali sebanyak 2 KK (1,3%).

44
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kualitas Air Sumur (Warna, Keruh,
Berasa, dan Berbau) di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
Tabel IV.26 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kualitas Air Sumur
(Warna, Keruh, Berasa, dan Berbau) di RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan
Total
Kualitas
- % Ya % Tidak %
Air N %
Warna 1 0.7 8 5.3
Keruh 0 0 9 6
Berasa 141 94 1 0.7 8 5.3 150 100
Berbau 0 0 9 6
responden (KK) yang memiliki kualitas air sumur yang berwarna
sebanyak 1 KK (0,7%) dan yang tidak berwarna sebanyak 8 (5,3%).
Terdapat 9 KK (6%) yang kualitas air sumur tidak berkeruh,
sedangkan sebanyak 1 KK (0,7%) memiliki kualitas air sumur yang
berasa dan 8 KK (5,3%) memiliki kualitas air sumur yang tidak

45
berasa, dan yang terakhir sebanyak 9 KK (6%) memiliki kualitas air
sumur yang tidak berbau.
6. Ternak
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Hewan Ternak/Peliharan dan
Kepemilikan Kandang di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10,
Tabel IV.27 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Hewan
Ternak/Peliharaan dan Kepemilikan Kandang di
RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15,
RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
2020
Jenis Ternak/ Total Kepemilikan Total

Peliharaan N % Kandang N %
Tidak Memiliki
Tidak Memiliki 103 68.7 103 68.7
Ternak
Babi 7 4.7
Ya 44 29.3
Ayam 31 20.7
Ikan 2 1.3
Tidak 3 2
Anjing 7 4.7
Dari tabel IV.27 dapat disimpulkan bahwa dari 150 responden
(KK), terdapat 103 KK (68.7%) yang tidak memliki ternak atau
peliharaan dan kandang, sedangkan yang memilki hewan ternak atau

46
peliharaan sebanyak 47 KK (31.3%) di antaranya babi sebanyak 7
(4.7%), ayam 31 (20.7%), ikan 2 (1.3%), dan lainnya yaitu anjing 7
KK (4,7%), dari 47 KK (31.3%) yang memiliki kandang sebanyak 44
KK (29,3%) sedangkan yang tidak memiliki kandang sebanyak 3 KK
(2%).
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang dan Jarak Kandang
Ternak/Peliharan Dari Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT
Tabel IV.28 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang
dan Jarak Kandang Ternak/Peliharaan Dari Rumah
Total Jarak Total

Letak Kandang
N % Kandang N %
Tidak Ada
Tidak Ada Ternak/
103 68.7 Ternak/ 103 68.7
Peliharaan
Peliharaan
Didalam Lingkungan < 5 Meter 30 20.0
24 16
Rumah 5-9 Meter 12 8.0
Diluar Lingkungan 10 Meter 2 1.3
23 15.3
Rumah > 10 Meter 3 3
Total 150 100 Jumlah 150 100
Dari tabel IV.28 dapat disimpulkan bahwa dari 47 (KK) yang
memiliki ternak atau peliharaan terdapat 24 KK (16%) memiliki

47
kandang yang letaknya di dalam lingkungan rumah dan 23 KK lainnya
(15,3%) memiliki kandang diluar lingkungan rumah, sedangkan dari
47 KK yang memiliki ternak atau peliharaan terdapat 30 KK (20%)
memliki kandang yang jaraknya <5 meter dari rumah, 12 KK (8%)
memiliki kandang yang jaraknya 5-9 meter dari rumah, 3 KK (3%)
memiliki kandang yang jaraknya >10 meter dari rumah, dan 2 KK
(1.3%) memiliki kandang yang jaraknya 10 meter dari rumah.
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan Kandang di
RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Pembersihan Kandang di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21
Frekuensi Membersihkan Total
Kandang N %
Tidak Memiliki Ternak/Peliharaan 103 68.7
Sekali Seminggu 19 12.7
Lebih Dari Sekali Dalam Seminggu 18 12
Sebulan Sekali 5 3.3
Lebih Dari Sekali Dalam Sebulan 4 2
Total 150 100

48
Dari tabel IV.29 dapat disimpulkan bahwa dari 150 responden
(KK) yang paling banyak membersihkan kandang berjumlah 19 KK
(12,7%) yaitu sekali seminggu, sedangkan yang paling sedikit untuk
membersihkan kandang yaitu lebih dari sekali dalam sebulan dengan
jumlah 4 KK (2%).
3. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Anak Balita, Pemberian
ASI, dan Perolehan Imunisasi di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
Tabel IV.30 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Anak
Balita, Pemberian ASI, dan Perolehan Imunisasi di
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total Total Total

Balita ASI Imunisasi
N % N % N %
28 18.7 Ya 22 14.7 Ya 28 18.7
Ya
Tidak 6 4 Tidak 0 0
Tak Ada Tak Ada

Tidak 122 81.3 122 81.3 122 81.3
Balita Balita
Total 150 100 Total 150 100 Total 150 100

Berdasarkan tabel IV.30 di atas dapat dilihat bahwa kepemilikan
balita pada masyarakat Keluarahan Nefonaek dengan total 150 KK, yang
tidak memiliki balita berjumlah 122 KK dengan persentase 81,3% dan

49
yang memiliki balita dengan jumlah 28 KK dengan persentase 18,7%.
Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat pemberian ASI, yang tidak
memiliki balita berjumlah 122 KK dengan persentase 81,3%, dan yang
memiliki balita dan memberikan ASI ada sebanyak 22 KK dengan
persentase 14,7%, dan yang memiliki balita namun tidak memberi ASI
sebanyak 6 KK dengan persentase 4%. Berdasarkan tabel di atas juga
dapat dilihat perolehan imunisasi yang tidak memiliki balita sebanyak
122 KK dengan persentase 81,3%, dan yang memiliki serta memperoleh
imunisasi sebanyak 28 KK dengan persentase 18,7%.
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Penolong Persalinan di RT 4, RT 5, RT
6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tabel IV.31 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penolong Persalinan
Total
Penolong Persalinan
N %
Tidak Memiliki Balita 122 81.3
Dokter 20 13.3
Bidan 6 4
Dukun Bayi 1 0.7
Perawat 1 0.7
Jumlah 150 100
50
Berdasarkan tabel IV.31 di atas dapat dilihat bahwa penolong
persalinan pada masyarakat Kelurahan Nefonaek ada beberapa pilihan.
Dari 150 responden 122 KK diantaranya tidak memiliki balita dengan
persentase 81,3%, dan masyarakat yang memilih dokter sebagai
penolong berjumlah 20 KK dengan persentase 13,3%, selanjutnya
memilih bidan dengan jumlah 6 KK persentase 4%, dan yang selanjutnya
memilih dukun bayi dan memilih perawat berjumlah masing-masing 1
KK dengan persentase 0,7%.
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Penimbangan Balita di RT 4, RT 5, RT
6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek
Tabel IV.32 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penimbangan Balita
Total
Lokasi
N %
Tidak Memiliki Balita 122 81.3
RS 7 4.7
Puskesmas 9 6
Posyandu 10 6.7
Rumah 2 1.3
Total 150 100

51
Berdasarkan tabel IV.32 di atas dapat dilihat bahwa lokasi
penimbangan balita pada masyarakat Kelurahan Nefonaek terdapat
beberapa pilihan, yang memilih penimbangan di RS 7 KK (4,7%),
memilih Puskesmas 9 KK (6%), memilih Posyandu 10 KK (6,7%),
memilih di Rumah 2 KK (1,3%) dan yang tidak memiliki balita sebanyak
122 KK (81,3%).
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Makanan Pokok Dalam Rumah
Tangga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan
RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel IV.33 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Makanan Pokok
Tahun 2020
Total
Makanan Pokok
N %
Nasi 135 90
Umbi-umbian 6 4
Nasi dan Jangung 9 6.7
Total 150 100
Berdasarkan tabel IV.33 di atas dapat dilihat bahwa makanan pokok
yang paling banyak di konsumsi masyarakat Kelurahan Nefonaek adalah

52
nasi dengan jumlah 135 KK (90%) dan makanan pokok yang terendah
dikonsumsi adalah umbi-umbian 6 KK (4%).
e. Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Konsumsi Makanan Pokok Dalam
Rumah Tangga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
Tabel berikut:
Tabel IV.34 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Konsumsi
Makanan Pokok Dalam Rumah Tangga di RT 4,
Total
Pola Makan
N %
Makan 1x Sehari 10 6.7
Makan 2x Sehari 9 6
Makan 3x Sehari 126 84
Makan > 4x Sehari 5 3.3
Total 150 100
Berdasarkan tabel IV.34 di atas dapat dilihat bahwa pola konsumsi
makanan pokok yang paling banyak adalah makan 3x sehari yaitu 126
KK (84%) dan pola konsumsi makanan terendah yaitu makan >4x sehari
dengan jumlah 5 KK (3,3%).

53
f. Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengkonsumsian Sayur dan Buah Setiap
Hari di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT
Tabel IV.35 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pengkonsumsian
Sayur dan Buah Setiap Hari di RT 4, RT 5, RT 6, RT
Nefonaek Tahun 2020
Perilaku Total
Konsumsi N %
Ya 92 61.3
Tidak 58 38.7
Total 150 100
Berdasarkan tabel IV.35 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 92 KK
(61,3%) mengonsumsi buah dan sayur dan yang tidak mengonsumsi buah
dan sayur sebanyak 58 KK (38,7%).

54
g. Distribusi Keluarga Berdasarkan Porsi Buah Dan Sayur Yang
Dikonsumsi Dalam Rumah Tangga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT
10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel IV.36 Distribusi Keluarga Berdasarkan Porsi Buah dan Sayur
yang Dikonsumsi Dalam Rumah Tangga di RT 4, RT 5,
Total
Frekuensi porsi makan sayur/buah
N %
Tidak, mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari 58 38.7
1 porsi buah, 1 porsi sayur 57 38
2 porsi buah, 2 porsi sayur 15 10
3 porsi buah, 2 porsi sayur 4 2.7
0 porsi buah 1 porsi sayur 16 10.7
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.36 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak
58 KK (38,7%) tidak mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, dan
frekuensi porsi makan sayur/buah tertinggi yaitu 1 porsi buah dan 1 porsi
sayur sebanyak 57 KK (38%), dan yang paling terendah pada 3 porsi
buah dan 2 porsi sayur sebanyak 4 KK (2,7%).

