Disusun oleh :
1. Abdullah Taqiyyan
2. Adib Nugraha Hilminata
3. Nurjamal Lathif
1. Foto Produk
4. Material plastik
Berikut ini adalah 7 jenis plastik yang perlu dikenali:
1. Polyethylene terephthalate (PET atau PETE)
Bahan plastik ini biasanya digunakan sebagai kemasan minuman, minyak goreng,
sambal, dan sebagainya, yang berwarna bening atau tembus pandang. Plastik PET
direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Apabila dipakai berulang kali, apalagi
untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
2. High density poluethylene (HDPE)
Bahan plastik ini memiliki sifat bahan yang keras dan merupakan salah satu bahan plastik
yang aman digunakan karena memiliki kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara
makanan atau minuman dengan wadah plastiknya. HDPE biasanya dipakai sebagai bahan
pembuatan botol susu atau jus yang berwarna putih, galon air minum, dan plastik belanja.
3. Polyvinyl chloride (PVC atau V)
PVC biasanya dipakai dalam pembuatan botol detergen, botol sabun, botol sampo, pipa
saluran, dan sebagainya. Bahan plastik ini tidak boleh digunakan untuk menyimpan
makanan dan minuman karena mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang
dapat merusak ginjal dan hati.
4. Low density polyethylene (LDPE)
LDPE sering dipakai sebagai kantong belanja, plastik kemasan, pembungkus makan
segar, dan botol-botol lembek. Bahan atau jenis plastik ini memiliki daya resistensi atau
perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia. Oleh karena itu, LPDE menjadi salah satu
jenis plastik yang dapat dipakai sebagai pembungkus makanan dan minuman.
5. Polypropylene (PP)
Jenis plastik PP biasanya digunakan dalam pembuatan botol minuman, kotak makanan,
dan wadah penyimpanan makanan lainnya yang dapat dipakai berulang-ulang. Bahan ini
adalah jenis plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman
karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia dan tahan terhadap panas.
6. Polystyrene (PS)
Jenis plastik PS banyak dipakai sebagai bahan pembuatan Styrofoam, wadah makanan
beku dan siap saji, piring, garpu, dan sendok plastik. Meski jamak dibuat piring, garpu,
dan sendiok, jenis plastik ini snagat tidak dianjurkan untuk pembungkus makanan. Hal
itu dikarenakan, plastik PS dapat mengeluarkan zat styrene jika bersentuhan dengan
makanan dan minuman apalagi dalam kondisi panas.
Dari uraian diatas, penulis memutuskan untuk menggunakan material plastik berjenis
Polypropylene (PP) karena aman dan dapat digunakan secara berulang ulang.
Tabel 1. Alasan Penggunaan
NO. Sifat ABS Alasan Penggunaan
1. Ketahanan Terhadap Kimia: Paper Clip adalah salah satu alat tulis
Basa dan asam encer tidak yang berfungsi sebagai penjepit
mudah bereaksi dengan kumpulan kertas. Oleh karena itu
polypropylene, yang bahan paper clip harus tahan terhadap
membuatnya menjadi pilihan zat kimia yang terkandung dalam
yang baik untuk wadah cairan kertas.
seperti, seperti bahan
pembersih, produk pertolongan
pertama, dan banyak lagi.
2. Elastisitas dan Ketangguhan: Paper clip berfungsi untuk menjepit
Polypropylene akan bertindak kumpulan kertas sehingga diperlukan
dengan elastisitas pada rentang kemampuan untuk membentang
defleksi tertentu (seperti semua terlebih dahulu sebelum akhirnya
bahan), tetapi juga akan menjepit kertas tersebut. Begitu pula
mengalami deformasi plastik pada saat menjepit kertas tersebut
sejak awal dalam proses diperlukan ketangguhan yang baik.
deformasi, sehingga umumnya
dianggap sebagai material yang
"keras".
3. Ketahanan Lelah: Hal itu sangat diperlukan karena cara
Polypropylene kerja paper clip ini adalah untuk
mempertahankan bentuknya menjepit kertas berkali kali, sehingga
setelah banyak puntir, diperlukan sifat ketahanan lelahnya
membungkuk, dan / atau agar dapat mempertahankan bentuknya
meregangkan. Properti ini setelah banyak dipuntir.
sangat berharga untuk membuat
engsel hidup.
5. Jumlah produk per shot
Perancangan mould harus menghasilkan produk yang dapat memenuhi permintaan
pasar dan dapat bersaing dari segi harga.Untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi
permintaan pasar dan biaya produksi yang lebih ekonomis maka dalam perancangan ini jumlah
produk per shot sebanyak 2 buah. Assumsi dalam 1 hari waktu operasi mesin 8 jam. Maka
jumlah produk ytang akan dihasilkan adalah 2 x [(8 x 3600) / 27] = 2132 buah/hari.
b. Volume Sprue
Dalam perancangan ini diambil sprue standar HASCOZ51 / 18x27 / 3,5/15,5
dengan data sebagai berikut:
Keterangan
L = Panjang sprue (mm)
L1 = L-SR (mm)
T = Panjang bagian kepala spreu (mm)
H = Diameter bagian kepala spreu (mm)
Vs = Volume spreu
a = d2.d1 (mm)
SR = Cekungan
D = Diameter lengan spreu (mm)
d1 = Diameter lengan spreu 1 (mm)
d2 = Diameter lengan spreu 2 (mm)
Ø° = Sudut d2dengan jarak min 30 (mm) dari ujung d2
𝜋. 𝐿
Volume sprue = . (𝑑12 + 𝑑1. 𝑑2 + 𝑑22 )
12
𝜋 . 94
= . (3,52 + 3,5 . 6 + 62 )
12
ℎ
Vr = 3( A + √𝐴. 𝐵 + 𝐴 )
6,35
= . [ ( 4,76 x 98,48) + √468,76 . ( 3,64 𝑥 98,48 ) + 468,76 ) ]
3
b. Volume Gate
Tipe gate yang dipakai adalah gate yang berpenampang segi empat. Ukuran yang
disarankan adalah diameter atau kedalaman sama dengan ketebalan produk.
Penampang gate berbentuk persegi
Panjang = 9,6 mm
Lebar = 9,6 mm
Tinggi = 9,6 mm
Jumlah = 2
= 150,731 [mm2]
At = 24000 + 184,32 + 937,52 + 150,731
= 25272,57 [mm2]
Bendac etak
Y =300 (mm); X= 40 (mm)
Tebal =T mm
Keterangan :
Ac: luas penampang kontak minimum antara cetakan dan cavity (mm²)
Diketahui :
Tegangan tarik izin = 12,225 N/mm2 (5 ton/in2)
Kemampuan mesin = 2000000 N (200 ton)
Maka,
200000 N
Ac = 12,225 N/mm2
Ac = 16359,92 mm2
Luas penampang kontak minimum per cavity = 12903,22 mm2
= 17.23 mm
Tebal cavity insert (T1) minimum adalah 17.23 mm
• Jarak Dinding Cavity Insert Hingga Sisi Luar Samping Cavity Plate (T2)
Rumus yang digunakan adalah :
𝑊. 𝐿3
δmax =
192 .𝐸.𝐼
Keterangan:
y : Defleksi maksimal, yang besarnya adalah 0,00254 mm
W : Luas proyeksi daerah yang terisi plastik . Tekanan injeksi yang
digunakan ( panjang benda = 300 mm , kedalaman 2 mm ,P inj =
20000 Psi )
L : Jarak antar penyangga (mm)
E : Modulus elastisitas bahan (baja) ( 2,1 x 105 N/mm2 )
I : momen inersia (mm4)
𝑏ℎ3
I = 12
Dimana,
I : disini b adalah kedalaman blok cavity
L2 : panjang cavity (mm)
b : Kedalaman benda (mm)
h (T2) : Jarak Dinding Cavity Insert Hingga Sisi Luar Samping Cavity
Plate(mm)
𝑊𝐿3
I =192.𝐸.𝛿
𝑚𝑎𝑥
83444 . 3003
= 192 . (2,1.105 ). 0,00254
2252988000000
= 102412,8
= 21999086,05
𝑏ℎ3
I = 12
3 12 . 𝐼
h = T2 = √ 𝑏
3 12 . 21999086,05
T2 =√ 2
3 263989032,6
=√ 2
= 509,15 mm
Jadi jarak minimum dinding cavity insert hingga sisi luar samping cavity plate
(T2) adalah 509,15 (mm).
• Jarak dinding cavity insert hingga sisi luar bagian bawah (T3)
Gambar 8.(T3)
0,0248 . 𝑊
δmax = 𝐿 1,056 𝑥 𝐼2
𝐸𝑇 3 [ 3 + ]
𝐼 𝐿4
(Dym, 1979 : 50)
Keterangan :
𝛿max = Defleksi maksimal (yang diperbolehkan = 0,00254 mm)
W = Beban (N)
L = Sisi pendek cavity (mm)
I = Sisi panjang cavity (mm)
E = Modulus elastisitas baja (2,1 x 105 N/mm2)
Jarak T3 adalah :
W = 300 x 2 [mm] x 20000 [Psi]
= 600 [mm2] x 20000 [Psi]
= 0,92 [in2] x 20000 [Psi]
= 18400 lb
= 83444 N
0,0248 𝑥 𝑊
δmax = 𝐿 1,056 𝑥 𝐼2
𝐸𝑇 3 [ 3 + ]
𝐼 𝐿4
0,0248 𝑥83444
0,00254 = 300 1,056 𝑥22
2,1 .103 𝑥T33 [ 3 + ]
2 3004
2069,41
T33 = 0,00254 ×194,7
3
T3 =√4184,53
= 16,11 (mm)
Perhitungan Dimensi Cavity plate
Keterangan :
𝜎t =Tegangan tarik yang terjadi (N/mm2)
W = Beban pada plate = Fk (N)
L = Jarak antara penyangga (mm)
Z = Modulus Tahanan ( mm)
b = panjang plate = 399 (mm)
d = Tebal plate = 49 (mm)
Waktu yang diperlukan untuk sekali injeksi adalah Injection high timer + Injection
hold timer + Solidification time ( Waktu pendinginan ) + waktu membuka dan
menutup cetakan.
Injection Injection
10 M holder timer Solidification time
high timer
Pressure
8M
Filling
6M
Black flow
4M (see note)
2M
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Time
122
=0,00106
= 115094,3 (mm3/s)
• Luas Screw (A)
𝜋
A = . 𝐷2
4
= 0,785 . 1600
=1256 (mm2)
• Kecepatan Injeksi
𝑄𝑜𝑢𝑡
Vinj =
𝐴
= 115094,3 / 1256
= 91,63 (mm/s)
• Jarak maju screw
𝑠ℎ𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑧𝑒
Injection stroke=
𝐴
= 270000/1256
= 214,9 (mm)
Waktu yang dibutuhkan dalam sekali injeksi adalah
t1 = 215/91,63
= 2,33 (s)
Waktu pengaturan injection hold ditentukan berdasarkan pertimbangan setelah
melakukan pengujian hingga mendapatkan produk yang memuaskan. Injection hold
timer biasanya diatur sebesar 5 detik (Dym, 1979 : 282). Dalam perancangan ini
injection hold timer 6 (s), waktu membuka dan menutup 6 (s), dan waktu pendinginan
5 (s).
Hal ini diperlukan agar gate dapat seluruhnya membeku. Biasanya diambil sekitar 5
detik atau lebih. Dalam perancangan ini di ambil waktu 10 detik mengingat
produknya cukup lebar.
Waktu membuka dan menutup cetakan
Cetakan jenis two plate mold, waktu membuka dan menutup cetakan adalah 10 detik
Solidification time
Diperkirakan dengan bahan ABS , 5 detik.
Sehingga waktu keseluruhan adalah : 2 + 10 + 10 + 5 = 27 detik.
Q = n.∆I.G
(kj/jam) (Gastrow,1983 : 7)
Keterangan :
∆i = Selisih Entalpy (j/kg)
G = Massa plastik dalam sekali injeksi = 38,5(gr) = 0.0385 (kg)
n = Jumlah injeksi tiap jam
3600 3600
= = = 133 siklus / jam
𝑡 27
Besarnya Entalphy dari beberapa jenis plastik dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Q = n.∆I.G
Panas total yang harus terbuang secara alamiah atau karena pengaruh lingkungan dapat
diitung dengan rumus :
Q1 = α.A.(t2m – t0)
3600
Q1 = 4,1868.A.[ 25 + ( )](t2m– t0)4/3
𝑡2𝑚 + 300
(Gastrow, 1983 : 8)
Keterangan :
Q1 = Panas yang terbuang secara ilmiah (kj/kg)
𝐾𝐽
α = Koefisien perpindahan kalor 𝑗𝑎𝑚 .°𝐶 .𝑚2
Q2 = Q – Q1
Keterangan :
Q = Panas total cetakan tiap jam (KJ/jam)
Q1 = Panas yang terbuang secara alamiah (KJ/jam)
Panas rata-rata cetakan adalah
Q2 = 2454,68 -710,53
= 1744,15 (kJ/Jam)
𝑅𝑒 .𝑣
W = (m/s)
𝑑
