Anda di halaman 1dari 1

SINOPSIS

Belalang menjadi burung elang.


Kutu menjadi kura-kura, dan
Ulat berubah menjadi naga

S yair pujangga Abdullah Abdul Qadir al-Munsyi, ditulis


pertengahan abad 19. Sekilas ia seperti sedang bicara evolusi
Darwin, atau cerita bim salabim ala Herry Porter. Tapi sejatinya ia
sedang bicara tentang perubahan yang aneh. Perubahan tentang
bangsanya yang kehilangan adab.

Tentu faham belalang mustahil jadi burung elang, kutu jadi


kura-kura. Ia juga faham mengapa Tuhan mengizinkan kepompong
bisa jadi kupu-kupu yang cantik. Tapi, yang ia gelisahkan mengapa
ini bisa terjadi di dunia manusia. Semua orang berhak mencapai
sukses, tapi mengapa sukses dicapai dengan mengorbankan moral.
Kita menjadi lebih faham setelah membaca bait berikutnya:
Bahkan seorang yang hina dan bodoh dapat pandai dan terhormat, jika memiliki harta.
Sedangkan orang miskin tidak dipandang walaupun pandai dan terhormat

Syekh Muh Naquib al-Attas, ulama yang juga pakar sejarah


Melayu. Mengatakan letak kesalahannya, ada pada lembaga
pendidikan kita. Pendidikan kita tidak menanamkan adab. Adab
adalah ilmu yang berdimensi iman, ilmu yang mendorong amal dan
yang bermuatan moral.

Anda mungkin juga menyukai