Anda di halaman 1dari 45

3D Printer : FDM

Fused Deposition Modeling


Topik 02 M.K. Computerized Product-Prototyping

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 1


FDM 3D Printer

> Printer 3D adalah printer yang dapat menghasilkan atau


mencetak objek fisik berbentuk tiga dimensi.

> Printer 3D menempatkan layer-per-layer material


sesuai data digital hingga menghasilkan ketebalan.

> Printer 3D memiliki beragam jenis material dengan


karakteristik untuk memperoleh fungsi tertentu.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 2


Material (Filament)
FDM 3D Printer

z-axis

extruder

fan

nozzle

y-axis

bed / heatbed

x-axis
controller

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 3


Prinsip Kerja 3D Printer

Resolusi Rendah Resolusi Tinggi

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 4


3D Printer dengan Jumlah Pengguna Terbanyak
Fused Deposition Modeling (FDM) atau Fused Filament Fabrication
(FFF) adalah jenis 3D printer yang bekerja dengan menempatkan
(mengekstrusi) material yang dilelehkan sesuai jalur dan layer.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 5


© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 6
Hasil Cetak FDM

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 7


Klasifikasi Mesin

Cartesian Delta
Penamaan printer jenis ini diambil dari keberadaan Memiliki ciri khas bed berbentuk lingkaran dan
sumbu yang menunjukkan arah pergerakan. extruder yang digerakkan oleh 3 (tiga) lengan.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 8


Klasifikasi Mesin

Polar Scara
Memiliki bed lingkaran yang berputar dan lengan Memiliki lengan yang bertumpu pada satu poros
extruder turut bergerak pada satu poros. namun memiliki pergerakan di area bed.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 9


Plus & Minus

Kelebihan Kelemahan

1. Memiliki kecepatan cetak relative tinggi 1. Resolusi hasil cetak relatif rendah

2. Biaya melakukan perawatan relative rendah 2. Akurasi hasil cetak relatif rendah

3. Biaya material cetak relatif rendah 3. Keterbatasan mengakomodir bentukan

4. Mudah untuk digunakan atau dipelajari 4. Perlu upaya lebih untuk postprocessing

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 10


Material & Aplikasi

PLA ABS Silk


Polylactic Acid Acrylonitrile Butadiene Styrene Material Mengkilap
• Terbuat dari tepung jagung, pati, tebu • Terbuat dari bahan dasar minyak bumi • Memiliki tekstur mirip kain sutera
• Mudah digunakan untuk mencetak • Tahan panas, tekanan & rigid • Memberikan hasil yang mengkilap
• Tidak terlalu kuat • Relatif sulit untuk dicetak • Tipe dari material PLA

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 11


Material & Aplikasi

PETG PETT Conductive


Polyethylene Terephthalate Polyethylene coTrimethylene Terephthalate Material Penghantar Listrik
• Memberikan hasil transparan • Jenis lain dari PET • Memiliki konduktivitas listrik
• Memiliki elastisitas relatif tinggi • Bersifat Food Grade • Dapat terbuat dari PLA/ABS
• Dapat didaur ulang. • Lebih rigid dari PETG • Bersifat semi fleksibel

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 12


Material & Aplikasi

PA (Nylon) PA - CF PA – Glass Fiber


Polyamide Polyamide – Carbon Fiber Polyamide – Glass Fiber
• Memiliki ketangguhan yang tinggi • Paduan Nylon dan Serat Karbon • Paduan Nylon dan Glass Fiber
• Tahan minyak dan bahan kimia • Kuat, Rigid, Tahan Suhu Tinggi • Kuat, Rigid, Tahan Suhu Tinggi
• Fleksibel dalam kondisi tipis • Tidak mudah terbakar • Ketahanan aus, panas dan distorsi