(Gastrow, 1983 : 10)
Keterangan :
Re = Bilangan Renold = 4500
v = Viskositas kinematis air pada t = 25ºC v = 1 .10-6 (m2/s)
w = Kecepatan aliran pendingin
d = diameter lubang pendingin d = 0,015 (m)
Sehingga :
4500 𝑥 10−6
w = 0,015
= 0,3 (m/s)
Debit air pendingin :
S = 2830 x d2 x w
Besarnya beda suhu air masuk dan keluar pendingin dapat dicari denganrumus :
Q2 = γ x [( d2 x π )/4] x 3600 x w x Δt x C
Dimana :
Q2 = Panas rata-rata cetakan = 1429,84( KJ/jam )
γ = Massa jenis air = 1000 kg/m3
d = Diameter saluran pendingin = 0.015 m
C = Specifik Heat = 4,19 KJ/Kg oC
w = Kecepatan aliran pendingin = 0,3 ( m/s )
Δt = Perbedaan suhu air masuk dan keluar
1429,84 x 4
Δt = 1000 𝑥 0,0152 𝑥 3,14 𝑥 3600 𝑥 0,3 𝑥 4,19
= 1.78
Jadi suhu keluar cetakan adalah
tout = tin + Δt
= 27 + 1,78
= 28,78º C
27+28,78
t5m= = 27,89
2
Keterangan :
L = Panjang saluran pendingin (m)
Q2 = Panas rata-rata cetakan 1429,84(KJ/jam)
d = Diameter saluran pendingin = 0,015 m
S = Debit air pendingin = 0,191(m3/jam)
t4m = Suhu air pendingn sebelum proses pendinginan = 28,78ºC
t5m = Suhu air pendingn setelah proses pendinginan = 27,89ºC
1429,84 𝑥0,015
L =14,78 𝑥0,191𝑥( 1+( 0,015 𝑥28,78))𝑥 (28,78−27,89)
21,4476
= 3,59
= 5,9 m
• Perhitungan Jarak Lubang Pendingin
Jarak antara permukaan benda kerja dengan lubang pendingin sangat berpengaruh
terhadap pendinginan cetakan. Jarak pusat lubang pendingin dengan permukaan benda
kerja adalah :
Keterangan :
C = Jarak lubang pendingin dengan benda kerja (mm)
d1 = Diameter lubang = 15 mm
Rumus :
C = 2 x d1
= 2 x 15
=30 mm
b=3xc
Fungsi ejector adalah untuk membantu mengeluarkan produk dari cetakan. Dalam
perancangan ini menggunakan ejectors pin straight type.
Ejector pin digunakan untuk mendorong mendorong produk. Ejector diikat pada satu
plat sehingga pergerakannya sama yaitu mendorong produk dari cetakan. Ejector pin
yang digunakan adalah tipe z 40/3 x 80. kembalinya ejector karena adanya daya
dorong.
Fb = 50 x 0,785 𝑑 2
𝜋2 𝑥 𝐸 𝑋 𝑖
Fb = S = 2L
𝑆2
Keterangan:
Fb = Gaya Buckling (N)
E = Modulus elastisitas bahan = 2,1 x 105 (N/𝑚𝑚2 )
𝜋
I = Momen inersia = 𝑑4 (𝑚𝑚4 )
64
𝜋 𝑥 𝑑4
3,142 𝑥 2,1 𝑥105 𝑋
2 64
39,25𝑑 = 2502
d = 1,45 mm
Terdapat 10 ejector pin pada tiap cavity, karena jumlah cavity ada 2 maka dalam
perancangan cetakan kali ini dibutuhkan 20 buah ejector pin. Dari tabel standar
ACME digunakan ejector pin standar tipe EPC – 4 – 140.
Perhitungan Guide Pin
Pemilihan dimensi guide pin berdasarkan ukuran cetakan dapat dilakukan dengan
melihattabel berikut :
Tabel 4.Dimensi Guide Pin
Dimensi guide bushing tergantung dari dimensi guide pin. Standar guide bushing
untuk guide pin dengan diameter 14 (mm). Bahan yang digunakan adalah 1.0401
(C15)≈ 620 𝐻𝑉 30 sesuai dengan standar HASCO .Z10/36/1
Baut Pengikat
Baut pengikat harus mampu menahan beban akibat gaya berat cetakan. Besarnya
diameter baut sangat menentukan kekuatan baut. Bahan baut pengikat yang digunakan
menurut standar HASCO yaitu DIN 7984 – 8.8 yang diakibatkan oleh gaya berat dari
support plate dan spacer blok dengan ρ = 780 - 980Kg/mm2 ATAU 80 -100 kp/
mm2Baut pengikat harus mampu menahan komponen yang diikat agar tidak bergeser.
N0.
Nama Komponen Ukuran
Komp.