Disusun Oleh:
Fendi Arianto (16210012)
Faidol Mubarok (16210032)
Asliyananda Ekapramesti Dyah Sanjaya (16210123)
Hidayatus Shofiyana (16210152)
Fakhri Abdillah Hasibuan (16210163)
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, sehingga tugas makalah Hukum agraria
yang membahas tentang Pembiayaan Pendaftaran Hak atas Tanah dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini juga sebagai tugas yang harus
dikerjakan untuk sarana pembelajaran bagi kita.
Makalah ini kami buat berdasarkan apa yang telah kami terima dan juga
kami kutip dari berbagi sumber baik dari buku maupun dari media elektronik.
Semoga isi dari makalah ini dapat berguna bagi kita dan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan kita.
Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka
dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan guna memperbaiki
kesalahan dalam makalah ini. Demikian, apabila ada kesalahan dan kekurangan
dalam isi makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................4
A. Biaya Pendaftaran Hak atas Tanah..................................................................4
1. Biaya Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah.............................4
2. Biaya Pemeriksaan Tanah..................................................................7
3. Biaya Pendaftaran Hak atas Tanah.................................................13
B. Biaya Pendaftaran Pemberian Hak Bekas Tanah Terlantar...........................15
C. Biaya Pendaftaran Rp. 0,00 (nol rupiah)........................................................15
D. Biaya Pendaftaran Tanah Sebesar 50% (lima puluh persen).........................16
E. Biaya Pemerliharaan dan Peralihan Hak Atas Tanah....................................16
F. Biaya Pemberian Surat-surat Tanda Bukti Hak.............................................18
G. Persyaratan Pengakuan dan Penegasan Hak..................................................24
BAB III PENUTUP.............................................................................................27
A. Kesimpulan...................................................................................................27
B. Saran.............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan aspek yang penting bagi manusia, terutama dalam
menunjang keberlangsungan hidup mereka. Tanah juga menjadi salah satu
kebutuhan hidup manusia, karena manusia hidup di atas tanah dengan segala
kebutuhannya baik untuk tempat tinggal, lahan pertanian maupun fungsi-
fungsi sosial lainnya. Demikian pentingnya peranan tanah dalam kehidupan
manusia, ia dapat memberikan sesuatu hal yang positif maupun yang negatif
bagi manusia, oleh karenanya masalah tanah ini memerlukan penanganan
yang sangat seksama untuk menjamin kepastian hukum bagi pemegangnya
/pemiliknya.
Pendaftaran hak atas tanah merupakan hal penting yang harus
dilakukan ketika seseorang menginginkan haknya atas sebuah tanah tersebut
mendapatkan jaminan hukum. Pengaturan tentang hal ini telah dijelaskan
dalam Pasal 19 ayat (2) UUPA menentukan bahwa pendaftaran tanah
meliputi:
1. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah
2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut.
3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat.
Dengan melakukan tahapan tersebut, seseorang bisa mendapatkan
jaminan hak atas tanahnya.
Namun, yang sering kali menjadi permasalahan dalam pendaftaran
hak atas tanah adalah mengenai besar biaya yang harus dikeluarkan oleh
pihak pemohon. Sering kali masyarakat yang mengajukan permohonan
pendaftaran tanahnya merasa dirugikan karena terbebani dengan biaya yang
tidak sesuai dengan perkiraan mereka. Sehingga transparansi dalam hal biaya
pendaftaran tanah sering dipertanyakan kejelasannya. Penyebab dari masalah
ini dapat berasal dari kurangnya pemahaman tentang biaya pendaftaran tanah
kepada masyarakat serta adanya praktek curang dalam birokrasi pendaftaran
1
tanah oleh pejabat yang kurang bertanggung-jawab dengan memanfaatkan
ketidaktahuan masyarakat, sehingga dana yang seharusnya menjadi tambahan
pemasukan negara menjadi kebutuhan pribadi mereka.
Sebagaimana yang dilansir oleh liputan6.com, Kasus penipuan dalam
hal pengurusan pendaftaran tanah hingga kini memang masih kerap menimpa
masyarakat. Terutama bagi mereka yang awam soal prosedur pemerintahan.
Seperti yang dialami seorang petani, yang mengaku dikenai biaya Rp1 juta
untuk sertifikasi tanah. Padahal, menurut Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) biayanya hanya Rp50 ribu saja.
