Oleh:
2103049
2023
1.1 Latar Belakang
Salah satu produk plastik yang sering digunakan ialah karung plastik. Karung
plastik merupakan kemasan berwujud kantong yang terbuat dari anyaman benang plastik
berbentuk melingkar. Karung plastik pada umumnya digunakan untuk kemasan bahan
pangan seperti beras, jagung, tepung, gula, dan kedelai. Selain itu juga dapat digunakan
sebagai kemasan untuk produk non pangan seperti pupuk. Karung plastik yang digunakan
sebagai kemasan pangan dan non pangan memiliki perbedaan lapisan yaitu pada karung
plastik untuk pangan terdapat kantong dalam (inner) yang berfungsi agar bahan pangan
tidak terkontaminasi dengan kotoran dari luar (Waramudra, 2023). Berkaitan dengan
penggunaannya, dibutuhkan beberapa sifat mekanik yang harus dipenuhi oleh karung
plastik agar dapat digunakan sesuai kebutuhan. Salah satu sifat tersebut ialah elastisitas
yang tingi dan tahan lama. Elastisitas suatu benang plastik dapat ditunjukkan dengan
hasil pengujian kuat tarik yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis, maka rumusan masalah
dalam Proposal Penelitian Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh kecepatan putaran screw mesin extruder terhadap kuat tarik
benang plastik polypropylene?
2. Berapa kecepatan putaran screw mesin extruder yang optimal terhadap kuat tarik
benang plastik polypropylene?
1. Mengetahui pengaruh kecepatan putaran screw mesin extruder terhadap kuat tarik
benang plastik polypropylene.
2. Mengetahui kecepatan putaran screw mesin extruder yang optimal terhadap kuat
tarik benang plastik polypropylene.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan Proposal Penelitian Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman mengenai pengaruh
kecepatan putaran screw mesin extruder terhadap kuat tarik benang plastik
polypropylene.
2. Bagi Perusahaan
Berguna sebagai acuan dalam setting kecepatan putaran screw mesin extruder
dan juga mengetahui kecepatan putaran screw yang optimum terhadap nilai kuat
tarik benang plastik polypropylene di PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan meminimalisir cacat produk.
3. Bagi Politeknik ATK Yogyakarta
Memberikan informasi dan manambah literatur mengenai pengaruh kecepatan
putaran screw mesin extruder terhadap kuat tarik benang plastik polypropylene.
1.5 Tinjauan Pustaka
A. Plastik
C. Polypropylene (PP)
Sifat PP
Massa Jenis (g/cm3) 0,90-0,92
Softening Poing, Tg ( ) 140-150
Melting Point, Tm ( ) 160-166
Thermal Expansion (10-5 in/in) ( ) 5,8-10
Volume Spesifik (cm3/lb) 30,4-30,8
Perpanjangan Putus (%) 3-700
Sumber : (Maddah, 2016)
D. Mesin Extruder
Proses pembuatan benang plastik menggunakan metode ekstrusi pada
mesin extruder. Pada mesin extruder terjadi proses pelelehan bijih plastik menjadi
benang plastik (Darsini, 2022). Kualitas hasil proses ini sangat berpengaruh
terhadap proses selanjutnya dalam tahap pembuatan karung plastik. Menurut Heni
(2022) pada mesin extruder terdapat beberapa proses yaitu pencampuran bahan,
pengulenan (kneading), pengadukan, pemanasan, pendinginan, dan pencetakan
(shaping). Prinsip kerja mesin ini ialah memasukan bahan-bahan mentah yang
akan diolah, kemudian didorong keluar melalui suatu lubang cetakan (die). Die ini
berbentuk piringan atau silinder dengan lubang cetakan yang terletak pada bagian
akhir extruder. Extruder memiliki fungsi sebagai pelebur biji plastik yang
nantinya akan diproses melalui zona pemanas yang memiliki suhu berebeda-beda
dan akan didorong keluar oleh screw conveyor untuk sampai pada bagian dies
untuk berbagai macam proses selanjutnya (Maradu, et al., 2018).
Hal yang perlu diperhatikan pada proses pelelehan material adalah proses
pemasukan komposisi material yang nantinya akan diproses, karena apabila
terjadi kesalahan pada saat pencampuran komposisi tersebut maka akan terjadi
kegagalan produksi serta menghasilkan barang yang NG (not good). Kegagalan
proses produksi akan berdampak sangat luas pada perusahaan, seperti penurunan
kualitas dan kepercayaan dari konsumen mengenai hasil cetak yang dihasilkan.
