Al-Qur’an
Muhammad Habib An Nizami Tanjung
1. Pengertian Mu’jizat
Secara etimologi kata Mukjizat berbentuk isim fa’il yang berasal dari kata
‘Ajaza yang awalnya kata ini berarti melemahkan atau mengalahkan lawan.
Namun dalam perkembangannya, kata mukjizat juga digunakan untuk
memberikan arti pada sesuatu yang hebat atau luar biasa.
A. Mu’jizat Hissi
Mu’jizat Hissi ini adalah mukjizat yang dapat dilihat oleh mata, didengaroleh
telinga, dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan atau dirasa oleh lidah,
tegasnya dapat dicapai dan ditangkap oleh pancaindera. Karena bisa
dicapaidengan panca indera, maka mukjizat ini bisa juga disebut mukjizat
inderawi.
B. Mu’jizat Ma’nawi
Mu’jizat Ma’nawi ini adalah mukjizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan
kekuatan panca indera, tetapi harus dicapai dengan kekuatan ‘aqli atau
dengan kecerdasan pikiran intelektual atau mata batin. Karena harus
menggunakan akal pikiran untuk mencapainya, maka mu’jizat ini bisa disebut
juga mukjizat ‘aqli atau mukjizat rasional
4. Pengertian I’jaz Al-Quran
I’jaz Al-Qur’an adalah teguhnya kehebatan Al-Qur’an di hadapan
kelemahan manusia dan jin yang tidak akan pernah mampu
membuat karya sehebat Al-Qur’an. Kemukjizatan dari Al-Qur’an
menumbuhkan kesadaran pada manusia bahwa Al-Qur’an adalah
nyata dan benar wahyu Allah swt. dan sekaligus merupakan bukti
kerasulan Muhammad.
A. Gaya Bahasa
Al-Qur’an menggunakan gaya bahasa atau uslub yang sangat lah indah.
Ditambah lagi kandungan nilai dan ajaran dalam al-Qur’an yang sangat
istimewa, dimana tidak akan terdapat dalam ucapan manusia menyamai isi
yang terkandung di dalamnya. Keistimewaan uslub al-Qur’an antara lain :