Anda di halaman 1dari 12

GURINDAM DUABELAS DAN SYAIR RAJA ALI HAJI

SYAIR ABDUL MULUK KARYA RAJA ALI HAJI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata kuliah Sejarah Sastra Melayu

Dosen Pengampu: Drs. Jamal D. Rahman, M. Hum.

Disusun oleh:
Herman Wijaya 11180130000064

PBSI Kelas 1B

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. yang
telah memberikan Taufiq, Hidayah, nikmat sehat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan lancar tidak ada halangan apapun sehingga selesai tepat
waktu. Dan Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
saw semoga kita termasuk umat yang di beri syafa’at beliau di akhir zaman nanti. Aaamiin...
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Jamal D. Rahman, M. Hum.
selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Sastra Melayu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis berharap dengan disusun makalah
yang berjudul “Gurindam Duabelas dan Syair Raja Ali Haji: Syair Abdul Muluk Karya Raja
Ali Haji” ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis maupun pembaca
demi kemajuan pendidikan.
Dan akhirnya, penulis memohon maaf apabila dalam pengerjaan makalah ini,masih
banyak banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sebagai perbaikan agar ke depannya dapat lebih baik. Semoga
makalah ini tetap dapat bermanfaat terlepas dari kekurangan-kekurangan yang menyertai.

Ciputat, 10 November 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................7
PENDAHULUAN......................................................................................................................7
A. Latar Belakang...................................................................................................................7
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................7
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................8
PEMBAHASAN........................................................................................................................8
1. Alur, Tema, dan Pembayangan Peristiwa Yang Akan Terjadi Syair Abdul Muluk......8
A. Alur atau Plot Syair Abdul Muluk.....................................................................................8
B. Tema Syair Abdul Muluk..................................................................................................8
C. Pembayangan Peristiwa Yang Akan Terjadi di Syair Abdul Muluk.................................9
2. Isi Syair Abdul Muluk.....................................................................................................9
A. Penokohan Syair Abdul Muluk........................................................................................9
B. Syair Abdul Muluk.........................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Simpulan..........................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syair Abdul Muluk merupakan salah satu hasil Khasanah budaya Melayu yang
diwariskan oleh raja Ali Haji sebagai pengarangnya kepada kita dan generasi penerus
berikutnya. syair Abdul Muluk diterbitkan pada 1847 dalam TNI. Karya-karya Raja Ali
Haji antara lain syair Sultan Abdul Muluk diterbitkan pada 1847 dalam TNI, syair-syair
lain dari Raja Ali Haji muncul dalam majalah Bataviaasch Genootschapdi bawah sponsor
Elisa Netscher, Bustan al-Katibin (Kebun penulis-penulis) dicetak pada 1875, Kitab
Pengetahuan Bahasa, Thamarat al-Mahammah (Pahala dari tugas-tugas keagamaan) dan
Intizam Waza’if al-Malik (Peraturan Sistematis dari tugas-tugas raja) yang ditulis sebagai
buku peringatan waktu wafatnya Yamtuan Muda Ali pada 1857, Tuhfat al-Nafis, dan
Gurindam Duabelas.
Syair sebagai salah satu bentuk puisi lama. pada masa lalu Hidup subur dan
dikenal luas di kalangan masyarakat melayu. media syair yang berfungsi menetapkan
suatu cerita di dalamnya ditemukan bentuk edukatif syarat dan petuah untuk berbuat
kebajikan berupa menghindari dari kejelekan. sebagai suatu karya sastra pun syair menarik
untuk dibaca
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alur, tema dan pembayangan peristiwa yang akan terjadi di Syair Abdul
Muluk?
2. Bagaimana isi syair abdul muluk?

C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan alur, tema, dan pembayangan peristiwa yang akan terjadi di Syair Abdul
Muluk
2. Mengetahui isi dari Syair Abdul Muluk karya Raja Ali Haji

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Alur, Tema, dan Pembayangan Peristiwa Yang Akan Terjadi Syair Abdul Muluk
A. Alur atau Plot Syair Abdul Muluk
Syair Abdul Muluk tidak ubahnya seperti syair-syair lama lainnya,
diungkapkan oleh pengarang dari suatu imajinasi yang cukup luas dan ruwet, dari
syair tersebut dapatlah disusun sebuah alur sebagai berikut ;
1. Memperkenalkan Sebuah kerajaan yang bernama Negeri peri peri tempat
munculnya tokoh utama.
2. Peristiwa yang menjadi sebab pertikaian yaitu kedatangan saudagar dari kerajaan
Hindi yang dipimpin oleh bahauddin memandangnya Sultan Syihabudin. di
negeri barbari dia melanggar peraturan di Gang yang telah jadi adat dalam
pemerintahan.
3. Pelayaran Abdul Muluk sehingga munculnya tokoh utama lainnya.
4. Penyerangan kerajaan Hindu stand ke negeri Barbari
5. Pengembaraan Siti Rofiah untuk membalas dendam suaminya, penuh dengan
kesengsaraan dan kedukaan.
6. Penaklukan kerajaan parham oleh Sultan Duri
7. Penaklukan kerajaan Hindu stand oleh Sultan Duri melepaskan Sultan Abdul
Muluk dari tawanan.
8. \Terbongkarnya penyamaran Siti Rofiah sebagai Sultan Duri
9. Kembalinya Putra Sultan Abdul Muluk dan Siti Rafiah ke pangkuan orang
tuanya1
B. Tema Syair Abdul Muluk
Syair Abdul Muluk ini memaparkan ke berbagai peristiwa yang masing-
masing istilah itu dilukiskan dengan segala suka dukanya serta dihiasi dengan kata-
kata yang menarik. Peristiwa-peristiwa penting tersebut bertemakan:
1. Pembalasan dendam.
2. Pembelaan atas segala. Setiap kejahatan ada ganjaran nya Kebenaran
membawa kemenangan
3. Cerita, kasih sayang, kesetiaan dan pengorbanan merupakan suatu kebutuhan
yang tak dapat dipisahkan.
4. Nilai-nilai Islam yang sangat tinggi. Semuanya dikembalikan kepada takdir
Allah Semata
5. Adanya Emansipasi Wanita. Wanita dapat melakukan sesuatu dengan berani,
penuh rasa tanggung jawab2.

1
Siti syamsiar. Syair Abdul Muluk (Pekanbaru : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan penelitian
dan pengkajian kebudayaan nusantara bagian proyek penelitian dan pengkajian kebudayaan melayu,
1988/1989) hlm. xviii
2
Ibid, hlm. Xix

4
C. Pembayangan Peristiwa Yang Akan Terjadi di Syair Abdul Muluk
Seperti halnya syair lama lainnya, Syair Abdul Muluk juga dilukiskan
dengan gaya bahasa lama yang menarik penuh variasi variasi yang menakjubkan.
Disamping itu pengarang secara sadar dan tidak sadar telah memberikan suatu
contoh kehidupan nyata yang terdapat dari dua kutub yaitu, kebaikan dan
kebajikan, di lain pihak kejahatan dan keaiban.
Penilaian pembaca diharapkan dapat perbandingan kedua kutub tersebut.
Kedua-duanya akan selalu mendapatkan imbalan yang sesuai dengan perilaku.
Dapat ditambahkan bahwa pengarang juga membawa pembaca pada gambaran
kehidupan masa lalu ya masa lalu masih percaya kepada sesuatu hal yang luar
biasa melalui, Firasat, mimpi dan tanda-tanda lainnya yang akan memulai sesuatu
peristiwa3

