Anda di halaman 1dari 38

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada PADA NY “S” GESTASI 38– 40 MINGGU


DENGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS
TIMIKA

mahasiswa atas nama :

Nama : MARYATI TAMARA HUSSEIN


NIM : PO7124518015

Telah disahkan pada


tanggal :.............................................................................................

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

..................................................... .....................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Persalinan adalah proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi
oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
oleh perubahan progresif pada serviks, dan dengan diakhri dengan pelepasan
plasenta ( Varney, 2003, 672)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan ( setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
( Wiknjosastro, 2008 , 37)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).

B. Tanda dan Gejala Menjelang Pesalinan


 Penipisan dan pembukaan serviks
 Kontrasi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit).
 Cairan lendir bercampur darh (”show”) melalui vagina.

C. Kala Satu Dalam Persalinan


Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap
( 10 cm ). Kala satu persalinan terdiri dari atas 2 fase laten dan fase aktif.
a. Fase Laten pada kala satu persalinan
 Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap.
 Berlangsung hingga serviks membuka kuramg dari 4 cm
 Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir 8 jam.
b. Fase Aktif pda kala satu persalinan
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap
(kontraksi dianggap adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam
waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
 Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10
cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara
atau multigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara)
 Terjadi penurunana bagian terbawah janin
c. Pemeriksaan Abdomen
 menentukan tinggi findus uteri
Pastikan pengukuran dilakukan pada saat uterus tidak sedang
kontraksi degan menggunakan pita penggukur. Ibu dengan posisi
setengah duduk dan tempelkan ujung pita mulai dri tepi atas simfisis
pubis.
 Mementau kontraksi uterus
Letakkan tangan penolong di atas uterus dan palpasi jumlah
kontreaksi yang terjadi dalam kurun waktu 10 menit. Tentukan durasi
atau lama setiap kontraksi yng terjadi. Pada fase aktif, miniml terjadi
dua kontraksi dalam 10 menit dan lama kontraksi 40 detik atau lebih.
Diantra dua kontraks akan terjadi relaksasi dinding uterus.
 memantau denyut jantuung janin
nilai DJJ sealma dan segera setelah kontraksi uterus. Mulai penilaian
sebelum atau selama puncak kontraksi. Dengarkan DJJselama minimal
60 detik, dengarkan sampai sedikitnya 30 detik setelah kontraksi
berakhir . kegawatan janin ditunjukan dari DJJ yang kurang dari 100
atau lebih dari 180 kali permenit.
 menentukan presentasi.
Untuk menentukan apakah presentasinya adalah kepala atau bokong
maka perhatikan dan pertimbangkan bentuk, ukuran dan kepadatan
bagian tersebut. Bagian berbentuk bulat, teraba keras, berbatas tegas
dan mudah digerakkan (belum masuk rongga panggul) biasanya adalah
kepala. Jika berbentuk kutrang tegas, teraba kenyal, relative lebih
besar, dan sulit terpegang secara mantap biasanya dalah bokong.

Jika bagian terbawah janin belum masuk panggul maka bagian tersebut
dapat digerakkan, jika telah memasuki rongga poanggul maka bagian
terbawah janin sulit atau tidak dapat digerakkan lagi

Dengan ibu jari dan jari tengah dari satu tangan (hati-hat dan mantap)
pegang bagian terbawah janin yang mengisi bagian bawh abdomen ( diatas
simfisis pubis) ibu. Bagian yang teraba diantara ibu jari dan jari tengah
penolong adalah penunjuk presentasi bayi.

Menentukan penurunan bagian terbawh janin penurunan bagian terbawah


dengan metode lima jari(perlimaan adalah:

 5/5 jika bagian terbawah janian seluruhnya teraba diatas simfisis pubis
 4/5 jika bagian (1/5)bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas
panggul
 3/5 jika bagian (2/5) bagin terbawah janin telah memasuki rongga
panggul
 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas
simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah rongga
panggul
 1/5 jika hanya 1 dan 5 vjari masih dapat meraba bagian terbawah
jkanin yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk kedalam
rongga panggul
 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke
dalam rongga panggul.
D. Kala Dua Persalinan
Persalinan pada kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala in juga sering disebut sebagai
kala pengeluaran bayi.
a) Gejala dan Tanda Kala Dua Persalinan
 ibu merasa ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
 ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan/atau
vagina
 perineum menonjol
 vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
 Meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah.

b) Tanda pasti kala dua persalinan.


 pembukaan serviks telah lengkap
 terlihatnya bagian kepala bayi melalui introtus vagina.

E. Kala Tiga Persalinan


Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya palsenta dan selaput ketuban. Pada kala tiga persalinan, otot uterus
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya
bayi. Penyusutan ukuran ini menyebebkan berkurangnya ukuran tempat
perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal
kemudain lepas dari dinding uterus.

Tanda-tanda lepasnya plasenta yaitu:


 perubahn bentuk dan tinggi fundus
 tali pusat memanjang
 semburan darah mendadak dan singkat
 Menajemen aktf kala tiga terdiri dari tiga langkah
 pemberian suntikan oksitosin dalam 1menit pertama setelah bayi lahir.
 Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
 Massase fundus uteri.

Keuntungan-keuntungan menajemen aktif kala tiga

 persalinan kala tga yang lebih singkat.


 mengurangi jumlah kehilangan darah.
 mengurangi kejadian retensio plasenta.

F. Kala Empat Persalinan


Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua
jam setelah persalinan . dua jam pertam setelah persalinan merupakan wktu
yang kritis bagi ibu dan bayi, keduanya baru saja mengalami perubahan fisik
yang luar biasa.

a. Penanganan
 Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua
 Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15
menit pada jam pertam dan setiap 30 menit selama jam kedua
 Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dihidrasi.
 Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering.
 Biarkan ibu istirahat setelah bekerja keras melahirkan bayinya.
 Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan
bayi.
 Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu
karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.

Ajari ibu dan anggota keluarga tentang:


 Bagaiman memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
 Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE
PADA NY “F” GESTASI 38– 40 MINGGU DENGAN ASUHAN
PERSALINAN NORMAL DI PUSKESMAS TIMIKA

TANGGAL 16 AGUSTUS 2020

Tanggal pengkajian : 16 Agustus 2020 Jam : 16.30 WIT


No register : 1234xxxx

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : Ny. S Nama suami : Tn. M
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : 3.000.000
Alamat : BTN Kamoro Alamat: BTN Kamoro

2. Keluhan utama
Ibu merasakan nyeri perut tembus ke belakang yang di sertai
pelepasan lendir dan darah sejak tanggal 16 agustus 2020 pukul 14.00
WIT. Sifat nyeri yang dirasakan hilang timbul semakin lama semakin
sering dan tidak ada pengeluaran air dari jalan lahir.

3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu ; Ibu tidak menderita penyakit menular
seperti batuk berdarah, penyakit kuning, jenis penyakit menahun
seperti jantung dan jenis penyakit keturuan seperti sesak, darah
tinggi dan diabetes.

b. Penyakit sekarang : Ibu tidak menderita penyakit menular


seperti batuk berdarah, penyakit kuning, jenis penyakit menahun
seperti jantung dan jenis penyakit keturuan seperti sesak, darah
tinggi dan diabetes.

c. Penyakit Keluarga : Ibu mengatakan dari pihak keluarga


tidak ada yang menderita jenis penyakit menahun (jantung)
menular (penyakit kuning, batuk berdarah) dan penyakit
menurun (sesak, diabetes , darah tinggi).
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat menstruasi
Amenorhoe : Tidak ada
Dismenorhoe : Tidak ada
Menarche : 13 tahun
Fluor albus : Bening.
Lama : 6 - 7 Hari
Banyak : 3-4x ganti pembalut
Siklus : 28-30 hari.
Teratur/tidak : Teratur.
HPHT : 12 november 2019
TP/HPL : 19 agustus 2020
b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N Tgl/Bln/T Usia Tempat Jenis Penolon Penyulit Ana Nifa Usi
o h Kehamila persalina persalina g kehamila k s a
JK B P
persalina n n n n ana
B B
n k

H A M I L I N I

c. Riwayat Kehamilan dan persalinan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan ke 1 Dengan usia kehamilan 3 bulan
ANC TM I : 1 kali
Keluhan : Mual muntah di pagi hari.
Hasil pemeriksaan : Normal
Terapi :-

ANC TM II : 1 kali
Keluhan : Tidak ada
Hasil pemeriksaan : Normal
Terapi :- Tablet fe
- Asam folat

ANC TM III : 2 kali


Keluhan : Pusing
Hasil pemeriksaan : Normal
Terapi :- Tablet fe
- Asam folat
Gerak anak sejak 18 bulan Gerak 10 kali dalam 24 jam terakhir
Mulai persalinan : 18.00 WIT

5. Riwayat KB
Menjadi peserta KB : Ibu mengatakan belumpernah memakai KB.
6. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 2 th
Usia pertama menikah : 21 th
7. Riwayat Psikososial : ibu mengatakan sangat senang namun ada
rasa takut karna ini persalinan pertamanya. ibu mengharapkan agar
persalinan berjalan dengan lancar dan sehat semuanya.
8. Riwayat Budaya : ibu mengatakan tidak ada adat istiadat di
dalam keluarganya.
9. Perilaku kesehatan
Jamu : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu atau ramuan.
Merokok : ibu mengatakan tidak pernah merokok.
Minum minuman keras : ibu mengatakan tidak pernah minum
minuman keras.

10. Pola kebiasaan sehari-hari


Pola Kebiasaan Selama Inpartu

Nutrisi Makan : 2x/ hari ( sayur, nasi, lauk, buah


porsi sedikit )
Minum : 2500ml /hari

Eliminasi BAB :-
BAK : 4x/hari kuning jernih tidak
berbau

Istirahat ibu hanya tidur siang sebentar.