Sehingga untuk menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ferry
Mursyidan Baldan, mengimbau masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah
langsung ke Badan Pertanahan Nasional. Imbauan ini ditujukan guna
menghindarkan masyarakat dari pungutan liar (pungli) saat mengurus
sertifikat tanah. Biaya layanan pertanahan pun telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015, tentang jenis Penerimaan Negara bukan
pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional.
Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini yang berjudul, "Biaya
Pendaftaran Hak atas Tanah."
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biaya Pendaftaran Hak atas Tanah?
2. Bagaimana Biaya Pendaftaran Pemberian Hak Bekas Tanah Terlantar?
3. Bagaimana Biaya Pendaftaran Rp. 0,00 (nol rupiah)?
4. Bagaimana Biaya Pendaftaran Tanah Sebesar 50% (lima puluh persen)?
5. Bagaimana Biaya Pemerliharaan dan Peralihan Hak Atas Tanah?
6. Bagaimana Pengakuan dan Penegasan Hak?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Biaya Pendaftaran Hak atas Tanah.
2. Menjelaskan Biaya Pendaftaran Pemberian Hak Bekas Tanah Terlantar.
2
3. Menjelaskan Biaya Pendaftaran Rp. 0,00 (nol rupiah).
4. Menjelaskan Biaya Pendaftaran Tanah Sebesar 50% (lima puluh persen).
5. Menjelaskan Biaya Pemerliharaan dan Peralihan Hak Atas Tanah.
6. Menjelaskan Pengakuan dan Penegasan Hak.
3
BAB II PEMBAHASAN
1
PP No. 128 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
Yang Berlaku Pada Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
2
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 4.
4
Tu = ( -------- x HSBKu ) + Rp14.000.000,00
4.000
3) Luas tanah lebih dari 1.000 hektar
L
Tu = ( --------- x HSBKu ) + Rp134.000.000,00
10.000
Keterangan:
1) "hektar" adalah luas sama dengan 10.000 m2.
2) "Tu" adalah Tarif Pelayanan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah
Dalam Rangka Penetapan Batas.
3) "L" adalah Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi
(m2).
4) "HSBKu" adalah Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pengukuran
yang berlaku untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja bahan
dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan.
Contoh:
HSBKu untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp80.000,00, maka
penghitungan tarif Pengukuran dan Pemetaan Batas Bidang Tanah:
1) luas tanah sampai dengan 10 hektar
a) luas tanah 300 m2
300
Tu = (--------------------- x Rp80.000,00) + Rp100.000,00
500
= Rp48.000,00 + Rp100.000,00
= Rp148.000,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp148.000,00
5
Tu = (------------------------ x Rp80.000,00) + Rp100.000,00
500
= Rp800.000,00 + Rp100.000,00
= Rp900.000,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp900.000,00
6
a) luas tanah 20.000.000 m2 (2.000 hektar)
20.000.000
Tu = (---------------------x Rp80.000,00) + Rp134.000.000,00
10.000
= Rp160.000.000,00 + Rp134.000.000,00
= Rp294.000.000,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp294.000.000,00
3
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 6
4
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 7
7
data yuridis di lapangan dan di kantor dalam rangka penyelesaian
permohonan pemberian Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai atas
tanah Negara, Hak Pengelolaan, dan permohonan pengakuan hak atas
tanah.
b. "Tpa" adalah Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A.
c. "L" adalah Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi
(m2).
d. "HSBKpa" adalah Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan Pemeriksaan
e. Tanah oleh Panitia A untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja
bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang
panitia pemeriksaan tanah, penerbitan Keputusan hak, dan penerbitan
sertifikat.
Contoh:
HSBKpa untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp67.000,00, maka
penghitungan tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A dengan luas
tanah 300 m2
300
Tpa = (------------ x Rp67.000,00) + Rp350.000,00
500
= Rp40.200,00 + Rp350.000,00
= Rp390.200,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp390.200,00
5
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 7.
8
1. "Tpam" adalah Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A
untuk Pemeriksaan Tanah secara massal.
2. Yang dimaksud dengan "Secara Massal" adalah permohonan yang
diajukan paling sedikit 10 (sepuluh) bidang dalam 1 (satu)
kelurahan, desa, atau nama lainnya.
Contoh:
HSBKpa untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp67.000,00, maka
penghitungan tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia A untuk
Pemeriksaan Tanah secara massal, dengan luas tanah 300 m2
300
Tpam = 1/5 x (----------------------x Rp67.000,00) + Rp350.000,00
500
= 1/5 x Rp40.200,00+ Rp350.000,00
= Rp8.040,00 + Rp350.000,00
= Rp358.040,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp358.040,00.
Keterangan:
1. Yang dimaksud dengan “Panitia B” adalah Panitia yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan, penelitian, dan pengkajian data fisik dan
data yuridis di lapangan maupun di kantor dalam rangka penyelesaian
permohonan pemberian, perpanjangan, dan pembaruan Hak Guna Usaha.
2. "Tpb" adalah Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia B.
6
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 8.
9
3. "L" adalah Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi
(m2).
4. "HSBKpb" adalah Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan pemeriksaan
tanah oleh Panitia B untuk tahun berkenaan, untuk komponen belanja
bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan sidang
panitia pemeriksaan tanah, penerbitan Keputusan Hak dan penerbitan
sertifikat.
Contoh:
HSBKpb untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp67.000,00, maka
penghitungan tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Panitia B, dengan
luas tanah 200.000 m2 (20 hektar)
200.000
Tpb = (--------------------------- x Rp67.000,00) + Rp5.000.000,00
100.000
= Rp134.000,00 + Rp5.000.000,00
= Rp5.134.000,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp5.134.000,00
Keterangan:
1. Yang dimaksud dengan "Tim Peneliti Tanah" adalah tim yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan, penelitian, serta pengkajian data fisik dan data
yuridis di lapangan dan di kantor dalam rangka penyelesaian permohonan
pemberian hak atas tanah instansi pemerintah dan pemerintah daerah.
7
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 9.
10
2. "Tpp" adalah Tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Tim Peneliti
Tanah.
3. "L" adalah Luas tanah yang dimohon dalam satuan luas meter persegi
(m2).
4. "HSBKpp" adalah Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan Pemeriksaan
Tanah oleh Tim Peneliti Tanah untuk tahun berkenaan, untuk komponen
belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output) kegiatan
sidang panitia pemeriksaan tanah, penerbitan Keputusan hak, dan
penerbitan sertifikat.
Contoh:
HSBKpp untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp67.000,00, maka
penghitungan tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Tim Peneliti Tanah
dengan luas tanah 300 m2
300
Tpp = (-----------------------x Rp67.000,00) + Rp350.000,00
500
= Rp40.200,00 + Rp350.000,00
= Rp390.200,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp390.200,00.
8
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 9.
11
3. "HSBKpm" adalah Harga Satuan Biaya Khusus kegiatan
pemeriksaan Tanah oleh Tim Peneliti Tanah untuk Pemeriksaan
Tanah secara massal untuk tahun berkenaan, untuk komponen
belanja bahan dan honor yang terkait dengan keluaran (output)
kegiatan sidang panitia pemeriksaan tanah, penerbitan Keputusan
hak dan penerbitan sertifikat.
Contoh:
HSBKpm untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp67.000,00, maka
penghitungan tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Tim Peneliti
Tanah untuk pemeriksaan tanah secara massal: luas tanah 300 m2
300
Tpm = 1/5 x (------------------- x Rp67.000,00) + Rp350.000,00
500
= 1/5 x Rp40.200,00 + Rp350.000,00
= Rp8.040,00 + Rp350.000,00
= Rp358.040,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp358.040,00
Keterangan:
Yang dimaksud dengan "Petugas Konstatasi" adalah petugas (Kepala
Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk) yang melaksanakan
pemeriksaan data fisik dan data yuridis di lapangan dan di kantor dalam
rangka pemberian Hak Atas Tanah yang berasal dari tanah yang sudah pernah
terdaftar dan perpanjangan serta pembaruan Hak Atas Tanah kecuali Hak
Guna Usaha.
9
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 10.
12
Contoh:
HSBKpk untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp67.000,00, maka penghitungan
tarif Pelayanan Pemeriksaan Tanah oleh Petugas Konstatasi: luas tanah 300
m2
300
Tpa = (------------------------ x Rp67.000,00) + Rp350.000,00
500
= Rp40.200,00 + Rp350.000,00
= Rp390.200,00
Dikenakan tarif 50% dari Tpa, maka:
Tpk = 50% x Rp390.200,00
= Rp195.100,00
Jadi, tarif yang dikenakan sebesar Rp195.100,00.
