peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” 1 Dan juga
hanya untuk sekelompok manusia, tetapi untuk seluruh manusia hingga akhir
penjagaan dan pemeliharaan agar umat Islam tidak kehilangan petunjuk, yaitu
1
Lihat QS. Al-Qamar [54]: 17
2
Lihat QS. Al-Baqarah [2]: 185
3
Rois Mahfud, Al-Islam: Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), 107
2
metode hafalan.
dihafal. Banyak orang yang sudah menghafalkan Al-Quran 30 juz, baik yang
usianya masih kanak-kanak atau bahkan sudah tua. Kuncinya adalah niat dan
tengah jalan.4
terhadap pembelajaran Al-Quran pun perlu diajarkan kepada anak sejak dini,
Quran.
Nabi ajarkan adalah dengan selalu rajin membaca atau mempelajari Al-
Quran. Karena siapa yang gemar membaca Al-Quran akan mendapat syafa’at
di hari kiamat kelak. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah dari Abi
4
Arham bin Ahmad Yasin, Agar Sehafal Al-Fatihah, (Bogor: CV. Hilal Media Group, 2014), 21
3
kepada pembacanya.”5
ayat Al-Quran itu sendiri. Nabi Muhammad adalah seorang ummi yang
merupakan sebuah proses mengingat materi ayat, harus dihafal dan diingat
secara sempurna.
Allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang. Karena itu,
para penghafal Al-Quran lebih cepat mengerti, teliti, dan lebih hati-hati
ayat lainnya.6
fardhu ‘ain. Bagi seseorang yang ingin mendalami ilmu tentang waris, maka
dia dituntut untuk menguasai matematika dengan baik. Karena dalam ilmu
5
Hadis Riwayat Muslim
6
Sa’dulloh, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Gema Insani, 2008), 21
4
hitung perkalian.
dibayangkan, jika ada seorang pedagang yang tidak terlalu menguasai ilmu
menakutkan. Hal ini karena sejak awal mereka sudah membuat kesimpulan
pemikiran awal sudah seperti itu, maka seseorang akan menjadi malas untuk
belajar matematika karena sejak awal sudah ada perasaan takut tidak bisa
memahami pelajaran.
oleh seseorang tanpa kesungguhan dan kerja keras. Faktor terbesar justru ada
pada diri sendiri. Untuk meraih prestasi yang maksimal tidak semudah
5
kemampuan mengingat dan juga berfikir secara lebih kritis dan terukur.
sampai saat ini teorinya dipakai oleh matematikawan dunia. Ada lagi, Ibnu
ilmu kedokteran hingga saat ini. Mereka berdua terlebih dahulu menghafal
Al-Quran sebelum menciptakan teori mereka. Dan masih banyak lagi contoh
ilmuwan yang tidak hanya menguasai satu disiplin ilmu saja, yang mereka
Quran. Ada perbedaan yang luar biasa besar, meskipun kedua lembaga
7
Ahmad Baduwailan, Menjadi Hafizh, (Solo: PT. Aqwam Media Profetika, 2018), h. 266
6
Otak manusia ini hebat dan luas sekali. Jika saja seluruh informasi
dunia ini kita masukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh.
Masih banyak ruang yang tersisa untuk menyimpan informasi. Atau, jika
setiap detik kita masukkan 10 informasi sampai kita meninggal ke dalam otak
kita, misalnya sampai umur 100 tahun, otak manusia belum terisi sepenuhnya.
Untuk itu, kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang
setiap santri hanya memiliki kesempatan dijenguk orang tua dua kali dalam
sebulan sesuai hari yang sudah ditentukan. Hal ini akan membantu santri
untuk fokus dalam menghafal Al-Quran dan tidak memikirkan hal-hal yang
bersifat duniawi.
8
As’adi Muhammad, Melakukan Hipnoterapi Agar Daya Ingat Anda Sekuat Cakram,
(Yogyakarta: DIVA Press, 2011), h. 28
7
para santri di kelas khusus tahfidh Al-Quran dalam belajar matematika cukup
tinggi. Para santri cukup cepat dalam menghafal dan memahami materi
Quran lebih mudah menangkap materi yang diajarkan dan lebih cepat
tebalnya lebih dari 600 halaman saja mampu dihafalkan dalam waktu yang
relatif singkat, maka tidak terlalu sulit bagi penghafal Al-Quran untuk
matematika lainnya.
