..................................................... .....................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Persalinan adalah proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi
oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
oleh perubahan progresif pada serviks, dan dengan diakhri dengan pelepasan
plasenta ( Varney, 2003, 672)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. Dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan ( setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.
( Wiknjosastro, 2008 , 37)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2001).
Jika bagian terbawah janin belum masuk panggul maka bagian tersebut
dapat digerakkan, jika telah memasuki rongga poanggul maka bagian
terbawah janin sulit atau tidak dapat digerakkan lagi
Dengan ibu jari dan jari tengah dari satu tangan (hati-hat dan mantap)
pegang bagian terbawah janin yang mengisi bagian bawh abdomen ( diatas
simfisis pubis) ibu. Bagian yang teraba diantara ibu jari dan jari tengah
penolong adalah penunjuk presentasi bayi.
5/5 jika bagian terbawah janian seluruhnya teraba diatas simfisis pubis
4/5 jika bagian (1/5)bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas
panggul
3/5 jika bagian (2/5) bagin terbawah janin telah memasuki rongga
panggul
2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas
simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah rongga
panggul
1/5 jika hanya 1 dan 5 vjari masih dapat meraba bagian terbawah
jkanin yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk kedalam
rongga panggul
0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke
dalam rongga panggul.
a. Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua
Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15
menit pada jam pertam dan setiap 30 menit selama jam kedua
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dihidrasi.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering.
Biarkan ibu istirahat setelah bekerja keras melahirkan bayinya.
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan
bayi.
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu dibantu
karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : Ny. S Nama suami : Tn. I
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : 3.000.000
Alamat : BTN Kamoro Alamat: BTN Kamoro
2. Keluhan utama
Ibu merasakan nyeri perut tembus ke belakang yang di sertai
pelepasan lendir dan darah sejak pukul 19.20 WIT. Sifat nyeri yang
dirasakan hilang timbul semakin lama semakin sering dan tidak ada
pengeluaran air dari jalan lahir.
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu ; Ibu tidak menderita penyakit menular
seperti batuk berdarah, penyakit kuning, jenis penyakit menahun
seperti jantung dan jenis penyakit keturuan seperti sesak, darah
tinggi dan diabetes.
H A M I L I N I
ANC TM II : 1 kali
Keluhan : Tidak ada
Hasil pemeriksaan : Normal
Terapi :- Tablet fe
- Asam folat
5. Riwayat KB
Menjadi peserta KB : Ibu mengatakan belumpernah memakai KB.
6. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali
Lama : 2 th
Usia pertama menikah : 21 th
7. Riwayat Psikososial : ibu mengatakan sangat senang namun ada
rasa takut karna ini persalinan pertamanya. ibu mengharapkan agar
persalinan berjalan dengan lancar dan sehat semuanya.
8. Riwayat Budaya : ibu mengatakan tidak ada adat istiadat di
dalam keluarganya.
9. Perilaku kesehatan
Jamu : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu atau ramuan.
Merokok : ibu mengatakan tidak pernah merokok.
Minum minuman keras : ibu mengatakan tidak pernah minum
minuman keras.
Eliminasi BAB :-
BAK : 4x/hari kuning jernih tidak
berbau
Aktivitas
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Rambut : Simetris, rambut panjang sedikit
bergelombang, hitam, sedikit kusam, kulit kepala
bersih, rambut tidak berketombe, tidak rontok, tidak
ada lesi.
Wajah : Simetris, bersih, tidak ada lesi, sedikit pucat, tidak
ada oedem, tidak ada coasma gravidarum, wajah tampak
tegang, keluar keringat.
Mata : Simetris, sklera putih tidak icterus, conjungtiva
merah muda, tidak ada katarak.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada lesi.
Mulut : Simetris, bibir tampak pucat dan kering, tidak ada
stomatitis, gigi bersih, tidak ada karies gigi.
Leher : Tidak tampak pembengkakan kelenjar tyroid, tidak
tampak pembengkakakn vena jugularis, tidak tampak
tumor atau massa.
Dada : simetris, hiperpigmentasi areola mammae, puting
susu menonjol, tidak ada retraksi dada, dan tidak
terdapat lesi.
Abdomen: Pembesaran sesuai usia kehamilan, terdapat strie
livide, terdapat linea nigra tidak ada bekas luka
operasi
Genitalia: Vulva tidak tampak luka parut, tidak ada varices, tidak
oedem, tampak keluar lendir bercampur darah
(bloody show).
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada
gangguan pergerakan.
Bawah : simetris, tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada
gangguan pergerakan.
b. Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan px-pusat, pada bagian fundus
teraba lunak, bulat, tidak melenting ( Bokong)
Leopold II : Pada perut ibu sebelah kiri teraba bagian janin
yang panjang, datar dan keras seperti papan,
sedangkan pada sebelah kanan perut ibu teraba
bagian-bagian kecil tanagan dan kaki janin. (PUKI),
Leopold III : pada bagian terendah janin teraba bulat, keras,
melenting (kepala janin) dan sudah masuk PAP
Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP
(divergen) 3/5
Variasi :
Mc. Donnald: TFU 39 cm
TBJ : TFU x LP = 39 x 99 = 3861 gram
His : 3 kali dalam 10 menit, dengan durasi 30-35 detik.
c. Auskultasi
Punctum maximum: Posisi Normal
DJJ : 138x/menit , regular.
d. Perkusi
Reflek patella : Reflek patella pada kaki kanan dan kiri ibu ( +/+ )
e. Pemeriksaan Dalam
Oleh Mahasiswi F jam : 17.00 WIT
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Dx : Ny.L G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari,
PUKA, presentasi kepala, situs memanjang, bergerak
dalam panggul ( BDP ), Intra uteri, tunggal, hidup,
keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
DS : Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kelima, dan
tidak pernah sebelumnya, ibu merasakan adanya
pergerakan janin pada usia kehamilan 5 bulan.
DO :Tampak pembesaran perut yang sesuai dengan usia
kehamilan, tampak linea nigra, striae livide, terdapat
denyut jantung janin dan otot perut telah kendor dan
pemeriksaan leopold di dapatkan :
Leopold I : TFU 3 jari jrbpx, 39 cm, Teraba bokong di
fundus.
Leopold II : Punggung kanan.
Leopold III : Teraba keras bulat bagian kepala.
Leopold IV: BDP, 3/5
DJJ : Terdengar keras, kuat dan teratur pada
kuadaran kanan perut ibu bagian bawah
dengan frekwensi 138x/ menit
Masalah
DS : Ibu merasa cemas dan khawatir dengan keadaanya dan
bayinya
DO : - Inspeksi Muka :
Pada pemeriksaan fisik wajah tampak ibu tegang
dan takut menghadapi persalinan.
- Skala Nyeri : 6 ( enam )
V. INTERVENSI
Dx : Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 42 minggu, PUKA, presentasi
kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4-8 jam diharapkan
persalinan ini segera berlangsung tidak lebih dari 18 jam, ibu tidak
cemas dan rasa nyeri ibu berkurang.
Kriteria Hasil :
Kala I
DS : - Ibu mengatakan nyeri bertambah kuat dan ada keluar lendir bercampur
darah dari kemaluan.
- Ibu mengatakan gerakan janin masih terasa.
DO : Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah
Intervensi
1. menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
R : agar ibu dan keluarga memahami keadaanya dan memberi
dukungan yang dapat mengurangi kecemasan dan siap menghadapi
persalinan.
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
R : Observasi tanda-tanda vital untuk memantau keadaan ibu seperti
memantau kejadian demam yang merupaka tanda-tanda infeksi pada
ibu sehingga dapat mempermudah melakukan tindakan.
3. Observasi DJJ setiap 30 menit
R : Saat kontraksi , DJJ bias berubah sesaat sehingga apabila ada
perubahan dapat diketahui dengan cepat dan dapat bertindak secara
cepat dan tepat.
4. Observasi VT control setiap 2jam/4jam, atau jika ada indikasi.
R : untuk memantau kemajuan persalinan.
5. Observasi HIS setiap 30 menit
R : karena kekuatan kontraksi uterus dapat berubah setiap saat
sehingga dapat mempengaruhi turunya kepala dan dilatasi serviks.
6. Ajarkan teknik relaksasi dan pengaturan nafas saat terjadinya
kontraksi , ibu menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan
melalui mulut selama timbul kontraksi.
R : untuk mengurangi rasa sakit akibat kontraksi
7. Anjurkan pengosongan kandung kemih sesering mungkin.
R : kandung kemih yang penuh dapat mempengaruhi kontraksi dan
menghalangi penurunan kepala .
8. Berikan intake minum dan makan ibu
R : sehingga ibu dapat mempunyai tenaga ketika meneran.
9. Melakukan dan mengajarkan cara masase punggu pada ibu dan
keluarga.
R : masase punggu bias membuat ibu beradaptasi dengan nyeri
persalinan dapat lebih mudah menjalani proses persalinan dan
memberikan rasa nyaman pada ibu.
10. Menganjurkan ibu untuk terus berdoa agar persalinan berjalan
dengan lancer dan untuk kesehatan ibu dan bayi.
R : agar ibu berserah diri dan bertawakal kepada sang pencipta
11. Dokumentasi hasil pemantauan kala I dan pathograf.
R : merupaka standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan
memudahkan pengambilan keputusan klinik.
Kala II
DS : - Ibu mengatakan sakit yang dirasakan semakin kuat.
- Ibu mengatakan ingin merasa BAB dan ada tekanan pada anus.
- Ibu mengatakan adanya dorongan meneran.
- Ibu merasakan tekanan sakit bertambah kuat sampai tembus ke
belakang.
DO : Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Stabil
Kontraksi uterus : 5x10 menit , dengan durasi 40-45 detik
Frekwensi DJJ : 150x/menit.
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
Intervensi
1. Melihat tanda dan gejala kala II
R : untuk mengetahui apakah sudah dapat dilakukan pimpinan meneran.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan 1 ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set.
R : mempersiapkan diri sebelumnya dapat mencegah diri dari infeksi
nasokomial.
3. Memakai celemek plastik.
R : mencegah terjadinya infeksi silang.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasa mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir.
R : mencegah infeksi.
5. Memakai sarung tangan desinfeksi tinggi pada tangan kanan yang akan
melakukan pemeriksaan dalam.
R : mencegah terjadinya infeksi.
6. Menjelaskan pada ibu tentang posisi dalam bersalin
R : ibu mengerti dengan penjelasan bidan ibu berbaring dengan posisi
dorsal recumbent.
7. Mengambil alat suntik dengan menggunakan tangan yang sudah memakai
sarung tangan lalu isi dengan oksitosin kemudian letakan kembali pada
partus set.
R : mempersiapkan peralatan agar siap pakai.
8. Membersihkan vulva dan perineum dengan menggunakan kapas dtt
dengan gerakan vulva ke perineum.
R : mencegah terjadinya infeksi.
9. Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap
dan ketuban sudah pecah.
R : untuk mengetahui kemajuan persalinan.
10. Mendekontaminasi sarung tangan kotor dengan larutan clorin 0,5% lalu
membukanya terbalik dan rendam selama 10 menit.
R :mencegah terjadinya infeksi silang.
11. Memeriksa DJJ setelah kontraksi dalam bats normal yaitu 120-160x/menit.
R :untuk mengetahui keadaan janin.
12. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin serta ibudalam keadaan baik
R :agar ibu tidak khawatir dengan keadaan bayinya dan dapat
mempersiapkan diri dalam proses persalinan.
13. Minta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (Bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu keposisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman).
Hasil : dapat membantu memperlancar proses persalinan.
14. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran, diantaranya : bimbing ibu untuk meneran saat
mempunyai keinginan untuk meneran, beri dukungan dan semangat
anjurkan ibu untuk beristirahat di sela kontraksi dan berikan ibu minum.
R : agar ibu istirahat dan minum di sela kontraksi.
15. Meletakan handuk diatas perut ibu.
R : untuk mengeringkan tubuh bayi.
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
R : sebagai alas untuk menyongkong perineum.
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
R : mempersiapkan alat dengan keadaan siap pakai.
18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tangan
R : mencegah terjadinya infeksi silang.
19. Jika kepala bayi telan membuka vulva 5 - 6 cm, letakan handuk diatas
perut ibu untuk mengeringkan bayi dan Meletakkan kain bersih yang
dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu untuk menyongkong perineum.
Tahan belakang kepal bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat
keluar secara bertahap.
R : dengan menyongkong yang baik akan mengurangi trauma dan
mencegah terjadinya rupture perineum.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi dan segera lahirkan bayi.
R : agar dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan ketika terdapat
lilitan tali pusat.
21. Tunggu kepala sudah melakukan vaksi luar secara spontan
R : menghilangkan torsi pada yang terjadi akibat putaran vaksi luar.
22. Lakukan pegangan biparietal, anjurkan ibu untuk meneran di kontaksi
selanjutnya, lalu dengan lembut Tarik bayi ke bawah untuk mengeluarkan
bahu depan lalu Tarik bayi ke atas untuk mengeluarkan bahu belakang.
R : membantu mengeluarkan bayi agar tidak terjadi robekan perineum.
23. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah, Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
R :dengan teknik sanggah susur akan membantu pengeluaran tubuh bayi
tidak jatuh..
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai dan kaki serta pegang masing-masing
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
R :membantu mengeluarkan badan secara keseluruhan.
25. Melakukan penilaian sepintas
a. Apakah bayi menangis kuat ?
b. Apakah bayi bergerak akti ?
R : untuk mengetahui apakah ada penyulit pada bayi.
26. Mengeringkan tubuh bayi kecuali bagian telapak tangan dan telapak kaki
ganti handuk basah dengan handuk kering dan biarkan bayi diatas perut
ibu.
R : mencegah bayi agar tidak hipotermi.
Kala III
DS : - Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
- Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya.
Intervensi
Kala IV
DS : Ibu merasa senang karena bayi dan ari – arinya telah lahir
- Kesadaran composmentis
TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
Intervensi
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 19 maret 2020 jam : 11.00 WIT
12.05 WIT : Menjaga privasi ibu yaitu dengan memastikan bahwa tempat
persalinan dalam ruangan yang tertutup dan tidak membiarkan
orang lain masuk tanpa seizin ibu
VII. EVALUASI
Dx : Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 42 minggu, PUKA, presentasi
kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
S:
- ibu senang dengan hasil pemeriksaannya yang menyatakan bahwa keadaan
dirinya dan bayi baik baik saja
- ibu bersedia untuk sering sering melakukan mobilisasi agar mempercepat
pembukaan
- ibu yakin dapat mengahadapi persalinan dengan tenang dan lancer
- ibu bersedia untuk makan dan minum sebagai bekal tenaga untuk
persalinan
O:
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Keadaan emosional : Baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah
A:
Ny.S G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 42 Minggu, PUKA, presentasi kepala,
situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri, tunggal, hidup,
keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
P:
- Memastikan partus set dan perlengkapan lainnya telah siap
- Melihat apakah ada tanda gejala kala dua
VII.CATATAN PERKEMBANGAN :
Tanggal 19 maret 2020 Jam : 10.00 WIT
O:
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. Keadaan emosional : Stabil
d. TTV
TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
e. Hasil pemeriksaan dalam :
v/v : Normal
Ø : 6 cm.
Eff : 50%
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : presentasi kepala ( ubun-ubun kecil )
Bagian kecil janin : tidak teraba bagian terkecil janin
Cairan pd sarung tangan : terdapat lendir dan darah
A:
Ny.L G1P0A0 umur 23 tahun , gestasi 38 minggu 3 hari, PUKA, presentasi
kepala, situs memanjang, bergerak dalam panggul ( BDP ), Intra uteri,
tunggal, hidup, keadaan ibu baik, keadaan janin baik, inpartu kala II.
.
P:
1. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang dirasakan yaitu adanya
penekanan pada ujung-ujung syaraf dan ketegangan uterus saat
berkontraksi.
R : telah di jelaskan dan ibu mengerti
2. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat
kontraksi dengan cara ibu menarik nafas panjang melalui hidung dan
dikeluarkan melalui mulut.
R : ibu bersedia melakukannya
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar suplai oksigen ke janin
menjadi lancar. R : ibu bersedia melakukanya yaitu dengan mengambil
posisi miring ke kiri.
4. Menganjurkan ibu makan dan minum agar mempunya tenaga ketika
meneran.
R : ibu menerima anjuran yang diberikan, ibu makan dan minum di sela-
sela kontruksi
5. Mengobservasi His, Nadi, DJJ, setiap 30 menit dan mengobservasi VT
setiap 2-4 jam atau jika ada indikasi.
R:
His
F (X/Menit) Durasi
No Jam (Wita) DJJ (X/Menit) Nadi (X/Menit)
(Detik)
1 10.00 136 X/Menit 80 X/Menit 3 X 10 30 – 35
2 10.05 136 X/Menit 78 X/Menit 3 X 10 30 – 35
KALA II
S:
1. Ibu mengatakan sakit yang dirasakan semakin kuat.
2. Ibu mengatakan ingin merasa BAB dan ada tekanan pada anus.
3. Ibu mengatakan adanya dorongan meneran.
4. Ibu merasakan tekanan sakit bertambah kuat sampai tembus ke belakang.
O:
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmetis
c. Keadaan emosional : Stabil
d. Kontraksi uterus : 5x10 menit , dengan durasi 40-45 detik
e. Frekwensi DJJ : 150x/menit.
f. TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
P:
1. Melihat tanda dan gejala kala II
R : tampak tanda dan gejala kala II
a. Adanya dorongan kuat untuk meneran
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
c. Perineum menonjol
d. Vulva, vagina dan spingter ani membuka
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan 1 ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali
pakai ke dalam wadah partus set.
R : alat dan bahan telah siap.
3. Memakai APD untuk persiapan persalinan.
R : APD telah dipakai
4. Informasikan pada ibu mengenai keadaan ibu
R : ibu menerima informasi yang diberikan oleh bidan dengan
menganggukan kepalanya
5. Beri dukungan emosional pada ibu
R : ibu merasa agak tenang setelah diberi dukungan oleh keluarganya.
6. Menjelaskan pada ibu tentang posisi dalam bersalin
R : ibu mengerti dengan penjelasan bidan ibu berbaring dengan posisi
dorsal recumbent.
7. Mengajarkan kepada ibu cara mengedan yang baik
R : ibu memahami cara mengedan yang baik
KALA III
S:
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
2. Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya.
3. Ibu mengatakan plasenta belum lahir.
O:
a. Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 19 maret 2020 pukul
12.00 wit, dengan jenis kelamin permpuan, BBL = 3350 gram, PBL = 49
cm, A/S = 8/10
b. Kontraksi uterus baik, teraba bundar dank eras
c. Tinggu fundus uteri setinggi pusat.
d. Plasenta belum lahir
e. Kandung kemih ibu kosong.
A:
P:
- Kesadaran composmentis
TD : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 C
A:
P:
1. Lembar Penapisan
3. Lembar partograf
…………………………………….. ……………………………………..