Modusnya, jelas Kasat Reskrim, pelaku merental mobil untuk tiga sampai atau
empat hari dengan membayar lunas biaya rentalnya. Setelah itu, orang yang
merental mobil itu mencari perantara yang mau mengadaikan mobil tersebut ke
pihak lain dengan harga rata-rata Rp 30 juta/unit.
Setelah masa rental habis, menurut Jatmiko, mobil tersebut tidak dikembalikan
kepada pemilik rental dengan alasan sedang di luar daerah dan tambahan biaya
akan dilunasi kemudian. “Setelah disilidiki, ternyata mobil yang dirental pihak
pertama sudah pindah tangan ke pihak kedua dengan status gadai,” timpal Kasat
Reskrim yang didampingi KBO Reskrim, Ipda Muhammad Isral SIK.
Menurut laporan yang masuk, tambahnya, ada sembilan mobil rental digadaikan
oleh pihak yang menyewa dari pemilik ke pihak lain. Saat ini tim lapangan sedang
mencari empat mobil lagi. “Ada dua orang yang kami duga sebagai pelaku yang
merental mobil dan menggadaikan ke pihak ketiga, sedang diburu,” jelasnya.
Kapolres Bireuen, AKBP M Ali Khadafi SIK mengatakan, kasus itu sedang
dikembangkan dan pihaknya sedang memburu pelaku. Kapolres berharap
masyarakat lebih waspada menyewakan mobil orang lain dan orang yang
menggadai mobil harus meneliti dulu asal usul mobil serta surat-suratnya atas
nama siapa. “Pemilik rental yang merasa tertipu agar segera melapor ke kami,”
harap M Ali Khadafi.(yus)
Analisis Kasus
Melihat dari kasus diatas banyak dijumpai cabang masalah. Antara lain
masalah tersebut meliputi:
Dari syarat yang tercantum dalam pasal 1320 KUHperdata maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pelaku rental gadai diatas menyalahi peraturan
perjanjian. Adapun penyimpangan perjanjian tersebut tidak hanya dalam hal
praktek gadai saja namun dalam praktek rental pelaku juga dapat dikategorikan
telah melanggar peraturan perjanjian. Oleh sebab itu maka semua perjanjian yang
dilakukan oleh pelaku menjadi batal.
Dari kasus diatas dapat diketahui bahwa perjanjian yang dilakukan oleh
pihak terkait ditemui adanya wanprestasi, adapun pengertian dari wanprestasi
yaitu tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati dalam perjanjian. 1 Pada
kasus diatas yang menunjukkan bahwa pelaku melakukan wanprestasi yaitu
pelaku melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Adapun sanksi yang didapatkan pelaku bisa berupa sebagaimana akibat hukum
dari wanprestasi itu sendiri. Antara lain akibat hukum wanprestasi yaitu2:
1
Abdulkadir, 241
2
Abdul kadir,243