55
h. Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan yang Dikonsumsi
Dalam Keluarga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
Tabel berikut:
Tabel IV.37 Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan yang
Dikonsumsi Dalam Keluarga di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
Nefonaek Tahun 2020
Total
Sumber Konsumsi Pangan
N %
Pasar 135 90
Kebun 9 6
Kios 6 4
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV. 37 di atas dapat dilihat bahwa sumber
konsumsi pangan keluarga terbesar berasal dari pasar yaitu 135 KK
(90%) dan sumber konsumsi pangan terendah berasal dari kios yaitu 6
KK (4%).
i. Distribusi Keluarga Berdasarkan Lama Aktivitas Fisik yang Dilakukan
Anggota Keluarga Setiap Hari di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,

56
Tabel IV.38 Distribusi Keluarga Berdasarkan Lama Aktivitas Fisik
yang Dilakukan Anggota Keluarga Setiap Hari di RT 4,
RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT
21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total
Lama Aktivitas Fisik
N %
53 35.3
Tidak Melakukan Aktivitas Fisik
39 26
20 Menit
32 21.3
30 Menit
24 16
>30 Menit
2 1.3
< 15 Menit
150 100
Jumlah
Berdasarkan tabel IV.38 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 53
KK (35,3%) tidak melakukan aktivitas fisik setiap hari atau jarang dan
aktivitas fisik tertinggi yaitu 20 menit/hari pada 39 KK (26%), yang
paling terendah adalah <15 menit/hari untuk melakukan aktivitas fisik
yaitu sebanyak 2 KK (1,3%).

57
j. Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Aktivitas Fisik di RT 4, RT 5,
Tabel IV.39 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Aktivitas Fisik
Total
Bentuk Aktivitas
N %
55 36.7
Tidak Melakukan aktivitas fisik
30 20.0
Di dalam ruangan
61 40.7
Di luar ruangan
4 2.7
Dalam dan luar ruangan
150 100
Total
KK (36,7%) tidak melakukan aktivitas fisik setiap hari atau jarang,
sedangkan untuk aktivitas fisik tertinggi terdapat di luar ruangan yaitu 61
KK (40,7%) dan yang terendah yaitu lainnya yang melakukan aktivitas
fisik di dalam dan di luar ruangan sebanyak 4 KK (2,7%).

58
k. Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Merokok di
Tabel IV.40 Distribusi Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga
yang Merokok di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT
Tahun 2020
Total
Perilaku
Konsumsi
N %
Ya 58 38.7
Tidak 92 61.3
Total 150 100
Berdasarkan tabel IV.40 di atas dapat dilihat bahwa yang tidak
merokok 92 KK (61,3%) dan yang merokok adalah 58 KK (38,7%).
l. Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Jumlah Orang Dalam
Keluarga yang Merokok di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15,
RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, berdasarkan dapat

59
Tabel IV.41 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Jumlah
Anggota Dalam Keluarga yang Merokok di RT 4, RT
5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT
21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020
Total
Jumlah Anggota Keluarga yang Merokok
N %
Tidak Merokok 92 61.3
Ayah 48 32
Ayah dan Anak I 9 6
Ayah dan Anak I,II,II 1 0.7
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.41 di atas dapat dilihat bahwa yang tidak
merokok sebanyak 92 KK (61,3%) dan anggota keluarga tertinggi yang
merokok adalah Ayah sebanyak 48 KK (32%). Yang paling rendah
merokok adalah Ayah dan anak I, II, III sebanyak 1 KK (0,7%).

60
m. Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Perilaku Merokok Anggota
Keluarga dalam Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15,
RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel IV.42 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pola Perilaku
Merokok Anggota Keluarga dalam Rumah di RT 4,
Total
Pola Perilaku Merokok
Dalam Rumah
N %
Ya 31 20.7
Tidak 27 18
Tidak Merokok 92 61.3
Jumlah 150 100
KK (61,3%) tidak merokok dan tidak merokok dalam rumah sebanyak 27
KK (18%), yang merokok dalam rumah sebanyak 31 (20,7%).

61
n. Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Asuransi Kesehatan di RT 4,
RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Tabel IV.43 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Asuransi
Kesehatan di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
Tahun 2020
Total
Asuransi
N %
Jamkesmas 4 18%
Jamkesda 0 0%
Askes 1 2%
Jamsostek 0 0%
BPJS 108 39%
KIS 27 26%
Tidak Ada 10 15%
Jumlah 150 100%
Berdasarkan tabel IV.43 di atas dapat dilihat bahwa kepemilikan
asuransi terbanyak yaitu BPJS 108 KK (39%) dan kepemilikan asuransi
terendah yaitu Askes 1 KK (2%) sedangkan jamkesda dan jamsostek
adalah 0 KK.
62
4. Perilaku Pencegahan Covid-19
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyebaran Virus Covid-19 di RT 4,
RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan
Tabel IV.44 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyebaran Covid-19
Total
Penyebaran Covid 19
N %
Ya 150 100
Tidak 0 0
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.44 di atas, dapat diketahui bahwa 150 KK
(100%) sangat menyetujui pencegahan pada penyebaran Covid-19,
masyarakat juga selalu menggunakan masker apabila terpaksa keluar
rumah.
63
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Masker Wajah di RT 4, RT 5, RT 6, RT
7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
Tabel IV. 45 Distribusi Keluarga Berdasarkan Masker Wajah di RT
Total
Masker Wajah
N %
Tidak 43 28.7
Ya 107 71.3
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.45 di atas, dapat disimpulkan bahwa 107 KK
(71,3%) menyetujui bahwa masker wajah dapat melindungi diri dari
Covid-19, sedangkan 43 KK (28,7%) tidak menyetujui bahwa masker
wajah dapat melindungi diri dari Covid-19.

