VirtualBox merupakan aplikasi virtualisasi cross-platform. Apa yang dimaksud dengan virtualisasi cross-
platform? Hal tersebut memiliki dua makna. Pertama, VirtualBox dapat diinstal pada komputer berbasis
Intel dan AMD, baik komputer tersebut berjalan menggunakan sistem operasi Windows, Mac, Solaris atau
Linux. Kedua, VirtualBox dapat memperluas kemampuan komputer yang dimiliki saat ini sehingga dapat
menjalankan beberapa sistem operasi (dalam mesin virtual/komputer virtual) di waktu bersamaan.
Misalnya, Anda dapat menjalankan Windows dan Linux pada komputer Mac Anda, menjalankan Windows
Server 2008 pada Linux Server Anda, menjalankan Linux pada PC Windows, dan lain sebagainya bersama
aplikasi bawaan mereka. Keterbatasan yang dimiliki dalam praktiknya adalah keterbatasan dalam hal
memory dan kapasitas hard disk. Minimal requirements untuk RAM komputer host adalah 2 GB. (Sumber:
https://www.virtualbox.org/manual/ch01.html).
TERMINOLOGI
Adapun beberapa terminologi dalam menggunakan dan menjelaskan komponen-komponen yang terlibat
dalam aplikasi VirtualBox meliputi,
A. INSTALASI
1. Aplikasi VirtualBox terletak pada folder Aplikasi KDJK kemudian cari folder VirtualBox.
2. Install aplikasi, seperti aplikasi pada umumnya, gunakan installer wizard. Pastikan aplikasi terinstal
sempurna.
B. KONFIGURASI DEBIANSERVER1
1. Buka aplikasi VirtualBox yang terletak di C:\Program Files\Oracle\VirtualBox\VirtualBox.exe.
Apabila berhasil, akan muncul jendela utama VirtualBox seperti Gambar 1.
2. Kita akan membuat komputer guest yang pertama yaitu DebianServer1. Silahkan tekan tombol
New yang berada pada pojok kiri atas. Kita akan melakukannya menggunakan mode expert (dapat
dilihat pada Gambar 3). Namun, apabila belum masuk ke expert mode (berarti Anda berada pada
mode guided seperti pada Gambar 2), untuk itu, silahkan tekan tombol Expert Mode.
3. Isikan beberapa masukan pada group Name and operating system seperti Name, Type, dan
Version seperti contoh di Gambar 3. Untuk isian lainnya seperti Memory size dan Hard disk,
biarkan apa adanya (default) apabila memungkinkan.
4. Pastikan ukuran memori berada pada area hijau yang menandakan kapasitas yang
direkomendasikan untuk menjalankan OS di komputer guest. Apabila secara default indikator
kapasitas memory berada pada area merah, itu menandakan komputer host Anda kekurangan
memori. Sangat disarankan, komputer guest memiliki RAM minimal 2 GB.
5. Khusus pada isian Version, sesuaikan dengan arsitektur komputer yang Anda pakai. Contoh:
Debian (64-bit) untuk arsitektur 64 bit. Kemudian tekan tombol Create.
Untuk arsitektur 64 bit, pastikan fitur virtualization (VT-x) aktif. Biasanya terletak pada konfigurasi BIOS.
6. Langkah selanjutnya adalah membuat virtual hard disk. Biarkan konfigurasi seperti apa adanya
(default) yaitu dengan menggunakan kapasitas hard disk sebesar 8 GB seperti pada Gambar 4.
Kita menggunakan kapasitas 8 GB karena komputer guest DebianServer1 tidak menggunakan GUI
(Graphical User Interface), melainkan CLI (Command Line Interface/text-based) sehingga
kapasitasnya tidak perlu terlalu besar.
7. Setelah itu, tekan tombol Create.
8. Sampai di sini, kita sudah berhasil membuat satu virtual komputer atau komputer guest bernama
DebianServer1 seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Namun, komputer ini belum berisikan sistem
operasi. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi network adapter pada komputer guest.