13
b. Hak Pakai menjadi Hak Guna Bangunan Rp 50.000,00
c. Hak Guna Bangunan menjadi Hak Pakai Rp 50.000,00
d. Hak Milik menjadi Hak Guna Bangunan atau Rp 50.000,00
Hak Pakai
B. Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah
a. Pelayanan pendaftaran pemindahan/ peralihan Hak Rp 50.000,00
Atas Tanah untuk Instansi Pemerintah dan badan
hukum keagamaan dan sosial yang penggunaan
tanahnya untuk peribadatan, Panti Asuhan dan Panti
Jompo Rp 50.000,00
b. Pelayanan Pendaftaran Pemberian Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai di atas Hak Milik Rp 50.000,00
c. Pelayanan Pendaftaran Perubahan Data Berdasarkan
Putusan Pengadilan atau Penetapan Pengadilan Rp 50.000,00
d. Pelayanan Pendaftaran Pemisahan, Pemecahan, dan
Penggabungan Rp 50.000,00
e. Pelayanan Pendaftaran Perubahan Nama Pelayanan
Penggantian Blanko Sertifikat (karena hilang/rusak
atau penggantian blanko sertifikat model lama ke Rp 100.000,00
model baru) Rp 50.000,00
f. Pelayanan pencatatan perubahan penggunaan tanah
g. Pelayanan Pencatatan Lain sesuai ketentuan yang
berlaku.
10
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 20.
14
3) Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan adalah sebesar
25% (dua puluh lima persen) dari nilai tanah;
4) Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik Negara/Badan Usaha
Milik Daerah adalah sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai
tanah;
5) Badan Hukum Swasta adalah sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
tanah.
11
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 22.
15
7) Masyarakat Hukum Adat.
12
PP No. 128 Tahun 2015, Ps. 24
13
Pasal 15 PP No. 128 Tahun 2015
16
Yang dimaksud dengan "Nilai Tanah" adalah nilai pasar (market value)
yang ditetapkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dalam peta zona nilai tanah yang disahkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan untuk tahun berkenaan dan untuk wilayah
yang belum tersedia peta zona nilai tanah digunakan Nilai Jual Objek
Pajak atas tanah pada tahun berkenaan.
Contoh:
Penghitungan berdasarkan nilai pasar per meter persegi (m²) adalah
Rp100.000,00. Luas Tanah adalah 100 m². Jadi nilai tanah dihitung
menjadi:
Rp100.000,00 x 100 = Rp10.000.000,00.
Contoh:
Penghitungan berdasarkan nilai pasar per meter persegi (m²) adalah
Rp100.000,00. Luas Tanah adalah 100 m². Jadi nilai tanah dihitung
menjadi:
17
= Rp100.000,00 x 100
= Rp10.000.000,00
PASAL II
14
Pasal 16 PP No. 128 Tahun 2015
15
Badan Pertanahan Nasional, Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1992
Tentang Biaya Pendaftaran Tanah.
18
dimaksud dalam Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1961;
b. Hak atas tanah yang diberikan dengan suatu keputusan
pemberian hak dari Pejabat yang berwenang;
c. Hak atas satu bidang tanah yang merupakan penggabungan dari
dua bidang tanah atau lebih yang berbatasan dengan masing-
masing sudah ada sertipikatnya atas nama pemohon serta
mempunyai status hukum yang sama;
d. Hak atas satu bidang tanah yang dipisahkan dari satu bidang
tanah dari satu bidang tanah yang sudah ada sertipikatnya;
e. Hak atas satu bidang tanah yang merupakan sisa dari tanah
yang sudah ada sertipikatnya setelah dikurangi dengan bagian
yang lain karena pemisahan atau sebab lain yang pemegang
haknya adalah perorangan atau Badan Keagamaan, Badan
Sosial dan Badan lain yang ditunjuk oleh Kepala Badan
Pertanahan Nasional atas dasar persetujuan tertulis Menteri
yang bersangkutan.
Masing-masing dikenakan biaya sebesar :
Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di daerah perkotaan;
Rp.1.000,- (seribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di luar daerah perkotaan.
2. Untuk pembuatan sertipikat hak atas tanah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a s/d e yang pemegang haknya adalah Instansi
Pemerintah dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
3. Untuk pembuatan sertipikat hak atas tanah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a s/d e yang pemegang haknya adalah Badan
Hukum di luar Badan Keagamaan, Badan Sosial dan Badan lain yang
dimaksud ayat (1) dikenakan biaya sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu
rupiah).
4. Untuk pembuatan sertipikat hak milik atas satuan rumah susun
dikenakan biaya sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
19
5. Untuk pembuatan sertipikat hak tanggungan (hipotik atau crediet
verband) dikenakan biaya sebesar :
a. Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) jika tanah atau tanah-
tanah yang dijadikan jaminan semuanya atau sebagian
terletak di daerah perkotaan.
b. Rp.1.000,- (seribu rupiah) jika tanah atau tanah-tanah yang
dijadikan jaminan semuanya terletak di luar daerah
perkotaan.
dengan ketentuan bahwa apabila pemberi hak tanggungan
adalah Badan Hukum di luar Badan Hukum yang dimaksud
ayat (1) dikenakan biaya sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu
rupiah).
6. Untuk pembuatan sertipikat baru sebagai pengganti :
a. sertipikat yang hilang atau rusak;
b. sertipikat yang dibatalkan oleh Pejabat yang berwenang;
c. sertipikat yang disebabkan hal-hal lain yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional perlu diganti,
7. Untuk pembuatan sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat yang
mempergunakan blanko sertipikat lama dikenakan biaya sebesar
Rp.1.000,- (seribu rupiah)
8. Ketentuan dimaksud ayat (6) berlaku juga untuk sertipikat hak milik
atas satuan rumah susun
PASAL III
9. Ketentuan-ketentuan dimaksud Pasal 2 berlaku juga untuk pembuatan
sertipikat sementara
10. Pembuatan sertipikat dari sertipikat sementara, dikenakan biaya
sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah).
PASAL IV
11. Untuk pendaftraran peralihan hak atas tanah yang sudah ada sertipikat
atau sertipikat sementaranya karena jual beli, lelang dan pemasukan
20
modal/penyertaan modal, dikenakan biaya sebesar ¼% (seperempat
prosen) dari harga yang tercantum dalam akta jual beli, berita acara
lelang atau pemasukan modal/penyertaan modal, atau dari nilai tanah
menurut harga dasar yang berlaku di daerah letak tanah apabila
akta/berita acara tersebut tidak mencantumkan harga tanah, dengan
ketentuan minimum :
a. Rp.25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) jika tanah yang
bersangkutan terletak di daerah perkotaan;
b. Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) jika tanah yang
bersangkutan terletak di luar daerah perkotaan
12. Untuk pendaftaran peralihan hak atas tanah yang sudah ada sertipikat
atau sertipikat sementaranya karena hibah dan tukar menukar atas
sebidang tanah dikenakan biaya sebesar ¼% x Harga Dasar x Luas
Tanah, dengan ketentuan minimum sebagaimana dimaksud ayat (1).
13. Untuk pendaftaran peralihan hak atas tanah karena pemisahan dan
pembagian harga bersama dikenakan biaya sebesar : a. Rp.25.000,-
(dua puluh lima ribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan terletak di
daerah perkotaan; b. Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) jika tanah
yang bersangkutan terletak di luar daerah perkotaan).
14. Untuk pendaftaran peralihan hak atas tanah yang penerima haknya
adalah Badan Keagamaan, Badan Sosial dan Badan-badan lain yang
ditunjuk oleh Badan Pertanahan Nasional atas dasar persetujuan
tertulis Menteri yang bersangkutan dikenakan biaya minimum
sebagaimana dimaksud ayat (1).
15. Untuk pendaftaran peralihan hak atas tanah yang sudah ada sertipikat
atau sertipikat sementaranya karena pewarisan dikenakan biaya sebesar
:
a. Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di daerah perkotaan.
b. Rp.1.000,- (seribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di luar daerah perkotaan.
21
16. Jika peralihan hak itu mengenai tanah yang belum mempunyai
sertipikat atau sertipikat sementara, pendaftarannya dilakukan setelah
dibuat sertipikat atau sertipikat sementara atas nama pemegang haknya
yang semula dan untuk pembuatan sertipikat atau sertipikat
sementaranya dikenakan biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf a dan f sedangkan untuk pendaftaran peralihan haknya
dikenakan biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) s/d ayat (5) pasal ini
17. Untuk pencatatan peralihan hak tanggungan (hipotik atau crediet
verband) dikenakan biaya sebesar : a. Rp.10.000,- (sepuluh ribu
rupiah) jika tanah yang bersangkutan terletak di daerah perkotaan. b.