64
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Penggunaan Masker Diluar Rumah di
Tabel IV.46 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penggunaan Masker
Diluar Rumah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
Tahun 2020
Total
Menggunakan Masker
N %
Ya 150 100
Tidak 0 0
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.46 di atas dapat diketahui bahwa 150 KK
(100%) selalu menggunakan masker wajah jika beraktivitas di luar
rumah.
65
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Masker yang Selalu Digunakan
Masyarakat di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A,
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel IV.47 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Masker yang
Selalu Digunakan Masyarakat di RT 4, RT 5, RT 6,
Total
Masker
N %
Masker kain 68 45.3
Masker kesehatan 43 28.7
Masker scuba 19 12.7
Masker kain / scuba 20 13.3
Total 150 100
Berdasarkan tabel IV.47 dapat disimpulkan bahwa paling banyak
jenis masker yang selalu di gunakan pada saat beraktivitas di luar rumah
adalah masker jenis kain dengan jumlah 68 KK (45,3%), sedangkan yang
paling sedikit yaitu masker jenis scuba dengan jumlah 19 KK (12,7%).

66
e. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menghindari Menyentuh
Mulut/Mata/Hidung di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
Tabel berikut:
Tabel IV.48 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menghindari
Menyentuh Mulut/Mata/Hidung di RT 4, RT 5, RT 6,
Total
Hindari Menyentuh
N %
Ya 130 86.7
Tidak 20 13.3
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.48 di atas dapat disimpulkan bahwa 130 KK
(86,7%) menjawab “Ya” dengan selalu menghindari menyentuh mata,
hidung atau mulut sedangkan 20 KK (13,3%) menjawab “Tidak” selalu
menghindari menyentuh mata, hidung atau mulut.

67
f. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menutup Hidung dan Mulut
Menggunakan Tisu Ketika Bersin/Batuk di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT
8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020,
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.49 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menutup
Hidung dan Mulut Menggunakan Tisu Ketika
Bersin/Batuk di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10,
Tahun 2020
Menutup Hidung dan Total
Mulut Ketika Batuk N %
Ya 126 84
Tidak 24 16
Jumlah 150 100
(84%) menjawab “Ya” dengan selalu menutup hidung dan mulut ketika
batuk atau bersin, sedangkan 24 KK (16%) menjawab “Tidak” selalu
menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersin.

68
g. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Berjabat Tangan, Berciuman
Hidung dengan Orang Lain di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT
15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Tabel IV.50 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Berjabat
Tangan, Berciuman Hidung dengan Orang Lain di RT
Total
Hindari kontak fisik
N %
Ya 36 24
Tidak 114 76
Jumlah 150 100
(76%) menjawab “Tidak” melakukan kontak fisik dengan orang lain
seperti berjabat tangan serta berciuman hidung. Sedangkan 36 KK (24%)
menjawab “Ya” yaitu melakukan kontak fisik dengan orang lain seperti
berjabat tangan serta berciuman hidung.

69
h. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan
Menggunakan Sabun dan Air Mengalir di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8,
RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020,
Tabel IV.51 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Mencuci
Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir di RT
Total
Mencuci Tangan
N %
Ya 145 96.7
Tidak 5 3.3
Jumlah 150 100
(96,7%) selalu mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
atau menggunakan handzanitizer. Sedangkan 5 KK (3,3%) tidak selalu
mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan
hand sanitizer.
70
i. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menjaga Jarak Minimal 1
Meter dengan Orang Lain yang Berada di Tempat Umum di RT 4, RT 5,
Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.52 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menjaga
Jarak Minimal 1 Meter dengan Orang Lain yang
Berada di Tempat Umum di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
Nefonaek Tahun 2020
Total
Menjaga Jarak
N %
Ya 143 95.3
Tidak 7 4.7
Jumlah 150 100
(95,3%) selalu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain ketika
berada di tempat umum, sedangkan 7 KK (4,7%) tidak menjaga jarak
minimal 1 meter dari orang lain ketika berada di tempat umum.

71
j. Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menghindari Kontak
Berdekatan dengan Orang yang Sedang Sakit di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun
2020, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.53 Distribusi Keluarga Berdasarkan Perilaku Menghindari
Kontak Berdekatan dengan Orang yang Sedang Sakit
Menghindari kontak Total
berdekatan dengan orang N %
Ya 139 92.7
Tidak 11 7.3
Jumlah 150 100
(92,7%) selalu mengindari kontak berdekatan dengan orang yang tampak
atau kelihatan sakit, sedangkan 11 KK (7,3%) tidak mengindari kontak
berdekatan dengan orang yang tampak atau kelihatan sakit.
5. Pelayanan Kesehatan
a. Distribusi Keluarga Berdasarkan Fasilitas Kesehatan yang Sering
Dikunjungi di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A,

72
dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel IV.54 Distribusi Keluarga Berdasarkan Fasilitas Kesehatan
yang Sering Dikunjungi di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT
Nefonaek Tahun 2020
Total
Jenis Faskes
N %
RS 31 20.7
Puskesmas 71 47.3
Posyandu 7 4.7
Poliklinik 9 6
Dokter pribadi 32 21.3
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.54 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi
fasilitas kesehatan yang paling sering dikunjungi masyarakat Kelurahan
Nefonaek adalah puskesmas dengan jumlah 71 (47,3%) dan yang paling
jarang dikunjungi adalah posyandu dengan frekuensi 7 (4,7%).

73
b. Distribusi Keluarga Berdasarkan Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan di
Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.55 Distribusi Keluarga Berdasarkan Keterjangkauan
Nefonaek Tahun 2020
Total
Keterjangkauan
N %
Ya 150 100
Tidak 0 0
Total 150 150
Berdasarkan Tabel IV.55 di atas dapat dilihat bahwa
keterjangkauan fasilitas kesehatan pada masyarakat Kelurahan Nefonaek
mempunyai presentase 100% dengan total 150 KK dapat menjangkau
fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Nefonaek.

