Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HUKUM PERDATA

Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester III Mata Kuliah
Hukum Perdata

Dosen pengampu: Abdul Kadir, S.HI, MH.

Ditulis oleh:

M. Faizurrizqi Al-Farisi AD (16210013)

PROGRAM STUDI HUKUM PERDATA


JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I..................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Kasus............................................................................................................................3
B. Analisis Kasus..............................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................................7
PENUTUP..........................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................7

1
BAB I

PENDAHULUAN

Hukum perdata adalah seperangkat aturan yang menguasai masing-masing


hak individu. Tujuannya yaitu untuk melindungi hak-hak setiap individu. Namun
banyak sekali permasalahan-permasalahan perdata yang kurang dimengerti oleh
masing-masing orang, sehingga kerap sekali kita temui adanya penyimpangan-
penyimpangan yang dapat dikategorikan menyalahi hukum perdata, dan itupun
dibiarkan begitu saja, bukan karena masing-masing pihak sudah memaafkan, tapi
karena ketidak tahuan oleh masing-masing pihak. Sungguh ironi sekali apabila
memperhatikan hal itu berterusan terjadi di lingkungan masyarakat, akan sangat
memprihatinkan bagi masyarakat kecil yang minim akan pengetahuan karena akan
mengalami penindasan yang tiada henti oleh mereka yang memanfaatkan
pengetahuan untuk kejahataan. Oleh sebab itu penulis berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca hingga dapat memahami arti penting ilmu
pengetahuan terlebih pada studi Hukum Perdata.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kasus

Pengusaha Hotel Asal Arab Saudi Laporkan Bos First Travel ke Bareskrim

Kompas.com - 25/08/2017, 17:14 WIB

 JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmed Saber, pengusaha hotel Dyar Al-Manasik


di Arab Saudi melaporkan Direktur Utama First Travel Andika Surachman ke
Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Andika dilaporkan dengan tuduhan penipuan dan penggelapan terkait


penyewaan kamar hotel dan katering di Arab Saudi untuk jemaah umrah. "Kami
melaporkan FT karena utang sebesar Rp 24 miliar yang dilakukan oleh Direktur
First Travel," ujar pengacara Saber, Turaji di kantor Bareskrim Polri.

Turaji mengatakan, mulanya kerja sama kliennya dengan First Travel


berjalan lancar pada 2015. Kemudian, tahun 2016, pembayaran mulai terlambat
meski hanya sebulan. Tahun berikutnya, setelah Maret 2017, Saber tak lagi
menerima uang dari Andika. Padahal, First Travel selalu mengirimkan jemaah
umrah ke hotel tersebut. "Sebelum kontrak Andika mengatakan bahwa
pembayaran atas kamar hotel akan lancar karena uang yang akan digunakan
untuk membayar kamar hotel tersebut sudah berada di rekening First Travel,"
kata Turaji.

Turaji mengatakan, Andika selalu berdalih setiap kali ditagih oleh Saber.
Akhirnya, setelah bulan puasa tahun ini, Saber menghampiri Andika ke
Indonesia. Saat itu, Saber baru mengetahui bahwa First Travel bermasalah di

3
Indonesia. "Ditagih tidak kunjung dibayar, kemudian dia nelepon dihindari. Pada
akhirnya harus datang ke kantor dan rumah yang bersangkutan," kata Turaji.

Saber melaporkan Andika dengan nomor laporan polisi


LP/855/VIII/2017/Bareskrim tertanggal 25 Agustus 2017. Dalam kasus ini,
penyidik menetapkan Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan
istrinya, Anniesa Hasibuan, sebagai tersangka.

B. Analisis Kasus
First Travel merupakan badan hukum yang didirikan oleh Andika
Surachman bersama istrinya annisa hasibuan. Di mata hukum badan hukum
dianggap sebagai subyek bukum yang kedudukannya menyamai manusia, hal
ini sesuai dengan apa yang tertera pada KUHperdata pasal 1654 “Semua
badan hukum yang berdiri dengan sah, begitu pula orang-orang swasta,
berkuasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan perdata, tanpa mengurangi
perundang-undangan yang mengubah kekuasaan itu, membatasinya atau
menundukkannya kepada tata cara tertentu”. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami badan hukum yang berdiri dengan sah dapat berkuasa untuk
melakukan perbuatan-perbuatan hukum, begitupun sebaliknya apabila badan
hukum melakukan penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pihak
lain dapat diberlakukan sanksi oleh hukum.

Menurut analisis kasus diatas bahwa First Travel telah melakukan


penyimpangan dengan bentuk melukai kesepakatan yang telah disepakati di
awal (wanprestasi) terhadap Ahmad Saber. Bisa kita katakan bahwa First
Travel telah berbuat wanprestasi, ini berdasar pada bentuk wanprestasi yang
dikemukakan oleh Prof. R. Subekti,SH bahwa wanprestasi itu adalah bentuk
kelalaian atau kealpaan yang dapat berupa:
1. Tidak melakukan apa yang telah disanggupi akan
dilakukannya.

4
2. Melaksanakan apa telah diperjanjikannya, tetapi tidak sebagai
mana yang diperjanjikan.
3. Melakukan apa yang diperjanjikan namun terlambat.
4. Melakukan suatu perbuatan yang menurut perjanjian tidak
dapat dilakukan.

Dalam kasus First Travel menurut analisa penulis bahwa yang paling
tepat untuk menyatakan First Travel tergolong wanprestasi adalah keterangan
yang dituliskan R. Subekti nomor satu tentang tidak melakukan apa yang
telah disanggupi akan dilakukannya. Mulanya antara First travel dengan
Ahmad Saber mengadakan kesepakatan untuk bekerja sama dalam penyewaan
kamar hotel milik Ahmad Saber, dan saat ketika kontrak dilakukan antar
keduanya, Andika Surachman (Ketua First travel) mengatakan bahwa bahwa
pembayaran atas kamar hotel akan lancar karena uang yang akan digunakan
untuk membayar kamar hotel tersebut sudah berada di rekening First Travel.
Namun seiring bertambahnya waktu Andika tidak memenuhi pembayaran
yang harus dibayarnya itu, hal ini tentu saja tidak sesuai dengan apa yang
telah disanggupinya dulu ketika hendak melakukan kesepakatan dengan
Ahmad Saber.

Adapun akibat hukum yang berlaku bagi First Travel menurut


pandangan kacamata KUHperdata antara lain:

1. First Travel harus mengganti semua kerugian yang dialami


oleh Ahmad Saber. Hal ini sesuai dengan apa yang tertera
pada KUHperdata pasal 1243 : “Penggantian biaya, kerugian
dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai
diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai,
tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu
yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat
diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui

5
waktu yang telah ditentukan”.

2. Ahmad Saber berhak mengadukan pada hakim untuk


menjatuhi hukuman pada First Travel. Hal ini sesuai dengan
apa yang tertera pada KUHperdata pasal 1307 : “Penetapan
hukuman dimaksudkan sebagai ganti penggantian biaya,
kerugian dan bunga, yang diderita kreditur karena tidak
dipenuhi perikatan pokok. Ia tidak dapat menuntut utang
pokok dan hukumannya bersama-sama, kecuali jika
hukuman itu ditetapkan hanya untuk terlambatnya
pemenuhan.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

First Travel telah melakukan penyimpangan karena terbukti melukai


kesepakatan yang telah disepakati di awal (wanprestasi) terhadap Ahmad Saber.
Akibat hukumnya menurut Kuhperdata, first travel harus melakukan penggantian
biaya kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan,
bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan
itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan
atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai