Anda di halaman 1dari 3

KHOWARIJ

Disebut demikian, Karena Nabi ‫ ﷺ‬telah menyebut mereka seperti itu:

“Mereka akan keluar dari kaum Muslimin pada saat perpecahan terjadi” 1

Khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarikeluar, muncul, timbul, atau
memberontak. Ini yang mendasari Syahrastani untuk menyebutkhawarij terhadap orang yang
memberontak imam yang sah. Berdasarkan pengertian etimologiini pula, khawarij berarti setiap muslim
yang ingin keluar dari kesatuan umat islam.

1. Iman
Iman dalam pandangan Khawarij, tidak semata-mata percaya kepada Allah. Akan tetapi
mengerjakan segala perintah kewajiban agama juga merupakan bagian dari keimanan.
Tepatnya iman bagi Khawarij merupakan pembenaran dalam hati, diucapkan dengna lidah dan
dilakukan dengan perbuatan. Oleh karena itu segala perbuatan yang bersifat keagamaan, adalah
merupakan bagian dari keimanan, maka logikanya siapapun yang menyatakan dirinya beriman
kepada Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya tetapi tidak melakukan kewajiban agama
bahkan melakukan perbuatan dosa, oleh Khawarij telah dipandang sebagai kafir.

Orang-orang tersebut dijuluki dengan Khawarij karena mereka keluar dari kelompok Ali
dan orang-orang Khawarij pun menerima Penamaan ini dengan lapang hati, namun mereka
mengartikan Al-Khuruj (keluar) dengan arti keluarnya mereka dari rumah untuk berjihad di jalan
Allah.

2. Dosa besar menurut kaum Khawarij


Dasar pemikiran kaum Khawarij yang mereka yakini adalah, menganggap pelaku dosa
besar adalah kafir akan di siksa di neraka selamanya. Hal ini dilandaskan pada pemikiran bahwa
mengamalkan perintah agama dan menjauhi larangannya adalah bagian dari iman; barangsiapa
yang tidak melakukan perintah dan melanggar larangan, maka orang tersebut dianggap tidak
berimary melainkan kafir. Menurut mereka, iman tidak terbagi-bagi.

1
Dr.Nashir bin Abdul Karim al-Aql, Ciri-ciri Doktrin Akidah Khawarij dulu dan kini, (Jakarta: Darul Haq, 2015), hal 21
3. Pendapat Khawarij Tentang Imamah
Kaum Khawarij memiliki pendapat tersendiri mengenai imamah, yaitu imamah tidak sah
kecuali jika dipilih secara bebas oleh kaum muslimin. Apabila sudah terpilih maka tidak
diperbolehkan baginya untuk mengundurkan diri atau menolaknya. Dia akan tetap menjadi
imam bagi kaum muslimin selama memerintah dengan adil dan menjauhi perbuatan dosa.

4. Asma' dan Sifat Allah

SYIAH

Syi’ah menurut bahasa berarti “kelompok” atau pengikut. Syi’ah adalah kelompok yang
secara khusus menjadi pengikut Ali r.a. dan yang beranggapan bahw keimanan atau
kekhilafahan ditentukan nash dan wasiat baik secara tegas maupun samar. Serta mereka yang
beranggapan bahwa keimanan tidak terlepas dari anak keturunan Ali r.a. dan menurut Syi’ah
keimanan bukan persosalan kepentingan umum yang dihasilkan dari pemilihan umat, tetapi ia
adalahpersoalan dasar dan rukun agama yang tidak boleh diabaiikanoleh para Rasul dan tidak
boleh diserahkan oleh umat.

1. Iman
Syi'ah merupakan golongan yang menyanjung Sayyidina Ali secara berlebihan. Mereka
memiliki anggapan bahwa Sayyidina Ali adalah lebih berhak menjadi pengganti Nabi
Muhammad. Sedangkan khalifah-khalifah seperti Abu Bakar As-Siddiq, Umar Bin Khattab dan
Utsman bin Affan dianggap sebagai perampas khilafah. Syi'ah merupakan golongan politik
pertama dalam Islam.
Syi’ah membela Ali hingga berlebih-lebihan. Ujung-ujungnya mereka dimintai taubat
untuk kembali kepada aqidah yang benar dan menjauhi penyimpangan (berupa: menganggap Ali
sebagai Tuhan).

2. Pandangan Syi’ah terhadap Pelaku Dosa Besar


Tentang pelaku dosa besar, menurut syi'ah mereka akan disiksa dalam neraka selama-
lamanya.

3. Konsep Imamah
Imamah menurut Syiah adalah seperti kenabian, dan menganggap utusan Allah setelah
Nabi. Dan para Imam-iman yang diyakini menurut Syiah ada 12 Imam: (1). Ali bin abi Thalib, (2).
Hasan bin Ali, (3). Husein bin Ali, (4). Abu Muhammad Ali bin Husein (Zainal Abidin), (5). Abu
Ja’far Muhammad bin Ali (al-Baqir), (6). Abu Abdullah Ja’far bin Muhammad (as-Shadiq), (7). Abu
Ibrahim Musa bin Muhammad (al-Kaadim), (8). Abu Husein Ali bin Musa (ar-Ridaa), (9). Abu
Ja’far Muhammad bin Ali (al-Jawad), (10). Abu Hasan Ali bin Muhammad (al-Hadi), (11). Abu
Muhammad Hasan bin Ali (al-Asykari), (12). Abu al-Qosim Muhammad bin Hasan (al-Mahdi).

4. Asma' dan Sifat Allah


Di antara konsep tauhid yang cukup menonjol perbedaannya dengan aqidah Islam
adalah konsep Al-Bada’. Al-Bada’ artinya tampak, atau sesuatu yang muncul dari yang
sebelumnya masih tersembunyi. Syiah menyematkan sifat kepada Allah ta’ala, artinya mereka
menetapkan bahwa Allah akan membatalkan ketetapan atau keputusan yang telah diputuskan
sebelumnya karena ada pendapat baru.

Anda mungkin juga menyukai