Anda di halaman 1dari 50

Di susun Oleh : Fitriani, S.

Pd

Anisah Zulaiha, S.Pd


o Erma Noormawati, S.Pd
M. Humaidi, S.Pd
o Vivi Putri Damayanti, S.Pd
Felayati, S.Pd
SMKN 5 BANJARMASIN
BAB I

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEATER


A. Pengertian Teater dan Drama
Kata Teater secara etimologis berasal dari bahasa Inggris Theatre dan bahasa
Yunani Theaomai yang berarti dengan takjub melihat dan mendengar. Kemudian
kata teater ini berubah menjadi Theatron yang mengandung pengertian :
1. Gedung Pertunjukan atau Pentas
2. Publik/ Auditorium atau tempat penonton
Dalam pengertian yang lajim Teater dapat dibagi dalam pengertian umum
dan sempit. Teater dalam pengertian umum atau lajim adalah suatu kegiatan manusia
dalam menggunakan tubuh atau benda-benda yang dapat digerakan, di mana suara,
musik dan tarian sebagai media utamanya untuk mengekspresikan cita, rasa, dan karsa
seni. Teater dalam arti luas adalah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang
banyak, misalnya : Sendratari, Dramatari, Teater Tari, Opera,Sedangkan dalam arti
sempit Teater adalah Drama.
Istilah Drama dalam bahasa Yunani Dran atau Draomai yang berarti beraksi,
berbuat, bertindak, berlaku. Dalam istilah yang lazim Drama adalah salah satu bentuk
teater yang memakai lakon dengan cara bercakap-cakap atau gerak-gerik di atas
pentas yang ditunjang oleh beberapa unsur artistik pertunjukan. Inti atau dasar dari
Drama itu sendiri adalah konflik atau pertentangan, antara : Tokoh, dengan dirinya
sendiri, dengan masyarakat atau lingkungan. Drama adalah kisah hidup dan kehidupan
manusia yang di ceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak/ penonton
dengan media: percakapan, gerak dan laku dengan tata pentas atau dekor (layar dst.)
didasarkan pada naskah tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian, dan tarian.
B. Sejarah dan Perkembangan Teater Dunia
Teater seperti yang kita kenal sekarang ini, berasal dari zaman Yunani purba.
pengetahuan kita tentang teater bisa dikaji melalui peninggalan arkeologi dan catatancatatan sejarah pada zaman itu yang berasal dari lukisan dinding, dekorasi, artefak,
dan hieroglif. Dari peninggalan-peninggalan itu tergambar adegan perburuan,
perubahan musim, siklus hidup, dan cerita tentang persembahan kepada para dewa.
Sekitar tahun 600 SM, bangsa Yunani purba melangsungkan upacara-upacara agama,
mengadakan festival tari dan nyanyi untuk menghormati dewa Dionysius yakni dewa
anggur dan kesuburan.
a.TeaterYunaniKuno
Di zaman Yunani kuno, sekitar tahun 534 SM, terdapat tiga bentuk drama; tragedi
drama yang menggambarkan kejatuhan sang pahlawan, dikarenakan oleh nasib dan

kehendak dewa, sehingga menimbulkan belas dan ngeri), komedi (drama yang
mengejek atau menyindir orangorang yang berkuasa, tentang kesombongan dan
kebodohan mereka), dan satyr (drama yang menggambarkan tindakan tragedi dan
mengolok-olok nasib karakter tragedi).
b.Teater Zaman Renaisance Di Ingggris (th. 1500 M th. 1700 M)
Kejayaan teater di zaman Yunani kuno lahir kembali di zaman Renaissance. Di
Inggris muncul dramawan-dramawan besar. Dan yang paling terkenal hingga
sekarang adalah Williams Shakespeare (1564 1616). Beberapa karyanya
diterjemahkan oleh Trisno Sumardjo, di antaranya; Romeo & Juliet, Hamlet,
Machbeth, Prahara, dll.
c.Teater Zaman Renaisance Di Perancis (th. 1500 M th. 1700 M)
Bangsa Perancis juga mengambil hikmah dari kejayaan teater Yunani kuno. Mereka
menamakannya sebagai neo klasik. Artinya klasik baru. Di mana mereka telah
memberi jiwa baru kepada gaya klasik Yunani kuno. Yaitu gaya yang lebih halus,
anggun dan mewah. Di zaman itu muncullah Moliere (1622 M 1673 M).
Sebagaimana Williams Shakespeare, Moliere juga mengarang dan mementaskan
karyakaryanya sendiri, sekaligus menjadi pemeran utamanya. Beberapa karyanya
sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, di antaranya: Si Bakhil, Dokter
Gadungan, Akal Bulus Scapin, dll
d.CommediaDelArteDiItalia
Adalah bentuk teater rakyat Italia abad ke enambelas, yang berkembang di luar
lingkungan istana. Drama ini dipertunjukkan di lapangan kota dalam panggungpanggung yang sederhana. Berdasarkan pada naskah yang berisi garis besar plot saja.
Pelaku-pelakunya mengenakan topeng. Percakapan berlangsung spontan dan tanpa
persiapan, diselingi nyanyian dan tarian yang bersifat menyindir. Teater rakyat
tersebut memberi jalan ke arah timbulnya peran-peran pantomim tradisional (seperti
Haelequin, Columbine). Ikut sertanya pemain-pemain wanita membuat Commedia
Del Arte terkesan lebih luwes.
C. Jenis Teater
1. Teater Tradisional
Teater Tradisional sering juga disebut dengan Teater Daerah merupakan
suatu bentuk teater yang bersumber, berakar dan telah dirasakan sebagai milik sendiri
oleh masyarakat lingkungannya. Pengolahannya didasarkan atas cita rasa masyarakat
pendukungnya. Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri yang spesifik kedaerahan dan
menggambarkan kebudayaan lingkungannya.

Ciri-ciri utama Teater Tradisional :


a. Menggunakan bahasa daerah.
b. Dilakukan secara improvisasi.
c. Ada unsur nyanyian dan tarian.
d. Diiringi tetabuhaan (musik daerah).
e. Dagelan/banyolan selalu mewarnai.
f. Adanya keakraban antara pemain dan penonton.
g. Suasana santai.
Jenis teater yang dapat dikelompokan ke dalam Teater Tradisional adalah : Teater
Rakyat, Teater Klasik, dan Teater Transisi.
a. Teater Rakyat
Teater rakyat lahir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat, dihayati oleh
masyarakat dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Kelahiran
Teater Rakyat umumnya karena dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu
hiburan, kemudian meningkat untuk kepentingan lain seperti ; kebutuhan akan
mengisi upacara dan upacara adat. Jenis-jenis Teater Rakyat yang ada di wilayah
Indonesia, diantaranya :
Riau : Makyong dan Mendu.
Sumatra Barat : Randai dan Bakaba.
Kalimantan : Mamanda dan Tatayungan.
Bali : Topeng Arja, Topeng Cupak, Topeng Prembon.
Sulawesi : Sinrilli
Jawa Barat : Longser, Sandiwara Sunda, Wayang Golek, Pantun Sunda,
Bengbengberokan Bandung); Topeng Cirebon, Wayang Kulit, Sintren, Kuda Kepang
cirebon)
DKI Jakarta : Lenong, Topeng Betawi, dan Samra, dst.
Banten : Debus, Ubrug, dst.
JawaTengah : Srandul Ketoprak, Wayang Purwa, Wayang Orang
Jawa Timur : Teater Ludruk
b. Teater Klasik
Teater Klasik adalah suatu perkembangan seni yang telah mencapai tingkat
tinggi baik eknis maupun coraknya. Kemapanan dari jenis Teater Klasik ini sebagai
akibat dari adanya pembinaan yang terus menerus dari kalangan atas, seperti; Raja,
bangsawan atau tingkat sosial lainnya. Oleh karena itu jenis kesenian klasik
kebanyakan lahir dilingkungan istana (pusat kerajaan). Untuk jenis teater yang

termasuk klasik, misalnya: Wayang Golek (Jawa Barat); Wayang Kulit dan Wayang
Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
c. Teater Transisi
Pada dasarnya jenis Teater Transisi juga bersumber pada Teater Tradisional,
tetapi gaya pementasannya sudah dipengaruhi oleh Teater Barat. Pengaruh Teater
Barat nampak pada tata cara penyajiannya. Walaupun pada Teater Transisi masih
belum setia terhadap naskah Teater, namun karena tumbuhnya dari masyarakat kota
dan banyak dimainkan oleh para pendatang, tidak mencerminkan aspirasi rakyat
secara utuh.
2. Teater Nontradisional
Teater Nontradisional atau sering disebut dengan Teater Modern merupakan jenis
teater yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat kota besar dan sangat
dipengaruhi oleh teori-teori barat, terutama pada kaum terpelajar. Teater Modern di
Indonesia sudah dikenal sejak abad ke-19. Bentuk-bentuk pertunjukannya yang
diakomodir, antara lain: Baca Puisi, Deklamasi, Dramatik Reading, Visualisasi Puisi,
Musikalisasi Puisi, Monolog, Teater Konvensional, Teater Eksperimen, Teater Alternatif,
Pertunjukan osmodernisme, Teater Jalanan, Jeprut, Happening Art. Drama Televisi,
Sinetron, Dunia Sineas dan Perfilman, dst.
a. Pilihan Ganda
1. Teater yang berarti pertunjukkan merupakan asal kata dari...
a. Theomai
b. Dromai
c. Theatron d. Dran
e. Scenery
2. Teater rakyat sering disebut...
a. Teater seni
c. Teater daerah
e. Drama
b. Teater klasik
d. Teater transisi
3. Pengertian teater dalam arti yang luas adalah......
a. segala pertunjukan yang dipentaskan didepan orang banyak
b. cerita tentang hidup dan kehidupan manusia yang dipentaskan didepan
orangbanyak dengan menggunakan naskah
c. semua gedung yang dibuat untuk mementaskan pertunjukkan teater
d. teater yang ditonton oleh orang banyak
e. teater yang jumlah pemainnya lebih dari satu orang
4. Tatayungan jenis teater rakyat yang berasal dari daerah...
a.Jawa
c. Sumatra
e. Sulawesi
b.Kalimantan
d. Papua
5. Suatu pesan yang ingin disampaikan sebuah pertunjukkan drama kepada
penontonnya disebut dengan......
a. Karakter

d. Naskah

b. Mimik
e. Tema
c. Amanat
6. Dalam lakon drama Malin Kundang pesan yang ingin disampaikan adalah......
a. Anak tidak boleh durhaka kepada orang tua terutama ibu
b. Kita tidak boleh melihat seseorang dari luarnya saja
c. Sesama manusia harus saling tolong-menolong
d. Berbohong akan menimbulkan kecelakaan pada diri sendiri
e. Kaum muda harus menjauhi narkoba
7. Pertunjukkan teater melibatkan banyak orang dan mengandung berbagai seni. Oleh
sebab itu, teater disebut sebagai seni...
a. Modern
b. Kolektif
c. Dramatis d. Keindahan
e. klasik
8. Menurut arti secara sempit, teater diartikan...
a.
Panggung
c. Kisah hidup
e. Cerita
b.
Tontonan
c.Drama yang dipentaskan
9. Teater yang pementasannya dipengaruhi oleh budaya barat....
a. Klasik
b. Rakyat
c. Modern
d. Transisi
e. Nontradisional
10. Teater ludruk salah satu contoh teater....
a. Klasik
b. Rakyat
c. Modern
d. Transisi
e. Nontradisional

b. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan Seni Teater?
2. Sebutkan perbedaan-perbedaan teater dengan drama?
3. Jelaskan sejarah perkembangan teater di dunia!
4. Apa ciri-ciri dari teater tradisional dan nontradisional?
5. Berikan salah satu contoh jenis teater tradisional? Dan jelaskan sedikit gambaran
tentang teater tersebut!

BAB II
BERKARYA TEATER
A. Konsep Karya Cipta Teater
Karya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan ide-ide pencipta
yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep tersebut kemudian dituangkan
ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah karya teater.
Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya. Istilah lain
dapat disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya dan belum pernah
diciptakan atau digagas orang lain sebelummnya.
B. Teknik Pengungkapan Gagasan
Keunikan sebuah gagasan seni dapat ditanggapi melalui teknik pengungkapan
ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teknik pengungkapan gagasan-gagasan
dalam teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur pokok dalam teater,
sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat permainan.
Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan dalam proses pencarian
karakter tokoh yang sesuai dengan lakon :
1. Memahami naskah
2. Observasi
3. Latihan
Dalam proses latihan terdiri dari tiga cara berikut :
1. Olah tubuh yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan

2. Olah vokal (olah suara) yaitu suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan,
jika tidak maka akan menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita
yang diharapkan.
3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam memusatkan
pikiran terhadap sesuatu.
Macam-macam gerak yang dilakukan pemain dalam pertunjukkan drama :

Movement : perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain


Gestures : gerakan badan dengan angautanya, ke kiri, ke kanan, berputar ke

belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya


Business : gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan, jari, kepala
Gait : Gerakan besar misalnya cara berjalan
Detail : Gerakan-gerakan yang lebih kecil, misalnya kedip mata, menarik nafas.

C. Prosedur Berkarya Teater


Selain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater
dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater.
Prosedur yang dimaksud adalah : tujuan penciptaan, media pengungkapan dan tata
kelola proses produksi teater.
D. Menyusun Naskah Drama
Naskah atau lakon dibuat oleh seorang penulis naskah(satrawan). Para sastrawan
membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh karena
itu, ada penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab penulis lebih tahu
tentang maksud isi naskah atau lakon yang ditulisnya.
Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang menghidupkan
naskah itu sendiri.

Peran utama yang disebut protagonis


Peran lawan yaitu antagonis
Peran ketiga yang mendukung protagonis/antagonis disebut tritagonis
Peran pembantu
Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam naskah juga terdapat

struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari : pemaparan (eksposisi), konflikasi,


konflik, klimaks, anti klimaks, serta bagian akhir adalah keputusan
E. Analisis Naskah Drama
Dalam menganalisis sebuah naskah drama yang harus kamu perhatikan adalah
judul naskah, pengarang, temanya serta dimana keunikannya.
Hal-hal yang perlu kamu perhatikan manakala akan membuat naskah.
1. Struktur cerita
2. Karakter

3. Diksi (bahasa)
4. Ide atau gagasan
5. Perlengkapan
a. Pilihan Ganda
1. Urutan kejadian dalam suatu drama disebut dengan......
a. Naskah
d. Perwatakan
b. Alur
e. Tema
c. Penokohan
2. Pemilihan seorang pemain berdasarkan ciri fisik pemain disebut......
a. Perwatakan
d. Mimik
b. Alur
e. Karakter
c. Penokohan
3. Pokok cerita dari suatu drama disebut......
a. Amanat
d. Tema
b. Naskah
e. Karakter
c. Mimik
4. Naskah dalam pertunjukkan teater adalah......
a. Buku aturan untuk para pemain teater
b. Buku cerita asli yang dikarang oleh penulis
c. Karangan cerita drama yang berisi ucapan, keadaan mimik tokoh, setting, serta
penjelasan-penjelasan lain dalam pementasan
d. Lembaran-lembaran yang berisi catatan-catatan selama pertunjukkan teater
e. Buku petunjuk untuk menjalankan suatu cerita
5. Dalam lakon drama Ande-Ande Lumut pesan yang ingin disampaikan
adalah......
a. Hemat merupakan sifat yang harus dikembangkan
b. Orang yang bijak adalah orang yang mau mendengar orang lain
c. Kita tidak boleh melihat seseorang dari luarnya saja
d. Sesama manusia harus saling tolong-menolong
e. Perbuatan yang tidak baik suatu saat akan diketahui juga
6. Dalam lakon drama Jaka Tarub pesan yang ingin disampaikan adalah......
a. Anak tidak boleh durhaka kepada orang tua terutama ibu
b. Kita tidak boleh melihat seseorang dari luarnya saja
c. Sesama manusia harus saling tolong-menolong
d. Berbohong akan menimbulkan kecelakaan pada diri sendiri
e. Kaum muda harus menjauhi narkoba
7. Topik drama cerita Romeo dan Juliet adalah
a. percintaan

c. masalah keluarga

b. cinta yang terlarang

d. sejarah

e. penyimpangan sosial

8. Pokok pikiran yang mendasari pementasan drama disebut

a. tema

c. judul

b. topic

d. Sekenario

e. plot

9. Plot disebut juga


a. alur

c. Topik

b. tema

e. judul

d. konflik

10. Jenis cerita yang melibatkan tarian dan diiringi musik adalah
a. sinetron

d. film

b. sandiwara

e. opera

c. drama

b. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan olah sukma?
2. Sebutkan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan konsep, teknik dan prosedur dalam berkarya
teater!
4. Apa yang dimaksud dengan naskah?
5. Berikan penjelasan tentang gestures dan movement beserta contohnya!

BAB III
PEMERANAN
A. Pengertian Pemeranan
Istilah pemeranan disebut juga dengan seni peran, atau seni akting. Seorang pemeran
dalam melakukan pemeranannya dikenal dengan sebutan aktor, aktris, pemain, tokoh,
dst. Aktor, aktris, pemain, tokoh merupakan inti dalam seni peran dan seni teater pada
umumnya. Oleh karenanya, tanpa seorang pemeran seni pertunjukan tidak akan hadir
dihadapan kita. Namun perlu diingat,dalam pemeranan tidak semua aktor, pemeran,
tokoh tidak atau kurang berhasil dalam membawakan pemeranannya. Mengapa
demikian? Hal ini sangat terkait dengan beberapa unsur seni peran yang menjadi
persyaratan didalamnya antara lain :

1) Cerita atau naskah yang dibawakannya harus mengandung konflik atau


pertentangan antar tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnnya. Dapat pula
pertentang tokoh cerita dengan lingkungan, dengan dirinya sendiri
(keyakinannya) dst.
2) Adanya kerjasama dan kerja bersama yang baik antar pemain dan sutradara dalam
membangun irama permainan seni peran, dengan beberapa unsur artistik pentas
yang hadir melingkupi tokoh dalam suatu adegan, babak atau disebut dengan
kepekaan ruang dalam membangun atmosfir pertunjukan.
3) Menghindari terjadinya kesalahan pemilihan tokoh atau miss casting dalam
pemeranan, sehingga terjadi over acting (akting yang berlebihan) atau under
acting (akting di bawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang
dibawakan). Pemeran, aktor, aktris yang baik adalah manusia kreatif yang selalu
berinsiatif untuk mendadani dan menyempurnakan tubuhnya, mentalnya,
sosialnya tanpa harus menunggu perintah orang lain dan atau sutradara.
4) Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal
5) Memiliki wawasan dan suka bergaul.
6) Harus percaya diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan
diri sendiri.
B. Unsur Pemeranan
1. Lakon
Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon-boga lalakon (dalam,
bahasa Sunda), atau ngelelakon (dalam, Bahasa Jawa) artinya melakukan,
melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran
utama dengan kata-kata (verbal) atau tanpa berkata-kata (non verbal) dalam suatu
peran yang dibawakan. Kedudukan lakon, cerita atau naskah merupakan unsur
penting dalam seni teater sebagai nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin hubungan
cerita (struktur cerita) melalui tokoh atau peran yang dibawakan seorang pemeran.
Lakon, cerita atau naskah adalah hasil karya pemeran, seniman dan atau sastrawan
yang diwujudkan atau diangkat ke atas pentas seni teater, baik pertunjukan
langsung maupun tidak langsung (seni rekam), yakni; Sinematografi, TV Play,
Sandiwara Radio dan Film. Karena tidak semua kreator teater (drama) mampu
menulis naskah atau lakon atau skenografi sendiri, oleh karena itu, naskah atau
lakon yang ditulis orang lain (pengarang) di mata seniman teater merupakan bahan
baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk
berkreativitas melalui karya teater.