2. Isi Syair Abdul Muluk


A. Penokohan Syair Abdul Muluk
Abdul Hamid Syah -Sultan Negeri Barbari
Abdul Majid -Adik Sultan
Abdul Muluk -Putra Sultan
Siti Rahmah -Putri Abdul Majid
(sepupu Abdul Muluk)
Mansur -wasir Negeri Barbari
(adik permaisuri)
Syihabuddin -raja Hindustan
Syamsuddin -Kamaruddin adik syihabuddin
Baharuddin -Mamanda syihabuddin
Sitti Rafiah - Putri Tunggal Sultan Ban
menjadi istri kedua Sultan Abdul
Muluk
Tuan Syekh -orang yang memelihara Putra Abdul
Muluk dan Siti raffiah
Jamaludin Adamani -Anak Sultan Negeri Barham
Siti Rahatulhayani -Adik Sultan Jamaludin
Bahasan -Adik permaisuri Sultan barham
Mamanda Jamaludin
Sultan Duri -Nama samaran Siti raffiah
Abdul Gani -Putra Abdul Muluk dan Siti Rafiah
Suka -seorang wasir yang ikut tertawa
bersama Abdul Muluk4

3
Ibid, hlm. xix
4
Ibid, hlm. xiii

5
B. Syair Abdul Muluk
Di dalam syair abdul muluk terdapat judul-judul tersendiri dalam menjelaskan
kisahnya, Judul-judul yang ada di syair abdul muluk yaitu Negeri Barbari, Seorang
saudagar Hindusta, Abdul Muluk, Belajar, Sitti Rafiah, Pulang ke barbari, Raja
Hindustan menyerang barbari, Abdul Muluk kalah perang, Istri yang setia, Menyamar
jadi hulubalang, Menjadi tukang kecapi, Dirajaka, Membalaskan dendam,
Dikeluarkan dari penjara, Siti Raha dipersilakan kehidupan, Raffiah menunjukkan
diri, Mencari ibu bapa, yang di tutup dengan judul Berjumpa.

6
Negeri Barbari

7
Bismi'llah itu pemulaaan kata Mansyur khabar segenap negeri
Dengan nama Tuhan alam semesta Abdul Hamid Syah Sultan barberi
Akan tersebut Sultan mahkota Adil dan murah bijak Bestari
Di negeri barbari Baginda bertahta Sangatlah mengasihi dagang senteri

Kakak orang yang empunya peri Beberapa lamanya duli mahkota


Akan Baginda Sultan barbari Baginda sama ayam diatas Tahta
Gagah berani bijak Bestari Permaisuri hamillah nyata
Khabarnya Mansyur segenap negeri Sultan pun sangat suka cita

Abdul Hamid Syah konon namanya Sampailah sudah bulannya Puteri


Terlalu besar kerajaannya Sembilan bulan sepuluh hari hari
Beberapa Negeri takluk kepadanya geringlah konon permaisuri
Sekalian itu di bawah perintahnya Masuklah sekalian bini menteri

Adapun akan duli Baginda Abdul Majid raja yang muda


Ada seorang saudaranya yang muda Lucky istri masuklah Baginda
Abdul Majid namanya Adinda Diiringkan oleh anak biduanda
Pemerintah di bawah hukum Kakanda Pendiri istana Paduka Kakanda

Akan istri sultan yang Bahari Seketika duduk Adinda saudara


Ada seorang saudaranya laki-laki Permaisuri lalu berputera
Bernama Mansyur bijak Bestari Seorang laki-laki tiadalah cedera
Menjadi wasir besar sekali Parasnya Elok tiada bertara

Beberapa pula menteri Perdana Segera disambut oleh bidan nya


Di bawah Mansur yang bijaksana Dikerat pusat dimandikannya
Mufakatnya baik dengan sempurna Kepada Sultan dipersembahkannya
Tetaplah kerajaan duli yang Gana Disambut Baginda dengan sukanya

Baginda bertitah anakanda dipeluk Tiada berapa antara Selangnya


Sangatlah manis laku dan Khuluk Rahma pun wafat pula bundanya
Dipandang Baginda Tiada bertolok Sultan sangat belas Kasihannya
Lalu dinamakan Abdul Muluk Makin bertambah kasih sayangnya

Tiga tahun selang umurnya anakanda Adapun akan permaisuri


Lalulah hamil istri Adinda Kasihnya tidak lagi terperi
Sangatlah suka dulu Baginda Memeliharakan Rahma dia sendiri
jika perempuan putranya ada Cerdiklah sudah tuan putri

Dua bulan hamilnya sudah Pandai lah sudah berkata-kata


Abdul Majid kembali ke Rahmatullah Parasnya Elok bagai di peta

8
Lalu berangkat duli Khalifah Lemah lembut sendi anggota
Dimakamkan Baginda dengan selesailah Memberi belas di dalam cita

Adapun akan istri Baginda Abdul Muluk putera nin tuan


Dipelihara oleh duli Baginda Besarlah sudah emas tempawan
Sebarang kehendak semuanya ada Elok majelis tiada berlawanan
Sedikit tiada diberi berbeda Suka bermain cara pahlawan

Sampailah sudah ketika massanya Dititahkan oleh duli Baginda


Putri bersalin dengan selesainya Kepada pendekar pahlawan berida
Seorang perempuan baik parasnya Disuruh mengajar Paduka Anakanda
Baginda pun sangat lelah kasihan bermain pedang di atas Kuda
Siti Rahmah anakanda dinamakan

Baginda pun kasih Tiada terperi Terkadang sendiri duli mahkota


Akan anakanda Rahmah Puteri Mengajar Anakanda cahaya mata
Sampailah kedua laki istri Habis diajarkan sekalian rata
Diperbuat seperti anak sendiri Kebal penimbul jangan di kata

Dengan sepertinya dipelihara kan Duduklah Baginda Raja Bestari


Inang pengasuh di lengkap kan Bersuka-suka sehari-hari
Dengan Abdul Muluk disamakan Terlalu ramai negeri barbari
Sedikitpun Tidak dibedakan Penuh sesak dagang sentari5

5
Ibid, hlm. 1-3

9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Syair Abdul Muluk tidak ubahnya seperti syair-syair lama lainnya, diungkapkan
oleh pengarang dari suatu imajinasi yang cukup luas. Syair Abdul Muluk ini
memaparkan ke berbagai peristiwa yang masing-masing istilah itu dilukiskan dengan
segala suka dukanya serta dihiasi dengan kata-kata yang menarik. Di dalam syair abdul
muluk terdapat judul-judul tersendiri dalam menjelaskan kisahnya, Judul-judul yang ada
di syair abdul muluk yaitu Negeri Barbari, Seorang saudagar Hindusta, Abdul Muluk,
Belajar, Sitti Rafiah, Pulang ke barbari, Raja Hindustan menyerang barbari, Abdul
Muluk kalah perang, Istri yang setia, Menyamar jadi hulubalang, Menjadi tukang kecapi,
Dirajaka, Membalaskan dendam, Dikeluarkan dari penjara, Siti Raha dipersilakan
kehidupan, Raffiah menunjukkan diri, Mencari ibu bapa, yang di tutup dengan judul
Berjumpa.

B. Saran
 Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi memperbaiki dan
kesempurnaan makalah ini.
 Bagi para pembaca dan teman-teman mahasiswa yang lainnya jika ingin menambah
wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah
hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul “Pancasila
dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia”
 Menjadikan makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa berfikir
aktif dan kreatif

10
DAFTAR PUSTAKA
Syamsiar, Siti (Transliterasi). 1988/1989. Syair Abdul Muluk. Pekanbaru : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan penelitian dan pengkajian kebudayaan nusantara
bagian proyek penelitian dan pengkajian kebudayaan melayu

11

Anda mungkin juga menyukai