Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
KRISTEN MARANATHA

STATUS PASIEN I.P DALAM

Bagian : Infeksi
Minggu :I
Nama Preseptor : dr. Limdawati, Sp.PD
Nama Mahasiswa : Jesica Rachel
NRP : 1915048
Nama anggota grup :
1. Cica Riyanti / 1915047
2. Jesica Rachel / 1915048
3. Meylisa Gresia / 1915051
4. Gunawan, Vincent / 1915058

Identitas Pasien :
Nama (Inisial) : JT
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kota tempat tinggal : Bandung
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Kristen
Status pernikahan : Belum menikah

Anamnesis :
Keluhan Utama : Demam
Anamnesis khusus :
Pasien datang ke IGD RSI dengan keluhan demam tiga hari SMRS. Demam dirasakan tinggi
namun tidak diukur dengan termometer. Demam muncul mendadak, dirasakan sepanjang hari
tanpa adanya periode naik turun. Pasien merasa sakit kepala dan pegal seluruh tubuh, namun
masih dapat bergerak aktif. Tidak dirasakan adanya menggigil.

Pagi tadi pasien sempat mengeluh keluar darah dari hidung. Perdarahan terjadi satu kali,
darah berwarna merah kehitaman dan kental, jumlahnya sekitar setengah sendok teh. Tidak
didapatkan adanya riwayat kepala terbentur dan mengorek-ngorek hidung. Pasien merasa
terdapat bintik-bintik merah khususnya di bagian tangan. Pasien merasa mual, namun tidak
sampai muntah. Pasien belum BAB sejak demam, BAK tidak ada keluhan. Pasien sudah
mengonsumsi paracetamol, namun panas badan membaik sebentar kemudian naik lagi.
Pasien baru pertama kali mengalami sakit seperti ini. Tidak terdapat riwayat perdarahan lama,
mudah berdarah, dan mudah memar. Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada orang serumah yang menderita sakit seperti ini
Kebiasaan : Menggantung pakaian di kamar
Usaha berobat : Minum paracetamol tapi tidak membaik
Riwayat alergi : Tidak ada

Anamnesis Umum :
Sistem Respirasi : Tidak ada keluhan
Sistem Kardiovaskuler : Tidak ada keluhan
Sistem Gastroenterohepatobilier : Mual, belum BAB sejak tiga hari yang lalu
Sistem Muskuloskeletal : Pegal seluruh tubuh
Sistem Reproduksi : Tidak ada keluhan

Pemeriksaan Fisik
Berat Badan : 51 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Status gizi : 19,92
Imunisasi :-

Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 100x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 38.5 °C
Kepala : Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, refleks cahaya +/+
Leher : KGB tidak teraba, JVP normal, trakea letak sentral, mukosa mulut dan lidah
normal
Thorax : Paru-paru -Inspeksi: pergerakan simetris kiri dan kanan
-Palpasi: nyeritekan (-), taktil fremitus kanan=kiri
-Perkusi: sonor kanan=kiri
-Auskultasi : VBS +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung : -Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : Batas jantung kanan: ICS IV linea parasternal dextra,
Batas kiri: ICS V linea medioclavicularis sinistra,
Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra.
-Auskultasi : Bunyi jantung murni s1=s2, murmur (-)
Abdomen : Sedikit cembung, bising usus (+) normal, timpani, hepar lien tidak teraba,
nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), uji tourniquet (+), petekie (+)
Anogenital : Tidak dilakukan
Punggung : Nyeri ketok CVA -/-, kelainan tulang (lordosis, kifosis, scoliosis) (–)
Resume :
Keluhan Utama : Demam 3 hari, mendadak, terus menerus tinggi, sepanjang hari.
Anamnesis Khusus :
— Pegal seluruh tubuh
— Keluar darah dari hidung 1 kali, darah berwana merah kehitaman dan kental, jumlah
setengah sendok teh
— Terdapat bintik-bintik merah di tangan
— Mual
— Belum BAB sejak 3 hari yang lalu
— Sudah minum PCT tapi tidak membaik
— RPD/RPK (-)