Personal Ibu belum mandi, gosok gigi, keramas


Higiene dan juga belum ganti baju

Aktivitas

ibu berjalan di sekitar BPM, mencari


posisi yang nyaman

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : Simetris, rambut panjang sedikit
bergelombang, hitam, sedikit kusam, kulit kepala
bersih, rambut tidak berketombe, tidak rontok, tidak
ada lesi.
Wajah : Simetris, bersih, tidak ada lesi, sedikit pucat, tidak
ada oedem, tidak ada coasma gravidarum, wajah tampak
tegang, keluar keringat.
Mata : Simetris, sklera putih tidak icterus, conjungtiva
merah muda, tidak ada katarak.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada lesi.
Mulut : Simetris, bibir tampak pucat dan kering, tidak ada
stomatitis, gigi bersih, tidak ada karies gigi.
Leher : Tidak tampak pembengkakan kelenjar tyroid, tidak
tampak pembengkakakn vena jugularis, tidak tampak
tumor atau massa.
Dada : simetris, hiperpigmentasi areola mammae, puting
susu menonjol, tidak ada retraksi dada, dan tidak
terdapat lesi.
Abdomen: Pembesaran sesuai usia kehamilan, terdapat strie
livide, terdapat linea nigra tidak ada bekas luka
operasi
Genitalia: Vulva tidak tampak luka parut, tidak ada varices, tidak
oedem, tampak keluar lendir bercampur darah
(bloody show).
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada
gangguan pergerakan.
Bawah : simetris, tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada
gangguan pergerakan.
b. Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan px-pusat, pada bagian fundus
teraba lunak, bulat, tidak melenting ( Bokong)
Leopold II : Pada perut ibu sebelah kiri teraba bagian janin
yang panjang, datar dan keras seperti papan,
sedangkan pada sebelah kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil tanagan dan kaki janin. (PUKI),
Leopold III : pada bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (kepala janin) dan sudah masuk PAP
Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP
(divergen) 3/5
Variasi :
Mc. Donnald: TFU 39 cm
TBJ : TFU x LP = 39 x 99 = 3861 gram
His : 3 kali dalam 10 menit, dengan durasi 30-35 detik.
c. Auskultasi
Punctum maximum: Posisi Normal
DJJ : 138x/menit , regular.
d. Perkusi
Reflek patella : Reflek patella pada kaki kanan dan kiri ibu ( +/+ )
e. Pemeriksaan Dalam
Oleh Mahasiswi F jam : 17.00 WIT
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari,
PUKA, presentasi kepala, situs memanjang, bergerak
dalam panggul ( BDP ), Intra uteri, tunggal, hidup,
keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
DS : Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kelima, dan
tidak pernah sebelumnya, ibu merasakan adanya
pergerakan janin pada usia kehamilan 5 bulan.
DO :Tampak pembesaran perut yang sesuai dengan usia
kehamilan, tampak linea nigra, striae livide, terdapat
denyut jantung janin dan otot perut telah kendor dan
pemeriksaan leopold di dapatkan :
Leopold I : TFU 3 jari jrbpx, 39 cm, Teraba bokong di
fundus.
Leopold II : Punggung kanan.
Leopold III : Teraba keras bulat bagian kepala.
Leopold IV: BDP, 3/5
DJJ : Terdengar keras, kuat dan teratur pada
kuadaran kanan perut ibu bagian bawah
dengan frekwensi 138x/ menit
Masalah
DS : Ibu merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya dan
bayinya
DO : - Inspeksi Muka :
Pada pemeriksaan fisik wajah tampak ibu tegang
dan takut menghadapi persalinan.
- Skala Nyeri : 6 ( enam )

III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Dx Potensial : Terjadinya infeksi jalan lahir.
DS : Ibu mengatakan adanya pengeluaran lendir campur darah.
DO : Tampak pelepasan lendir dan darah
Analisa dan interprestasi data
Dengan terjadinya pelepasan lendir dan darah , serta terbukanya jalan lahir
memungkinkan masuknya mikroorganisme pathologis yang merupakan
penyebab infeksi jalan lahir
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
a. Kolaborasi : Tidak ada.
b. Merujuk : Tidak Ada.