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 13


Material & Aplikasi

TPE TPU PC
Thermo Plastic Elastomer Thermoplastic Poly Urethane Polycarbonate
• Memberikan hasil yang sangat fleksibel • Jenis dari Thermo Plastic Elastomer • Tahan perubahan bentuk akibat suhu
• Memiliki karakteristik seperti karet • Lebih rigid dibandingkan dengan TPE • Ketahanan terhadap api
• Tingkat kesulitan tinggi untuk dicetak • Lebih mudah dicetak dibandingkan TPE • Memiliki elastisitas yang agak tinggi

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 14


Material & Aplikasi

PEEK ASA Magnetic


Poly Ether Ether Ketone Acrylonitrile Styrene Acrylate PLA / ABS
• Memiliki performa hasil yang tinggi • Memiliki ketahanan paparan UV • Bisa terbuat dari material PLA/ABS.
• Ketahanan mekanik, thermal, kimia. • Memiliki ketahanan terhadap air • Menghasilkan medan magnet
• Ketahanan terhadap api • Memiliki kekuatan mekanik yang baik • Memerlukan ketahanan extruder nozzle

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 15


Material & Aplikasi

Metal Composite Wood Composite Glow in The Dark


• Campuran polimer dan bubuk logam • Campuran polimer dan serat kayu • Terbuat dari material PLA / ABS
• Tembaga, aluminium, stainless, dll • Mungkin penggunaan wood stain • Dapat menyala di area rendah cahaya
• Memerlukan extruder nozzle yang kuat • Dapat menggunakan wood filler • Pada umumnya berpendar hijau/biru

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 16


Material & Aplikasi

HIPS PVA WAX


High Impact Polystyrene Polyvinyl Alcohol Polyethylene Terephthalate
• Material yang larut oleh Limonene • Material yang larut oleh air • Meninggalkan area yang bersih
• Digunakan sebagai struktur bantu • Digunakan sebagai struktur bantu • Digunakan untuk lost wax casting
• Temperatur nozzle tinggi (220-240⁰C) • Temperature nozzle rendah (185-220⁰C) • Membantu pengecoran logam

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 17


Proses

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4


CAD Conversion Transfer Machine Setup

Step 5 Step 6 Step 7 Step 8


Build Removal Postprocessing Application

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 18


Tahap 1 CAD

Mempersiapkan Model 3D dari Objek yang Ingin Dicetak


Tahapan pertama dalam proses 3D printing adalah menyiapkan
model 3D yang akan dicetak. Pembuatan model 3D dapat
memanfaatkan bantuan software pemodelan 3D untuk membantu
memperoleh ketepatan bentuk dan ukuran sebenarnya.

Software : AutoCAD, Rhinoceros, AutoDesk Fusion 360, dll


Freeware : Blender, Google Sketchup, 123D, dll

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 19


Tahap 2 Conversion

Mengkonversi File Digital ke Format STL (.stl)


Model 3D yang telah dibuat menggunakan bantuan software perlu
dikonversi ke format .stl (stereolithography). Format .stl adalah
format yang mewakili bentuk dari model 3D dan akan menjadi
dasar kalkulasi ketika memasuki proses pengirisan (slicing).

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 20


Tahap 3 Transfer

Melakukan Manipulasi File STL & Pengaturan Mesin


File STL harus melalui proses manipulasi sehingga nantinya
memiliki informasi pengaturan kerja mesin (ukuran, posisi,
orientasi, kecepatan, temperature, struktur, dll). Proses ini akan
menghasilkan file G-Code (.gcode / .gco) yang akan dikirimkan ke
3D printer (via memory / wireless) untuk menjalankan proses cetak.