Rp.1.000,- (seribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan terletak di luar
daerah perkotaan.
18. Untuk pendaftaran perwakafan tanah tidak dikenakan biaya.
19. Ketentuan dimaksud ayat (1), (2), (3), (4) dan (5) berlaku juga untuk
peralihan hak milik atas satuan rumah susun
PASAL V
20. Untuk pencatatan hal-hal sebagaimana dimaksud Pasal 29 ayat (1) dan
Pasal 30 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tidak
dikenakan biaya
21. Untuk pencatatan hapusnya hak tanggungan (hipotik atau crediet
verband) dikenakan biaya sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah)
22. Untuk pencatatan adanya dan hapusnya fiducia dikenakan biaya
masing-masing sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah)
23. Untuk pencatatan adanya sita, perwalian, pengampunan dan beban-
beban lain sebagaimana dimaksud Pasal 30 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, demikian juga penghapusan
catatan-catatan tersebut dikenakan biaya sebesar Rp.1.000,- (seribu
rupiah) untuk satu catatan.
24. Untuk pencatatan penggantian nama pemegang hak atas tanah, hak
milik atas satuan rumah susun, hak tanggungan (hipotik atau crediet
22
verband) dan fiducia yang bukan merupakan peralihan hak dikenakan
biaya sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
PASAL VI
25. Setiap permintaan untuk memperoleh keterangan tertulis mengenai :
a. Satu bidang tanah atau satu satuan rumah susun dalam daftar
tanah, daftar buku tanah atau daftar surat ukur / gambar situasi /
gambar denah;
b. Satu nama dalam daftar nama yang terdapat pada Kantor
Pertanahan Kabupaten / Kotamadya masing-masing dikenakan
biaya sebesar :
1. Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) jika tanah yang
bersangkutan terletak di daerah perkotaan.
2. Rp.1.000,- (seribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di luar daerah perkotaan.
26. Permintaan untuk memperoleh satu surat keterangan pendaftaran tanah
untuk keperluan lelang sebagaimana dimaksud Pasal 21 atau surat
keteerangan sebagaimana dimaksud Pasal 25 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, masingmasing dikenakan biaya
sebagaimana dimaksud ayat (1).
PASAL VII
27. Untuk memperoleh satu kutipan dari satu peta pendaftaran tanah atau
kutipan satu nama dari daftar nama dikenakan biaya sebesar :
a. Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di daerah perkotaan.
b. Rp.1.000,- (seribu rupiah) jika tanah yang bersangkutan
terletak di luar daerah perkotaan.
28. Untuk memperoleh salinan warkah pendaftaran tanah sebagaimana
dimaksud Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 yang
disimpan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya diperlukan izin
tertulis dari Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
23
Propinsi yang bersangkutan dan dikenakan biaya sebesar Rp.10.000,-
(sepuluh ribu rupiah) untuk setiap nomor warkah
a) Persyaratan
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani
pemohon atau kuasanya diatas materai cukup
2. Surat Kuasa apabila dikuasakan
3. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila
dikuasakan, yang telah disosokan dengan aslinya oleh petugas
loket
4. Bukti pemilikan tanah/alas hak milik adat/bekas milik adat
5. Fotocopy SPPT PBB Tahun berjalan yang telah dicocokan dengan
aslinya oleh petugas loket dan penyerahan bukti SSB (BPHTB)
6. Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai dengan ketentuan
a) Waktu
b) Keterangan
1. Identitas diri
2. Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon
3. Pernyataan tanah tidak sengketa
4. Pernyataan tanah dikuasai secara fisik
24
Pelayanan Pendaftaran Tanah Pertama Kali – Pemberian Hak –
Hak Milik – Hak Milik Perorangan17
a) Persyaratan
1. Formulir permohonan yang sudah diisidan ditandatangani
pemohon atau kuasanya diatas materai cukup
2. Surat Kuasa apabila dikuasakan
3. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila
dikuasakan, yang telah disosokan dengan aslinya oleh petugas
loket
4. Asli bukti perolehan tanah / alas hak
5. Asli surat-surat bukti pe;epasan hak dan pelunasan tanah dan
