NIM : 126210211037
Kelas : TBIN 5B
APRESIASI DRAMA
Kelemahan :
Pemilihan bunyi atau suara haruslah sesuai dengan konsep lakon.
Suara sangat besar pula pengaruhnya terhadap perasaan. Keadaan sunyi
dapat menimbulkan perasaan asing. Suara rendah dapat menimbulkan
perasaan sedih. Demikian pula suara-suara lainnya dengan berbagai
macam pengaruhnya. Seni teater merupakan seni yang bersifat auditif
visual. Oleh karenanya antara apa yang dilihat serta yang didengar harus
pula terdapat unsur keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Ketiga
unsur ini diperlukan supaya antara apa yang dilihat (acting, Lighting,
scenery) dan apa yang didengar merupakan satu kesatuan yang bulat
berdasarkan ide sentral yang terarah dan terpadu Suatu ilustrasi musik
tidak sesuai dengan situasi dramatis yang dibeberkan melalui akting serta
sarana pentas yang lain. Hal ini terjadi dikarenakan adanya beberapa
kelemahan antara lain:
• Kurang atau bahkan sama sekali tidak mempelajari naskah.
• Kurangnya pengetahuan elementer tentang perihal musik atau
sumber bunyi.
• Musik atau ilustrasi yang lain dibunyikan pada saat-saat yang
kurang tepat.
Bila dibandingkan dengan perlengkapan pentas yang lainnya, maka
perbedaan sebenarnya hanya terletak pada materi pokok saja. Tata rias
dan busana serta dekorasi pada dasarnya bermateri pokok benda. Tata
lampu materi pokoknya cahaya untuk tata suara materi pokoknya adalah
bunyi atau suara. Namun ketiga materi pokok ini mempunyai peranan
yang sama. Pada suatu saat suara dapat berfungsi seperti sebuah follow
spot yang mengikuti ke mana saja tokoh bergerak.
4. Menejemen pra-produksi pementasan drama
Agar pertunjukan atau pementasan teater berjalan dengan aman, sukses,
lancar, dan berhasil, maka diperlukan adanya kerjasama antara pekerja seni
(pelaku seni teater). Guna mewujudkan kerjasama yang baik dibutuhkan yang
namanya “manajemen”. Dapat dimaknai bahwasannya manajemen produksi
merupakan manajemen yang dijalankan dengan baik guna membantu org
anisasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan keberhasilan yang
diinginkan.
Tim artistic dalam pementasa
1) Sutradara
Sutradara merupakan penanggung jawab kreatif utama dalam produksi
film. Berkontribusi di segala aspek, mulai dari penentuan plot dan alur
cerita, memilih pemeran, memilih kru kru utama, menentukan bloking
pemeran, pe ngembangan karakter, memilih lokasi yang dibutuhkan
cerita, referensi musik, pergerakan kamera, pilihan shot, dan hal hal
kreatif lainnya.
2) Penulis
Bersama sutradara, mengembangkan cerita dari coretan hingga menjadi
naskah. Ia bertugas memastikan cerita dapat bergerak dengan baik. la
juga mengembangkan karakter karakter dalam film agar believable dan
relatable dengan penonton.
3) Tata Panggung
Tata panggung adalah pengaturan pemandangan di panggung selama
pementasan berlangsung. Tujuannya tidak sekadar supaya permainan
bisa dilihat penonton tetapi juga menghidupkan pemeranan dan suasana
panggung.
4) Tata Cahaya.
Tata cahaya atau lampu adalah pengaturan pencahayaan di daerah
sekitar panggung yang fungsinya untuk menghidupkan permainan dan
suasana lakon yang dibawakan, sehingga menimbulkan suasana
istimewa.
5) Tata musik.
Tata musik adalah pengaturan musik yang mengiringi pementasan teater
yang berguna untuk memberi penekanan pada suasana permainan dan
mengiringi pergantian babak dan adegan.
6) Tata Suara.
Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari
berbagai macam sumber bunyi seperti; suara aktor, efek suasana, dan
musik. Tata suara diperlukan untuk menghasilkan harmoni.
7) Tata Rias.
Tata rias dan tata busana adalah pengaturan rias dan busana yang
dikenakan pemain. Gunanya untuk menonjolkan watak peran yang
dimainkan dan bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas penonton.
Keberadaan tata artistik dalam pementasan teater sangatlah vital. Tanpa
pengetahuan dasar artistik seorang sutradara atau pemain teater tidak
akan mampu menampilkan kemampuannya dengan baik.
Tim non-artistik
Manajemen non artistik ini merupakan bagian yang sangat penting dalam
pementasan drama. Pendukung non artistik adalah orang- orang yang
bekerja di luar bidang seni seperti direktur, sekretaris, bendahara,
delegasi, transportasi, desain produksi, humas, sponsorship, Liaison
Officer (LO), konsumsi, dokumentasi, riset, dan sosial media. Manajemen
non artistik bertugas untuk menunjang agar pementasan drama dapat
berjalan lancar. Dalam manajemen non artistik atau tim produksi dibagi
menjadi beberapa tugas, yaitu :
1. Pimpinan Produksi
Pimpinan produksi atau produser bertugas mengatur, mengelola atau
memanajemen, dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
dalam produksi pementasan drama.
2. Sekretaris
Sekretaris bertugas mencatat dan menulis rancangan atau persiapan
kegiatan, surat menyurat, membuat proposal kegiatan, dan juga semua
yang berhubungan dengan administrasi kesekretarisan.
3. Bendahara
Bendahara bertugas mengatur dan memanajemen keuangan selama pra-
produksi, produksi, pasca produksi, dan juga laporan keuangan
pementasan drama.
4. Koordinator Latihan
Koordinator latihan bertugas mengatur jadwal latihan para aktor yang
ikut terlibat dalam produksi pementasan drama.
5. Desain dan Publikasi
Desain dan publikasi bertugas menyebarluaskan acara atau pementasan
drama kepada orang banyak. Tah hanya bertugas menyebarluaskan
acara, desain dan publikasi juga membuat poster, banner, tiket, dan
konten yang akan dipublikasikan kepada orang banyak. Mereka juga
mempublikasikan proses pra- produksi, produksi, dan pasca produksi.
6. Dokumentasi
Dokumentasi bertugas mendokumentasikan pada pra-pementasan, saat
pementasan, dan pasca pementasan baik dalam bentuk foto maupun
video.
Humas bertugas membicarakan tentang tempat pementasan, tempat
latihan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan kepada
masyarakat.
7. Sirkulasi Tiket
Sirkulasi tiket bertugas untuk mempromosikan dan menjual tiket
pementasan kepada sasaran penonton maupun masyarakat umum.
b. Staff Produksi
❖ Pendanaan
Urusan pendanaan bertanggung jawab terhadap
penyediaan dana yang dibutuhkan dalam proses dan pelaksanaan
pementasan seni pertunjukan.
❖ Sarana prasarana
Sarana prasarana ini meliputi pengadaan barang dan alat
guna kebutuhan pergelaran. Untuk memenuhi kebutuhan sarana
prasarana dalam bidang artistik, seorang penata, biasanya
melakukan inventarisasi barang dan alat yang dimiliki sekolah,
atau dengan cara meminjam barang atau alat dari
perorangan/sanggar seni atau juga dengan sengaja barang dan alat
yang dibutuhkan harus dibuat karena faktor kesulitan barang dan
alat sulit didapat.
Dasar Perencanaan
❖ Perencanaan
Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
sebelum usaha dimulai hingga proses usaha masih berlangsung.
Perencanaan ini meliputi, naskah dan anggaran yang akan
dikeluarkan untuk pementasan drama. Selain itu, perencanaan ini
juga dimulai dengan menentukan pimpinan produksi dan sutradara
utama.
❖ Pengorganisasian
Pengorganisasian diartikan sebagai keseluruhan proses
orang-orang, alat, tugas dan tanggung jawab serta wewenang
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan menjadi
satu kesatuan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
❖ Pengarahan
Pengarahan adalah tindakan yang membuat organisasi
berjalan menuju sasaran perencanaan manajerial, melibatkan
supervisor sebagai penasihat dan evaluator. Job description adalah
panduan untuk koordinator dan anggota dalam menjalankan tugas.
Semakin jelas job description diberikan dan dibuat, maka semakin
mudah koordinator dan anggota setiap divisi untuk melaksanakan
tugas sesuai dengan tujuannya
❖ Pengendalian
Pengendalian atau pengawasan adalah kegiatan manajer
atau pimpinan dalam mengupayakan agar pekerjaan sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan.
yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pada pengendalian
manajemen dipegang oleh pimpinan produksi dengan menentukan
target penyelesaian tugas yang sudah ditentukan. Pengendalian
kegiatan pada prinsipnya adalah mekanisme yang berfungsi untuk
menjamin dan memastikan tercapainya sasaran.
Sistem dan Proses
❖ Perencanaan
• Menentukan sutradara
• Menentukan naskah
• Menentukan skala pementasan
• Menentukan jadwal Latihan
❖ Pelaksanaan Latihan
Pelaksanaan pementasan drama melibatkan serangkaian
latihan yang meliputi membedah naskah, memilih pemain, olah
vokal, olah tubuh, olah sukma, dan pelatihan adegan. Tujuan dari
latihan ini adalah untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
pementasan.
❖ Pelaksanaan Pementasan
Pelaksanaan pementasan drama harus dilakukan sesuai
jadwal dan memerlukan kerja sama tim yang baik. Proses produksi
melibatkan analisis naskah, penilaian kelayakan pementasan,
penyesuaian kontekstual dialog, dan inovasi panggung.