Software : Cura, Anycubic Photon Slicers, Chitubox

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 21


Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping
Tahap 4 Machine Setup

Mempersiapkan 3D Printer agar Siap Beroperasi


3D Printer harus dipersiapkan sebelum menjalankan proses
mencetak, beberapa proses yang harus dilakukan antara lain:
1. Memastikan ketersediaan daya & tenaga cadangan.
2. Melakukan setup bed atau area kerja (adhesive, kerataan, dll).
3. Mempersiakan material cetak (kemasan kedap udara, saringan)

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 23


Tahap 5 Build

Mengoperasikan dan Memantau Proses Cetak


Proses kerja 3D printer berlangsung secara otomatis sehingga tidak
memerlukan proses pengawasan terus-menerus, pengguna hanya
perlu mengamati secara berkala untuk menghindari beberapa
kondisi seperti: material habis, software error, daya padam, dll.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 24


Tahap 6 Removal

Melepaskan Objek Hasil Cetakan dari Alas Cetak


Pastikan 3D printer berada pada kondisi netral (gerakan,
temperature / nozzle) agar tidak melukai tubuh dan
merusak hasil. Pastikan heatbed dalam posisi dingin ketika
objek akan dilepas agar hasil tidak meleleh. Gunakan alat
bantu (scrap) berujung lancip agar objek mudah terlepas.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 25


Tahap 7 Postprocessing

Melepaskan Objek Hasil Cetakan dari Alas Cetak


Hasil cetakan biasanya memiliki struktur bantu dan serabut hasil
cetakan yang dapat dihilangkan agar hasilnya lebih halus.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 26


Tahap 7 Postprocessing : FDM

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 27


Tahap 8 Application

Perlakuan khusus sebelum hasil cetakan digunakan

Hasil cetakan sudah bisa digunakan setelah postprocessing, namun


demikian ada beberapa kondisi yang memerlukan perlakuan
khusus sebelum objek bisa digunakan, seperti menambahkan
lapisan dasar (priming) sebelum dicat (painting).

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 28


© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 29
Slicer Configuration

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 30


Konfigurasi

Cara kerja 3D printer ditentukan atau diatur melalui konfigurasi


yang terdapat pada software slicer. Konfigurasi ini juga melibatkan
factor-factor yang berkaitan dengan spesifikasi mesin, misalnya:
a. Kualitas dan struktur mekanikal atau pergerakan.
b. Jenis material pada komponen 3d printer.
c. Jenis material pada bahan cetak 3d printer.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 31


© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 32
Basic Configuration

Quality Fill Speed & Temperature


Layer height (mm) menentukan kualitas Bottom / Top Thickness (mm) Speed (mm/s) menentukan kecepatan
cetak berdasarkan ketinggian layer. menentukan seberapa tebal bagian pergerakkan mesin dalam mencetak.
Semakin rendah nilai layer height akan lapisan paling atas/bawah. Hal ini Kecepatan cetak harus menyesuaikan
membuat permukaan menjadi lebih berguna agar untuk menjaga agar objek kualitas 3D printer yang digunakan.
halus, demikian pula sebaliknya. tidak berubah bentuk ketika diangkat. Temperature (C) menentukan
Shell thickness (mm) menentukan Fill Density (%) menentukan seberapa temperatur pada nozzle (ujung cetak)
ketebalan dinding objek cetak. Dinding penuh isian atau solid struktur bagian dan heatbed (alas cetak). Pengaturan ini
yang terlalu tipis cenderung membuat dalam. Apabila fill tidak dibuat 100% menyesuaikan material cetak yang
permukaan menjadi kasar. maka akan terdapat rongga di dalam digunakan, biasanya manufaktur akan
objek yang dicetak. menampilkan informasi tentang hal ini.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 33


Basic Configuration

Support Filament Machine


Support Type menentukan posisi Diameter (mm) menentukan diameter Nozzle Size (mm) menentukan diameter
struktur bantu, apakah hanya di bagian filament atau material cetak yang lubang nozzle yang digunakan, sebagian
dasar (touching buildplate) atau dimana digunakan. Sebagian besar desktop 3d besar desktop 3d printer menggunakan
saja diperlukan (everywhere). printer menggunakan diameter 1.75mm. ukuran nozzle berdiameter 0.4mm.