74
c. Distribusi Keluarga Berdasarkan Jarak Rumah ke Fasilitas Kesehatan di
Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.56 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jarak Rumah ke
Nefonaek Tahun 2020
Total
Jarak
N %
< 1-1,6 Km 94 62.7
1,7-3,2 Km 33 22.0
3,3-4,8 Km 14 9.3
4,9-6,4 Km 7 4.7
6,5-8,0 Km 1 0.7
8,1- > 10 Km 1 0.7
Jumlah 150 100
Berdasarkan tabel IV.56 di atas dapat dilihat bahwa jarak fasilitas
kesehatan untuk setiap KK pada masyarakat Kelurahan Nefonaek sangat

75
beragam, yang paling dekat berjarak < 1-1,6 Km dengan jumlah 94
(62,7%), dan yang paling jauh berjarak 6,5-8,0 Km dan 8,1- > 10 Km
dengan jumlah masing-masing 1 KK (0,7%).
d. Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyakit yang di alami 3 Bulan
Terakhir di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT 17A dan
RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.57 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyakit yang di
alami 3 Bulan Terakhir di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7,
Nefonaek Tahun 2020
Total
Sakit 3 Bulan
N %
Tidak Sakit 126 84
Hipertensi 2 1.3
Demam 8 5.3
Batuk Pilek 10 6.7
Asma 4 2.7
Jumlah 150 100

76
Berdasarkan tabel IV.57 dapat dilihat bahwa pada tiga bulan
terakhir sebanyak 126 KK (84%) tidak mengalami sakit dan keadaan
sakit anggota keluarga di Kelurahan Nefonaek yang terendah adalah
hipertensi dengan jumlah 2 KK (1,3%).
e. Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyuluhan yang di dapat dan Jenis
Penyuluhan yang Pernah di Dapat di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT
10, RT 15, RT 17A dan RT 21 Kelurahan Nefonaek Tahun 2020, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.58 Distribusi Keluarga Berdasarkan Penyuluhan yang di
dapat dan Jenis Penyuluhan yang Pernah di dapat
pada RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
Total
Penyuluhan
N %
Belum Pernah 91 60.7
COVID-19 17 11.3
Hipertensi 16 10.7
KB 1 0.7
HIV/AIDS 3 2
Kanker Serviks 6 4
DIABETES 8 5.3
DBD 5 3.3
TBC 1 0.7
PHBS 2 1.3
Total 150 100
77
Berdasarkan tabel IV.58 dapat dilihat bahwa 91 KK (60,7%) belum
pernah mendapatkan penyuluhan atau informasi kesehatan dari instansi
kesehatan, dan jumlah penyuluhan yang tertinggi adalah Covid-19
dengan jumlah 17 KK (11,3%), yang paling terendah adalah TBC dan
KB dengan jumlah 1 KK (0,7%).
B. Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data, terdapat beberapa
masalah kesehatan masyarakat yang ada di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT
10, RT 15, RT 17A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, yaitu:
a. Sampah (Metode Pengolahan Sampah)
Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu ditanggulangi
karena sampah memiliki dampak negatif bagi kesehatan masyarakat
setempat baik dampak yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Dampak langsung adalah yang disebabkan karena kontak langsung dengan
sampah, misalnya sampah yang korosif terhadap tubuh dan sampah yang
mengandung kuman patogen sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Sedangkan, dampak tidak langsung adalah yang dapat dirasakan
masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan tempat
pembuangan sampah sementara yang tidak tersedia, yang menjadi prioritas
utama dalam permasalahan sampah adalah metode pemusnahan sampah.
Mayoritas masyarakat RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15,
RT 17 A, dan RT 21 memilih metode pemusnahan sampah paling banyak
dengan cara di bakar, sehingga asap pembakaran sampah ini dapat

78
menyebabkan gangguan pernapasan (ISPA) bagi masyarakat setempat,
terkhususnya pada anak-anak.
b. Ternak
Permasalah kepemilikan ternak dijadikan masalah karena letak dan
jarak kandang. Berdasarkan data distribusi keluarga jarak kandang dari
rumah pada masyarakat RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT
15, RT 17 A, dan RT 21 Kelurahan Nefonaek pada tahun 2020 presentase
yang paling tinggi adalah <5 Meter dengan jumlah 30 KK (20,0%). Selain
itu, letak kandang milik masyarakat yang paling banyak adalah di dalam
lingkungan rumah dengan jumlah 24 KK (16%) yang berpengaruh kurang
baik karena letak rumah masyarakat yang berdekatan, dan hal ini dipilih
sebagai masalah kesehatan karena berpotensi untuk perpindahan penyakit
dari hewan ke manusia (zoonosis).
c. Perilaku Merokok
Sesuai dengan data yang didapatkan kelompok dalam kegiatan PBL 1
ini, Jumlah perokok di antara responden memiliki presentase sebesar 38,7
%. Angka tersebut lebih kecil dari pada presentase responden yang tidak
merokok. Namun, yang menjadikan rokok sebagai masalah adalah
perilaku dari para perokok aktif tersebut. Dari data yang didapatkan dapat
di ketahui bahwa sebesar 20,7 % responden (31 KK) memiliki kebiasaan
merokok di dalam rumah. Ini artinya, perilaku merokok di dalam rumah
ini menyebabkan bertambahnya jumlah perokok pasif.

79
Perokok Pasif Sendiri adalah orang yang tidak menghisap rokok
secara langsung namun terpapar asap rokok dari perokok aktif. Menurut
estimasi International Labor Organization (ILO) tahun 2005 tidak kurang
dari 200.000 pekerja yang mati setiap tahun karena paparan asap rokok
orang lain di tempat kerja. Kematian karena paparan asap rokok orang lain
merupakan 1 dari 7 penyebab kematian akibat kerja. Asap rokok orang
lain adalah polusi dalam ruangan yang sangat berbahaya dan dampaknya
lebih besar karena lebih dari 90% orang menghabiskan waktu dalam
ruangan. (Nurjannah, Kresnowati and Mufid, 2014).
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa maslaah ini diambil karena
dapat membahayakan tidak hanya perokok aktif namun juga perokok pasif
yang ada di dalam rumah.
d. Aktivitas Fisik
Kurangnya Aktivitas fisik dipilih menjadi salah satu masalah karena,
jika dilihat dari data yang didapatkan kelompok pada responden di RT 04,
RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21, bahwa
35,3% dari reponden yaitu 53 KK tidak melakukan aktivitas fisik secara
teratur selama pandemi. Menurut WHO, Rata-rata orang dewasa harus
melakukan aktivitas fisik paling tidak seminggu sekali dan kurangnya
aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan jantung, diabetes,
bahkan kanker karena naiknya tekanan darah, meningkatnya kadar gula
dan obesitas. (WHO, 2017)

80
Di masa pandemik aktivitas fisik diperlukan untuk meningkatkan
imunitas tubuh agar tak mudah terserang Covid-19. Jika perilaku kurang
melakukan aktivitas tinggi di masyarakat dapat menjadi salah satu faktor
pendukung penyebaran Covid-19 karena imun yang lemah.
C. Prioritas Masalah Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan identifikasi masalah yang ditentukan di atas masalah yang
ditemui adalah masalah sampah (perilaku pengolahan sampah dengan cara
dibakar), kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok dalam rumah dan ternak
(kepemilikan kandang dan pembersihan). Dari ke empat masalah tersebut,
untuk menentukan prioritas masalah kelompok menggunakan metode CARL
(Capibility, Accessability, Readiness dan Leverage) dimana data yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner dan menentukan skor serta kriteria pada
ke empat masalah yang ditentukan, untuk menentukan prioritas masalah yang
perlu di intervensi dilihat dari skor tiap masalah, semakin besar skor masalah
maka masalah tersebut perlu ditindaklanjuti (intervensi).
Alasan penggunaan metode ini dalam menemukan prioritas masalah
karena pada saat ini tidak memungkinkan untuk pengumpulan masyarakat
(asalan protokol kesehatan Covid-19) untuk memutuskan bersama. Maka itu
penggunaan metode ini, sangat cocok karena, kelompoklah yang melakukan
penentuan terhadap prioritas masalah dengan cara penentuan skor pada tiap
masalah yang ditemukan. Misalnya masalah sampah (Skor 400), masalah
rokok (Skor 150), masalah ternak (Skor 150) dan masalah Aktivitas Fisik
(Skor 300).
81
Berdasarkan besaran masalah yang telah dijelaskan di bagian identifikasi
masalah di atas, terdapat satu masalah yang kami tentukan untuk dijadikan
prioritas masalah yaitu masalah sampah terkait dengan pengolahan sampah
dengan cara di bakar. Masalah ini dipilih dikarenakan dapat menimbulkan
masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Masalah
kesehatan yang dapat ditimbulkan misalnya sampah yang memiliki dampak
negatif bagi kesehatan masyarakat setempat, antara lain dampak yang bersifat
langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung merupakan dampak yang
disebabkan karena kontak langsung dengan sampah, misalnya bentuk yang
mengandung kuman patogen sehingga dapat menimbulkan penyakit,
sedangkan dampak tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses
pembakaran sampah. Pengolahan sampah dengan cara dibakar inilah yang
dapat mengakibatkan timbulnya asap yang dapat mencemari lingkungan. Asap
pembakaran sampah ini juga dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) bagi orang yang menghirupnya, terkhususnya anak-anak. Dari
dampak buruk yang ditimbulkan inilah yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan sehingga mendorong kami untuk melakukan intervensi terhadap
permasalahan sampah.
82
D. Alternatif Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan prioritas masalah yang telah dipilih, maka alternatif
penyelesaian masalah di RT 4, RT 5, RT 6, RT 7, RT 8, RT 10, RT 15, RT
17A dan RT 21 Kelurahan Nefonaek, adalah sebagai berikut :
1. Penyuluhan terkait dengan dampak membakar sampah di lingkungan rumah
bagi kesehatan (menimbulkan gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
dan pentingnya pengolahan sampah organik dan non organik (pengolahan
sampah yang baik dan benar).
2. Penyediaan fasilitas pendukung perilaku membuang sampah (tempat
sampah).
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi atau
pengamatan dan dokumentasi di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT
10, RT 15, RT 17A dan RT 21, sedangkan data sekunder didapat dari data
profil Kelurahan Nefonaek. Data yang didapat kemudian olah untuk siap
dianalisis dengan bantuan komputer, program Microsoft Excel dan
selanjutnya di analisis dengan bantuan Program Analisis SPSS dan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi penduduk frekuensi disertai dengan
narasi untuk mendapatkan prioritas masalah.
2. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh beberapa prioritas
masalah kesehatan yang ditemukan di RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT
08, RT 10, RT 15, RT 17A dan RT 21, Kelurahan Nefonaek yaitu sampah,
perilaku merokok, ternak dan aktivitas fisik. Dari keempat prioritas
masalah ini, masalah yang perlu di intervensi berdasarkan hasil analisis
dan CARL (Capibility, Accessability, Readiness dan Leverage) adalah
masalah sampah.
3. Prioritas masalah ditentukan kelompok dengan metode CARL (Capibility,
Accessability, Readiness dan Leverage), dalam penentuan prioritas
masalah kelompok menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner lalu menentukan skor dan kriteria pada keempat
masalah yang ditentukan, untuk menentukan prioritas masalah yang perlu
83
84
di intervensi dilihat dari skor tiap masalah, semakin besar skor masalah
maka masalah tersebut perlu untuk di tidaklanjuti (intervensi).
4. Alternatif pemecahan masalah untuk menyelesaikan permasalahan
sampah: dalam menyelesaikan permasalahan, perlu adanya penyuluhan
dan penyediaan fasilitas pendukung perilaku membuang sampah (tempat
sampah). Penyuluhan yang akan diberikan terkait dengan dampak
membakar sampah di lingkungan rumah bagi kesehatan (menimbulkan
gangguan infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan pentingnya pemilahan
sampah organic dan non organik (pengolahan sampah yang baik dan
benar).
B. Saran
Berdasarkan masalah-masalah kesehatan yang ada di temukan, maka
kelompok kami menyarankan :
1. Bagi Pemerintah Setempat
Diharapkan kepada pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan
kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan maupun dengan
kesediaan fasilitas pendukung perilaku pengolahan sampah yang baik dan
benar. Seperti menjalankan jasa pengangkut sampah diwilayah masyarakat
yang kesulitan menjangkau TPS.
2. Bagi Masyarakat
a) Diharapkan kepada masyarakat agar dapat memberikan perhatian lebih
untuk penanganan sampah, sampah seharusnya tidak dibakar. Jika