rumah (Rumah Gol III) atau rumah yang dibeli dari pemerintah
6. Fotocopy SPPT PBB Tahun berjalan yang telah dicocokan dengan
aslinya oleh petugas loket, penyerahan bukti SSB (BPHTB) dan
bukti bayar uang pemasukan (pada saat pendaftaran hak)
7. Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai dengan ketentuan
b) Waktu
1. 38 (tiga puluh delapan) hari untuk :
17
http://site.bpn.go.id/o/Beranda/Layanan-Pertanahan/PELAYANAN-PENDAFTARAN-
TANAH-PERTAMA-KALI/PEMBERIAN-HAK/HAK-MILIK/HAK-MILIK-
PERORANGAN.aspx
25
Formulir permohonan memuat :
1. Identitas diri
2. Luas, letak dan penggunaan tanah yang dimohon
3. Pernyataan tanah tidak sengketa
4. Pernyataan tanah dikuasai secara fisik
Catatan :
26
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya Pendaftaran Hak atas Tanah untuk yang pertama kali meliputi
biaya pengukuran, biaya pemeriksaan dan biaya pendaftaran hak, yang mana
pengaturan tentang perincian biaya tersebut dijelaskan lebih rinci dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 Tentang Jenis Dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian
Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Biaya pendaftaran pemberian hak bekas tanah terlantar, dapat
diperoleh dengan: Perorangan melalui reforma agraria adalah sebesar Rp.0,00
(nol rupiah); Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas dan fungsinya
dan tidak bersifat profit adalah sebesar Rp.0,00 (nol rupiah); Yayasan yang
bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan adalah sebesar 25% (dua puluh
lima persen) dari nilai tanah; Badan Usaha Milik Negara/Badan Hukum Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah adalah sebesar 75% (tujuh puluh lima
persen) dari nilai tanah; Badan Hukum Swasta adalah sebesar 100% (seratus
persen) dari nilai tanah.
Sedangkan Biaya Pendaftaran Rp. 0,00 (nol rupiah), dikenakan bagi
pihak-pihak berikut: Masyarakat tidak mampu; Masyarakat yang termasuk
dalam Program Pemerintah Bidang Perumahan Sederhana; Badan hukum
yang bergerak di bidang keagamaan dan sosial yang penggunaan tanahnya
untuk peribadatan, pesantren, panti asuhan, panti jompo, cagar budaya,
situs/tempat ziarah; Veteran, Pensiunan PNS, Purnawirawan TNI,
Purnawirawan POLRI dan Suami/Istri/Janda/Duda Veteran/Pensiunan
PNS/Purnawirawan TNI/Purnawirawan POLRI; Instansi Pemerintah dan
Pemerintah Daerah, untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dan tidak
bersifat profit; Wakif; atau Masyarakat Hukum Adat.
Sedangkan Biaya Pendaftaran Tanah Sebesar 50% (lima puluh persen)
ditujukan bagi pihak berikut: PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI dan
27
Suami/Istri PNS/TNI/POLRI; BUMN/BUMD; Badan yang mendapat
penugasan khusus dari Pemerintah; dan Badan hukum swasta selaku
pengelola maupun pengguna Kawasan Industri atau kawasan Ekonomi
Khusus.
Biaya Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf b PP N0.128 Tahun 2015 berupa Pelayanan
Pendaftaran Pemindahan Peralihan Hak Atas Tanah untuk Perorangan dan
Badan Hukum, dihitung berdasarkan rumus T = (1‰x Nilai Tanah) + Rp
50.000,00.
Biaya tentang Pemberian Surat-surat Tanda Bukti Hak atas Tanah,
diatur dalam ketentuan tentang “Biaya Pendaftaran Tanah” diatur dalam
peraturan kepala badan pertanahan nasional nomor 2 tahun 1992 tentang
biaya pendaftaran tanah yang mulai berlaku di Indonesia sejak tanggal 4 Mei
1992.
Adapun Pengakuan dan penegasan hak meliputi: Pelayanan
Pendaftaran Tanah Pertama Kali – Konversi, Pengakuan dan Penegasan Hak
Tanah; Hak Milik Perorangan dan ketentuan lainnnya yang diatur dalam situs
Badan Pertanahan Nasional.
B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan dapatmemberi
manfaat serta wawasan bagi pembaca dalam mengetahui secara rinci tentang
pembiayaan pendaftaran hak atas tanah sehingga nantinya dapat
mempraktekannya di setiap kegiatan yang bersangkutan dengan pembiayaan
pendaftaran tanah. Amin.
28
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Agraria
Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Site.bpn.go.id
29