Platform Adhesion Type menentukan Flow (%) adalah kompensasi jumlah Sebagian pengaturan software secara
struktur dasar yang membantu objek filamen yang diekstruksi. Pengaturan default ditujukan untuk nozzle
agar tidak terlepas dari alas cetak, standar adalah 100%, kurang dari nilai berdiameter 0.4mm, sehingga perlu
apakah dibuat di sekeliling objek (brim) tersebut menghasikan kerenggangan fill, pengaturan lebih untuk nozzle
atau di bawah objek (raft). lebih dari itu akan menjadi lebih padat. khususnya yang berdiameter kecil
(0.3mm, 0.2mm, 0.1mm)

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 34


© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 35
Advance Configuration

Retraction Quality
Speed (mm/s) menentukan kecepatan Initial Layer Thickness (mm) Cut Off Object Bottom (mm)
penarikan filament untuk diekstruksi. menentukan ketebalan pada layer paling menenggelamkan atau memotong
Semakin cepat semakin baik, namun bawah. Layer bawah yang tebal akan bagian bawah objek yang tidak memiliki
demikian terlalu cepat menyebabkan membuat objek mudah melekat. bagian alas dengan permukaan datar.
terjadinya ruwet/menggumpal. Initial Line With (%) lebar ekstruksi dengan melakukan pe

Distance (mm) panjang filament yang pada layer bagian pertama, pengaturan Dual Extrusion Overlap (mm)
akan ditarik oleh extruder dalam satu ini membantu objek melekat pada bed. menambahkan ekstruksi sehingga
kali proses penarikan. Pengaturan yang terlalu renggang akan beberapa material yang berbeda dapat
membuat objek mudah terlepas. terikat dan tidak mudah terlepas.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 36


Advance Configuration

Speed Cool
Travel Speed (mm/s) mengatur Top/Bottom Speed (mm/s) mengatur Minimal layer time (sec) mengatur
kecepatan pergerakan atau perpindahan kecepatan mencetak pada bagian atas waktu jeda mencetak tiap layer dengan
nozzle ketika menyelesaikan satu bagian. dan bawah dari objek yang dicetak. tujuan memberikan waktu pendinginan.

Bottom Layer Speed (mm/s) mengatur Outer Shell Speed (mm/s) mengatur Enable Cooling Fan mengaktifkan kipas
kecepatan mencetak pada layer bagian kecepatan mencetak bagian luar dari pendingin untuk membantu proses
bawah (sesuai jumlah yang ditetapkan) dinding objek (outer shell). pendinginan ketika mencetak. Pendingin

Infill Speed (mm/s) mengatur kecepatan Inner Shell Speed (mm/s) mengatur ekstra diperlukan ketika melakukan

cetak pada isian objek (fill), nantinya kecepatan mencetak bagian dalam dari proses mencetak kecepatan tinggi.

berpengaruh pada waktu dan kualitas. dinding objek (inner shell)

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 37


© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 38
Expert Configuration

Retraction Skirt
Minimum Travel (mm) mengatur jumlah Minimal Extrusion Before Retracting Skirt adalah sturktur cetakan memutar di
perpindahan yang diperlukan agar (mm) jumlah minimal ekstruksi yang sekeliling objek berupa deretan garis.
terjadi retraksi di semua bagian. dibutuhkan sebelum ekstruksi Line count mengatur jumlah putaran

Enable combing mengatur jalur berikutnya dilakukan kembali. skirt yang berada di sekitar objek.

pergerakan nozzle dari objek ke objek Z hop when retracting (mm) ketika Start distance (mm) mengatur jarak
agar tidak merusak objek yang dilalui. retraksi selesai, printer head akan antara skirt dengan lapisan dasar.
terangkat oleh sejumlah pergerakan di Minimal lenght (mm) skirt diabaikan
atas hasil cetakan. apabila objek tidak mencapai ukuran
terentu yang telah ditentukan.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 39