9. Untuk konfigurasi network adapter, pilih komputer guest DebianServer1, kemudian pilih Settings,
kemudian pilih menu Network seperti pada Gambar 6. Pada tab Adapter 1, kita akan
menggunakan jenis network adapter yaitu Not Attached karena kita akan menggunakan aplikasi
simulasi GNS3. Pastikan pilihan Enable Network Adapter tercentang. Setelah itu tekan tombol OK.
12. Setelah itu, akan muncul jendela Please choose a virtual optical disk file untuk memilih file .iso
sistem operasi yang akan digunakan. Pilih folder Aplikasi KDJK, kemudian folder Master Debian,
kemudian pilih folder Installer Server, lalu pilih file debian-8.2.0-i386-amd64-source-DVD-1.iso,
lalu tekan Open. Kalau berhasil, menu yang tadinya Empty berubah menjadi debian-8.2.0-i386-
amd64-source-DVD-1.iso. Lalu tekan OK.
13. Sampai di sini, status komputer guest sudah berisikan “CD Virtual” sistem operasi (.iso) dan siap
untuk dijalankan lanjut ke langkah instalasi sistem operasi pada komputer guest.
14. Langkah selanjutnya adalah menjalankan komputer guest DebianServer1. Pada jendela utama,
pilih komputer guest DebianServer1, lalu tekan menu Start. Lalu akan muncul jendela untuk
mengakses komputer guest bernama DebianServer1 [Running] – Oracle VM VirtualBox seperti
pada Gambar 8. Ini adalah layar virtual dan yang terlihat pada jendela tersebut adalah halaman
utama pada saat kita melakukan instalasi sistem operasi debian. Untuk mengakses layar tersebut,
silahkan klik pada bagian dalam layar. Untuk keluar layar, gunakan tombol right ctrl (tombol ctrl
yang terletak di bagian kanan keyboard). Sampai tahap ini, kita siap ke langkah selanjutnya yaitu
Instalasi Debian Server. Selesai.
C. KONFIGURASI DEBIANCLIENT1
Selanjutnya kita akan membuat dan mengkonfigurasi komputer guest lainnya yaitu DebianClient1 yang
nantinya akan bertindak sebagai client. DebianClient1 menggunakan GUI oleh karena itu, kapasitas hard
disknya haruslah lumayan besar. Sebagai contoh, kita akan menggunakan kapasitas hard disk sebesar 12
GB. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
hijau (berada pada area merah), berarti komputer host anda kekurangan memori. Disarankan
menggunakan komputer host yang memiliki kapasitas memori minimal 2 GB.
6. Pada bagian Hard disk, pilih Create a virtual hard disk now.
7. Kemudian tekan tombol Create. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9.
8. Selanjutnya adalah membuat virtual hard disk. Pada bagian Virtual location, biarkan default yaitu
DebianClient1. Ini berarti, file hard disk virtual berada pada direktori yang sama dengan direktori
VM-nya. Biasanya file ini berekstensi .vdi.
9. Pada bagian File size, isikan dengan 12 GB.
10. Pada bagian Hard disk type file biarkan default yaitu VDI (VirtualBox Disk Image), dan pada bagian
Storage on physical hard disk biarkan default yaitu Dynamically allocated.
11. Selanjutnya tekan tombol Create. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 10.
12. Pada tahap ini, kita telah selesai membuat komputer guest DebianClient1. Selanjutnya adalah
mengkonfigurasi storage dan network. Untuk itu, pilih DebianClient1 dan klik tombol Settings.
Kemudian pilih Storage.
13. Kita akan memasukkan DVD (debian-8.2.0-amd64-kde-CD-1.iso) installer debian client. Lakukan
seperti pada Gambar 11. Lalu tekan tombol OK.
14. Kemudian kita lakukan konfigurasi network. Pilih kembali Settings kemudian pilih Network. Pilih
Not attached pada bagian Attached to. Kemudian tekan tombol OK. Selengkapnya dapat dilihat
pada Gambar 12.
15. Sampai di sini kita sudah berhasil membuat dan mengkonfigurasi DebianClient1. Jalankan
komputer guest DebianClient1 dengan menekan tombol Run maka akan muncul halaman utama
instalasi debian client. Selanjutnya kita siap untuk melakukan Instalasi Debian Client. Selesai.