Pemeriksaan Fisik
— Tekanan darah : 100/70 mmHg
— Nadi : 100x/menit
— Respirasi : 20x/menit
— Suhu : 38.5 °C
— Uji tourniquet (+)
— Petekie (+)

Diagnosis banding :
1. Dengue Hemorrhagic Fever
2. Chikungunya
3. Idiopatic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
4. Malaria

Diagnosis kerja :
Suspek Dengue Hemorrhagic Fever

Usul pemeriksaan laboratorium/penunjang :


— Darah rutin/lengkap
— Urinalisis
— Pemeriksaan NS-1 Antigen
— Pemeriksaan serologis Dengue
— Analisis Gas Darah
— Elektrolit

Penatalaksanaan
Non medikamentosa:
— Tirah baring
— Infus RL
— Diet tinggi kalori tinggi protein
— Minum air putih yang banyak, bisa jus buah; susu; sirup
— Cukup istirahat
— Monitor perkembangan suhu, nadi, adanya BAB hitam, nyeri perut hebat, perdarahan
spontan

Medikamentosa:

Bandung, 25 Oktober 2020

R/ Paracetamol tab. 500mg No. IX


S 3dd tabI pc prn
R

Prognosis:
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER

• Definisi:
Demam berdarah dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi
yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat (Kemenkes RI, 2011).

• Epidemiologi:
Demam berdarah dengue merupakan endemis di Indonesia dengan sebaran di seluruh
wilayah Indonesia. Di seluruh dunia DBD tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik
Barat dan Karibia.
Menginfeksi segala usia, pria:wanita sama

• Faktor Risiko:
— Padat penduduk
— Mobilisasi penduduk sehingga memungkinkan terjadinya KLP
— Ketidakmampuan ekonomi untuk menyediakan rumah yang layak dan sehat
— Pasokan air minum dan pembuangan sampah kurang layak
— Penumpukkan sampah di lingkungan

• Etiologi:
Virus dengue kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses)/Flavivirus
Genus: Flavivirus
Famili: Flaviviridae
Vektor: nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk Aedes Albopticus
Empat serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4
*Terbanyak di Indonesia adalah tipe 2 dan 3, serotipe virus dominan yang
menyebabkan kasus berat adalah tipe 3

Cara penularan:
Pada saat menggigit manusia, nyamuk mengandung virus dengue  virus berada di
kelenjar liur dan berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation
period) sebelum dapat ditularkan kembali pada manusia pada gigitan berikutnya.

Dalam tubuh manusia, virus memerlukan waktu 4-6 hari (intrinsic incubation period)
sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk dapat
terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang viremia, yaitu 2 hari sebelum
panas sampai 5 hari setelah demam timbul.

• Klasifikasi:
WHO
a. Derajat 1 (ringan)
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya uji perdarahan yaitu uji
tourniquet positif.
b. Derajat 2 (Sedang)
Seperti derajat 1 disertai perdarahan spontan pada kulit dan atau perdarahan
lainnya.
c. Derajat 3
Ditemukannya kegagalan sirkulasi seperti nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (20 mmHg atau kurang).
d. Derajat 4
Terdapat DSS (Dengue Syok Syndrome) dengan nadi tidak teraba dan tekanan
darah tidak dapat diukur.

• Patogenesis & Patofisiologi:


Nyamuk Aedes spp yang sudah terinfeksi virus dengue, akan tetap infektif sepanjang
hidupnya dan terus menularkan kepada individu yang rentan pada saat menggigit dan
menghisap darah. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, virus dengue akan menuju
organ sasaran yaitu sel kuffer hepar, endotel pembuluh darah, nodus limpaticus,
sumsum tulang serta paru-paru.

Infeksi virus dengue akan mengaktivasi T-helper dan T-sitotoksik yang


akan memproduksi limfokin dan interferon gamma. Selanjutnya, interferon
gamma akan mengaktivasi monosit sehingga disekresi berbagai mediator
inflamasi yang akan mengakibatkan terjadinya disfungsi sel endotel yang akan
menyebabkan kebocoran plasma.