Expert Configuration

Cool Infill
Fan Full On at Height (mm) pengaturan Minimum Speed (mm/s) minimal layer Solid Infill Top mengatur layer atas
kecepatan maksimal kipas berdasarkan time disebabkan karena proses cetak apakah dibuat solid atau tidak.
ketinggian layer yang ditentukan. terlalu lambat dan angin mulai keluar. Solid Infil Bottom mengatur layer
Fan Speed Min (%) mengatur kecepatan Cool head lift print head akan bawah apakah dibuat solid atau tiidak.
putaran kipas yang paling rendah. terangkat apabila printer mencapai Infill Overlap (%) mengatur lebihan
Fan Speed Max (%) mengatur kecepatan kecepatan minimal tercapai, karena antara the infill dan walls.
putaran kipas yang paling tinggi. pendinginan yang mulai melambat.
Infill Prints After Perimeters mengatur
infill dicetak setelah dinding tercetak.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 40


Expert Configuration

Support Black Magic


Structure Type menentukan jenis Fill Amount (%) menentukan jumlah Spiralize The Outer Contour fitur untuk
struktur yang digunakan untuk infill atau kepadatan untuk support. menjadikan sebuah objek memiliki
membantu menopang objek, apakah Distance X/Y (mm) menentukan jarak dinding tunggal dengan alas solid.
menggunakan grid atau line (terdapat antar support pada jalur x dan y. Only Follow Mesh Surface fitur untuk
jenis lain di software slicer yang berbeda) mencetak permukaan objek dengan
Distance Z (mm) jarak atas-bawah
Overhang Angle for Support (deg) antara support dengan objek. dinding tunggal tanpa alas dan tutup
menentukan sudut menggantung yang
mulai memerlukan support.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 41


Expert Configuration

Brim Raft
Brim Line Amount menentukan jumlah Extra Margin (mm) apabila fitur raft Interface Thickness (mm) mengatur
garis yang digunakan untuk brim. diaktifkan, maka pengaturan ini ketebalan bagian raft utama.
Semakin lebar area brim akan menentukan lebar area disekitar objek. Interface Line Width (mm) mengatur
membantu objek melekat lebih baik, Line Spacing (mm) pengaturan ini lebar garis pada raft utama.
pengaturan ini efektif untuk area menentukan jarak garis bagian tengah. Airgap mengatur celah udara pada
pencetakan berukuran kecil.
Base Thickness (mm) mengatur keseluruhan bagian raft.
ketebalan pada raft dasar. First Layer Airgap mengatur celah
Base Line Width (mm) mengatur udara / jarak layer terakhir raft dengan
ketebalan garis pada raft dasar. layer pertama dari objek yang dicetak.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 42


Expert Configuration

Raft Fix Horrible


Surface Layer mengatur jumlah layer Combine Everything (Type-A) opsi ini Keep Open Faces opsi ini digunakan
pada permukaan raft sebelum masuk ke digunakan untuk membuat sejumlah untuk menjaga permukaan yang terbuka
proses pencetakan objek utama. objek yang dicetak sehingga bisa dari sebuah objek terbuka.

Surface Layer Thickness (mm) menjadi satu rangkaian dan menjaga Extensive Stitching opsi ini digunakan
mengatur ketebalan tiap layer dari lubang internal tetap utuh. untuk memperbaiki objek dengan
permukaan atas raft. Combine Everything (Type-B) opsi ini menutup permukaan yang terbuka

Surface layer line width (mm) digunakan untuk membuat sejumlah

mengatur lebar garis yang terdapat pada objek yang dicetak sehingga bisa

permukaan atas raft. menjadi satu rangkaian dan


mengabaikan lubang internal.

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 43


© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 44
contact@anggahendrawan.com
Materi perkuliahan ini dapat diunduh di : www.anggahendrawan.com
https://anggahendrawan.com/perkuliahan 0858.7642.1234

© 2019 Angga Hendrawan Mata Kuliah Computerized Product-Prototyping 25/09/2019 Hal. 45

Anda mungkin juga menyukai