V. INTERVENSI
Dx : Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA,
presentasi kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra
uteri, tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4-8 jam diharapkan
persalinan ini segera berlangsung tidak lebih dari 18 jam, ibu tidak
cemas dan rasa nyeri ibu berkurang.
Kriteria Hasil :
Kala I
DS : - Ibu mengatakan nyeri bertambah kuat dan ada keluar lendir bercampur
darah dari kemaluan.
- Ibu mengatakan gerakan janin masih terasa.
DO : Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah
Intervensi
1. menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
R : agar ibu dan keluarga memahami keadaanya dan memberi
dukungan yang dapat mengurangi kecemasan dan siap menghadapi
persalinan.
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
R : Observasi tanda-tanda vital untuk memantau keadaan ibu seperti
memantau kejadian demam yang merupaka tanda-tanda infeksi pada
ibu sehingga dapat mempermudah melakukan tindakan.
3. Observasi DJJ setiap 30 menit
R : Saat kontraksi , DJJ bias berubah sesaat sehingga apabila ada
perubahan dapat diketahui dengan cepat dan dapat bertindak secara
cepat dan tepat.
4. Observasi VT control setiap 2jam/4jam, atau jika ada indikasi.
R : untuk memantau kemajuan persalinan.
5. Observasi HIS setiap 30 menit
R : karena kekuatan kontraksi uterus dapat berubah setiap saat
sehingga dapat mempengaruhi turunya kepala dan dilatasi serviks.
6. Ajarkan teknik relaksasi dan pengaturan nafas saat terjadinya
kontraksi , ibu menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan
melalui mulut selama timbul kontraksi.
R : untuk mengurangi rasa sakit akibat kontraksi
7. Anjurkan pengosongan kandung kemih sesering mungkin.
R : kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi kontraksi dan
menghalangi penurunan kepala .
8. Berikan intake minum dan makan ibu
R : sehingga ibu dapat mempunyai tenaga ketika meneran.
9. Melakukan dan mengajarkan cara masase punggu pada ibu dan
keluarga.
R : masase punggu bias membuat ibu beradaptasi dengan nyeri
persalinan dapat lebih mudah menjalani proses persalinan dan
memberikan rasa nyaman pada ibu.
10. Menganjurkan ibu untuk terus berdoa agar persalinan berjalan
dengan lancer dan untuk kesehatan ibu dan bayi.
R : agar ibu berserah diri dan bertawakal kepada sang pencipta
11. Dokumentasi hasil pemantauan kala I dan pathograf.
R : merupaka standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
memudahkan pengambilan keputusan klinik.

Kala II
DS : - Ibu mengatakan sakit yang dirasakan semakin kuat.
- Ibu mengatakan ingin merasa BAB dan ada tekanan pada anus.
- Ibu mengatakan adanya dorongan meneran.
- Ibu merasakan tekanan sakit bertambah kuat sampai tembus ke
belakang.
DO : Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Stabil
Kontraksi uterus : 5x10 menit , dengan durasi 40-45 detik
Frekwensi DJJ : 150x/menit.
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C

Tampak tanda gejala kala II :


a. Tampak perineum menonjol.
b. Vulva, vagina, sfingter ani membuka.
c. Meningkatkan jumlah volume pengeluaran lendir bercampur darah.
d. Tampak rambut bayi di vulva.

Intervensi
Tanggal : 16 agustus 2020 jam : 18.30 WIT

1. Melihat tanda dan gejala kala II


R : untuk mengetahui apakah sudah dapat dilakukan pimpinan meneran.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan 1 ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set.
R : mempersiapkan diri sebelumnya dapat mencegah diri dari infeksi
nasokomial.
3. Memakai celemek plastik.
R : mencegah terjadinya infeksi silang.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasa mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir.
R : mencegah infeksi.
5. Memakai sarung tangan desinfeksi tinggi pada tangan kanan yang akan
melakukan pemeriksaan dalam.
R : mencegah terjadinya infeksi.
6. Menjelaskan pada ibu tentang posisi dalam bersalin
R : ibu mengerti dengan penjelasan bidan ibu berbaring dengan posisi
dorsal recumbent.
7. Mengambil alat suntik dengan menggunakan tangan yang sudah memakai
sarung tangan lalu isi dengan oksitosin kemudian letakan kembali pada
partus set.
R : mempersiapkan peralatan agar siap pakai.
8. Membersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan kapas dtt
dengan gerakan vulva ke perineum.
R : mencegah terjadinya infeksi.
9. Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap
dan ketuban sudah pecah.
R : untuk mengetahui kemajuan persalinan.
10. Mendekontaminasi sarung tangan kotor dengan larutan clorin 0,5% lalu
membukanya terbalik dan rendam selama 10 menit.
R :mencegah terjadinya infeksi silang.
11. Memeriksa DJJ setelah kontraksi dalam bats normal yaitu 120-160x/menit.
R :untuk mengetahui keadaan janin.
12. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin serta ibudalam keadaan baik
R :agar ibu tidak khawatir dengan keadaan bayinya dan dapat
mempersiapkan diri dalam proses persalinan.
13. Minta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (Bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu keposisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman).
Hasil : dapat membantu memperlancar proses persalinan.
14. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran, diantaranya : bimbing ibu untuk meneran saat
mempunyai keinginan untuk meneran, beri dukungan dan semangat
anjurkan ibu untuk beristirahat di sela kontraksi dan berikan ibu minum.
R : agar ibu istirahat dan minum di sela kontraksi.
15. Meletakan handuk diatas perut ibu.
R : untuk mengeringkan tubuh bayi.
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
R : sebagai alas untuk menyongkong perineum.
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
R : mempersiapkan alat dengan keadaan siap pakai.
18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan
R : mencegah terjadinya infeksi silang.
19. Jika kepala bayi telan membuka vulva 5 - 6 cm, letakan handuk diatas
perut ibu untuk mengeringkan bayi dan Meletakkan kain bersih yang
dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu untuk menyongkong perineum.
Tahan belakang kepal bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat
keluar secara bertahap.
R : dengan menyongkong yang baik akan mengurangi trauma dan
mencegah terjadinya rupture perineum.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi dan segera lahirkan bayi.
R : agar dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan ketika terdapat
lilitan tali pusat.
21. Tunggu kepala sudah melakukan vaksi luar secara spontan
R : menghilangkan torsi pada yang terjadi akibat putaran vaksi luar.
22. Lakukan pegangan biparietal, anjurkan ibu untuk meneran di kontaksi
selanjutnya, lalu dengan lembut Tarik bayi ke bawah untuk mengeluarkan
bahu depan lalu Tarik bayi ke atas untuk mengeluarkan bahu belakang.
R : membantu mengeluarkan bayi agar tidak terjadi robekan perineum.
23. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah, Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
R :dengan teknik sanggah susur akan membantu pengeluaran tubuh bayi
tidak jatuh..
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai dan kaki serta pegang masing-masing
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
R :membantu mengeluarkan badan secara keseluruhan.
25. Melakukan penilaian sepintas
a. Apakah bayi menangis kuat ?
b. Apakah bayi bergerak akti ?
R : untuk mengetahui apakah ada penyulit pada bayi.
26. Mengeringkan tubuh bayi kecuali bagian telapak tangan dan telapak kaki
ganti handuk basah dengan handuk kering dan biarkan bayi diatas perut
ibu.
R : mencegah bayi agar tidak hipotermi.

Kala III
DS : - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
- Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya.

- Ibu mengatakan plasenta belum lahir.

DO :-Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 16 agustus 2020 pukul


19.40 wit, dengan jenis kelamin permpuan, BBL = 3350 gram, PBL =
49 cm, A/S = 8/10

- Kontraksi uterus baik, teraba bundar dank eras


- Tinggu fundus uteri setinggi pusat.
- Plasenta belum lahir
- Kandung kemih ibu kosong.

Intervensi

Tanggal : 16 agustus 2020 jam : 18.45 WIT

1. Informasikan keadaan ibu dan bayi kepada keluarga


R : agar keluarga mengetahui keadaan ibu dan bayi sehat.
2. Periksa apakah janin tunggal
R : memastikan bahwa tidak ada bayi lagi dalam perut.
3. Lakukan manajemen aktif kala III
R : dengan melakukan manajemen aktif kala III agar plasenta telah
keluar.
4. Periksa kelengkapan plasenta
R : memastikan keadaan plasenta lengkap.
5. Observasi keadaan ibu
R : untuk mengobservasi keadaan ibu agar mengetahui perkembangan
keadaan ibu.

Kala IV
DS : Ibu merasa senang karena bayi dan ari – arinya telah lahir

DO : - Keadaan ibu baik

- Kesadaran composmentis

- Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110 / 70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36 C

- Plasenta dan ketuban telah lahir lengkap


- Ibu tampak kelelahan setelah proses persalinan
- Kontraksi uterus baik, teraba bundar,keras.
- Tidak terdapat robekan jalan lahir dan pendarahan kurang lebih 250 cc.

Intervensi

Tanggal : 16 agustus 2020 jam : 19.05 WIT

1. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah pendarahan pervaginam.


R : mencegah pendarahan pervaginam.
2. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
R : agar kontraksi uterus baik.
3. Evaluasi jumlah pendarahan setiap 15 menit pada jam pertama pasca
persalinan dan 30 jam pada jam kedua pasca persalinan .
R :untuk mengetahui jumlah darah yang keluar.
4. Memeriksa tanda-tanda vital ibu, tinggi fundus uteri kontraksi dan keadaan
kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan
setiap 1 jam pertama pasca persalinan setiap 30 menit setelah jam kedua
persalinan.
R :tanda vital yang normal dan kandung kemih yang kosong menandakan
kala IV berlangsung normal.
5. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernafas dengan baik.
R :agar bayi dalam keadaan nyaman dana man.
6. Mendekontaminasi alat yang telah di pakai dengan larutan clorine 0,5 %
selama 10 menit.
7. R : larutan clorine 0,5 % selama 10 menit dapat membunuh bakteri yang
dapat mengakibatkan infeksi.
8. Membersihkan ibu dengan air DTT dari sisa air ketuban dan darah lalu
bantu ibu memakai pakaian yang bersih.
R : agar ibu terhindar dari kuman.
9. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu ibu
apabila ibu ingin makan atau minum.
R : dengan makan dan minum akan memberikan tenaga yang terkuras
selama proses persalinan.
10. Dekontaminasi tempat persalinan lalu mencuci tangan
R : untuk membunuh kuman.
11. Melengkapi pathograf.
R : sebagai catatan pemantauan persalinan.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 16 agustus 2020 jam : 19.10 WIT

Dx : Ny.L G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA, presentasi


kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
19.10 WIT : Informasikan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan bayi
sehat dan proses kelahiran bayi akan segera berlangsung
19.10 WIT : Mempersiapkan pertolongan persalinan dengan mempersiapkan alat
perlindungan diri seperti sarung tangan, celemek, penutup kepala,
masker dan alas kaki, peralatan persalinan serta tempat kelahiran
bayi dan pakaian bayi.
19.15 WIT : Beri dukungan emosional kepada ibu yaitu menganjurkan suami
untuk mendampingi dan membantu ibu selama proses persalinan.
19.20 WIT : Menjelaskan jenis posisi dalam persalinan dan memberi kebebasan
pada ibu untuk memilih posisi sesuai dengan keinginan ibu seperti
berdiri, jongkok, setengah duduk dll
19.25 WIT : Mengajarkan kepada ibu cara mengedan yang baik, yaitu saat ada
rangsangan mengedan, pegang kedua paha dengan kedua tangan
sambil menarik ke dekat dada kemudian mengedan dan pada ujung
mengedan lakukan seperti seolah-olah batuk
19.30 WIT : Memimpin persalinan kala II dengan prinsip 3b yaitu bersih tempat,
bersih alat dan bersih penolong yakni :
a. Tampak kepala 5 – 6 cm di depan vulva, memberi alas/underpad
dibawah bokong ibu dan letakkan handuk diatas perut ibu.
b. Memasang handscoon.
c. Lindungi perineum ibu dengan satu tangan dan 3 jari tangan kiri
berada di sub occiput untuk melindungi kepala maka lahirkanlah
ubun-ubun kecil, ubun-ubun besar, mata, hidung, mulut dan
seluruh kepala
d. Menyeka hidung dan mulut bayi kemudian periksa apakah ada
lilitan tali pusat.
e. Untuk melahirkan bahu depan bayi di tarik ke bawah untuk
melahirkan bahu belakang bayi di tarik ke atas kemudian lakukan
sanggah susur pada bayi sampai keseluruhan tubuh bayi lahir
kemudian letakkan di atas perut ibu sambil menilai kondisi bayi
BUGAR , lalu keringlan bayi tutup bagian kepala sampai
keseluruhan tubuh bayi
f. Klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi dengan klem 1 dan klem II
tali pusat 2 cm dari klem II, kemudian potong tali pusat antara
klem I dan klem II.

19.45 WIT : Memberi ibu minum untuk mencegah dehidrasi.

19.50 WIT : Menjaga privasi ibu yaitu dengan memastikan bahwa tempat
persalinan dalam ruangan yang tertutup dan tidak membiarkan
orang lain masuk tanpa seizin ibu

VII. EVALUASI
Dx : Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA,
presentasi kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ),
Intra uteri, tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu
kala II.
S:
- ibu senang dengan hasil pemeriksaannya yang menyatakan bahwa keadaan
dirinya dan bayi baik baik saja
- ibu bersedia untuk sering sering melakukan mobilisasi agar mempercepat
pembukaan
- ibu yakin dapat mengahadapi persalinan dengan tenang dan lancer
- ibu bersedia untuk makan dan minum sebagai bekal tenaga untuk
persalinan

O:
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah

A:
Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA, presentasi
kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
P:
- Memastikan partus set dan perlengkapan lainnya telah siap
- Melihat apakah ada tanda gejala kala dua

VII.CATATAN PERKEMBANGAN :
Tanggal 16 agustus 2020 Jam : 18.00 WIT

Dx : G1P0A0 gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA, presentasi kepala, situs


memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri, tunggal,
hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala I fase aktif.
KALA I
S:
1. Ibu mengatakan nyeri bertambah kuat dan ada keluar lendir bercampur
darah dari kemaluan.
2. Ibu mengatakan gerakan janin masih terasa.

O:
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. Keadaan emosional : Stabil
d. TTV
TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
e. Hasil pemeriksaan dalam :
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah
A:
Ny.L G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA, presentasi
kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
.
P:
1. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang dirasakan yaitu adanya
penekanan pada ujung-ujung syaraf dan ketegangan uterus saat
berkontraksi.
R : telah di jelaskan dan ibu mengerti
2. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat
kontraksi dengan cara ibu menarik nafas panjang melalui hidung dan
dikeluarkan melalui mulut.
R : ibu bersedia melakukannya
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar suplai oksigen ke janin
menjadi lancar. R : ibu bersedia melakukanya yaitu dengan mengambil
posisi miring ke kiri.
4. Menganjurkan ibu makan dan minum agar mempunya tenaga ketika
meneran.
R : ibu menerima anjuran yang diberikan, ibu makan dan minum di sela-
sela kontruksi
5. Mengobservasi His, Nadi, DJJ, setiap 30 menit dan mengobservasi VT
setiap 2-4 jam atau jika ada indikasi.
R:
His
F (X/Menit) Durasi
No Jam (Wita) DJJ (X/Menit) Nadi (X/Menit)
(Detik)
1 22.15 136 X/Menit 80 X/Menit 3 X 10 30 – 35
2 22.30 136 X/Menit 78 X/Menit 3 X 10 30 – 35

3 23.15 140 X/Menit 80 X/Menit 3 X 10 30 – 35


4 23.30 140 X/Menit 80 X/Menit 4 X 10 35 – 40
5 00.15 142X/Menit 78 X/Menit 4 X 10 35 – 40
6 00.30 146X/Menit 80 X/Menit 4 X 10 35 – 40
7 01.15 146X/Menit 82 X/Menit 5 X10 40 – 45
8 01.30 150X/Menit 82 X/Menit 5 X10 40 – 45
9 02.15 150X/Menit 80 X/Menit 5 X10 40 – 45

6. Menyiapkan alat dan bahan penolong persalinan


a. Alat Perlindingan Diri (APD) : Penutup kelapa, masker,
kacamata, celemek, sepatu tertutup (sepatu boot)
b. Partus Set : Handscoon steril, 2 buah klem kocher, ½ kocher, 1
buah gunting episiotomy, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah kateter
nelaton, Kassa steril, pengisap lender, penjepit tali pusat
c. On steril : 2handuk kering dan basah, pakaian bersih ibu dan bayi
meliputi baju,pembalut,sarung,pakaian dalm,popok,topi/penutup
kepala, sarung tangan dan kaki, kain bedong.
d. Hecting set : 1 buah pinset sirurgis, 1 buah pinset anatomi,
nalpuder, 2 jarum circle dan 2 jarum V1 circle, gunting benang,
benang cromik dan sarung tangan steril.
e. Obat- obat : lidokain 1 ampul, oksitosin 10 IU 1 ampul, infuset,
spoit 3 cc dan 1 cc, dan matergin 1 ampul.
f. Peralatan lain : Larutan clorin 5 %, air DTT, tempat sampah kering
dan basah, safety bos, bengkok, tempat plasenta,Menyiapkan
tempat, penerangan dan lingkungan untuk kelahiran bayi,dengan
memastikan ruangan sesuai kebutuhan bayi baru lahir , meliputi
ruangan bersih, hangat, pencahayaan cukup dan bebas dari tiupan
angin.
R : alat dan bahan penolong persalinan telah di siapkan
7. Mendokumentasikan hasil di partograf
R : telah di dokumentasi di paragraph

KALA II
S:
1. Ibu mengatakan sakit yang dirasakan semakin kuat.
2. Ibu mengatakan ingin merasa BAB dan ada tekanan pada anus.
3. Ibu mengatakan adanya dorongan meneran.
4. Ibu merasakan tekanan sakit bertambah kuat sampai tembus ke belakang.

O:
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. Keadaan emosional : Stabil
d. Kontraksi uterus : 5x10 menit , dengan durasi 40-45 detik
e. Frekwensi DJJ : 150x/menit.
f. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C

g. Tampak tanda gejala kala II :


- Tampak perineum menonjol.
- Vulva, vagina, sfingter ani membuka.
- Meningkatkan jumlah volume pengeluaran lendir bercampur darah.
- Tampak rambut bayi di vulva.
A:
Ny.L G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA, presentasi
kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.

P:
1. Melihat tanda dan gejala kala II
R : tampak tanda dan gejala kala II
a. Adanya dorongan kuat untuk meneran
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
c. Perineum menonjol
d. Vulva, vagina dan spingter ani membuka
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan 1 ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set.
R : alat dan bahan telah siap.
3. Memakai APD untuk persiapan persalinan.
R : APD telah dipakai
4. Informasikan pada ibu mengenai keadaan ibu
R : ibu menerima informasi yang diberikan oleh bidan dengan
menganggukan kepalanya
5. Beri dukungan emosional pada ibu
R : ibu merasa agak tenang setelah diberi dukungan oleh keluarganya.
6. Menjelaskan pada ibu tentang posisi dalam bersalin
R : ibu mengerti dengan penjelasan bidan ibu berbaring dengan posisi
dorsal recumbent.
7. Mengajarkan kepada ibu cara mengedan yang baik
R : ibu memahami cara mengedan yang baik