Mesin extruder yang terdapat di pasaran terdiri atas extruder tunggal (single
screw) dan extruder ganda (twin screw). Extruder ganda mempunyai nilai lebih
dimana pencampuran yang lebih merata dan output yang lebih besar dibandingkan
dengan extruder tunggal. Ciri umum proses ekstrusi adalah bersifat kontinyu
(Heni, 2022). Untuk menghasilkan karakteristik ekstrudat tertentu, bahan masuk
dan kondisi pengoperasian (setting) harus sesuai sehingga perubahan kimia yang
terjadi pada barrel optimal. Sebelum masuk ke bagian hopper, bahan-bahan yang
digunakan seperti polypropilene, kalsium karbonat, dan recycle polypropilene
serta bahan lain dimasukkan ke dosing unit terlebih dahulu. Dosing unit adalah
bagian yang berfungsi mencampur bahan aditif dengan resin.
(a) (b)
Gambar 6. (a) Extruder tunggal dan (b) Extruder ganda
Sumber: (Maradu, et al., 2018)
E. Kuat Tarik
Uji kuat tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji
kekuatan suatu bahan atau material dengan cara memberikan beban gaya yang
sesumbu. Pengujian yang penting dilakukan pada produk benang plastik adalah
pengujian tensile strenght, tenacity, dan elongation (Heni, 2022). Produk karung
plastik yang baik dipengaruhi oleh faktor kuat tarik benang plastik yang sesuai
dengan standar. Nilai kuat tarik menjadi hal yang sangat penting dalam
pembuatan karung plastik (Wigati, 2023). Kuat tarik benang plastik dapat
dipengaruhi oleh formulasi bahan yang digunakan serta settting parameter mesin
yang digunakan.
Hasil dari pengujian kuat tarik dapat bermanfaat untuk rekayasa teknik
maupun desain produk. Selain itu, uji kuat tarik juga dapat digunakan untuk
menentukan ketahanan suatu bahan terhadap gaya statis yang diberikan. Kuat tarik
dapat ditentukan dengan menarik benda uji (material) hingga putus atau patah.
Dalam pengujian kuat tarik ini menggunakan alat uji Universal Testing Machine
(UTM). Tujuan dari pengujian kuat tarik ini adalah untuk mengetahui kekuatan
tarik dan regangan. Menurut Hendarto (2021) sifat-sifat yang dihasilkan dari
pengujian kuat tarik adalah kekuatan tarik, kekuatan luluh, dan perpanjangan
putus (elongation).
Adapun cara pengujian yaitu benda uji dijepit pada mesin universal testing
machine dengan pembebanan perlahan dan semakin meningkat hingga
menjadikan benda uji patah. Beban tarik yang bekerja pada benda uji akan
mengalami pertambahan panjang disertai dengan pengecilan luas penampang
benda uji. Prinsip kuat tarik dan kemuluran yaitu menghitung besarnya beban
tarik maksimal setiap satuan luas dan besarnya pertambahan panjang yang
diakibatkan oleh beban tarikan pada saat putus. Kuat tarik dihitung dari
pembagian beban maksimal (kgf) dengan luas sampel uji (cm2). Nilai kekuatan
tarik benang plastik disesuaikan dengan standar perusahaan dan kebutuhan
konsumen (Latifah, 2022). Hubungan tegangan dan reganga pada beban tarik
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan dari segi bahan, alat, dan proses pada
produk benang plastik polypropylene di PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring. Adapun
bahan, alat, dan proses tersebut ialah sebagai berikut:
1. Bahan
Beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan karung plastik dimuat dalam
tabel berikut:
Tabel 2. Bahan yang digunakan
No. Nama Bahan Fungsi dan Spesifikasi
1. Polypropylene (PP) Bahan utama pembuatan karung plastik
Berbentuk bulat, berwarna putih, bening
2. Kalsium Karbonat (CaCO3) Bahan pengisi (filler)
Serbuk berwarna putih
Berukuran 500 mesh dan 1000 mesh
Meningkatkan kekakuan plastik
3. Recycle Polypropylene Bahan campuran karung plastik
Berbentuk potongan kecil
Berwarna putih buram
2. Alat
Adapun alat yang digunakan untuk pembuatan benang plastik polypropylene
dimuat dalam tabel berikut:
Tabel 3. Alat yang digunakan
No. Nama Alat Fungsi
1. Mixer Mesin untuk mencampurkan material
polypropilene, CaCO3, dan pelet
2. Mesin extruder Mesin untuk mengolah bijih plastik menjadi
benang plastik polypropylene
3. Blowing Mesin untuk membuat kantong dalam (inner)
4. Cutting sealing Mesin untuk memotong dan menyegel gulungan
kantong plastik
5. Circular loom Mesin untuk merajut benang plastik menjadi
karung
6. Cutting sewing Mesin untuk memotong dan menjahit gulungan
karung
7. Mesin printing roll to roll Mesin untuk mencetak desain pada karung
dengan kondisi awal dan akhir berbentuk roll
8. Mesin printing sheet to Mesin untuk mencetak desain pada karung
sheet dengan kondisi awal dan akhir berbentuk
lembaran
9. Mesin jahit ultrasonic Mesin untuk menyegel karung plastik dan
sealing kantong dalam
10. Mesin press hidrolik Mesin untuk menekan karung plastik dalam
jumlah banyak
11. Meteran roll Alat untuk mengukur panjang dan lebar karung
plastik serta kantong dalam
12. Necara analitik Alat untuk menimbang benang plastik
13. Universal testing machine Alat untuk menguji kuat tarik, kuat rekat,
elongation, dan tenacity
14. Thermogun Alat utuk mengukur suhu mesin jahit ultrasonic
sealing
15. Penggaris Alat untuk mengukur panjang sampel karung
dan kantong dalam
16. Gunting Alat untuk memotong sampel karung
17. Thickness gauge Alat untuk mengukur ketebalan benang plastik
18. Alat ukur derajat Alat untuk menentukan tingkat keputihan
keputihan karung plastik
3. Proses Pembuatan Benang Plastik Polypropylene dan Pengujian Kuat Tarik
Pada penelitian ini secara umum melalui dua proses yaitu proses
pembuatan benang plastik polypropylene dan proses pengujian kuat tarik benang
plastik polypropylene. Proses pembuatan benang plastik polypropylene diuraikan
sebagai berikut:
Mulai
Polypropylene,
CaCO3, dan pelet Persiapan Bahan
Proses Mixing
t = 5 menit
Proses Ekstrusi
T = 200 , Kecepatan screw = 90; 100;
1110 rpm penyaringan = 100 mesh
1
1
benang plastik
Tidak
Pengujian Produk Afval
kualitas
Ya
Selesai
Proses selanjutnya yaitu benang ditarik oleh roll untuk menurunkan suhu
benang secara bertahap dengan kelenturannya yang tetap terjaga. Selanjutnya
proses penggulungan dimana proses ini merupakan tahap akhir pembuatan
benang plastik. Benang plastik yang telah terbentuk kemudian pengujian seperti
pengujian kuat tarik, elongation, lebar dan berat benang. Hal ini bertujuan agar
didapatkan benang plastik yang sesuai dengan standar perusahaan. Apabila dalam
proses ini ditemukan cacat pada benang plastik, maka akan dilakukan perbaikan
pada proses produksinya. Adapun proses pengujian kuat tarik benang plastik
polypropylene diuraikan sebagai berikut:
Mulai
1
1
Selesai
Badan Standarisasi Nasional. 2011. Karung Tenun Polipropilen (PP) Untuk Kemasan
Bahan Pangan Curah. Jakarta: BSN.
Darsini. 2022. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Pada Proses Extruder Benang
Plastik. Metrik Serial Humaniora Dan Sains 3(2):45-52
Dwiyono. K., Sunarti, Suparno, dan Haditjaroko. 2014. Penanganan pascapanen umbi
iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume) studi kasus di Madiun, Jawa Timur.
Jurnal Teknologi Industri Pertanian 24 (3), 179-188.
Erico F. 2023. Pengaruh Penambahan Polipropilena Daur Ulang dan Waktu Penyimpanan
Produk Terhadap Karakteristik Benang Plastik. Tugas Akhir. Politeknik ATK
Yogyakarta. Yogyakarta
Hendarto N. 2021. Pengaruh Temperatur Heater Ekstruder Terhadap Kuat Tarik Benang
Plastik 2,6/800/MW 1,5 di PT Kerta Rajasa Raya. Tugas Akhir. Politeknik ATK
Yogyakarta. Yogyakarta
Heni Fitri. 2022. Pengaruh Penggunaan Recycle Polipropilen dan CaCO3 Terhadap Sifat
Mekanik Benang Polipropilen di PT Sami Surya Indah Plastik. Tugas Akhir.
