Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH DRAMA DUNIA DAN INDONESIA: PENGARUHNYA BAGI DRAMA

KONTEMPORER INDONESIA

KELOMPOK 1
Lilis Najiah 11180130000042
Viqa Etania 11180130000045
Indah Fadhilah 11180130000046
Alivina Rizkiani 11180130000063
Ade Irmandari 11180130000072
Muhammad Akrom Sofyan 11180130000078
Definisi Drama dan Teater
◦ Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku,
bertindak, bereaksi, dan sebagainya, jadi drama berarti perbuatan atau tindakan.
◦ Drama merupakan cerita yang menggambarkan sifat dan sikap manusia kemudian
diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di
hadapan penonton.
◦ Kata teater berasal dari bahasa Yunani teatron yang berarti tempat melihat, atau
area tinggi tempat meletakkan sesajian untuk para dewa. Ada pula yang
mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan (tradisional, rakyat,
kontemporer) baik di panggung tertutup atau di area terbuka.
Definisi Drama
Menurut Para Ahli
◦ Menurut Ferdinan Brunetiere dan Balthazar Verhagen, drama adalah kesenian yang
melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan
action dan perilaku.
◦ Menurut Moulton, drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in
action), menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung.
◦ Menurut W. S. Rendra, drama atau sandiwara atau seni yang mengungkapkan pikiran atau
perasaan orang dengan mempergunakan laku jasmani dan ucapan kata-kata.
Sejarah Drama Dunia di Yunani Kuno
◦ Pada sekitar abad ke 6 sebelum masehi di Yunani telah memiliki seni
pertunjukan yang bernama drama. Awal terbentuknya drama, berasal dari
kegiatan-kegiatan ritual keagamaan. Sifat kegiatan ritul keagamaan di barat
tidaklah sepuitis di timur, namun lebih kepada bentuk paparan (bercerita).
◦ Perkembangan drama yang berkembang berasal dari kegiatan drama di Yunani
Kuno berawal dari festival teori dan nyanyi yang biasa di sayembarakan setiap
tahun untuk menghormati dewa Djonysius, yaitu dewa anggur dan kesuburan.
Sayembara tersebut terjadi pada tahun 534 SM di Athena dimenangkan oleh
seseorang yang bernama Thespis.
Jenis pertunjukan drama yang terkenal pada masa Yunani Kuno:

a. Tragedi: bersifat ritual keagamaan


- Aeskil (525-456 SM)
- Sophonekles (496-406 SM)
- Euripides (484-406 SM)
b. Komedi: drama komedi dimaksudkan sebagai drama yang membawa kabar
gembira
- Aristhopanes (445-385 SM)
- Menander (349-291 SM)
Sejarah Drama di Romawi Kuno

◦ Sesudah tahun 200 SM, kegiatan drama beralih dari Yunani kuno ke
Romawi Kuno, dikarenakan drama Romawi merupakan
pengembangan dan kelanjutan dari drama Yunani, maka daripada
itu tidak semutu-mutu drama dan teater Yunani Kuno, jenis drama
yang disukai oleh masyarakat di Romawi Kuno adalah drama yang
bersifat sensasional.
Jenis Drama di Romawi Kuno
Bentuk dan jenis drama yang dikenal pada masa Romawi Kuno Yaitu:
a. Tragedi: drama jenis ini meneladani sepenuhnya kepada jenis tragedi di Yunani Kuno, jenis diperkenalkan di Romawi
Kuno oleh Livius Andronicus pada tahun 240 SM. Tokoh drama tragedi Romawi Kuno adalah Seneca, yang
mempunyai nama lengkap adalah Lucius Annaeus Seneca
b. Komedi: drama jenis ini juga meneladani pada komedi Yunani Kuno, namun tema sedikit diperluas dengan
memasukan unsur tambahan, misalnya kecerdikan pelayan dibandingkan majikan, dan lain-lain, tokoh yang dikenal
pada masa itu adalah Plautus (254 -184 SM), karya-karyanya antara lain Casino dan Manaechmi
c. Farce pendek: merupakan suatu bentuk drama keagamaan yang singkat.
d. Mime: merupakan suatu bentuk drama yang di dalamnya mengisahkan tentang kejadian-kejadian actual
e. Pantomime: suatu bentuk drama yang menyandarkan kekuatan pada gerak perilaku, dan ekspresi pemain
Sejarah Drama di Roma
Seiring berjalannya dengan perkembangan drama yang terjadi di Romawi Kuno, maka terjadi perubahan dalam
penyajiann drama di kota Roma, yang dipengaruhi oleh orang-orang besar gereja yang amat besar dalam perkembangan
drama masa itu. Jenis-jenis drama yang dikenal antara lain:
a. Drama liturgi: jenis drama yang merupakan bagian dari upacara misa di gereja, yang dimainkan oleh para pastor,
kisahnya tentu saja berkaitan tentang peristiwa natal, misalnya kenaikan Yesus ke surga
b. Cycle: Drama keagamaan, tetapi dimainkan di luar gereja, cerita yang dipentaskan bersifat anakronik, yaitu
pencampuran antara kejadian-kejadian di dalam Bible dengan kejadian-kejadian aktual. Meskipun bersifat drama
agama, namun unsure humor terdapat di dalamnya
c. Miracle: drama yang mengisahkan tentang orang-orang suci di dalam agama kristiani (santo-santo).
d. Drama moral: drama keagamaan yang temanya tentang kebajikan,moralitas, serta hal-hal sejenisnya.
e. Interlude: merupakan drama selingan yang dimainkan atau dipertunjukan sebagai sisipan acara pesta atau perayaan-
perayaan tertentu.
Sejarah Drama di Inggris
◦ Di Inggris lahir pula tokoh-tokoh drama kuat, bahkan di Inggris terjadi perubahan besar dalam bidang drama, perubahan
tersebut adalah digantinya bahasa pengantar (dialog-dialog drama) dari bahasa Latin menjadi Inggris dan
perkembangan drama di Inggris mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Elizabeth dari dinasti Struart. Perubahan
yang cukup besar di bidang drama di bawah pemerintahan Elizabeth, maka drama Inggris pada masa itu dikenal sebagai
teater Elizabeth.
◦ Teater Elizabeth menghasilkan banyak pengarang dan tokoh drama Inggris yang tidak dikenal di negara asalnya,
melainkan dikenal di seluruh dunia ini, tokoh-tokoh drama dan teater inggris tersebut adalah:
a. Thomas Kyd (1558-1594.
b. Christoper Marlowe (1564-1593)
c. Robert Greene (1558-1592
d. William Shakespeare (1564-1616)
Sejarah Drama Indonesia
◦ Drama bisa dikatakan bagian dari karya sastra. Dalam sebuah karya sastra drama
Indonesia yang terdapat di Pusat Dokumentasi H.B Jassin, jika dikumpulkan lebih
dari 400 karya drama pendek (satu babak) maupun drama panjang (tiga sampai lima
babak). Kekayaan naskah sastra drama Indonesia menunjukan bahwa teater di
Indonesia cukup semarak perjalanan hidupnya. Teater merupakan bagian tidak
terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, baik sebelum kebudayaan Indonesia
berkenalan dengan kebudayaan barat ataupun sesudahnya. Munculnya teater Barat di
Indonesia sekitar pertengahan abad 19 dikalangan masyarakat Belanda kemudian
berkembang di kalangan masyarakat Tionghoa dan akhirnya masuk di lingkungan
masyarakat kota Indonesia.
Perkembangan Drama di Indonesia
◦ Perkembangan taraf awal: Di Indonesia, drama pada taraf awalnya merupakan kegiatan untuk
keagaamaan (upacara-upacara ritual dengan cara mengucapkan mantera-mantera)
◦ Drama dan teater rombongan: seni pertunjukan “tanpa naskah”: Permulaan abad ke 20, karena
pengaruh drama barat, cara pemanggungannya staging, timbul bentuk-bentuk drama baru seperti
komidi stambul, tonil, opera, wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lainnya. Tidak
menggunakan naskah, tetapi menggunakan pentas dengan panggung berbingkai.
◦ Drama dan teater naskah: untuk mengatakan kapan pastinya naskah drama pali awal ditulis di
Indonesia cukup rumit. Pasalnya tidak ada referesi yang cukup memastikan kapan naskah drama
paling pertama dibuat. Akan tetapi, para penulis naskah drama sepakat bahwa naskah drama
Berbasari yang diterbitkan pada tahun 1926 hasil karya Roestam Effendi sebagai naskah drama
paling awal di Indonesia
Perkembagan penulisan drama di Indonesia sibagi menjadi
4 tahap yaitu
◦ Perkembangan tahap 1926 – 1942
◦ Perkembangan tahap 1942-1945
◦ Perkembangan tahap 1955 – 1960-an
◦ Perkambangan tahap 1970-an – sekarang
Pengaruh Drama dan Teater di Indonesia
◦ Teater kontemporer Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik, sejak
munculnya eksponen 70 dalam seni teater, kemungkinan ekspresi artistik
dikembangkan dengan gaya hidup seniman.
◦ Gerakan ini terus berkembang sejak tahun 80’an hingga sekarang. Konsep dan
gaya baru bermunculan. Pada masa ini juga muncul kelompok komunitas sastra
yang cukup berpengaruh pada perkembangan sastra Indonesia, termasuk drama.
◦ Istilah “kontemporer” merujuk pada situasi dalam ruang dan waktu masa kini dan
merupakan cara untuk menunjuk adanya perkembangan dan perubahan teater di
daerah-daerah menjadi bentuk teater kontemporer yang bercita rasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai