Anda di halaman 1dari 53

Sekilas tentang

Managemen Masjid
( study metode masjid Jogokariyan Yogyakarta)

Pelatihan Manajemen Masjid, April 2018


Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Alloh
hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan hari
akhir, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Alloh. Maka
mereka itulah orang-orang yang diharapkan masuk golongan
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
( At Taubah 18 )
Hakekat Masjid

• Masjid adalah tempat sujud


• Masjid adalah sarana “mensujudkan” masyarakat, sujud dan tunduk
kepada Alloh SWT, taat kepada aturan-aturan Nya.

• Artinya masjid untuk membentuk sikap dan perilaku jamaahnya


sebagai muslim yang kaffah, berperadaban masjid, dan bukan
berperadaban pasar/materialisme
Misi Masjid ( berdasar At Taubah 18 )

a. Menjadikan masyarakat beriman kepada Alloh SWT dan hari akhir


b. Menjadikan masyarakat senantiasa sholat, dan tunduk pada aturan
Alloh SWT
c. Mensejahterakan masyarakat
d. Menjadikan masyarakat merdeka, hanya takut kepada Alloh SWT
3 hal penting
dalam membicarakan managemen masjid
1.AQIDAH KEMASJIDAN, sebagai dasar keyakinan takmir dan
jamaah selaku pemakmur masjid
2.FILOSOFI KEMASJIDAN, sebagai cara pandang kita tentang
masjid
3.TEKNIS PENGELOLAAN MASJID, sebagai cara dalam mencapai
kemakmuran masjid
AQIDAH KEMASJIDAN, antara lain :
1. Masjid seluruhnya adalah milik Alloh. ( QS Jinn 18 ). Masjid adalah
rumah-rumah milik Alloh di muka bumi. Tak boleh ada makhluk yang
memposisikan diri sebagai penguasa masjid
2. Kita (takmir) adalah pegawainya Alloh, yang bertugas mengurusi rumah
Nya yang di bumi. Mengurusi masjid itu bukan sambilan, atau sekedar
aktivitas sosial kemasyarakat belaka. Ini ibadah istimewa yang
memerlukan totalitas
3. Kalau kita bekerja pada Alloh, Alloh akan menggaji kita dengan maksimal.
Sedangkan bila kita bekerja pada manusia, maka manusia hanya bisa
menggaji minimal
4. Alloh yang akan mencukupi anggaran yang dibutuhkan pegawai Nya
dalam mengurus rumah Nya.
FILOSOFI KEMASJIDAN, antara lain:
1. Masjid adalah tempat sujud, sekaligus sarana ‘men sujudkan’
masyarakat, menjadikan masyarakat sujud, tunduk, taat pada
aturan-aturan Alloh SWT
2. Masjid adalah pusat peradaban masyarakat. Di dunia ini, ada dua
peradaban, mana yang lebih kuat, dia yang mendominasi kehidupan
masyarakat. Yaitu peradaban masjid, dan peradaban pasar
[materialisme]. Maka masjid harus difungsikan untuk membentuk
masyarakat berperadaban masjid.
3. Masjid adalah tempat mencetak calon-calon pemimpin bangsa.
Tidak hanya sebagai tempat menyiapkan bekal sebelum masuk
kubur.
Fungsi masjid zaman Rasululloh SAW
a. Tempat pelaksanaan ibadah h. Tempat Akad Nikah
b. Tempat pertemuan/majlis i. Tempat perlindungan
c. Tempat madrasah ilmu j. Tempat singgah musafir
d. Pusat informasi k. Tempat tinggal ahlu suffah
e. Pusat Dakwah l. Tempat aktivitas sosial
f. Tempat Musyawarah m. Tempat pengobatan di saat
darurat
g. Tempat Pengadilan
n. Tempat latihan dan mengatur
siasat perang
Ukuran kemakmuran masjid
a. Seberapa banyak jumlah jamaah sholat 5 waktunya
b. Seberapa luas masyarakat menjadikan masjid sebagai sarana
beraktivitas dan merasakan kemanfaatannya
c. Seberapa jauh masjid dapat membentuk dan membimbing
masyarakatnya

Tidak diukur dari luasnya tanah, megahnya


bangunan, atau banyaknya saldo kas
Beberapa pernyataan tentang
pengelolaan masjid…
Mengelola masjid itu...
Teknis pengelolaan Masjid
[tinjauan pengelolaan masjid Jogokariyan Yogyakarta]
Dimulai dengan cita-cita makmurnya masjid
• Cita-cita : jumlah jamaah sholat shubuh tiap harinya di masjid kita
sama banyaknya dengan jumlah jamaah sholat Jumat nya
• cermati, berapa jumlah jamaah sholat wajibnya saat ini
• Selanjutnya dibuat tahapan-tahapan target. 5 tahun ke depan,
nambah jamaah sholat berapa shoff. 10 tahun ke depan nambah lagi
jadi berapa shoff. Dan seterusnya. Sehingga sudah ada cita-cita, tahun
berapa kelak seluruh shoff dalam masjid akan penuh terisi jamaah
setiap kali sholat wajib
Skenario planning Masjid Jogokariyan
• 2000 – 2005 Jogokariyan Islamy
- mengubah masyarakat abangan menuju islami
- mengajak warga sholat jamaah di masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 25% jamaah sholat jumat

• 2005 – 2010 Jogokariyan Darussalam I


- Membiasakan masyarakat berkomunitas di masjid
- memperbanyak pelayanan sosial untuk jamaah masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 10 shoff (50% sholat jumat)

• 2010 – 2015 Jogokariyan Darussalam II


- Meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat
- menuntaskan mengajak warga yang belum sholat jamaah di masjid
- target jamaah sholat shubuh sebanyak 14 shoff (75% sholat jumat)
Konsep dasar
Teknis Pengelolaan Masjid
1. PEMETAAN
2. PELAYANAN
3. PEMBERDAYAAN
4. PEMBINAAN
1. PEMETAAN

Setiap masjid harus punya


• wilayah dakwah yang jelas
• peta dakwah yang memadai
• data jamaah yang lengkap
Contoh Pemetaan di masjid Jogokariyan
• Peta Dakwah Jogokariyan digambarkan dalam peta wilayah kampung
Jogokariyan yang terdiri 4 RW, lengkap dengan denah rumah-rumah warga
• Data juga berbicara tentang kondisi :
- sholat / belum - qurban /belum
- haji / belum - dhuafa atau bukan
- zakat / belum - dll
- bisa baca qur’an / belum
• Data didapatkan dari Sensus Masjid (4 th sekali ), yang dilakukan door to
door warga Jogokariyan, ditambah observasi melalui interaksi sehari-hari
para takmir terhadap warga
Contoh follow up Pemetaan jogokariyan
Hasil pendataan th 1999
• didapat data jumlah total warga Jogokariyan 2783 orang. Didapati masih
ada 816 orang yang sudah baligh, yang belum aktif sholat
• Maka disusunlah langkah-langkah untuk mengajak orang sholat ke masjid (
istilahnya, men-sholat-kan orang yang masih hidup)
• Person-person takmir melakukan pendekatan personal, untuk mengajak
sholat di masjid dan mengajari bila belum bisa.
• Ada yang respon positif dan mau belajar sholat
• Bekerja sama dengan guru-guru agama Islam dari sekolah di sekitar, dan
warga jamaah yang sanggup, mengajari sholat secara privat di rumah
Undangan sholat berjamaah
• tahun 2004 dibuat undangan sholat berjamaah ke masjid, dengan kualitas cetak seperti
undangan resepsi pernikahan, dan sebarkan ke warga, dicantumkan hadist-hadist
keutamaan sholat berjamaah

“Mengharap kehadiran bapak/ibu/saudara dalam sholat shubuh


berjamaah besok hari..tgl...pukul 04.15 di Masjid Jogokariyan…”

• Dibuat program sholat jamaah selama sebulan, disediakan doorprize, dan garansi bila
sandal atau sepatu hilang
• Secara psikologis, undangan ini membantu mereka yang selama ini masih malu ke masjid,
jadi mau ke masjid, bisa janjian dengan kawannya untuk pergi bersama-sama.
• Terbukti, jamaah sholat semakin bertambah secara bertahap
2. PELAYANAN

• Set mental takmir sebagai pelayan jamaah,


bukan penguasa masjid
• Takmir itu PEDULI DAN MELAYANI
• Menghargai eksistensi setiap individu jamaah
Cara Menghadirkan orang ke masjid
• Sikap orang kepada masjid dipengaruhi oleh 2 hal :
- kepentingan /kebutuhan
- apresiasi eksistensi, potensi, fungsi dan peran
• Dua hal ini perlu dikelola dalam rangka mendekatkan dan
menghadirkan orang ke masjid
• Dikelola dengan pelayanan dan pemberdayaan
Prinsip pelayanan :

membuat masyarakat senang berada, berinteraksi,


dan beraktivitas di masjid , dengan melayani
kebutuhan dan kepentingan mereka
Kunci Pelayanan
• Cermat melihat kebutuhan masyarakat
• Jeli membidik potensi masyarakat
• Pandai melihat peluang
Memetakan kepentingan dan kebutuhan
Di masjid,
• Apa kebutuhan orang-orang tua
• Apa kebutuhan bapak dan ibu muda
• Apa kebutuhan pemuda dan remaja
• Apa kebutuhan anak-anak
• Apa kebutuhan yang memiliki keterbatasan fisik
• Apa kebutuhan yang difabel
• Apa kebutuhan yang dhuafa
• Apa kebutuhan yang kaya,
• Dst..
Contoh layanan ibadah
• Orang2 yang memiliki problem fisik untuk sholat ( karena difabel, faktor
usia, kesehatan, dll ) adalah orang2 yang memiliki hak besar untuk
difasilitasi agar tetap bisa sholat jamaah di masjid
@Kursi untuk jamaah yang kesulitan sholat dengan berdiri, atau
kesulitan untuk rukuk-sujud, di ujung shof
@Akses khusus kursi roda agar bisa masuk ke dalam masjid
• Tempat/shaf khusus untuk sholat anak-anak di serambi. Setelah sholat
mereka dibimbing dzikir bersama.
• Tidak boleh memarahi anak-anak bila rame. Diserahkan kepada remaja
masjid untuk menasihati dan membimbing mereka. Anak-anak sering
diberi hadiah bila sholat di masjid
Contoh layanan warga dhuafa
• Santunan beras, bulanan
• Subsidi sahur
• Benah-benah rumah jamaah [ jelang ramadhan ]
• Bakti sosial rutin Baitul maal masjid [ paket sembako ]
• Klinik kesehatan untuk jamaah, gratis untuk yang rutin shubuh di masjid
• Daging idul Qurban diantar ke rumah, baik untuk shohibul Qurban
maupun untuk warga yang tidak berqurban
Contoh layanan umum
• Masjid terbuka 24 jam
• fasilitas kamar mandi/toilet yang banyak dan bersih
• air minum dalam dispenser untuk umum
• Sandal/sepatu jamaah sholat yang hilang di masjid,
diganti dengan sandal/sepatu yang serupa
Contoh layanan umum
• Angkringan/warung tenda di halaman masjid
• Tempat duduk-duduk di halaman masjid
• Free Wifi 24 jam
• Komputer
• Fasilitas olah raga [ tenis meja, sand sack, panahan]
• dll
Membuat suasana gembira dan menyenangkan bagi
jamaah masjid adalah bagian dari pelayanan
Contoh Menggembirakan jamaah
• Susu kedelai, roti, atau bubur sehabis shubuh ahad
• Nasi bungkus dan sari buah sehabis sholat Jumat
• Membagikan sayur mayur segar selepas sholat jamaah
• 2000 porsi makanan untuk takjilan setiap hari selama Ramadhan
• Membagi-bagikan uang saku lebaran kepada setiap anak yang hadir
saat halal bihalal kampung
• Lomba keaktifan sholat berjamaah berhadiah umroh [ 2012 ]
• Touring/wisata untuk jamaah, refreshing selepas even besar
• dll
3. PEMBERDAYAAN
• Mengapresiasi eksistensi, menghargai dan mengarahkan
potensi
• Memberi peran dan ruang ekspresi
• Melibatkan partisipasi seluruh lapisan jamaah
Contoh
Memberdayakan Jamaah (memberi peran, melibatkan, apresiasi potensi )
• Susunan takmir dibuat gemuk, dengan distribusi tugas dan kewenangan
• Setiap majelis pengajian ada ketua, bendahara, dan kelola kas sendiri
• Selalu menggunakan produk jamaah untuk keperluan masjid (makanan,
minuman, jasa keahlian, dll)
• Menggilir tugas penyiapan 2000 porsi takjil kepada 28 kelompok ibu-ibu
dasawisma yang ada di Jogokariyan
• Memberikan award kepada warga Jogokariyan yang berprestasi
• Mewadahi minat dan potensi jamaah ( klub sepeda onthel, kelompok paduan
suara, klub panahan )
Akomodatif terhadap potensi
dan kreativitas warga
4. PEMBINAAN

1. Memahamkan tentang Islam


2. Meningkatkan peran warga di masjid
3. Mempererat ikatan yang sudah terbentuk
4. Membentuk masyarakat berporos masjid
Jamaah masjid terus dibina aqidah, pemahaman Islam,
ibadah, dan akhlaq nya melalui berbagai pengajian,
kegiatan yang diadakan di masjid, dan interaksi
Sisi lain pengelolaan masjid...
KADERISASI
..."Jika suatu masa kelak kamu tidak lagi mendengar bunyi berisik dan
gelak ketawa anak anak riang diantara shaf shaf sholat di masjid-masjid,
maka takut lah kalian akan kejatuhan generasi muda kalian masa itu"...
Rantai Kaderisasi Masjid Jogokariyan
HAMAS (Himpunan Anak-anak Masjid)
Terdiri dari anggota dan Pengurus Hamas
Anggota terdiri dari pra TK-klas 6 SD& Pengurus terdiri dari
klas 1 SMP – 2 SMU.

RMJ (Remaja Masjid Jogokariyan)


Terdiri dari anggota dan pengurus mulai dari 2 SMA – sebelum
menikah

KURMA/UMIDA (Keluarga Alumni Remaja Masjid)/ Ummi muda


Beranggotakan Mantan RMJ dan bapak-bapak/ibu-ibu muda

Takmir
Merupakan akumulasi dari berbagai potensi yang ada di masjid,
Baik anak-anak, remaja, KURMA, Ummida, maupun orang tua.
Tiap tingkatan kaderisasi diberikan otonomi untuk
berkegiatan, dan memiliki bentuk pembinaannya
sendiri yang sesuai dengan usianya
5 Sukses Remaja Masjid,
dan bagaimana masjid mendorongnya

1. Sukses Studi
- masjid mendorong, mengapresiasi dan memfasilitasi remaja untuk
sukses dalam studi maupun dalam karya ilmiah
2. Sukses Ekonomi
- yang ingin punya usaha difasilitasi, diupayakan pelatihan ketrampilan, diberikan modal, dan bantuan
promosi
3. Sukses Organisasi
- membangun pengalaman organisasi melalui aktivitas masjid
4. Sukses Sosial
- membangun kepekaan sosial, dengan dilibatkan dalam relawan masjid, diterjunkan ke lapangan
5. Sukses Ukhrowi
- remaja diarahkan menjadi ahli ibadah, dan selalu menjaga sholat jamaah di masjid
Pengelolaan Dana

“…Masyarakat yang berinfaq untuk masjid ingin segera


merasakan keberkahannya. Karenanya dana tidak boleh
berhenti di rekening. Takmir harus segera
membelanjakannya untuk aktivitas masjid hingga habis…”
Saldo infak sama dengan nol….
Beberapa prinsip pengelolaan dana
• Masjid tidak boleh menjadi beban bagi masyarakat, namun justru
harus menghadirkan manfaat
• Tugas takmir adalah membangun kesadaran berinfaq jamaah, dan
memfasilitasi kemudahan berinfaq. Bukan membebankan infaq
kepada jamaah
• Infaq masjid tidak boleh berhenti di rekening agar terasa barokahnya.
Harus segera dibelanjakan seluruhnya untuk layanan dan aktivitas
masjid serta kesejahteraan jamaah. Saldo sama dengan nol
Gerakan Jamaah Mandiri
Membangun kesadaran Jamaah untuk berkontribusi
infaq yang cukup, minimal setara dengan membiayai
diri sendiri untuk aktivitas ibadahnya di masjid

Teknis gerakan jamaah mandiri


Hitung seluruh pengeluaran rutin masjid selama setahun
Dibagi per bulan dan per pekan
Hitung kapasitas masjid (dapat menampung berapa jamaah)
Bagi pengeluaran per pekan dengan kapasitas masjid
Muncul angka minimal infaq dalam sepekan dari seorang jamaah
Contoh kebutuhan tahun 2001

1. Listrik :Rp. 250.000 x 12 =Rp. 3.000.000,-


2. Air :Rp. 35.000 x 12 =Rp. 420.000,-
3. HR Kebersihan: Rp425rbx12 =Rp. 5.100.000,-
4. Khotib Jumat: Rp50rbx4x12 =Rp. 2.400.000,-
5. MinumanShubuh:Rp500x250x4x12 =Rp. 6.000.000,-
6. Minuman Jumat =Rp. 6.000.000,-
7. HR Pengajian2 =Rp.14.400.000,-
8. Perawatan dan Pengembangan Masjid =Rp. 5.880.000,-

JUMLAH =Rp.43.200.000,-
Dihitung…
• Kebutuhan tiap pekan : Rp 43.200.000,- / 12 / 4 = Rp. 900.000,-
• Jumlah jamaah masjid 600 orang
• Maka infaq jamaah mandiri sebesar Rp 900.000,-/600
= Rp. 1.500,-/ orang/pekan
Disampaikan dengan hormat….
• Jika Anda berinfaq Rp1500,-/pekan, Anda adalah Jamaah
Mandiri
• Jika Infaq Anda lebih dari itu , Anda telah membantu yang lain
• Jika Infaq Anda kurang dari itu, ibadah Anda di masjid masih
disubsidi orang lain.
• Meskipun demikian, Kami dengan senang hati melayani Anda
dalam beribadah di Masjid dan mari bersama-sama
memakmurkan masjid.

Intinya adalah membangun kesadaran berkontribusi dalam infak, bukan mewajibkan infak
Intinya adalah membangun kesadaran untuk berinfak,
bukan mewajibkan infak bagi setiap jamaah
Dari gerakan Jamaah Mandiri ini, ada kenaikan
pemasukan infaq yang sangat signifikan, mencukupi
untuk mengcover keperluan biaya rutin masjid, dan
semuanya dihabiskan untuk semakin memaksimalkan
layanan masjid untuk jamaah
Sumber dana masjid Jogokariyan
• Infak jamaah ( melalui berbagai kotak infaq yang ada )
• Zakat dan shodaqoh ( dikelola oleh Baitul mal masjid )
• Donatur ( sumbangan ketika ada agenda khusus/special yang
diselenggarakan masjid, atau untuk urusan sarana fisik masjid )
• Sponsorship ( iklan di bulletin masjid, kaos seragam panitia, umbul-
umbul dan spanduk di luar masjid )
• Amal usaha masjid
dulu, masjid punya sawah. Sekarang masjid memiliki 11 kamar
penginapan dan satu aula yang disewakan untuk umum.

Anda mungkin juga menyukai