B. Rumusan Masalah
8
Quran?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan bagi
sejenis.
2. Secara praktis
Quran.
Quran.
E. Definisi Operasional
berikut:
pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
10
seseorang.9
Hafalan Al-Quran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil dari
3. Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang ditunjukkan dalam
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, baik secara individu
maupun kelompok.11 Prestasi juga diartikan hasil dari suatu kegiatan yang
F. Penelitian Terdahulu
9
Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Balai Pustaka, 2005), 849
10
Khalid Abdul Karim Al-Lahim dan Asma’ binti Rasyid Ar-Ruwaisyid, Panduan Tadabur Al-
Quran, (Solo: Kiswah Media, 2016), 112
11
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 137
12
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional,
2012), 21
11
71,4% terhadap hasil belajar siswa dan 28,6% ditentukan oleh faktor lain.
tidak signifikan.
siswa dengan target hafalan 1 s/d 15 juz, belum ada yang meneliti siswa
dengan target hafalan 30 juz Al-Quran. Oleh karena itu, penelitian ini masih
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
dan spesifik.
atau mengukur.
e. Menggunakan statistik.
13
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), 58-60
13
Kabupaten Mojokerto.
3. Sumber Data
a. Data Primer
berupa angket yang diperoleh dari santri, informasi dari ustadz atau
kuantitatif, serta buku tentang cara agar daya ingat kita menjadi kuat,
b. Data Sekunder
a. Populasi
subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang diteliti. Populasi
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek/subyek
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), 137
15
dimiliki oleh subyek atau obyek itu.15 Populasi dalam penelitian ini
Tabel 1.1
Populasi Penelitian
Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
Putra Putri
VII 72 80 152
VIII 93 80 173
IX 66 92 158
b. Sampel
dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
15
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2019), 145
16
Ibid, 146
17
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), 150
16
Tabel 1.2
Sampel Penelitian
Jenis Kelamin
Kelas Jumlah
Putra Putri
VII 8 10 18
VIII 12 12 24
IX 8 10 18
Total 28 32 60
dokumentasi.
a. Angket
18
Sudaryono, Metodologi Penelitian, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2019), 217
17
b. Observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek alam yang lain.19
c. Dokumentasi
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2019), 238
18
mengenai kurikulum.20
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
dilakukan.21
20
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2014), 121
21
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2019), 241
19
penelitian. Teknik yang benar dengan data yang tidak valid dan reliabel
pemilihan sampel yang tepat, belum tentu akan memberikan hasil yang
benar, apabila peneliti memilih teknik yang tidak sesuai dengan data yang
ada.22
melihat hubungan dua variabel dan ingin mencari korelasi dua variabel
rxy = Σxy
(Σx²) (Σy²)
Di mana:
H. Sistematika Pembahasan
22
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2019), 255
23
Ibid, 289
20
Agar penelitian ini dapat tersusun secara sistematis dan terarah, maka
Bab II: Bab Landasan Teori, yang terbagi dalam tiga sub bab
Bab III: Bab Metode Penelitian, yang terdiri atas: jenis penelitian, waktu
Bab IV: Bab Paparan Data dan Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini
memuat tiga sub bab, yakni gambaran umum obyek penelitian, penyajian
data yang berisi deskripsi data dari masing-masing variable, dan analisis
data penelitian.
21
Bab V: Bab Penutup yang memuat kesimpulan dari penelitian dan saran
peneliti.
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Al-Lahim, Khalid Abdul Karim dan Asma’ binti Rasyid Ar-Ruwaisyid, Panduan
Tadabur Al-Quran, Solo: Kiswah Media, 2016
Baduwailan, Ahmad, Menjadi Hafizh, Solo: PT. Aqwam Media Profetika, 2018
Yasin, Arham bin Ahmad, Agar Sehafal Al-Fatihah, Bogor: CV. Hilal Media
Group, 2014