Singkatan yang tediri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
lembaga pendidikan, badan/organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
Contoh: NKRI, UI, PBB, WHO, PGRI, KUHP, UU
2. Singkatan yang ditulis huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titilk.
Contoh: PT, MAN, SD, KTP, SIM, NIP
3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
hlm. = halaman
dll. = dan lain-lain
dsb. = dan sebagainya
yth. = yang terhormat
ttd. = tertanda
dkk. = dan kawan-kawan
dst. = dan seterusnya
sda. = sama dengan di atas
ybs. = yang bersangkutan
4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat menyurat masing-masing
diikuti oleh tanda titik.
a.n. = atas nama
d.a. = dengan alamat
u.b. = untuk beliau
u.p. = untuk perhatian
s.d. = sampai dengan
5. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada
setiap unsur singkatan tersebut.
Contoh :
A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
1. Bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis
dengan huruf kecil.
Contoh: iptek, pemilu, puskesmas, rapim, rudal, tilang.
BENTUK RINGKAS
Kata ku dan kau merupakan bentuk ringkas dari aku dan engkau. Bentuk ringkas ini disebut klitik
dan selalu serangkai dengan kata lain yang mengikuti atau mendahuluinya.
Klitik (serangkai dengan kata kerja tanpa imbuhan)
1. Proklitik (di depan) : kautatap, kuambil
2. Enklitik (di belakang)
Bermakna kepunyaan : punyamu, bukuku
Bermakna tujuan : mengirimiku, merawatmu
3. Bilangan tingkat
Kesatu = ke-1 = I
Kedua = ke-2 = II
Kesepuluh = ke-10 = X
Kelima belas = ke-15 = XV
Contoh:
Adikku masih duduk di bangku kelas 11 SMA (salah)
Adikku masih duduk di bangku kelas XI SMA (benar)
Indonesia merdeka pada abad ke-20. (benar)
Indonesia merdeka pada abad XX. (benar)
Indonesia merdeka pada abad kedua puluh. (benar)
1. Semua
Setiap anggota terkena atau termasuk dalam hitungan dan menekankan pada jumlah yang banyak.
Contoh: Semua warga kota diungsikan
2. Seluruh
Setiap anggota termasuk ke dalam hitungan, tetapi dalam pengertian kekelompokan atau kolektif.
Contoh: Seluruh bangsa Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan.
3. Sekalian
Keserentakan. Hanya digunakan untuk mengacu pada manusia.
Contoh: Sekalian orang di ruangan itu menengok kepadanya.
4. Segala
Dipakai untuk mengacu pada benda yang beraneka ragam.
Contoh: Ia ingin melihat segala bunga yang terdapat di kebun itu.
Nama diri: Kata benda yang mengacu pada satu entitas tertentu (semua yang ada namanya)
Contoh: nama orang, nama tempat, nama lembaga, dll
Ingat: nama diri tidak boleh ditulis dengan huruf miring.
Nama jenis: Kata benda yang menunjukkan jenis umum benda atau konsep.
Tidak ditulis dengan huruf kapital.
Contoh: jeruk bali, kacang bogor, gula jawa, kunci inggris
9. Nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Contoh :
tahun Hijriah, bulan Agustus, bulan Ramadhan, hari Jumat, hari Lebaran, hari Natal, dsb.
Bila peristiwa tersebut tidak dipakai sebagai nama, huruf pertamanya tidak kapital.
Seokarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
1. Sesuai KBBI
Menggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat serta kata baku.
2. Sistematis
Sebuah kalimat setidaknya harus memiliki subjek dan predikat.
3. Tidak boros dan bertele-tele
4. Tidak ambigu
1. Kesepadanan unsur
a. Apakah kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat?
Contoh:
Para demonstran ke luar dari ruang sidang (tidak efektif)
Para demonstran keluar dari ruang sidang (efektif)
2. Kehematan kata
Hindari menyusun kata-kata yang bermakna sama dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang
memungkinkan kalimat menjadi boros yaitu,
a. Kata jamak
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
b. Kata bersinonim
Dimas masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Dimas masuk ruang kelas. (efektif)
4. Ketegasan makna
Hati-hati saat membuat kalimat perintah, larangan, atau anjuran yang umumnya diikuti partikel lah
atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumah agar bersih! (efektif)
5. Logis
Contoh:
Mayat pria yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di kampung. (tidak efektif)
Sebelum ditemukan tak bernyawa, pria itu sering mondar-mandir di kampung. (efektif)
Taklengkap
Dalam judul, kata ulang yang dikapitalisasi kedua katanya hanya kata ulang utuh dan semu.
b. Mengapit makna, terjemahan, penjelasan kata atau ungkapan dalam bahasa Indonesia.
Polisi terus mencari causa prima ‘sebab yang pertama’ dari kasus makar ini.
Ditulis serangkai
Acapkali Olahraga Adakalanya Padahal
Apalagi Peribahasa Bagaimana Perilaku
Barangkali Radioaktif Belasungkawa Saputangan
Bilamana Saripati Dukacita Sediakala
Kacamata Segitiga Kasatmata Sukacita
Kilometer Sukarela Matahari Wiraswasta
Ditulis terpisah
Alih fungsi Meja tulis Bujur sangkar Model linear
Cendera mata Orang tua Cita rasa Persegi panjang
Duta besar Rumah sakit Garis bawah Simpang empat
Kambing hitam Tanggung jawab Kerja keras Tepuk Tangan
Mata acara Terima Kasih dll.
Penggunaan Di
Di sebagai kata depan : Dipisah.
Pada umumnya kata depan diikuti oleh kata yang termasuk keterangan tempat atau waktu.
Contoh: di rumah, di sekolah, di taman, dll.
Di sebagai imbuhan: ditulis serangkai. Adapun kata yang mengikutinya adalah kata kerja.
Contoh: dikirim, disobek, dibalut, dll.
Ber+ dan Ter+ yang suku kata pertamanya mengandung unsur ‚er‛
Maka huruf ‚r‛ pada ‚ber-/ter-‚ harus melebur atau luluh.
Contoh:
Cer-min Becermin Tecermin
Ker-ja Bekerja
Ter-nak Beternak
Ter-bang Beterbangan
Kunci + +
...kan + (apa)
Contoh :