85
dibakar perlu untuk memperhatikan tempat pembakaran sampah
tersebut.
b) Diharapkan masyarakat mampu untuk berperilaku sehat di tengah
pandemi Covid-19.
c) Masyarakat perlu untuk mengingatkan satu sama lain terkait dengan
perilaku membersihkan, membuang disembarang tempat atau
memusnahkan sampah yang baik dan benar.
3. Bagi Kelompok PBL 1 Nefonaek
Kelompok harus tetap semangat dalam menjalankan program-program
yang telah di rencanakan untuk mewujudkan lingkungan Kelurahan
Nefonaek sehat.
86
DAFTAR PUSTAKA
Data Laporan Bulan Kelurahan Nefonaek Bulan September 2020
Nurjannah, Kresnowati, L. and Mufid, A. (2014) „Gangguan Fungsi Paru Dan
Kadar Cotinine Pada Urin Karyawan Yang Terpapar Asap Rokok Orang
Lain‟, KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), pp. 43–52. doi:
10.15294/kemas.v10i1.3069.
WHO (2017) „Global Recomendation on Physical Activity For Health‟, BMC
Public Health, 5(1). Available at:
https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/siklus/article/view/298%0Ahtt
p://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.jana.2015.10.005%0Ahttp://www.biomedcentral.com/14712458/12/58%
0Ahttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&P.
86
Lampiran 1. Surat Pemberitahuan Ke Kelurahan Nefonaek
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I
21 Oktober 2020
Nomor : 2025/UN15.14.1/PP/2020
Jl. AdiSucipto, Penfui, Kupang, Nusa Tenggara Timur
Lampiran : 1 eksemplar
Perihal : Penyampaian Penyebaran Kuesioner Data Kesehatan
Yth. Lurah Kelurahan Nefonaek
Kecamata Kota Lama
di
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyebaran angket data kesehatan di tingkat RT oleh mahasiswa

FKM Undana, maka bersama ini kami menginformasikan kepada Bapak/Ibu bahwa
mahasiswa kami akan menyebarkan angket di wilayah kerja Bapak/Ibu. Adapun tujuan
kegiatan ini adalah untuk menunjang mata kuliah pengalaman belajar di lapangan. Kami
mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memfasilitasi kegiatan yang dimaksud.
Demikianlah penyampaian kami. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan
terima kasih.
Mengetahui Dosen Mata Kuliah

Wakil Dekan I FKM Undana
Dr. Noorce Ch. Berek, S.KM., M.Kes Ribka Limbu, S.KM., M.Kes
NIP. 19791117 200501 2 001 NIP.19741002 200312 2 001
88
Lampiran 2. Surat Pemberitahuan Ke RT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I
22 Oktober 2020
Nomor : 2025/UN15.14.1/PP/2020
Jl. AdiSucipto, Penfui, Kupang, Nusa Tenggara Timur
Lampiran : 1 eksemplar
Perihal : Penyampaian Penyebaran Kuesioner Data Kesehatan
Yth. RT/RW Kelurahan Nefonaek

Kecamata Kota Lama
di
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyebaran angket data kesehatan di tingkat RT oleh mahasiswa

FKM Undana, maka bersama ini kami menginformasikan kepada Bapak/Ibu bahwa
mahasiswa kami akan menyebarkan angket di wilayah kerja Bapak/Ibu. Adapun tujuan
kegiatan ini adalah untuk menunjang mata kuliah pengalaman belajar di lapangan. Kami
mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memfasilitasi kegiatan yang dimaksud.
Demikianlah penyampaian kami. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan
terima kasih.
Mengetahui Dosen Mata Kuliah

Wakil Dekan I FKM Undana
Dr. Noorce Ch. Berek, S.KM., M.Kes Ribka Limbu, S.KM., M.Kes
NIP. 19791117 200501 2 001 NIP.19741002 200312 2 001
88
Lampiran 3. Hadir Kegiatan PBL I di Lapangan