8. Lakukan pemeriksaan dalam (PD) untuk memastikan pembukaan


lengkap (bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah
lengkap, lakukan amniotomi).
R : pemeriksaan dalam tanggal 17 Mei 2020 pukul 02.20 wit oleh
mahasiswi ‘’F’’
a. Pembukaan : 10 cm
b. Ketuban : Pecah
c. Presentase : Ubun-ubun kecil dibawah simpisis
d. Penurunan : Hodge IV
e. Pelepasan : lendir bercampur darah disertai air ketuban.
9. Mendekontaminasi sarung tangan kotor dengan larutan clorin 0,5% lalu
membukanya terbalik dan rendam selama 10 menit.
R : sarung tangan kotor telah di dekontaminasi dengan larutan clorin 0,5%
lalu membukanya terbalik dan rendam selama 10 menit.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi dalam bats normal yaitu 120-160x/menit.
R : DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran kanan perut ibu
bagian bawah dengan frekuensi 150 x/menit.
11. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin serta ibudalam keadaan baik
R : ibu dan keluarga telah di beritahu
12. Minta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (Bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu keposisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman).
Hasil : keluarga bersedia membantu
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran, diantaranya : bimbing ibu untuk meneran saat
mempunyai keinginan untuk meneran, beri dukungan dan semangat
anjurkan ibu untuk beristirahat di sela kontraksi dan berikan ibu minum.
R : ibu istirahat dan minum di sela kontraksi.
14. Jika kepala bayi telan membuka vulva 5 - 6 cm, letakan handuk diatas
perut ibu.
R : Handuk bersih telah diletakan diats perut ibu.
15. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
R : telah dilakukan.
16. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
R : alat dan bahan sudah lengkap.
17. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan
R : sarung tangan steril telah dipakai
18. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lakukan
penyokongan dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, kemudian letakkan tangan
yang lain pada kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut untuk
mencegah terjadinya gerakan difleksi maximal.
R : telah dilakukan penyokongan dan kepala bayi telah lahir
19. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi dan segera lahirkan bayi.
R : Tidak terjadi lilitan tali pusat.
20. Tunggu kepala sudah melakukan vaksi luar secara spontan
R : kepala sudah melakukan vaksi luar secara spontan
21. Lakukan pegangan biparietal, anjurkan ibu untuk meneran di kontaksi
selanjutnya, lalu dengan lembut Tarik bayi ke bawah untuk mengeluarkan
bahu depan lalu Tarik bayi ke atas untuk mengeluarkan bahu belakang.
R : pegangan bahu biparietal telah dilakukan dan kedua bahu lahir.
22. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah, Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
R : telah dilakukaan bahu dan lengan bayi telah lahir.
23. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai dan kaki serta pegang masing-masing
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
R : telah dilakukan dan bayi lahir spontan tanggal 16 agustus 2020 pukul
18.40 WIT dengan jenis kelamin perempuan.
24. Melakukan penilaian sepintas
R : telah dilakukan penilaian sepintas
25. Melakukan membersihkan bayi
R : Bayi telah dibersihkan.

KALA III
S:
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya.
3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir.

O:
a. Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 16 agustus 2020 pukul
18.40 wit, dengan jenis kelamin permpuan, BBL = 3350 gram, PBL = 49
cm, A/S = 8/10
b. Kontraksi uterus baik, teraba bundar dank eras
c. Tinggu fundus uteri setinggi pusat.
d. Plasenta belum lahir
e. Kandung kemih ibu kosong.

A:

Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , inpartu kala III.


P:

1. Informasikan keadaan ibu dan bayi kepada keluarga


R : keluarga mengetahui keadaan ibu dan bayi sehat.
2. Periksa apakah janin tunggal
R : ibu hamil tunggal.
3. Lakukan manajemen aktif kala III
R : telah dilakukan nmanajemen aktif kala III plasenta telah keluar.
4. Periksa kelengkapan plasenta
R : keadaan plasenta lengkap.
5. Observasi keadaan ibu
R : mengobservasi keadaan ibu.

KALA IV
S:
Ibu merasa senang karena bayi dan ari – arinya telah lahir

O:
- Keadaan ibu baik

- Kesadaran composmentis

- Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110 / 70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36 C
- Plasenta dan ketuban telah lahir lengkap
- Ibu tampak kelelahan setelah proses persalinan
- Kontraksi uterus baik, teraba bundar,keras.
- Tidak terdapat robekan jalan lahir dan pendarahan kurang lebih 250 cc.

A:

Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , inpartu kala IV.

P:

1. Informasi keadaan ibu dan bayi kepada keluarga


R : keluarga memahai keadaan ibu dan bayi.
2. Memantau kontraksi uterus
R : kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
3. Periksa jumlah pendarahan dan lakukan vulva hygiene
R : telah dilakukan pemantauan dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
dan sudah dilakukan vulva hygine.
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum
R : ibu mendengarakan anjuran yang diberikan ibu minum.
5. Lakukan perawatan pada bayi
R : telah dilakukan perawatan pada bayi
6. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya
R : ibu telah memberika ASI kepada bayinya.
7. Lanjutkan pengisian partograf
R : pengisian patograf telah selesai
Lampiran:

1. Lembar Penapisan

2. Lembar Observasi ( bila persalinan dimulai dg kala I fase laten)

3. Lembar partograf

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

…………………………………….. ……………………………………..

Anda mungkin juga menyukai