Pada infeksi dengue terjadi trombositopenia melalui mekanisme supresi sumsum


tulang, dan destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit. Pada fase awal
infeksi, yaitu kurang dari 5 hari, akan menunjukkan keadaan hiposelular dan supresi
megakariosit. Kadar trombopoeitin dalam darah akan meningkat pada fase
trombositopenia sebagai kompensasi terhadap keadaan trombositopenia tersebut.

Perjalanan penyakit virus dengue:


Fase infeksi virus dengue:

• Gejala Klinik:
1. Demam tinggi dan mendadak (dapat mencapai 40oC atau lebih)
2. Demam berlangsung 2-7 hari
3. Dapat/Tidak disertai kejang demam
4. Uji tourniquet positif
5. Petekie
6. Perdarahan (epistaksis;perdarahan gusi;gastrointestinal masif;subkonjungtiva)
7. Sakit kepala
8. Nyeri otot
9. Nyeri perut kanan atas/seluruh bagian perut
10. Anoreksia
11. Muntah

• Kriteria Diagnosis:
o Kriteria Klinis
— Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus
selama 2-7 hari
— Terdapat menifestasi perdarahan, termasuk uji tourniquet positif, petekie,
ekimosis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena
— Pembesaran organ hati
— Syok, ditandai dengan nadi cepat atau lemah serta penurunan tekanan nadi
hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien tampak gelisah

o Kriteria Laboratorium
a. Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
b. Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih,
menurut standar umum dan jenis kelamin

Diagnosis ditegakkan bila didapatkan 2 atau lebih gejala klinis disertai


trombositopenia dengan atau tanpa hemokonsentrasi. Efusi pleura dan atau
hipoalbuminemia dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien anemiadan atau
terjadi perdarahan. Pada kasus syokm, adanya peningkatan hematokrit dan adanya
trombositopenia mendukung diagnosis DBD.

• Pemeriksaan Penunjang:
— Hematologi lengkap
— Urinalisis
— NS-1 Antigen
— Serologi Dengue
— Foto Thorax
— SGOT/SGPT
— Analisis Gas Darah
— Elektrolit

• Pencegahan:
— Pemberantasan vektor dengan menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk
dewasa (fogging)
— Membunuh jentik dengan abate; menaburkan pasir abate ke tempat penampungan
air  1 gram abate untuk 10 L air
— Menguras (M1) tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali
— Menutup (M2) tempat penampungan air rapat-rapat
— Mendaur ulang (M3) barang-barang yang dapat menampung air hujan
— Membersihkan halaman rumah dari kaleng bekas, botol, dan benda lain tempat
nyamuk bersarang
— Perlindungan perseorangan untuk mencegah gigitan nyamuk dengan memasang
kelambu saat tidur, memasang kawat nyamuk
— Mengatur cahaya cukup dalam rumah
— Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
— Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak-bak penampungan air

• Penatalaksanaan:
o Nonmedikamentosa:
— Tirah baring
— Banyak minum air putih; teh; susu(1,5 liter – 2 liter dalam 24 jam)
— Diet makanan lunak tinggi kalori tinggi protein
o Medikamentosa:
— Antipiretik (asetaminofen)
— Terapi cairan RL 0,9%

• Komplikasi:
— Gangguan keseimbangan elektrolit (hiponatremia, hipokalsemia)
— DSS (Dengue Shock Syndrome):
a. Perdarahan (mimisan, gusi berdarah, perdarahan bawah kulit, muntah hitam,
batuk darah, BAB dengan feses kehitaman
b. Tekanan darah menurun
c. Kulit basah dan terasa dingin
d. Nadi melemah
e. Frekuensi BAK menurun dan jumlah urine sedikit
f. Mulut kering dan sesak napas

• Prognosis:
o Quo ad bonam : ad bonam
o Quo ad functionam : ad bonam
o Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai