Kelompok ii
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
h
1.Nazwa Elsafra Andini
2.Putri Fadilah
3.Laila Ramadani
4.Wanda Febriani
5.Afdol Zikri
6.M.Dzaki Salman Al Farizi
7.M.Zikri Alafgani
KEMUKJIZATAN AL-QUR’AN
1. Pengertian Mukjizat
Mukjizat adalah hal yang bertolak belakang dengan kebiasaan, tidak seperti biasanya dan
melawan tantangan dengan selamat.Tujuan dari diturunkannya mukjizat adalah untuk
membuktikan kebenaran pengakuan dan ajaran-ajaran para rasul. Tujuan ini khususnya
berkenaan dengan tantangan yang harus dihadapi oleh para nabi dan rasul saat berdakwah.
Mukjizat berfungsi sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulan mereka,
bahwa mereka adalah benar-benar para nabi dan rasul (utusan) Allah yang membawa risalah
kebenaran dari Allah swt. Dengan datangnya mukjizat, para nabi dan rasul mampu melemahkan
dan mengalahkan orang-orang kafir yang menentang dan tidak mengakui atas kebenaran
kenabian dan kerasulan mereka. Biasanya mukjizat para nabi dan rasul itu berkaitan dengan
masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi dan diakui sebagai suatu keunggulan oleh
masing-masing umatnya pada masa itu.
Zaman Nabi Musa a.s adalah zaman kejayaan tukang sihir, maka mukjizat Nabi Musa a.s
adalah mengalahkan para tukang sihir.
Sedangkan Nabi Isa a.s hidup di zaman kemajuan ilmu kedokteran. Maka mukjizat
utama Nabi Isa a.s. adalah mampu menyembuhkan penyakit yang tidak dapat
disembuhkan pengobatan biasa, yaitu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan dan orang yang berpenyakit kusta, serta menghidupkan orang yang sudah
mati.
Meski zaman hidup Nabi Muhammad saw disebut sebagai zaman jahiliyah, namun
zaman itu juga merupakan zaman keemasan kesusastraan Arab.
2. Syarat-syarat Mukjizat
Suatu hal dapat dikategorikan sebagai mukjizat karena memenuhi syarat-syarat berikut:
a. Sesuatu yang tidak sanggup dilakukan oleh siapapun selain Allah swt.
b. Mukjizat adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan
hukum alam (sunnatullah)
c. Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku membawa
risalah Ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya
d. Mukjizat terjadi bertepatan dengan pengakuan Nabi dan penolakan suatu kaum atas
pengakuan tersebut
e. Tidak ada seorang manusia pun, bahkan jin sekalipun yang dapat mengalahkan suatu
mukjizat yang sudah diberikan oleh Allah.
3. Macam-macam Mukjizat
Mukjizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a) Mukjizat h}issi> (kasat mata), yakni mukjizat yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh
telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan atau dirasa oleh lidah, tegasnya dapat
dicapai dan ditangkap oleh pancaindera.
b) Mukjizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang
tidak biasa menggunakan kecerdasan akal pikirannya, yang tidak cakap padangan mata
hatinya dan yang rendah budi dan perasaanya. Karena bisa dicapai dengan panca indera,
maka mukjizat ini bisa juga disebut mukjizat inderawi.
c) Mukjizat ma’nawi> (tidak kasat mata), yakni mukjizat yang tidak mungkin dapat dicapai
dengan kekuatan panca indera, tetapi harus dicapai dengan kekuatan ‘aqli> atau dengan
kecerdasan pikiran intelektual atau mata batin.
Gaya bahasa al-Qur’an adalah gaya bahasa khas yang tidak dapat ditiru oleh siapa
pun.Susunannya sangat otentik dan indah.Al-Qur’an memakai bahasa dan lafaz Arab yang
meskipun indah tetapi bukan puisi, bukan prosa dan bukan pula syair. Dari sisi
kemukjizatan, inilah yang kemudian membuat mereka tidak pernah mampu untuk
menandinginya dan putus asa lalu merenungkannya, kemudian merasa kagum dan
menerimanya, lalu sebagian masuk Islam.Keistimewaan uslu>b al-Qur’an antara lain :
1) Keindahan dan kelembutan bahasa al-Qur’an sejak dari bentuk lafaznya dan susunan
kalimatnya
2) Keserasian al-Qur’an dapat dirasakan oleh semua lapisan manusia. Kaum cendikiawan
maupun kaum awam dapat merasakan keagungan dan keindahan al-Qur’an
3) Sesuai dengan akal dan perasaan. Al-Qur’an menyampaikan doktrin dan pengetahuan
dengan kalimat-kalimat yang indah
5) Al-Qur’an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk global (ijma>l) dan bentuk
yang terperinci (tafs}i>l)
Hal-hal lain yang menjadi kehebatan dan kemukjizatan al-Qur’an dari aspek bahasa adalah
ketelitian, kerapihan dan keseimbangan kata-kata yang digunakan. Ketelitian dan kerapian yang
dimaksudkan antara lain adalah:
1. Ketelitian pengungkapan kata-kata Suatu surat yang diawali dengan huruf-huruf tertentu,
biasanya menggunakan huruf-huruf itu dalam jumlah lebih banyak dibanding huruf lain.
2. Keseimbangan penggunaan kata-kata,dalam al-Qur’an terlihat pula keseimbangan kata-kata yang
digunakan secara simetris
3. Misteri angka 19 Angka 19 adalah angka istimewa dalam al-Qur’an. Jumlah huruf yang
terdapat pada kalimat basmalah انرحيىً ٍ انرح هلال بسىterdiri dari 19 huruf dan setiap katanya
terulang 19 kali dalam surah-surah al-Qur’an, atau beberapa kali kelipatan angka 19.
b. Isi Kandungannya