0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan1 halaman
Syair pujangga Abdullah Abdul Qadir al-Munsyi mengkritik perubahan sosial di masyarakat dimana orang kaya yang tidak bermoral dihormati hanya karena kekayaannya, sementara orang miskin yang berilmu dan beradab diabaikan. Syekh Muh Naquib al-Attas berpendapat bahwa masalah ini disebabkan oleh kekurangan pendidikan adab di lembaga-lembaga pendidikan.
Syair pujangga Abdullah Abdul Qadir al-Munsyi mengkritik perubahan sosial di masyarakat dimana orang kaya yang tidak bermoral dihormati hanya karena kekayaannya, sementara orang miskin yang berilmu dan beradab diabaikan. Syekh Muh Naquib al-Attas berpendapat bahwa masalah ini disebabkan oleh kekurangan pendidikan adab di lembaga-lembaga pendidikan.
Syair pujangga Abdullah Abdul Qadir al-Munsyi mengkritik perubahan sosial di masyarakat dimana orang kaya yang tidak bermoral dihormati hanya karena kekayaannya, sementara orang miskin yang berilmu dan beradab diabaikan. Syekh Muh Naquib al-Attas berpendapat bahwa masalah ini disebabkan oleh kekurangan pendidikan adab di lembaga-lembaga pendidikan.
Kutu menjadi kura-kura, dan Ulat berubah menjadi naga
S yair pujangga Abdullah Abdul Qadir al-Munsyi, ditulis
pertengahan abad 19. Sekilas ia seperti sedang bicara evolusi Darwin, atau cerita bim salabim ala Herry Porter. Tapi sejatinya ia sedang bicara tentang perubahan yang aneh. Perubahan tentang bangsanya yang kehilangan adab.
Tentu faham belalang mustahil jadi burung elang, kutu jadi
kura-kura. Ia juga faham mengapa Tuhan mengizinkan kepompong bisa jadi kupu-kupu yang cantik. Tapi, yang ia gelisahkan mengapa ini bisa terjadi di dunia manusia. Semua orang berhak mencapai sukses, tapi mengapa sukses dicapai dengan mengorbankan moral. Kita menjadi lebih faham setelah membaca bait berikutnya: Bahkan seorang yang hina dan bodoh dapat pandai dan terhormat, jika memiliki harta. Sedangkan orang miskin tidak dipandang walaupun pandai dan terhormat
Syekh Muh Naquib al-Attas, ulama yang juga pakar sejarah
Melayu. Mengatakan letak kesalahannya, ada pada lembaga pendidikan kita. Pendidikan kita tidak menanamkan adab. Adab adalah ilmu yang berdimensi iman, ilmu yang mendorong amal dan yang bermuatan moral.