2. Unsur Penokohan dan Perwatakan


Penokohan atau kedudukan Tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau
beberapa pemeran merupakan unsur penting dalam pemeranan bersumber dari
lakon, cerita, naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang.
3. Unsur Tubuh
Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan
unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu
memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan
tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud secara maksimal, bahwa seorang
pemeran harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang
akan dibahas melalui teknik pemeranan. Disamping memiliki kemampuan tubuh
yang memadai bagi seorang pemeran, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi
kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.
4. Unsur Suara
Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan
pita suara adalah salah satu unsur pemeranan yang berfungsi untuk penyampaian
pesan pemeranan melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara
sebagai sarana dalam pemeranan seni teater agar berfungsi dengan baik, dan
memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu dilakukan pengolahan
berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan
pernapasan dan pengucapan melalui teknik pemeranan.
5. Unsur Penghayatan
Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman
sukma yang digali dan dilakukan seorang pemeran ketika membawakan
pemeranannya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat
perhatian khusus, karena setiap pemeran dalam membawakan pemeranannya akan
terasa berbeda.
6. Unsur Ruang
Ruang dalam pemeranan merupakan unsur yang menunjukan tentang; ruang
yang diciptakan pemeran dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak
rentangan tangan dengan anggota badannya; lebar (gerak besar), sedang (gerak
wajar), kecil (gerak menciut). Contohnya, gerak besar, biasanya pemeran
memperoleh suasana; angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagiaan,

perpedaan status, dan atau marah dst. Adapun, ruang wajar dan bersahaja biasanya
dilakukan seorang pemeran pada suasana; akrab, bersahaja, status sama, damai,
tenang dan nyaman. Ruang pemeranan yang dibangun seorang pemeran dengan
gerak atau respon kecil, biasanya dilakukan dalam suasana: tertekan, sedih, takut,
mengabdi, dan budak. Memahami pengertian ruang secara umum adalah tempat,
area, wilayah untuk bermain peran dalam melakukan gerak diam (pose) atau gerak
berpindah (movement). Hal ini dapat dilakukan dengan pengolahan terhadap irama
gerak langkah (cepat, lambat dan sedang), garis dan arah langkah (horizontal,
vertikal, diagonal, zigzag, melingkar dan berputar atau melingkar dalam suatu
adegan peran.
7. Unsur Kostum
Pengertian kostum dalam seni peran adalah semua perlengkapan yang
dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemeran
pada wujud lahiriah dalam aksi pemeranan di atas pentas. Kostum meliputi unsur ;
rias, busana, dan asesori sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara
fisikal, psikis, moral atau status sosial. Contohnya dalam berpakaian, seperti;
Polisi, Tentara, Hansip, Satpam, Guru, Kepala Desa, Pejabat, Rakyat, Pengemis,
Wadam, dan Anak Sekolah.
8. Unsur Property
Pemahaman Property dalam pemeranan adalah semua peralatan yang
digunakan pemeran, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh,
tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan (handprop) dan berfungsi untuk
penguat watak atau karakter seorang pemeran, seperti : tas, topi, cangklong,
tongkat, pentungan, kipas, panah dan busur, dan golok.
9. Unsur Musikal
Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangun suasana laku
pemeranan di atas pentas, meliputi; irama suasana hati atau sukma dalam
membangun irama permainan dengan lawan main, irama vocal, suara pengucapan
(Opera, Gending Karesmen, dan Wayang Wong) sang pemain, atau aktor, dan irama
musik sebagai penguat karakter tokoh (Cepot, Bodor, Semar, dan Raja.) berupa;
gending, musik, suara atau bunyi dan efek audio, baik melalui iringan musik
langsung (live) maupun musik rekaman (playback),contohnya; Musik Kabaret, dan
Musik Operet.

C. Teknik Dasar Pemeranan


Teknik adalah cara, metode dan strategi dalam melakukan atau menyelesaikan
sesuatu kegiatan dengan baik dan benar atau aman. Teknik pemeranan dapat kamu
pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan
potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh
dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam
meningkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan.
Belajar pemeranan, seni peran, akting tidak dapat lepas dari beberapa unsur atau unsur
atau elemen di dalamnya. Unsur-unsur dalam pemeranan dapat kamu ketahui melalui
pembelajaran teori dan praktik dengan materi berupa teknik pemeranan: Olah Tubuh,
Olah Suara, Olah Sukma dan tentang Ruang dengan beberapa unsur pendalam dengan
bimbingan guru.
D. Kreativitas Pemeranan
Kreativitas pemeranan adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan
kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran pemeran
terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki
siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggungjawab atas peran yang
diembannya. Sehingga diperoleh manfaat ganda, berupa: kebugaran, kecerdasan dan
terjadi peningkatan kualitas dalam seni peran dari suatu watak tokoh yang diperankan.
Kreativitas Pemeranan dalam seni teater melalui langkah-langkah
pembelajaran dapat disarikan sebagai berikut:
1. Memilih dan menentukan naskah,
2. Membaca naskah (Reading),
3. Pembagian peran/tokoh (Casting),
4. Menganalisis peran/tokoh,
5. Menghapal naskah,
6. Mengamati watak tokoh dari orang-orang disekitarmu,
7. Mengeksplorasi pemeranan dengan dialog dan teknik pemeranan melalui latihan
individu dan kelompok,
8. Menyeleksi watak tokoh pemeranan,
9. Menyusun watak tokoh pemeranan,
10. Menggabungkan watak tokoh dengan aspek pemeranan dalam latihan kelompok,
11. Membentuk pemeranan (gladi kotor dan gladi bersih) sebagai hasil latihan
kelompok ,

12. Menampilkan pemeranan kelompok dengan lisan (praktik pemeranan) dan tulisan
konsep pemeranan), dan
13. Memaknai Pembelajaran Pemeranan.
a. Pilihan Ganda
1. Karakter pemain yang selalu memiliki sifat cemburu, marah, benci, jahat disebut
dengan karakter......
b. Antagonis
d. Deutragonis
c. Tritagonis
e. Foil
d. Protagonis
2. Teknik yang harus dikuasai seorang pemain teater, kecuali...
a. Teknik olah tubuh
c. Teknik olah rasa e. Teknik dekorasi
b. Teknik olah sukma
d. Teknik bloking
3. Melatih vokal atau suara merupakan teknik....
a. Olah jiwa
c. Olah pikir
e. Olah suara
b. Olah raga
d. Olah tubuh
4. Dalam unsur seni peran terdapat beberapa persyaratan yang dapat menunjang
seorang aktor di dalam membawakan perannya. Salah satunya yang menjadi
persyaratan utama adalah.....
a. Adanya kerjasama yang solid
b. Berwawasan yang luas
c. Cerita yang dibawakan harus menarik
d. Cerita yang dibawakan harus mengandung latarbelakang yang jelas
e. Cerita yang dibawakan harus mengandung konflik atau pertentangan
5. Tugas seorang sutradara dalam seni peran salah satunya adalah memilih pemeran
yang sesuai, agar tidak terjadi over acting atau under acting. Kegiatan dalam
memilih pemeran tersebut dinamakan . . . . .
a. Acting
c. Drama
e. Miss casting
b. Shoting
e.Casting
6. Seni yang mewujudkan peran drama ke dalam kenyataan teater adalah . .
a. Aktris

b. Aktor

c. Pemeranan

d.Antagonis

e.Tirtagonis

7. Karakter pemain yang selalu memiliki sifat baik, lembut, penyayang,suka menolong
disebut dengan karakter......
a. Antagonis
b. Tritagonis

d. Deutragonis
e. Foil

c. Protagonis
8. Percakapan yang dilakukan oleh satu pemain disebut dengan......
a. Prolog

d. Mimik

b. Epilog

e. Monolog

c. Dialog
9. Bagian dari babak yang menceritakan satu peristiwa tertentu disebut......
a. Blocking

d. Adegan

b. Gait

e. Plot

c. Gestur
10. Berikut adalah unsur-unsur yang mendukung pementasan teater, kecuali......
a. Tata Lampu

d. Sutradara

b. Tata Busana

e. Kondisi Cuaca

c. Penonton
b.Essay
1. Apa yang dimaksud dengan property?
2. Sebutkan unsur-unsur pemeranan!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pemeranan!
4. Seandainya kamu menjadi seorang pemeran, tokoh apa yang cocok kamu
perankan? Berikan alasannya!
5. Siapa tokoh yang kamu idolakan dalam cerita mahabrata? Berikan alasannya!

BAB IV
PERGELARAN TEATER
A. Pengertian Pergelaran
Pergelaran Teater secara umum, merupakan proses komunikasi atau peristiwa
interaksi antara karya seni dengan penontonya yang dibangun oleh suatu sistem
pengelolaan, yakni manajemen seni pertunjukan. Manajemen Seni Pertunjukan dapat
dipahami sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni
(pimpinan produksi) dalam memberdayakan sumber-sumber (potensi) yang ada
berdasarakan fungsi-fungsi manajemen (POAC) secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan seni. Tujuan seni di dalam manajemen seni pertunjukan, termasuk di
dalamnya Teater adalah guna mencapai kualitas karya seni yang bermutu dan menjaga
kesejahteraan beberapa awak pendukung pergelaran di dalamnya. Dalam hal ini,
kualitas karya seni ditanggungjawabi oleh seorang Manager Artistik, dikenal dengan
Sutradara. Dan kesejahteraan bagi beberapa awak pendukungnya dipercayakan kepada
seseorang yang mengetahui secara ilmu dan praktik pengelolaan pergelaran, yakni
Manager Produksi atau Pimpinan Produksi.
Pergelaran Teater merupakan puncak dari sebuah proses latihan para kreator seni
dan proses kreativitas seni dari seorang sutradara. Melalui proses seni inilah Teater
dapat terwujud sebagai karya seni yang perlu dikomunikasikan kepada penontonnya.
Oleh karena itu, komunikasi seni menjadi penting dan tidak terpisahkan dengan proses
yang dilakukan sebagai bagian dari evaluasi dan penghargaan yang pantas diberikan
kepada para kreatornya. Pergelaran Teater dalam prosesnya mulai dari perencanaan,
persiapan hingga dapat dikatakan suatu tantangan dan peluang para kreator seni
didalamnya untuk bahu membahu, bekerjasama menciptakan karya seni yangtidak
sedikit pengorbanannya.
B. Unsur-Unsur Pergelaran
1. Panitia Pergelaran
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk dengan system
panitia. Dengan system kepanitiaan dalam pergelaran seni, termasuk pergelaran Teater
sangat cocok untuk diterapkan. Karena pembentukan organisasi dengan system panitia

memiliki kemudahan, yakni mudah dibentuk dan mudah pula untuk dibubarkan tanpa
adanya ikatan kerja yang rumit. Organisasi dalam system kepanitiaan
2. Materi Pergelaran Teater
Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pergelaran Teater adanya unsur materi
seni atau karya teater. Materi pergelaran yang dimaksud adalah wujud karya teater
yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium
tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan wilayah kerja dan tanggungjawab
secara bersama (kolaborasi). Unsur penting berikutnya di dalam pergelaran teater
adalah hadirnya penonton
3. Penonton
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang
untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator,
penikmat, penilai, dst. terhadap materi seni (seni teater) yang di pergelarkan. Oleh
karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pergelaran adalah bersifat mutlak. Tanpa
penonton, pergelaran teater adalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena
pergelaran teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari orang
lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya.
Oleh karena itu, berpijak pada keragaman latar belakang penonton dan
pengalaman seni, penonton dalam hubungan pergelaran seni (Teater) dapat dibedakan
dalam tiga golongan, yakni penonton: awam, tanggap dan kritis.
a. Penonton awam adalah penonton penikmat seni dengan kecenderungan kurang atau
tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni.
b. Penonton tanggap, artinya penonton bersikap responsif dengan kecenderungan
memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk
mengulas terhadap apa yang pergelaran yang ditontonnya cukup untuk dipahami
dan dinikmati sendiri.
c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni
kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik pergelaran dan dipublikasikan
dalam forum ilmiah, diskusi sampai media cetak dan elektronik.
C. Teknik Pergelaran Teater
Teknik adalah cara, upaya, strategi dan metode untuk memudahkan kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Terkait teknik dalam pergelaran. Teater dapat dipahami
sebagai suatu cara dan upaya kamu bersama teman-teman satu kelas atau kelompok

yang dibentuk untuk terlibat dalam merencanakan, mempersiapkan, mempergelarkan


karya Teater yang kamu ciptakan.
Pelaksana wilayah kegiatan artistik dan non artistik dalam pergelaran Teater dapat
dilakukan secara bersama-sama dan bekerjasama dengan cara membentuk panitia
pergelaran. Dengan demikian, secara teknis pergelaran Teater adalah suatu kegiatan
yang tidak dapat lepas dari kegiatan manajemen dengan memfungsikan sumber-sumber
yang ada, meliputi; siswa, guru dan orang tua; keuangan; metode mesin/teknologi;
bahan dan alat; sampai pada pemasaran jika Pergelaran Teater dapat kamu lakukan
dengan cara pembagian wilayah kerja; artistik dan non artistik, meliputi kegiatan:
perencanaan, persiapan, pergelaran dan pasca pergelaran.
1. Perencanaan Pergelaran Teater
Perencanaan merupakan suatu langkah kegiatan awal dalam menetapkan kegiatan
melalui tahapan kerja untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, termasuk kegiatan
pengambilan keputusan dan pilihan alternatif-alternatif keputusan. Keputusankeputusan di dalam perencanaan tersebut dilakukanoleh seorang pimpinan
Tujuan dari perencanaan adalah untuk menghindari tingkat kesalahan atau hambatan
yang akan terjadi serta sekaligus mendorong peningkatan pencapaian tujuan dari
sebuah rencana pergelaran dalam hal ini pergelaran Teater. Perencanaan non artistik di
dalam pergelaran Teater, meliputi pengelolaan dibidang: personal pergelaran,
administrasi, keuangan, publikasi, dokumentasi, pemasaran, kemiteraan dan laporan
pergelaran.
2. Langkah-langkah Perencanaan non artistik
Rencana pergelaran Teater atau merencanakan kegiatan lainnya, biasanya diawali
dengan suatu rapat atau pertemuan terbatas dengan agenda suatu program kegiatan
yang akan dan harus dilaksanakan oleh lembaga atau sekolah atas kesepakatan
bersama.
a. Pertemuan sekolah dan komite sekolah.
Pertemuan untuk mufakat adalah suatu hal penting untuk dilakukan dalam memulai
suatu kegiatan, terutama kegiatan yang telah diprogramkan. Pertemuan sekolah pun
(kepala sekolah dan guru-guru) dengan komite sekolah merupakan agenda awal yang
harus ditempuh di dalamnya perencanaan pergelaran Teater.
b. Pembentukan Panitia Inti
Pembentukan panitia inti dalam sebuah rencana kegiatan adalah hal penting untuk
dilakukan.Dengan panitia ini yang terbentuk memudahkan suatu tindakan

pengorganisasian selanjutnya. Panitia inti di dalam Teater, terdiri dari penunjukan atau
pengangkatan posisi jabatan : Pimpinan Produksi dan Sutradara.
e.

Penentuan Lakon Teater


Dalam penentuan lakon atau naskah adalah tanggungjawab seorang sutradara atau
koreografer dan diputuskan secara bersama dengan pertimbangan; Apakah sesuai atau
tidak tematik lakon yang dibawakan dengan tingkat kemampuan anak dan sasaran
penonton. Pergelaran Teater, dapat diselenggarakan dalam lingkup yang besar, artinya
melibatkan personal yang banyak dengan sejumlah proses latihan yang cukup panjang
dan biaya yang dibutuhkan pun akan lain dengan pergelaran Teater dalam lingkup
kecil. Tinggal milih satu dari dua yang memungkinkan.

d. Penyusunan Kepanitiaan
Pengorganisasian dalam pergelaran Teater lebih pas dengan bentuk organisasi panitia,
karena pola ini bersifat praktis dan tentative (sewaktuwaktu) artinya panitia dibentuk
sesuai dengan kapasitas kebutuhan dan dibentuk dan dibubarkan sesuai dengan batas
waktu berakhir.
PANITIA PERGELARAN TEATER
PELINDUNG

PENASEHAT

PENANGGUNGJAWAB

PIMPINAN

SUTRADAR

PRODUKSI

PENATA

ARTISTIK
SEKRETARI

BENDAHAR

ARTIS/PEMAI

SEKSI/BIDA

SEKSI/BIDA

SEKSI/BIDA

SEKSI/BIDA

SEKSI/BIDA

NG

NG

NG

NG

NG

1) Pelindung
Pelindung kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan:
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
2) Penasehat
Penasehat kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan:
Dewan Kelas
Wali Kelas
3) Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan :
Ketua Kelas
4) Pembimbing
Pembimbing atau pendamping kegiatan dapat diangkat dari :
Guru kesenian
Guru kelas yang diperbantukan
Orang tua murid yang diperbantukan
5) Pimpinan Produksi
Adalah seorang manager atau pimpinan yang mengelola produksi seni, dari mulai
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Biasanya ditunjuk seorang guru atau dirangkap
oleh kepala sekolah atau komite sekolah, karena harus memiliki kemampuan managerial
yang baik dan waktu yang cukup untuk melaksanakannya.
6) Sutradara
Adalah seorang kreator yang memiliki wawasan dan pengalaman seni di bidang seni teater
bertugas sebagai pemeran pertama dan penafsir naskah garap, pengarah, pemimpin,
motivator dalam proses produksi materi pergelaran Teater yang telah direncanakan. Tipe,
gaya dan pengalaman seorang sutradara dalam berkesenian Teater sangat menentukan
kualitasproduk karya Teater.
7) Panitia Inti dan Staf Bidang Produksi
Panitia ini, terdiri dari: Sekretaris, bendahara dan Staf bidang terdiri dari bidang; Acara,
Kesekreteateratan, Dana usaha, Publikasi, Dokumentasi, Perlengkapan, Kesejahteraan,
Umum dan Keamanan.
8) Penata Artistik dan Crew Artistik
Panitia dalam lingkup bidang artistik, terdiri dari orang-orang yang ahli pada bidangnya.
Para penata dan crew artistik dalam pergelaran, terdiri dari: Stage Manager, Penata Teater,

Penata Musik, Penata Panggung, Penata Rias Busana, Penata Lampu, Penata Property,
Pekerja Panggung/Stage Crew.
Tugas dan Tanggungjawab Panitia
1) Pelindung
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai pelindung atau pengayom
kegiatan pergelaran, memiliki tugas dan tanggungjawab: Bertugas melindungi atau
pengayomi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara kedinasan atau pun pribadi, terutama
berkaitan dengan kepentingan pembuatan surat rekomendasi dan izin kegiatan bagi para
birokrat maupun orang tua kamu yang terlibat di dalamnya. Tanggungjawabnya diminta
atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan Produksi dan
Sutradara berkaitan dengan masukan positif keselamatan pergelaran.
2) Penasehat
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penasehat kegiatan
Pergelaran, memiliki tugas dan tanggungjawab:
Bertugas memberi masukan-masukan tentang hal-hal yang positif dan hal yang negatife,
terutama dalam hal proses produksi dan proses penciptaan Teater di lapangan baik teknik
maupun non teknis..
Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat
Kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan pergelaran seni.
3) Penanggungjawab
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penanggungjawab kegiatan
pergelaran, memiliki tugas dan tanggungjawab:
Bertugas menanggungjawabi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara teknis maupun non
teknis dilapangan terutama berkaitan dengan kepentingan pembedayaan organisasi
kekamu an sebagai bagian dari kreativitas kamu di sekolah.
Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan hal- hal pertanggungjawaban
seluruh kegiatan pergelaran.
4) Pembimbing
Bertugas membimbing dan membantu kegiatan pergelaran, baik teknis maupun non
teknis di lapangan, terutana berkaitan dengan memotivasi kamu agar anak terdorong
kemampuannya dan berbuat serta bersikap penuh dengan kebebasan tanpa paksaan.

Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat
kepada Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan proses pembimbingan agar
lebih baik dan optimal.
5) Pimpinan Produksi
Bertugas merencanakan, mengorganisir, menggerakan dan melakukan kontrol atau
pengawasan terhadap kegiatan yang tengah dan akan dilaksanakan guna tercapainya
suatu tujuan pergelaran Teater secara efektif dan efisien.
Berhak menegur dan memberi saran serta peringatan kepada panitia apabila terjadi
kekeliruan atau indisipliner kerja.
Berwenang untuk mengadakan evaluasi kerja terhadap masing - masing bidang/ seksi
dalam kepanitiaan.
Betanggungjawab pada pimpinan, anggota, dan diri sendiri, terutama dalam hal
pertanggungjawaban kegiatan pergelaran serta termasuk di dalamnya masalah
kesejahteraan seluruh pendukung pergelaran.
6) Sekretaris
Sekretaris bertugas melakukan pencatatan, inventeatersir, pendataan, penataan kegiatan
adminstratif organisasi, dalam pelaksanaannya dibantu oleh bidang kesekreteateratan.
Sekretaris bertugas membantu dan melaporkan seluruh program kegiatan masing-masing
bidang kepada seluruh panitia pergelaran.
Sekretaris berhak untuk mengajukan kebutukan peralatan administrasi, guna kebutuhan
sarana pendukung pelaksanaan kegiatan organisasi.
Diminta atau tidak, Sekretaris berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada
Pimpinan Produksi.
Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
7) Bendahara
Bendahara adalah sebagai pemegang kekuasan keuangan dalam sebuah organisasi atas
persetujuan Pimpinan Produksi.
Bertugas merencanakan dan melaksanakan pencarian sumber-sumber pendanaan (donor
organisasi) atau pinjaman guna memperlancar jalannya kegiatan pergelaran yang tengah
dan akan dilaksanakan.
Bertugas melakukan pencatatan dan pendataan tentang pendapatan dan pengeluaran
keuangan panitia.
Bertugas melaporkan seluruh keuangan dalam setiap kegiatan kepada panitia.

Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan
Produksi
Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
8) Bidang Acara
Bidang Acara adalah pemegang keseluruhan acara dalam sebuah kepanitiaan atas
persetujuan Pimpinan Produksi.
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh rangkai acara pergelaran
Teater. Terutama, penyusunan jadwal kegiatan, jadwal acara pergelaran, mulai
penunjukan MC, protokoler, penempatan tamu undangan, penonton, dan kegiatan diskusi
setelah atau sebelu, pergelaran.
Bertugas melaporkan seluruh acara dan rangkaian acara kepada panitia dan pendukung
acara.
Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan
Produksi tentang bidang acara.
Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
9) Bidang Kesekretariatan
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan administrasi
pergelaran Teater. Terutama: Pembuatan dan pengarsipan surat-menyurat; Pendisainan
dan pembuatan undangan, tiket, bab IX acara; Penyusunan dan pembuatan proposal dan
laporan pergelaran Teater.
Membantu bidang lain yang berkaitan dengan wewenang bidang kesekreteateratan atau
kegiatan pengetikan.
Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Sekretaris
tentang bidang kesekreteateratan.
Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
10) Bidang Dana Usaha
Bidang Dana Usaha adalah sebagai pemegang kekuasaan pencarian dana dalam sebuah
kepanitiaan atas persetujuan Pimpinan Produksi dan Bendahara.
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan penghimpunan
dana dan barang atau produk acara pergelaran. Teater. Terutama, penjaringan dana
melalui: Penjualan tiket, sponsor, donator dan bentuk usaha lain yang dapat
mendatangkan keuangan bagi terselengggaranya pergelaran Teater.

Bertugas melaporkan seluruh kegiatan pencarian dana dan barang atau produk kepada
Pimpinan Produksi dan Bendahara.
Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan
Produksi dan Bendahara tentang bidang dana usaha.
Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
11) Bidang Publikasi
Bidang Publikasi adalah sebagai pemegang kekuasaan dibidang publikasi dalam
sebuah kepanitiaan.
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan publikasi
berupa informasi pergelaran Teater, melalui media: radio, televisi, media cetak,
poster, spanduk, baligo atau pun selebaran/ player.
Bertugas melaporkan seluruh kegiatan publikasi dan hal-hal yang terjadi selama
proses dan kegiatan pergelaran berakhir.
Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Pimpinan
Produksi tentang lingkup bidang publikasi
Bertanggungjawab kepada Pimpinan Produksi.
12) Bidang Dokumentasi
Bidang Dokumentasi adalah pemegang kekuasaan dibidang dokumentasi dalam
sebuah kepanitiaan.
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan dokumentasi
pergelaran Teater, baik berupa photo, video maupun membantu pengarsipan sebagai
bahan laporan.
Bertugas melaporkan seluruh kegiatan dokumentasi dan hal-hal yang terjadi selama
proses dan kegiatan pergelaran berakhir.

13) Bidang Perlengkapan


Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan
perlengkapan yang dibutuhkan bagi kelancaran sebuah pergelaran.
Bertugas melaporkan seluruh kegiatan perlengkapan dan hal-hal yang terjadi selama
proses dan kegiatan pergelaran berakhir..
14) Bidang Transportasi
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan transportasi
bagi artis dan pendukung pergelaran serta pengankutan barang.

15) Bidang Kesejahteraan


Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan
kesejahteraan pendukung pergelaran, meliputi: konsumsi, dan P3K.
16) Bidang Umum
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan dibidang
umum sebagai tenaga cadangan yang harus siap membantu bidang lain yang
membutuhkan, terutama sebagai tenaga pelaksana di lapangan.
17) Bidang Keamanan
Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan keamanan
penonton, jiwa dan barang pendukung selama proses latihan dan
MERANCANG KARYA TEATER
1.
2.
3.
4.

Membentuk staf produksi


Memilih dan menentukan pemain
Menentukan karakteristik
Menentukan bloking
Bloking adalah pergerakan atau perpindahan pemain dari satu tempat
ke tempat lain,
(misalnya, dari duduk dikursi, berjalan untuk membuka jendela karena
udara pengap).

5. Tata Rias
Tata rias pada dasarnya memiliki kegunaan-kegunaan :
Merias tubuh berarti mengubah hal yang alami menjadi hal yang berguna
artinya dengan prinsif mendapatkan daya guna yang tepat.
Mengatasi efek tata lampu yang kuat
Membuat wajah dan badai sesuai dengan peranan yang dimainkan atau

dikehendaki.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penataan rias:
1. Rata dan halusnya base.
2. Kesamaan foundation
3. Penggunaan garis-garis yang layak
4. Harmoni antara sinar dan bayangan-bayangan
Penataan rias untuk teater terdiri atas bermacam-macam :
Rias jenis : rias yang dilakukan untuk mengubah jenis seseorang pemeran

dari laki-laki menjadi wanita atau sebaliknya


Rias bangsa : rias yang berfungsi untuk mengubah seorang pemeran yang

harus memainkan peranan bangsa lain


Rias usia : rias yang berfungsi untuk mengubah seorang pemeran menjadi
orang lain yang usianya lebih tua dari usia pemeran yang asli.

Rias tokoh : rias yang berfungsi untuk mengubah seorang pemeran menjadi

tokoh lain.
Rias tempora : rias yang berfungsi untuk membeda-bedakan waktu
Rias aksen : rias yang berfungsi untuk mempertegas aksen seorang pemeran

yang mendekati peran yang akan dimainkan.


Rias lokal : rias yang ditentukan oleh tempatnya.
6. Tata Busana
1. Busana dasar : bagian dari busana yang terlihat maupun tidak terlihat, gunanya
untuk membuat indah pakaian yang terlihat. Busana ini juga untuk membuat
efek yang diperlukan dalam sebuah pertunjukkan.
2. Busana kaki : busana yang digunakan untuk menghias kaki pemeran
3. Busana Kepala : pakaian yang dikenakan di kepala pemeran, termasuk juga
penataan rambut
Secara umum, tata busana mempunyai tujuan :
Membantu penonton agar mendapatkan suatu ciri atas pribadi peranan
Membantu memperlihatkan adanya hubungan peranaan yang satu dengan
perana yang lain.
7. Tata Pentas
Tata pentas bisa juga disebut scenery atau pemandangan latar belakang
(bacground) tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah
suasana seputar gerak laku diatas pentas dan semua elemen-elemen visual atau
yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Dengan
demikian tugas seorang penata pentas hendaklah merencanakan setnya sedemikian
rupa sehingga setting yang dibuatnya :
1. Dapat memberi ruang kepada gerak laku
2. Dapat memberi pernyataan suasana lakon
3. Dapat memberi pandangan yang menarik
4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton
5. Merupakan rancangan yang sederhana
6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku
7. Dapat secara efisien dibuat,disusun dan dibawa
Oleh karena itu perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan
yaitu :
1. Lokatif : penataan pentas harus dapat memberi tempat gerak laku pemeran
atau pelaku pertunjukkan
2. Ekspresif : penataan pentas harus dapat memperkuat gerak laku dengan
memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan
suasana bagi gerak laku
3. Atraktif : penataan pentas harus dapat memberi pandangan yang menarik
bagi penonton
4. Jelas

5. Sederhana
6. Bermanfaat
7. Praktis
8. Organis
8. Tata Cahaya
Secara umum tata lampu atau tata cahaya berfungsi untuk membentuk situasi,
menyinari gerak pemain, mempertajam ekspresi demi penciptaan karakter lakon
dan pelaku. Lampu spot adalah sumber sinar yang dapat dimanfaatkan secara
intensif untuk memberikan sinar kepada satu titik atau bidang tertentu. Lampu spot
berfungsi untuk mempertegas bentuk mimik, ekspresi pemain, fokus adegan.
Lampu strip adalah lampu yang berderet. Ada dua sistem lampu strip yaitu lampu
strip terbuka tanpa penutup dan tanpa sekat. Lampu flood adalah lampu yang
memiliki kekuatan besar tanpa lensa. Tujuan nya untuk menerangi daerah pemain.
9. Penataan musik dan suara
Tata suara (sebenarnya tata bunyi) dapat diartikan sebagai cara untuk mengatur
musik, efek bunyi maupun bunyi-bunyian yang mendukung terciptanya suasana
sehingga muncul nuansa emosional yang tepat.
a. Pilihan Ganda
1. Figur sentral dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam teater disebut...
a. Aktor b. Aktris
c. Penata panggung d. Produser e. Sutradara
2. Sekelompok orang yang mewujudkan gagasan artistik pentas disebut...
a. Staf tata rias
c. Staf panggung
e. Staf perlengkapan
b. Staf tata lampu
d. Staf dokumentasi
3. Scenery disebut juga dengan...
a. Tata panggung
c. Tata pentas
e. Tata artistik
b. Tata rias
d. Tata lampu
4. Penataan pentas memberi pandangan menarik bagi penonton merupakan tujuan
membuat set pentas berunsur...
a. Atraktif
b.Lokatif
c. Ekspresif
d. Jelas
e. Sederhana
5. Bentuk teater yang tegas memisahkan tempat antara pentas dan tempat penonton
disebut teater...
a. Prosenium
c. Apron
e. Terbuka
b. Nonprosenium
d. Tapal kuda
6. Rias yang berfungsi untuk membeda-bedakan waktu disebut...
a. Rias lokal
c. Rias temporal
e. Rias Jenis
b. Rias tokoh
d. Rias usia
7. Panitia yang bertugas menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui
berbagai media, yaitu...
a. Seksi dekorasi
c. Seksi publikasi
b. Seksi dokumentasi
d. Seksi perlengkapan
8. Tugas utama sutradara adalah......
a. Mengatur letak lampu agar lebih fokus ke pemain

e. Seksi lampu

b. Orang yang bertanggung jawab terhadap pemilihan naskah, menentukan pemain,


melatih dan mengkoordinasikan pemain
c. Mempersiapkan kostum para pemain sesuai dengan peran dan karakternya
d. Merias pemain agar tampak lebih hidup perannya
e. Mengatur tata suara sehingga efek bunyi bisa maksimal
9. Berikut adalah unsur-unsur yang mendukung pementasan teater, kecuali......
a. Tata Lampu
d. Sutradara
b. Tata Busana
e. Kondisi Cuaca
c. Penonton
10. Pengaturan posisi pemeran diatas panggung sehingga akting bisa dinikmati oleh
penonton dengan baik disebut
a. Blocking
c. Akting
e. Vokal
b. Mimik
d. Gesture
b. Essay
1. Sebutkan komponen staf produksi teater?
2. Jelaskan rias tokoh? Dan berikan contohnya!
3. Mengapa dalam sebuah pertunjukkan teater penataan lampu atau cahaya sangat
penting?
4. Sebutkan fungsi-fungsi tata busana dalam teater!
5. Sebutkan tugas-tugas sutradara!

BAB V
APRESIASI KARYA SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA
A.

Jenis-jenis Karya Seni Tari Tunggal Nusantara


Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari nusantara kita, yang diperagakan
oleh seorang penari. Pada dasarnya istilah tunggal hanya untuk menunjukkan
jumlah penari saja. Sementara jenis tarian sebaenarnya dapat ditarikan oleh seoarng
penari atau kelompok. Dalam seni tari Nusantara dikenal juga jenis tari tunggal, tari
berpasangan, tari kelompok dan sendratari.
Jenis tari tunggal Nusantara yang begitu beragam pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi empat kelompok berikut ini :

1. Tari Ritual
2. Tari Keprajuritan
3. Tari Perang
4. Tari Pergaulan
Berikut ini beberapa contoh Tari Tunggal Nusantara :
1.

Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)

2.

Tari Gandrung dari Banyuwangi

3.

Tari Taledhek dari Jawa Timur

4.

Tari Gambyong dari Jawa Tengah

5.

Tari Cokek dari Jawa Barat

6.

Tari Batek Baris dari Sumbawa

7.

Tari kancet Papatay dari Kalimantan (Dayak Kenyah)

8.

Tari Kancet Lasan dari Kalimantan (Dayak Kenyah)

9.

Tari Leleng dari Kalimantan

10.

Tari Hudoq dari Kalimantan

11.

Tari Radap Rahayu dari Kalimantan Selatan

12.

Tari Dewa Memanah dari Kutai Kertanegara

13.

Tari Srimpi dari Jawa Tengah

14.

Tari Bondhan dari Jawa Tengah

15.

Tari Golek Manis dari Jawa Tengah

16.

Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah

17.

Tari Mani Puren

18.

Tari Merak dari Sunda dan Bali

19.

Tari Pendet dari Bali


Tari pada dasarnya merupakan pengekspresian gagasan dalam bentuk gerak tubuh. Karena
itu setiap gerak ritmis tubuh manusia menjadi symbol atau lambing suatu maksud. Unsurunsur gerak, baik gerak bagian tubuh maupun gerak tubuh, tersebut terangkai menjadi satu
kesatuan untuk mewujudkan suatu gagasan atau tema. Tema tersebutlah yang kemudian
biasanya digunakan sebagai nama sebuah tarian.
Beragam tema dapat dibuat dalam tarian, misalnya seperti di bawah ini :

a.

Cerita tentang jenis binatang


Contohnya tari merak, tari kijang, tari garuda, dan sebagainya.

b.

Cerita tentang suatu peristiwa


Contohnya tari perang, tari penyambutan tamu, dan sebagainya

c.

Cerita tentang seorang tokoh


Contohnya tari gatotkaca, tari klomo, tari panji, dan sebgainya

d.

Nama sebuah benda yang dijadikan properti tari


Contohnya tari lilin, tari panah, tari payung, tari lenso dan sebagainya.
B.

Keunikan Seni Tari Tunggal Nusantara


Seni tari di Indonesia sangat beragam, baik dari segi gaya, gerak, maupun fungsinya.
Keanekaragaman ini disebabkan oleh setiap daerah memiliki ciri khasnya masingmasing.
Ciri khas/khusus tersebut dapat dilihat dari hal-hal berikut ini :
1.

Busana dan tata rias

2.

Alat yang digunakan

3.

Gerakan yang mendominasi

4.

Musik pengiring

Berikut ini beberapa contoh ciri tari tunggal daerah di wilayah Nusantara :
1.

Tari Kancet Papatay / Tari Perang


Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan berperang melawan musuhnya.
Gerkan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti pekikan si
penari. Dalam tari ini penari menggunakan pakaian tradisional suku dayak Kenyah lengkap
dengan peralatan perang seperti mandau, perisai, dan baju perang.

2.

Tari Kancet Ledo / Tari Gong

Jika tari Kancet Papatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak
Kenyah, sebaliknya tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis
sebagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Penarinya menggunakan
pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang
rangkaian bulu-bulu ekor burung enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong
sehingga disebut juga tari gong.
3.

Tari Kancet Lasan


Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang, yaitu burung yang
dimuliakan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah. Karena dianggap sebagai tanda
keagungan dan kepahlawanan. Tari ini merupakan tari tunggal wanita suku Dayak Kenyah
yang sama gerakannya dengan kancet ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong da
bulu-bulu burung enggang.

4.

Tari Tor-tor
Tari tor-tor adalah sebuah tarian dari daerah Batak yang merupakan tarian khas
dengan gerakan tangan dan badan. Pada zaman dahulu tor-tor berfungsi sebagai pengisi
acara adapt dan keagamaan (keyakinan nenek moyang sebelum adanya agama Islam).

5.

Tari Jaipong
Jaipongan atau tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudh moderen karena
merupakan modofikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk
Tilu. Tai Jaipong dibawakan dengan iringan musik yang khas, yaitu Degung.

6.

Tari Tanggai
Tari tanggai merupakan salah satu tarian tradisional dari daerah Sumatera Selatan. Di
dalam membawakan tari tanggai para penari menggunakan aksesoris berupa kuku panjang
yang terbuat dari perak yang dipasang diujung jari para penari.

7.

Tari Gandrung Banyuwangi

Gandrung Banyuwangi berasal dari kata gandrung yang berarti tergila-gila atau
cinta habis-habisan dalam bahasa Jawa. Gandrung sering di pentaskan pada berbagai acara
seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan, dan acara-acara resmi maupun tak
resmi lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan ini dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan
berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00). Tata busana penari gandrung
Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali
(Kerajaan Blambangan) yang nampak.
8.

Tari Gandrung Bali


Tari Gandrung di Bali sangat erat dengan perkembangan budaya masyarakat Desa
Ketapian, Denpasar. Menurut sumber tari ini muncul sejak masa pemerintahan I Dewa
Agung anom yang bergelar I Dewa Agung Mantuk Ring Petemon di Sukawati, abad XVIII
atau 1800 masehi.

EKSPRESI DIRI MELALUI


SENI TARI TUNGGAL NUSANTARA
SENI TARI BERPASANGAN /
KELOMPOK NUSANTARA
A.

Identifikasi Tari Berpasangan / Kelompok Nusantara

Seni dan budaya Nusantara dibedakan menjadi seni rupa, seni musik, seni tari
dan seni teater. Untuk seni tari Nusantara dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari tunggal
dan tari berpasangan / kelompok.
Dalam sebuah kegiatan identifikasi suatu tari nusantara, setidaknya kita akan
memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut ini :
1.

Nama tarian

2.

Cirri-ciri khusus tari bersangkutan

3.

Pesan atau isi cerita dalam tari

4.

Aspek penampilan tari.

a.

Unsur-unsur tarian
Unsur yang ada dalam tarian tersebut, yaitu sebagai berikut :

1.

Kostum Penari
Beberapa tari memiliki nama (judul) dengan mengambil jenis kostum yang dikenakan
pemainnya. Nama tari jenis ini biasanya berupa tari yang menggambarkan tokoh atau
objek binatang, misalnya tari Gatotkaca-Pergiwati, Arjuna-cakil, Nakula-Sadewa, tari

2.

Barong, dan sebagainya.


Gerakan Tari
Nama tari juga dapat diambil dari serangkaian gerakan yang dikandungnya, seperti
tari kecak, tari perang, tari jaipong, tari lompat batu, tari oglek, tari leggo, tari lambik

3.

joget, dan lain-lain.


Properti yang digunakan
Penamaan tari juga dapat dilakukan dari perlengkapan yang dipergunakan seperti tari
ondel-ondel, tari kuda kepang, tari kuda lumping, tari reog, tari panah, tari paying, tari

4.

lilin, tari kipas, tari topeng, dan lain-lain.


Isi cerita
Nama tari yang diambil dari isi cerita misalnya tari gandrung, tari remo, tari pagar
pengantin, tari inabar ila, tari Ramayana, tari gambyong, dan sebagainya.

B.

Apresiasi Tari Berpasangan / Kelompok Nusantara


Apresiasi adalah penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Mengapresiasi berarti
menilai sesuatu (karya seni) dilihat dari aspek-aspeknya. Mengapresiasi karya seni tari
berarti menilai karya seni tari dilihat dari unsur-unsur yang terdapat dalam seni tari.
Unsure-unsur yang dinilai dapat dilihat dari kostum yang digunakan, jumlah penari,
keserasian gerakan, dan sebagainya.

Jenis-jenis Seni Tari Berpasangan/Kelompok Nusantara


Indonesia memiliki beragam etnis dan suku bangsa. Setiap etnia tersebut pasti memiliki tari
dan kebudayaan masing-masing. Dengan demikian, jenis tari Nusantara sangatlah banyak.
Ada beberapa tari berpasangan Nusantara yang sangat terkenal, misalnya tari saman dari
Nanggroe Aceh Darussalam dan tari kecak dari Bali.
a.

Tari Saman
Tari saman berasal dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Tarian ini
dimainkan oleh penari-penari pria dengan posisi duduk bersaf-saf. Namun seiring
dengan perkembangannya selain terdiri atas sejumlah penari pria, tari saman juga
menghadirkan penari-penari wanita. Jumlah penari biasanya banyak, sampai
berpuluh-puluh orang dan lebih. Lebih baik jika jumlah ini ganjil. Salah satu variasi
gerakannya adalah gerakan-gerakan yang kadang-kadang dilakukan cepat sekali.
Syair (vocal) dibawakan oleh seorang syekh atau dalang yang biasa duduk di
tengah-tengah deretan penari. Kostum yang dipakai para penari merupakan pakaian
khas Nanggroe Aceh Darussalam dengan bulang teleng di kepala, baju dan celana
khas NAD. Dikenakan juga sarung yang melilit di pinggang masing-masing penari.
Di Aceh Utara dimana para penari tidakn puas dengan posisi duduk saja, tari
saman berkembang menjadi tari seudati, sedangkan di Aceh Tengah pengolahan lebih
ditekankan kepada lagu,tari saman berkembang menjadi didong. Syarat pokok
melakukan tari saman adalah posisinya yang selalu berderet. Pertunjukan tari saman
selalu dipertandingkan, baik dalam rangka peringatan Maulid Nabi, dalam sebuah
acara perkawinan, atau dalam acara lainnya.

b.

Wayang Orang Sriwedari


Wayang orang atau wayang wong di Surakarta lahir pada zaman Sri Mangkunegoro I,
yaitu pada masa beliau masih bergelar Pangeran Sambernyowo. Jenis kesenian itu
tumbuh dan berkembang serta mencapai puncaknya pada masa Mangkunegoro VII.
Setelah didirikannya sekolah tari pada masa itu, sehingga lahirlah penari-penari
professional yang jumlahnya tidak sedikit. Sehingga muncullah perkumpulanperkempulan wayang wong di luar istana. Wayang wong diluar istana tidak
dipertunjukkan dalam pendopo yang tidak memiliki perlengkapan, melainkan

diselenggarakan diatas pentas prosenium lengkap dengan perlengkapan serta gebernya


dan diperuntukkan untuk umum.
Backdrops dan wings dihias (dicat) bsecara realistic, menggambarkan ruanganruangan istana, gapura keratin, dan alun-alun, jalan desa dengan hamparan padi di
kanan kiri serta gunung yang menjulang tinggi atau hutan lebat.
Yang istimewa dari tari ini adalah karena para penari wayang wong itu bukan saja
harus tahu jalannya lakon, melainkan ia pun harus tahu akan watak peran yang
dibawakannya.
Wayang wong sebenarnya merupakann semacam sandiwara, bahkan hampir semacam
opera dengan mengambil lakon dari wayang purwa. Wayang wong Sriwedari dari solo
adalah salah satu wayang wong yang paling terkenal dan paling tua.
c.

Bedaya Arjunawiwaha
Bedaya merupakan tarian wanita yang terdiri atas Sembilan penari. Pada zaman
Sultan Agung (abad ke-17) telah disebut bedaya ketawang lestari di keraton Surakarta.
Meskipun tarian ini merupakan tarian kelompok dengan gaya tari yang sama serta
pakaian yang sama pula, masing-masing penari mempunyai perbedaan tugas sesuai
dengan pola lantainya yang sudah mapan dan sesuai pula dengan cerita yang
dibawakan. Tiga bagian tari ini adalah kapang-kapang maju, tarian pokok terdiri atas
tari permulaan dan tari enjeran. Dan kapang-kapang mundur.

d.

Wayang Wong Arjunawiwaha


Sebenarnya jenis tarian lakon Arjunawiwaha dalam bedaya dengan wayang wong
adalah sama. Perbedaan keduanya adalah pada pengambilan bagian cerita.
Bedaya Arjunawiwaha hanya mengambil sesuatu dalam cerita, sementara
Arjunawiwaha dalam wayang orang sangat menonjolkan watak-watak dan jalan cerita
secara keseluruhan.

e.

Tari Srimpi
Yang khas dalam rangkaian gendhing yang mengiringi tari srimpi ini adalah
karena dua pathet dalam laras slendro, yaitu pathet sanga dan pathet manyura telah
disatukan dalam komposisi gendhing secara utuh bersambung.
Tari srimpi ini diciptakan pada zaman Sultan Hamengku Buwono V (1822-1855),
dikenal dengan nama Srmpi Hadi Wulangun Bronto, yaitu kisah asmara yang luhur

antara dewi Renggowati dari Bojonegoro dengan prabu Anglingdarma dari


Malowopati. Sekarang lebih dikenal dengan sebutan Srimpi renggowati.
f.

Tari Topeng Malang


Tari topeng Malang yang sering disebut wayang topeng, sekarang terdapat di
beberapa desa di sekitar Kota Malang. Pertunjukan yang biasanya diselenggarakan
untuk memeriahkan pernikahan, khitanan, kaulan (khaul) dan semacam itu, bisa
dilakukan siang atau malam hari. Jika siang hari, pertunjukan dilangsungkan mulai
pukul 09.00-17.00. kalau malam hari, pertunjukkan berlangsung sejak pukul 21.00
sampai pukul 05.00. kadang-kadang dipersingkat dua atau tiga jam saja.
Para pelakunya laki-laki saja, tokoh putrid pun dimainkan oleh laki-lak.
Semuanya memakai topeng. Sebuah rombongan umumnya terdiri atas tujuh samapai
sepuluh orang penari yang memerankan 25-30 tokoh topeng.
Dalam wayang topeng, semua percakapan dilakukan oleh dalang, sedangkan para
penari hanya bergerak menyesuaikan diri dengan percakapan itu. Hanya tokoh-tokoh
punakawan seperti Semar, Bagong, dan Potrojoyo yang boleh mengucapkan dialog
sendiri.

g.

Tari Kecak
Tari kecak berasal dari Bali. Tari kecak merupakan sebuah pertunjukan seni khas
Bali yang sudah terkenal di penjuru dunia. Tari kecak pertama kali dilakukan sekitar
tahun 1930. Lagunya diambil dari ritual Sanghyang kuno yang sampai hari ini masih
dilakukan dibeberapa desa.
Yang membuat tari kecak begitu istimewa adalah semua musikmdan suara
berasal dari manusia. Suara manusia yang kompak dan beruntun membuat suasana
benar-benar hidup.
Tari kecak bercerita tentang kisah Ramayana. Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman,
Sugriwa dan nama-nama lain muncul dalam wujud penari. Tarian kecak ini diakhiri
oleh penari yang menjadi Hanoman menendang sabut yang sedang terbakar. Bagian
ini dikenal dengan tarian api atau fire dance.

h.

Kuda Gepang Siba Kalimantan Selatan


Tari kuda gepang berasal dari Desa barikin dan Kayubawang, kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Tari ini dipergelarkan siang hari, pada upacara mengantar pengsntin

pria. Cirri khas gersk tari ini adalah dinamis dank eras, serta mempunyai refleksi pada
ujung gerakan.
Karawitan
Lagu iringan kuda gepang selalu dengan irama peperangan gamelan saracikan,
yang terdiri atas perang liam dan racikan. Gamelan ini dibuat dari besi yang ditempa dan
larasnya diteliti olah ahlinya.
Kategori tari kuda gepang
Secara umum kategori tari kuda gepang terdiri dari tiga bagian berikut ini, yaitu :
1.
2.
3.

Tari kekibaran ialah tari kegagahan perseorangan yang tampil berurutan


Tari raja ialah tari yang berfungsi sebagai pemimpin pasukan kuda gepang.
Igaal anak ialah tari keseragaman gerakan ketangkasan menunggang kuda

( memainkan kuda gepang dimana unsur japin tampak masuk dan berpengaruh ).
i.

Tabar Ilaa
Di Maluku ketika orang belum mengenal tulisan, sejarah, adat istiadat dan
peristiwa-peristiwa lain, diwariskan sebuah tarian melalui syair berlagu yang di
Maluku Tenggara disebut tan lain, kapata di Maluku Tengah, dan kabata di Maluku
Utara.
Syair berlagu yang diucapkan dalam bahasa daerah ini sebagian besar terdiri atas
kata-kata sandi yang bernilai religious magis serta merupakan ungkapan yang padat
menggambarkan peristiwa-peristiwa penting.

j.

Panas Pela
Pela adalah salah satu bentuk kekerabatan antara dua negeri atau lebih di Maluku.
Ikrar pela dinyatakan sebagai penyelesaiaan suatu masalah priinsipiil yang
berhubungan dengan manusia dan masalahnya.

B.

Merencanakan dan Mementaskan Tari Nusantara


Pementasan tari merupakan sebuah kegiatan seni yang bersifat kompleks. Yang
dimaksud kompleks disini adalah kegiatan yang meliputi beberapa unsur. Meskipun
intintari adalah rangkaian gerak ritmis tubuh yang bertujuan, sebuah penampilan tari
perlu didukung oleh unsur lain. Tanpa dukungan unsur lain, sebuah penampilan tari
tidak akan berhasil. Unsur-unsur itu ialah :

Tata rias (make up)

Kostum

Perlengkapan, dan

Musik pengiring
Penampilan tari membutuhkan sebuah perencanaan. Langkah-langkah perencanaan

pementasan tari adalah sebagai berikut :


1.

Memilih Jenis tarian yang akan ditampilkan


Menentukan tari nusantara, baik tari tunggal atau berpasangan/kelompok. Pemilihan
disesuaikan dengan jumlah penari yang akan tampil.

2.

Merancang pola Lantai yang akan dipakai.


Merancang pola lantai sesuai dengan jum;ah penari yang akan tampil. Rancangan pola
lantai mencakup pola pergeseran penari secara individual, mauoun pola posisi penari
secara kelompok. Pengaturan pola lantai disesuaikan dengan ruang yang akan
digunakan.

3.

Memilih Musik Pengiring


Pemilihan music pengiring harus disesuaikan dengan irama dan tema tarian.

4.

Menyiapkan jenis tata rias


Tata rias berfungsi untuk menunjukkan karakter tokoh yang ada dalam tema tarian.
Sehingga, tat arias disesuaikan dengan tesa tarian.

5.

Menyiapkan kostum yang sesuai


Fungsi kostum sama dengan tata rias, yaitu untuk mendukung atau memperjelas tema
tarian.

6.

Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan


Perlengkapan disiapkan untuk tari-tari tertentu saja karena tidak semua jenis tari
membutuhkan perlengkapan seperti panah, keris, lilin, paying, gada dan sebagainya.

Bank Soal
1.

Untuk memudahkan pendeskripsian gerak tari, dapat digunakan patokan hitungan


dengan jumlah.
a.
b.
c.
d.
e.

2.

tujuh hitungan
sembilan hitungan
delapan hitungan
enam hitungan
sepuluh hitungan

Gambaran singkat yang menceritakan tema tari yang dibuat disebut.


a.

lakon

d.

pengantar

b.
c.
3.

sinopsis
kertas garap

e.

naskah

Berikut bukan merupakan bentuk panggung yang dapat digunakan sebagai pertunjukan
tari, yaitu
a.
b.
c.

4.

tanah lapang
pendopo

setting
properti
siklorama

d.
e.

sebeng/layar
cahaya

Dekorasi panggung harus disesuaikan dengan


a.
b.
c.
d.
e.

6.

d.
e.

Dekorasi pada panggung disebut


a.
b.
c.

5.

proscenium
arena
kelas

jumlah penonton
tema pergelaran
penataan cahaya
jumlah panitia
jumlah penari

Sebutkan yang tidak termasuk fungsi tari dalam kehidupan


a. sebagai sarana kepentingan upaacara
b. sebagai hiburan
c. sebagai seni pertunjukan
d. sebagai media pendidikan
e. sebagai bahan lawakan

7.

8.

9.

Sebutkan definisi tari menurut Corrie Hartong


a.
b.
c.
d.

Tari adalah gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari tubuh dalam ruang
Tari adalah ekspresi subjektif yang diberi bentuk objektif
Tari adalah gerak yang ritmis
Tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik

e.

(gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tari
Tari adalah alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seniman kepada penonton

Sebutkan definisi tari menurut B.P.A Soerjodiningrat


a.
b.
c.
d.

Tari adalah gerak yang ritmis


Tari adalah ekspresi subjektif yang diberi bentuk objektif
Tari adalah alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seniman kepada penonton
Tari adalah gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik

e.

(gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tari
Tari adalah gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari tubuh dalam ruang

Yang tidak termasuk dalam tari berdasarkan jumlah penari adalah


a.
b.
c.
d.

Tari tunggal
Tari massal
Tari kreasi
Tari kelompok

e.

Tari berpasangan

10. Suatu tarian yang dilakukan lebih dari 1 orang penari disebut
a.
b.
c.
d.
e.

Tari berpasangan
Tari tunggal
Tari tradisisional
Tari massal
Tari kontemporer

11. Tari yang pengungkapannya tidak mengindahkan aturan atau pola yang telah ada atau
yang sudah lepas dari pola tarian yang telah ada, merupakan definisi dari
a.
b.
c.
d.
e.

Tari tradisional
Tari kontemporer
Tari rakyat
Tari kreasi
Tari modern

12. Tari yang lahir tumbuh berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian
diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, merupakan
definisi dari
a.
b.
c.
d.
e.

tari modern
tari kontemporer
tari tradisional
tari balet
tari massal

13. Sajian tari yang mengungkapkan peristiwa atau cerita disebut


a.
b.
c.
d.
e.

dramatari
tari berpasangan
tari massal
tari tunggal
tari rakyat

14. tari yang berasal dari daerah jawa timur adalah


a.
b.
c.
d.
e.

tari jaipong
tari kipas
tari jathilan
tari cendrawasih
tari tifa

15. tari yang berasal dari daerah sumatera utara adalah


a.
b.
c.
d.
e.

tari tor tor


tari serampang dua belas
tari ngarojeng
tari cakalele
tari pendet

16. yang merupakan sarana komunikasi kepada penonton ketika sedang membawkan
peranannya disebut

a.
b.
c.
d.
e.

bentuk
irama
tubuh
jiwa
gerak

17. tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas biasa disebut dengan istilah
a.
b.
c.
d.
e.

tari bentuk
tari jejer
tari representasional
tari modern
tari kerja bakti

18. yang bukan termasuk fungsi musik adalah


a.
b.
c.
d.
e.

sebagai pengiring
sebagai pemberi ide
sebagai irama
sebagai kolaborasi
sebagai pengatur tempo

19. yang termasuk kedalam tari kontemporer adalah..


a.
b.
c.
d.
e.

tari bedoyo
tari tango
tari pakarena
tari hiphop
tari ballet

20. Tari ondel-ondel merupakan tarian khas dari daerah


a.
b.
c.
d.
e.

jawa tengah
jawa barat
jawa timur
DKI Jakarta
Sumatera selatan

21. Tari Piring merupakan tarian khas dari daerah


a.
b.
c.
d.
e.

Palempang
Padang
Ponorogo
Sunda
Papua

22. Tari yang melukiskan sesuatu dengan simbolis dan biasanya menggunakan gerak
maknawi disebut dengan istilah
a.
b.
c.
d.
e.

tari non representasional


tari kontemporer
tari modern
tari kreasi
tari representasional

23. yang termasuk unsur pelengkap sajian tari adalah

a.

proscenium, sinopsis, tata busana dan kostum, tat arias, tempat pertunjukan, tata

b.
c.
d.
e.

lampu
tata lampu, tata busana, tata suara, t arias, tempat pertunjukan
dekorasi, tata lampu, kostum, makeup
tema, iringan, tata busana dan rias, tempat pentas, tata lampu
pendopo, tema, gamelan, kostum

24. di bawah ini merupakan contoh bentuk panggung

a.
b.
c.
d.
e.

panggung arena
panggung tapal kuda
pendopo
panggung proscenium
pentas terbuka berlatar belakang

25. Perkembangan tari menurut berbagai sumber dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu .
a.
b.
c.
d.
e.

1.500 SM hingga 5.000 SM


20.000 M hingga sekarang
Tahun 1945 sampai sekarang
Tahun 1930 sampai sekarang
Tahun 2000 sampai sekarang

26. Dibawah ini merupakan jenis jenis tari menurut koreografi, kecuali .
a.
b.
c.
d.
e.

Tari rakyat
Tari klasik
Tari kreasi baru
Tari upacara
Tari modern

27. Kalau kita melihat tari yang ada di Indonesia,khususnya Jawa,kita dapat melihat
perbedaan jenis-jenis tari yang ada.Adapun jenis tari menurut tema atau isinya adalah
.
a.
b.
c.
d.
e.

Tari pantonim, tari erotik, tari kepahlawanan, dan dramatari


Tari upacara dan tari hiburan
Tari pertunjukkan dan tari modern
Tari kreasi baru dan tari rakyat
Tari rakyat dan tari klasik

28. Gambar tari di


samping merupakan tari dari daerah
a.
b.
c.
d.
e.

Jawa Timur
Bali
Papua
DKI Jakarta
Maluku

29. Tarian tunggal nusantara yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah .
a.
b.
c.
d.
e.

Tari Hudoq
Tari Radap Rahayu
Tari Bedaya
Tari Serimpi
Tari Tor Tor

30. Dibawah ini merupakan tari nusantara berkelompok, kecuali, .


a.
b.
c.
d.
e.

Tari Wirayudha
Tari Japin Rantauan
Tari Baksa Kembang
Tari Saman
Tari Kembang Tanjung

SOAL SENI RUPA


1. Warna yang dihasilkan dari penggabungan warna merah dan kuning dengan
perbandingan 50:50 adalah warna.
a. Hijau
b. Ungu
c. Oranye
d. Abu-abu
e. Coklat
2. Proses gambar yang dibuat dengan pewarnaan manual atau dengan komputer dengan
halus sehigga gambar pun terlihat seperti aslinya disebut gambar.
a. Rendering
b. Tembus
c. Potongan
d. Dekorasi
e. Arsitek

3. Batik yang motifnya dibuat dengan hanya menggunakan tangan disebut.


a. Batik tulis
b. Batik cap
c. Batik pekalongan
d. Batik ikat
e. Batik Malaysia
4. Yang termasuk karya seni rupa murni adalah.
a. cangkir
b. Rumah
c. Kursi
d. Baju
e. Patung
5. Seni rupa yang memiliki panjang dan lebar disebut...
a.Seni rupa 2 dimensi
b.Seni rupa 3 dimensi
c.Seni rupa murni
d.Seni rupa terapan
e.a dan b benar
6. Seni rupa yang memiliki panjang,lebar, dan tinggi disebut...
a.Seni rupa 2 dimensi
b.Seni rupa 3 dimensi
c.Seni rupa murni
d.Seni rupa terapan
e.Semua jawaban salah
7. Berikut ini adalah unsur dasar seni rupa kecuali.
a. Titik
b. Lukisan
c. Garis
d. Bidang
e. Ruang
8. Contoh karya seni visual dua dimensi yang bergerak, yaitu.
a. Relief
b. Lukisan
c. Film

d. Foto
e. Patung
9. Unsur fisik seni rupa yang merupakan gabungan titik-titik yang bersambung, yaitu
.
a. Warna
b. Garis
c. Volume
d. Tekstrur
e. Bidang
10. Salah satu jenis karya seni rupa terapan adalah seni kriya yang disebut juga.
a. Desain
b. Seni grafis
c. Kerajinan tangan
d. Arsitektur
e. Keterampilan
11. Patung Kuda Berlari yang terdapat di pintu gerbang kompleks perumahan Citra
Garden-Padang Bulan Medan adalah seni rupa
a. Setengah dimensi
b. Satu dimensi
c. Dua dimensi
d. Tiga dimensi
e. Lima dimensi
12. Patung yang dibuat dengan tujuan untuk memperingati jasa seseorang, kelompok,
atau peristiwa bersejarah disebut patung ....
a. Religi
b. Dekorasi
c. Arsitektur
d. Monumen
e. patung mainan
13. Salah satu contoh karya seni rupa sebagai kebutuhan akan benda pakai adalah ....
a. Lukisan
b. Gambar
c. Kaligrafi
d. Kursi
e. Foto

14. Corak yang merupakan tiruan dari bentuk alam disebut...


a.Representatif
b.Deformatif
c.Abstrak
d.Geometris
e.Non geometris
15. Corak yang merubah bentuk alam,diubah menurut imajinasi,gagasan dan kreativitas
senima disebut...
a.Representatif
b.Deformatif
c.Abstrak
d.Motif benda mati
e.Geometris
16. Gambar yang artinya melebih-lebihkan atau mengubah bentuk disebut ...
a. Karikatur
b. Dekoratif
c. Kartun
d. Komik
e. Lukisan
17. Gambar karikatur biasanya mengandung ...
a. Sindiran atau kritikan
b. Memuji
c. Mengejek
d. Mencela
e.saran
18. Gambar yang dibuat sesuai keadaan yang sebenarnya baik anatomi maupun proposi
adalah ...
a. Ekspresi
b. Abstrak
c. Komposisi
d. Realis
e. Representatif
19. Kesan gelap terang suatu benda dapat digambar dengan teknik berikut ini, kecuali ....
a.Teknik dussel
b.Teknik pointilis

c.Teknik linear
d.Teknik arsir
e.Teknik blok
20. Proses pengerjaannya menggunakan dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat
dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan disebut teknik ....
a.Berputar
b.Zig-zag
c.A cire perdue
d.Bivalve
e.Mengulir
21. Ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berkaitan dengan kepercayaan
untuk kepentingan spiritual termasuk dalam fungsi ....
a.Hias
b.Konstruksi
c.Magis
d.Simbolis
e.Ekonomis
22. Patung dari bahan lunak biasanya mempergunakan bahan ....
a.Tanah liat dan lilin
b.Kayu dan lilin
c.Plastisin dan batu
d.Kayu dan batu
e.Plastisin dan kayu
23. Aliran/gaya seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa perupanya
yang spontan pada saat melihat objek disebut ....
a.Kubisme
b.Impressionisme
c.Surealisme
d.Relisme
e.Ekspresionisme
24. Garis yang bersudut dapat menciptakan kesan.
a. Lamban
b. Tenang
c. Statis

d. Tajam
e. Stabil
25. Gagasan yang dituangkan dalam bentuk gambar untuk dikembangkan lebih lanjut
disebut .
a. Sketsa
b. Studi
c. Kriya
d. Diari
e. Karya

Anda mungkin juga menyukai