Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Khoerunnisa Tiara Azhari

Nim : 202005205
Kelas : Reguler Pagi

KHIYAR
khiyar menurut Hukum Ekonomi Islam adalah hak memilih untuk melanjutkan atau
menbatalkan akad dalam jual beli. Dengan adanya khiyar dapat menghindari apabla ada
terjadinya perselisihan dalam transaksi akad jual beli antara penjual dan pembeli. Khiyar juga
memberikan kepuasan kepada pihak-pihak yang terkait dalam suatu akad jual beli karena
dapat menjaga suatu hubungan yang baik tampa terjadi adanya perselisihan.
Adapun landasan khiyar sebagai berikut:
1. al-Quran surat :
‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًم‬ ‫ْأ‬ ٰ ٓ
ٍ ‫ٰياَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا اَل تَ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janglah kalian saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil kecuali dengan jalan perniagaan berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu (QS. an-Nisa‟ ayat 29).21.
2. Hadits Nabi saw
Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar selama belum berpisah. Jika
keduanya benar dan jelas maka keduanya diberkahi dalam jual beli mereka. Jika mereka
menyembunyikan dan berdusta, maka akan dimusnahkanlah keberkahan jual beli mereka”.
3. Ijma‟ Ulama
Menurut Abdurrahman al-Jaziri, status khiyar dalam pandangan Ulama fikih adalah
disyariatkan atau dibolehkan, karena suatu keperluan yang mendesak dalam
mempertimbangkan kemaslahatan masing-masing pihak yang melakukan transaksi.
B. Hukum Khiyar
Hukum khiyar adalah mubah untuk penjual dan pembeli. Bagi pembeli dan penjual, khiyar
bermanfaat untuk memikirkan baik buruknya transaksi sehingga masing-masing pihak tidak
mengalami penyesalan di kemudian hari jika ada masalah pada transaksi. Inilah hikmah
khiyar yang membuat sisi ridha di antara pihak-pihak yang bertransaksi dapat terwujud. Tapi,
khiyar tidak boleh dijadikan sarana untuk menipu atau berdusta. Jika sampai disalahgunakan,
hukumnya haram. Sementara itu, khiyar memiliki dasar hukum sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW:
"Engkau berhak khiyar dalam tiap-tiap barang yang engkau beli selama tiga malam, jika
engkau suka maka ambillah dan jika tidak suka maka kembalikanlah kepada pemilinya."
(HR. Ibnu Majah)
Telah disinggung bahwa akad yang sempurna harus terhindar dari khiyar, yang
memungkinkan aqid (orang yang berakad) membatalkannya. Khiyar menurut Ulama fikih
adalah suatu keadaan yang menyebabkan aqid memiliki hak untuk meneruskan akadnya,
yakni menjadikan atau membatalkannya jika khiyar tersebut berupa khiyar syarat, „aib, atau
ru‟yah, atau memilih diantara dua barang jika khiyar ta‟yin.
C. Macam-macam Khiyar
Khiyar itu ada yang bersumber dari syara‟, seperti khiyar majlis, khiyar aibi, dan ru‟yah.
Selain itu, ada juga khiyar yang bersumber dari kedua belah pihak yang berakad, seperti
khiyar syarat dan khiyar ta‟yin.
1. Khiyar majlis
Khiyar majlis adalah khiyar yang berlangsung asalkan penjual dan pembeli masi ada di
tempat berlangsungnya transaksi. Hak khiyar berakhir saat kedua pihak berpisah dan
transaksi tidak dapat dibatalkan. Nabi Muhammad berkata:
"Orang yang mengadakan jual beli, diperbolehkan melakukan khiyar selama keduanya belum
terpisah (dari tempat aqad)." (HR. Al-Bukhari)
2. Khiyar ru'yah
Khiyar ru'yah adalah hak pembeli dalam membatalkan atau meneruskan transaksi jual beli
yang disebabkan objek transaksi belum tampak saat akad dilakukan.
Pada khiyar ini, pembeli belum dapat meneliti barang yang dibelinya. Nabi Muhammad
bersabda:
"Siapa saja yang membeli sesuatu yang belum dilihatnya, maka ia berhak khiyar bila telah
melihatnya." (H.R. At-Tirmizi).
3. Khiyar aibi
Khiyar aibi adalah khiyar untuk pembeli yang memiliki hak memilih untuk membatalkan atau
meneruskan transaksi jika terdapat kecacatan pada barang yang dibeli. Adanya cacat bisa
mengurangi nilai atau manfaat barang tersebut. Misalnya kecacatan pada hal yang penting,
cacat yang sulit hilang, atau cacat tersebut sudah ada sejak di tangan penjual.
4. Khiyar syarat
Khiyar syarat adalah hak yang dimiliki penjual, pembeli, atau keduanya untuk tetap
melanjutkan mau pun membatalkan transaksi selama dalam masa tenggang yang disetujui
bersama.
Khiyar syarat berlaku tiga hari dan transaksi tidak bisa dibatalkan jika sudah melewati masa
tersebut. Lalu, hak khiyar tidak bisa diwariskan dan masa tenggangnya perlu dilakukan secara
cermat.
5. Khiyar ta‟yin
Yaitu hak pilih bagi pembeli dalam menentukan barang yang berbeda kualitas dalam jual
beli. Tujuan dari khiyar ta‟yin agar pembeli tidak tertipu dan agar produk yang ia cari sesuai
dengan keperluannya.
D. Hikmah Khiyar
Diantara hikmah khiyar sebagai berikut:
a. Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip-prinsip Islam,
yaitu suka sama suka antara penjual dan pembeli.
b. Mendidik masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan akad jual beli, sehingga
pembeli mendapat barang dagangan yang baik atau benar-benar disukainya.
c. Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli, dan mendidiknya
agar bersikap jujur dalam menjelaskan keadaan barangnya.
d. Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun pembeli, karena
ada kehati-hatian dalam proses jual beli.
e. Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antar sesama.
Adapun ketidakjujuran atau kecurangan pada akhirnya akan berakibat dengan penyesalan,
dan penyesalan disalah satu pihak biasanya dapat mengarah kepada kemarahan, kedengkian,
dendam, dan akibat buruk lainnya.

Anda mungkin juga menyukai