Politeknik ATK Yogyakarta. Yogyakarta
Karuppiah A. V. 2016. Predicting the Influence of Weave Architecture on the Stress
Relaxation Behavior of Woven Composite Using Finite Element Based
Micromechanics. Doctoral dissertation. Wichita State University
Latifah. S. 2022. Analisis Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Polypropylene (PP) Daur
Ulang Terhadap Nilai Kuat Tarik Dan Elongation Benang Plastik di PT Gunawan
Fajar, Nganjuk. Tugas Akhir. Politeknik ATK Yogyakarta. Yogyakarta
Listiyorini, Harianto, dan Firdaus. 2020. Pengaruh Temperatur Heater Terhadap
Kekuatan Tarik Benang Filamen 75d/36f. Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik 1(2)
Maddah. 2016. Polypropilene as a Promising Plastic- A Review. American Journal of
Polymer Science 6(1):1-11
Maradu S., Piky M., dan Santika. 2018. Perancangan Unit Extruder Pada Mesin
Extrussion Laminating Flexible Packaging. Jurnal Teknik Mesin 2(2):42-45
Nafisah Y. 2023. Strategi Bisnis Pada Industri Hilir Plastik Melalui Pendekatan Internal
External Matrix-IE Matrix (Studi Kasus PT Cemerlang Utama Plastik). Jurnal
Ikrath-Ekonomika Vol. 6 No. 2: 231-244
Nicko, M., Setyabudi, A. and Chalid, M. 2011. Karateristik Material Regrind Komposit
Talcum Hasil Proses Hot Melt Mixing Material. Skripsi. Universitas Indonesia.
Jakarta
Okatania. 2016. Analisa Peleburan Limbah Plastik Jenis Polyethylene Terephthalate
(PET) Menjadi Biji Plastik Melalui Pengujian Alat Pelebur Plastik. Jurnal Teknik
Mesin (JTM) Vol. 5 No. 3:109-113
Pertiwi Y. K., Martianto. T., dan Priatni A. 2021. Kajian Perbandingan Standar Karung
Tenun Polipropilena Untuk Bahan Pangan Curah. Prosiding PPIS. November
2021: Hal 93-102
PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring. 2023. Tentang Perusahaan. Diakses melalui
https://rajawalitanjungsari.com/ pada tanggal 9 September 2023
Rauwendal. 2018. Sample Pages Understanding Extrussion 3e. By Chris Rauvendal.
Sriyanto. 2016. Study Sifat Fisis Dan Mekanik Bahan Polipropilena Pada Produk Penutup
Spion Sepeda Motor Merk A dan Merk B. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta
Sulaeman. 2018. Pemanfaatan Limbah Karung Plastik . PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Teknik Volume 3 Nomor 1:93-115
Susanti, T. W. 2012. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir Karung Ukuran
56x110 cm (DOPP) Dengan Metode C-Chart Pada PT. Hardo Solo Plast
Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Waramudra R. 2023. Pengaruh Suhu Mold Ultrasonic Sealing Terhadap Kuat Rekat
Hasil Sealing Karung Plastik Di PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring. Tugas
Akhir. Politeknik ATK Yogyakarta. Yogyakarta
Wigati. D. 2023. Pengaruh Suhu Air Pengingin dan Pemanas (Oven) pada Mesin
Extruder Terhadap Kuat Tarik Benang Plastik Polypropylene di PT Sami Surya
Indah Plastik, Sukoharjo. Tugas Akhir. Politeknik ATK Yogyakarta. Yogyakarta
Zaman dan Farida. 2017. Desain Eksperimen Kekuatan Tarik Benang Plastik
Menggunakan Metode Taguchi Di Perusahaan Woven. Seminar Nasional Sains
dan Teknologi (pp. 1-9). Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Jakarta
Zulnazri. 2013. Perbandingan Ketebalan Serat Terhadap Tensile Strenght Pada Komposit
Plastik Daur Ulang (PET, PP, dan PE) Dengan Menggunakan Penguat Fiber
Glass. Malikussaleh Industrial Engineering Journal 2(2):38-42