0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang khiyar dalam transaksi jual beli menurut pandangan ulama fiqih. Terdapat beberapa macam khiyar seperti khiyar syarat, 'aib, ru'yah, dan ta'yin. Khiyar memberikan kemudahan dan perlindungan bagi para pihak dalam transaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang khiyar dalam transaksi jual beli menurut pandangan ulama fiqih. Terdapat beberapa macam khiyar seperti khiyar syarat, 'aib, ru'yah, dan ta'yin. Khiyar memberikan kemudahan dan perlindungan bagi para pihak dalam transaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang khiyar dalam transaksi jual beli menurut pandangan ulama fiqih. Terdapat beberapa macam khiyar seperti khiyar syarat, 'aib, ru'yah, dan ta'yin. Khiyar memberikan kemudahan dan perlindungan bagi para pihak dalam transaksi.
“KESUKSESAN BERASAL DARIBERBAGAI HAL YANG MENYATU DENGAN SEMPURNA”
Khiyar Menurut Ulama fiqih انَ اء ْالعَ ْق ِد ا َ ْو فَ ْس ِخ ِه اِ ْن َكِ ض َ أ َ ْن يَ ُك ْو َن ِل ْل ُمتَعَا قِ ِد ال َح ُّق فِى اِ ْم ار ا َ َحد ُ ْالبَ ْيعَي ِْن َ َ ب ا َ ْو ا َ ْن يَ ْخت َ س ٍة ا َ ْو ِ ع ْي َ ْار ش َْر ِط ا َ ْو ُرؤُ َار ِخي ُ َلخي ِ ْا ٍ ار ت َ ِع يين ُ َار ِخي ُ َان ْال ِخي َ اِ ْن َك Artinya “suatu keadaan yang menyebabkan aqid memilii hak untuk memutuskan akadnya, yakni menjadikan atau membatalkanya jika khiyar tersebut berupa khiyar syarat, ‘aib atau ru’yah, atau hendaklah memilih antara dua barang jika khiyar ta’yin. DASAR HUKUM سمعت حكيم بن حزام رضي هللا عنه: عن عبد هللا بن الحارث قال فان صد, البيعان بالخيار مالم يتفر قا: النبي صلى هللا عليه وسلم قال قا وبينا بورك لهما في بيعهما وان كذبا وكتما محقت بركة بيعهما
Dari abdulla bin al-haris ia berkata : saya mendengar hakim
bin hizam r.a dari nabi saw beliau bersabda: “ penjual dan pembeli boleh melakukan khiyar selama mereka berdua belum berpisah. Apabila mereka berdua benar dan jelas, maka mereka berdua diberi keberkahan didalam jual beli mereka, dan apabila mereka berdua berbohong dan merahasiakan, maka dihapuslah keberkahan jual beli mereka berdua MACAM-MACAM KHIYAR
Ulama Hanafiyah menyebutkan ada tujuh
belas macam khiyaar, yaitu khiyaar syarat, ru’yah, aib, sifat, naqd, ta’yiin, ghabn, Menurut ulama Malikiyah, khiyar ada dua macam. Pertama, khiyaar tarawwi, yaitu memperhatikan dan mellihat, untuk kedua belah pihak atau yang lainnya. Kedua, khiyar naqishah, yaitu khiyaar yang penyebabnya adalah kekurangan dalam barang dagangan. MACAM-MACAM KHIYAR
Menurut ulama Syafi’iyah, khiyaar ada dua
macam, pertama, khiyar tasyahhi dan dan khiyar naqishah
bagi salah satu pihak yang berakad atau keduanya atau bagian orang lain untuk meneruskan atau membatalkan akad jual beli, selama masih dalam tenggang waktu yang ditentukan Macam-macam khiyar
Khiyar Majlis ialah hak pilih bagi kedua
belah pihak (penjual atau pembeli) untuk meneruskan atau membatalkan akad selama keduanya berada dalam majlis akad dan belum berpisah badan. Macam-macam khiyar
Khiyar ‘aib adalah hak pembeli untuk
meneruskan atau membatalkan akad jual beli tatkala ada suatu cacat pada suatu objek yang diperjualbelikan. Macam-macam khiyar Khiyar ru’yah adalah hak khiyaar bagi pembeli untuk menyatakan apakah mau meneruskan akad jual beli atau membatalkannya terhadap barang yang belum ia lihat ketika akad berlangsung. Hikmah Membuktikan dan mempertegas kerelaan dari kedua belah pihak Memperkecil kelemahan transaksi sejak awal Memberikan kesempatan kepada pelaku transaksi untuk meninjau ulang transaksinya Memberikan kesempatan untuk bermusyawarah dan berfikir ulang dengan memberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan para ahli Hikmah Memberikan kemudahan kepada pemilik harta dan menutup kesempatan orang yang rakus, sehingga tidak bisa berbuat sesuka hatinya Memberikan kesempatan kepada pelaku transaksi untuk membatalkan transaksi Implementasi Khiyar Dalam undang-undang no. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dijelaskan bahwa, konsumen berhak untuk memilih dan mendapatkan kompensasi atau ganti rugi, atau penggantian apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau sebagaimana mestinya.