Nama DPL : Drs. Yoseph Kenjam, M. Kes
NIP : 19590227 198601 1 001
Tempat PBL I : Kelurahan Nefonaek Kota Kupang
HARI
NO. NAMA MAHASISWA
JABATAN 1 2 3 4 5 6 7
1 Yufen Lorens Ati Ketua Kelompok
2 Afita Jihan Sari Sekretaris Kelompok
3 Jolyta Yunyngsi Mooy Bendahara Kelompok
4 Anugerah Th. Kia Anggota Kelompok
5 Muhammad Rifqy Rifandy Anggota Kelompok
6 Mikael R. E Nabu Anggota Kelompok
7 David Dethan Anggota Kelompok
8 Pinto L. Benu Anggota Kelompok
9 Priska Kristin Geri Anggota Kelompok
10 Rosadelima Kolo Anggota Kelompok
11 James Y. Tuan Anggota Kelompok
12 Virna C. P Saduk Anggota Kelompok
13 Kurniawati Melinda Benu Anggota Kelompok
14 Esryk Indriyani Kale Anggota Kelompok
15 Lusiana F. P Kelen Anggota Kelompok
Dosen Pembimbing Lapangan,
(Drs. Yoseph Kenjam, M. Kes)

NIP. 19590227 198601 1 001
89
Lampiran 5. Dokumentasi
Gambar 1. Penyampaian Maksud dan Tujuan Kepada Ketua RT
Gambar 2. Proses Mewawancarai Informan
Gambar 3. Pengambilan Kembali Kuesiorner dari Informan

90
Gambar 5. Ketersediaan Tempat Cuci Tangan

Laporan PBL 1 Kelompok 8 (Baru)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan PBL 1 Kelompok 8 (Baru)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) I

DI RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A DAN RT 21

KELURAHAN NEFONAEK KECAMATAN KOTA LAMA

1. Afita Jihan Sari NIM. 1807010241 9. Muhammad R. Rifandy NIM. 1807010288

3. David R. Dethan NIM. 1807010194 11. Pinto L. Benu NIM. 1807010438

6. Jolyta Y. Mooy NIM. 1807010353 14. Virna C. P Saduk NIM. 1807010124

8. Lusiana F. P Kelen NIM. 1807010340

PRORAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) I

DI RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A DAN RT 21

KELURAHAN NEFONAEK KECAMATAN KOTA LAMA

1. Afita Jihan Sari NIM. 1807010241 9. Muhammad R. Rifandy NIM. 1807010288

3. David R. Dethan NIM. 1807010194 11. Pinto L. Benu NIM. 1807010438

6. Jolyta Y. Mooy NIM. 1807010353 14. Virna C. P Saduk NIM. 1807010124

8. Lusiana F. P Kelen NIM. 1807010340

Telah disetujui untuk diajukan dalam seminar Hasil PBL I pada

Kupang, November 2020

Dosen Pembimbing Lapangan,

Drs. Yoseph Kenjam, M. Kes

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) I

DI RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 10, RT 15, RT 17A DAN RT 21

KELURAHAN NEFONAEK KECAMATAN KOTA LAMA

1. Afita Jihan Sari NIM. 1807010241 9. Muhammad R. Rifandy NIM. 1807010288

3. David R. Dethan NIM. 1807010194 11. Pinto L. Benu NIM. 1807010438

6. Jolyta Y. Mooy NIM. 1807010353 14. Virna C. P Saduk NIM. 1807010124

8. Lusiana F. P Kelen NIM. 1807010340

Kupang, November 2020

Ketua Panitia PBL I Dosen Pembimbing Lapangan,

Ribka Limbu, S.KM., M.Kes Drs. Yoseph Kenjam, M. Kes

berkat dan penyertaan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan

Laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I. Kami menyadari bahwa program

diperoleh dikampus dan mengaplikasikannya ditengah–tengah masyarakat. Selain

secara langsung keadaan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan

kami menyampaikan rasa terimakasih kepada:

Masyarakat Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan ijin untuk

mengikuti kegiatan PBL 1.

Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan ijin

untuk mengikuti kegiatan PBL 1.

3. Ibu Ribka Limbu, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Panitia PBL 1.

4. Bapak Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Lapangan

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, pengawasan, serta

bimbingan kepada kami selama pelaksanaan PBL 1.

menerima dan memberi data dalam pelaksanaan kegiatan PBL 1.

6. Bapak Drs. Djawa Mila Meha, selaku Ketua RW 1 Kelurahan Nefonaek

beserta masyarakat RT 4 yang telah membantu dan bekerja sama dengan

kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.

7. Bapak Drs. Djhon Frans, selaku Ketua RW 2 Kelurahan Nefonaek beserta

masyarakat RT 5, RT 6, dan RT 7 yang telah membantu dan bekerja sama

dengan kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.

8. Bapak Jhony Erasmus, selaku Ketua RW 3 Kelurahan Nefonaek beserta

masyarakat RT 8 dan RT 10 yang telah membantu dan bekerja sama dengan

kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.

9. Bapak Ferdi Malliwoge, SH, selaku Ketua RW 5 Kelurahan Nefonaek beserta

masyarakat RT 15 dan RT 17A yang telah membantu dan bekerja sama

dengan kami dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.

masyarakat RT 21 yang telah membantu dan bekerja sama dengan kami

dalam melaksanakan kegiatan PBL 1.

spirit sejak awal hingga akhir kegiatan PBL 1.

12. Rekan-rekan seangkatan kelompok VIII PBL I: Afita, Anugerah, David,

Esryk, James, Jolyta, Kurniawati, Lusiana, Mikael, Muhammad, Pinto,

duka, telah bersama-sama menjalani saat-saat yang menyenangkan selama