Anda di halaman 1dari 11

I’JAZ LUGHOWI KE I’JAZ ILMI

Oleh Kelompok:

Pendahuluan

Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah


kepada Nabi Muhammad SAW, Al-Quran menyatakan dirinya sebagai al-furqan,
al-shifa’, al huda dan masih banyak lagi, itu artinya bahwa Al-Quran memiliki
banyak dimensinya dan berwawasan luas serta terdapat isyarat-isyarat ilmiah yang
sangat dikagumi oleh ilmuan masa kini. Bahkan tidak sedikit dari ayat Al-Quran
yang menjelaskan tentang penciptaan bumi dan tujuh langit. Kemudian Al-Quran
juga sebagai mukjizat yang berfungsi untuk membenarkan kerasulan Nabi
Muhammad SAW1.

Al-Quran berkedudukan sebagai kitab yang diberikan kepada umat


terakhir dan berlaku sepanjang waktu dan zaman, hal Inilah yang membuat
kemukjizatan Al-Quran senantiasa dapat dipertahankan keasliannya dan tetap
relevan dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, apabila tidak mampu
menunjukkan kemukjizatannya, maka kemungkinan besar Al-Quran akan
ditinggalkan oleh penganutnya. 2 Dengan demikian al-Quran selalu bisa
membuktikan kebenarannya baik yang berkaitan tentang ajaran-ajarannya, berita-
berita yang ghaib bahkan ilmu-ilmu pengetahuan sains yang terbarukan telah
diisyaratkan oleh al-Quran.” 1

Al-quran adalah mu’jizat yang terbesar yang diberikan kepada Nabi


Muhammad SAW. Di samping Alquran nabi Muhammad juga menerima mu’jizat
lainnya. Alquran diturunkan di tengah-tengah ummat yang sedang mengelu-
elukan para penyair-penyair jahiliyah di wilayah mekkah dan sekitarnya. Para
penyair yang mampu memenangkan sayembara syair arab jahiliyah akan merasa

1
Mustaqim Mustaqim, dkk, Memahami Mukjizat Al-Qur’an Perspektif Tasyri', Mafaatihul Ghaib,
dan Sains, dalam jurnal AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis 5, no. 2 (30 November 2021):
h. 802.
sangat tersanjung karena hal itu merupakan prestasi yang sangat membanggakan
di masa itu. Hasil karya pemenang syair arab tersebut dipublikasi di dinding
ka’bah sebagai wujud apresiasi kepada pemenang sayembara. Ketika Alquran
turun kaum Quraish yang hidup dengan tradisi yang sudah turun temuruh merasa
terheran-heran dengan keindahan gaya bahasa Alquran. Tidak sedikit di antara
mereka yang menganggap Alquran adalah sihir. Namun di sisi lain justru
keindahan bahasa Alquran menjadi penarik kaum musyrikin Quraish untuk
mempelajarinya bahkan berujung kepada beriman terhadap ajarannya. Tulisan
singkat ini akan memaparkan beberapa sisi kemu’jizatan Alquran dalam berbagai
sudut pandang serta akan mengulas bagaimana pembelaan ummat Islam terhadap
kitab suci mereka terhadap para penentangnya. 2

Definisi Mu’jizat

Menurut bahasa kata mukjizat berasal dari kata i’jaz yang merupakan
bentuk mashdar dari bentuk fi’il yaitu a’jaza-yu’jizu . A’jaza sendiri berasal dari
kata ‘ajaza berarti lemah (dha’if). Memberikan arti bahwa pengokohan Al-
Qur’an sebagai sesuatu hal yang mampu untuk melemahkan berbagai macam
tantangan untuk penciptaan karya yang serupa. Kemampuan untuk melemahkan
pihak lawan sehingga lawan tidak bisa berkutik itulah yang dinamakan mukjizat.5

Adapun pengertian mukjizat menurut istilah adalah peristiwa luar biasa


yang terjadi melalui seorang Nabi, sebagai bukti kenabiannya. Dengan redaksi
yang berbeda, Mukjizat didefinisikan pula sebagai suatu yang luar bisaa yang
diperlihatkan Allah SWT melalui para Nabi dan RasulNya, sebagai bukti atas
kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya. 3

Adapun definisi I’jazul quran meurut ulama study ilmu Alquran adalah
sebagai berikut:

2
Muhammad Amin, Menyingkap Sisi Kemukjizatan Al-Qur’an, dalam jurnal Jurnal At-Tibyan:
Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir 2, no. 2 (2017): 12.
3
Mustaqim, Afan, dan Umam, Memahami Mukjizat Al-Qur’an Perspektif Tasyri’, Mafaatihul
Ghaib, dan Sains,... h. 32.
1. Manna Khalil Al-Qaththan mengatakan bahwa i’jaz adalah menampakkan
kebenaran Nabi saw sebagai pengakuaan dari ummatnya bahwa ia adalah
rasul utusan Allah SWT. Hal ini dibarengi dangan menampak kelemahan
orang-orang arab untuk menandinginya dan menghadapi makjizat Alquran.1
2. Ali al-Shabuniy menyebutkan bahwa i’jaz ialah menetapkan kelemahan
manusia baik secara kelompok maupun bersama-sama untuk menandingi hal
yang serupa dengannya.Oleh karenanya mukjizat merupakan bukti yang
datangnya dari Allah swt yang diberikan kepada hamba-Nya untuk
memperkuat kebenaran misi kerasulan dan kenabiaanya. Sedangkan mukjizat
adalah perkara yang luar biasa yang disertai dengan tantangan yang tidak
mungkin dapat tandingi oleh siapapun dan kapanpun.2

3. Muhamad bakar ismail menegaskan bahwa Mukjizat adalah perkara luar


biasa yang disertai dan diikuti tantangan yang diberikan oleh Allah swt
kepada Nabinabinya sebagai hujjah dan bukti yang kuat atas misi dan
kenbenaran terhadap apa yang diembannya yang bersumber dari Allah swt.
Beberapa pendapat pakar diatas memberikan gambaran bahwasanya i’jazul
qur’an adalah sebuah bukti (hujjah) yang luar biasa yang diberikan kepada
nabi Muhammad saw sebagai bukti dari kerasulan beliau yang tidak mampu
ditandingi oleh siapapun.

Oleh karenanya pada saat Alquran diturunkan banyak sekali pakar-pakar


sya’ir arab jahiliyah yang terkagum-kagum dengan kehebatan bahasa Alquran.
Sebagian dari mereka beriman dengan kerasulan nabi muhammad, namun ada
juga yang menempuh berbagai cara untuk mengalahkan mu’jizat Alquran.
Namun usaha yang mereka lakukan sia-sia.4

Kemu’jizatan Al-Qur’an

Fungsi dari mukjizat adalah untuk membuktikan dan membenarkan


kerasulan rasul terhadap kaumnya sehingga memudahkan dalam memberikan
4
Muhammad Amin, Menyingkap Sisi Kemukjizatan Al-quran, dalam Jurnal at-Tibyan Volume 2
No. 2, Desember 2017, h. 180.
hidayah bagi yang sadar serta memecahkan sikap keras kepala orang yang
menolaknya dan mengingkarinya.6 Maksud dari kemukjizatan Al-Qur’an ini
bukanlah untuk melemahkan lawan, namun dengan tujuan sebenarnya yaitu untuk
menjelaskan kebenaran dan keotentikan Al-Qur’an, serta Rasul yang
membawanya sekaligus menandakan kalau yang disampaikan oleh mereka untuk
menyampaikan risalah dari Allah SWT.

Al-Qur’an merupakan mukjizat yang nyata bagi seluruh manusia yang


menjadi bukti bahwasannya Al-Qur’an benar adanya semata-mata hanya datang
dari Allah SWT. Dan selanjutnya akan terbukti bahwasannya semua yang
terkandung di dalam Al-Qur’an adalah sebuah kebenaran, dan juga Al-Qur’an
adalah sirath al-mustaqiim yaitu jalan yang benar/lurus. Kemukjizatan Al-Qur’an
ini sangat diperkuat dengan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pesat.

Ia diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW untuk mengeluarkan


manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka
ke jalan yang lurus. Mukjizat berfungsi sebagai bukti kebenaran para nabi.
Keluarbiasaan yang tampak atau terjadi melalui mereka itu diibaratkan sebagai
ucapan Tuhan : Apa yang dinyatakan sang nabi adalah benar. Dia adalah utusan-
Ku, dan buktinya adalah Aku melakukan mukjizat itu.7

Mukjizat terbesar yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW,


yakni Al-Qur’an dimana akan masih tetap eksis hingga hari akhir kelak. Berbeda
dengan mukjizat para Nabi terdahulu yang hanya sebatas mukjizat indrawi saja,
seperti halnya mukjizat nabi Nuh a.s berupa perahu yang dibuat atas petunjuk
Allah sehingga mampu bertahan dalam situasi ombak dan gelombang yang
demikian dahsyat; tidak terbakarnya Nabi Ibrahim a.s dalam kobaran api yang
sangat besar; tongkat Nabi Musa a.s yang beralih wujud menjadi ular;
penyembuhan yang dilakukan oleh Nabi Isa a.s atas izin Allah.
Kesemuanya bersifat material indriawi, sekaligus terbatas pada lokasi tempat nabi
tersebut berada, dan berakhir dengan wafatnya masing-masing nabi. Ini berbeda
dengan mukjizat Nabi Muhammad Saw, yang sifatnya bukan indrawi atau
material, namun dapat dipahami oleh akal. Karena sifatnya yang demikian, ia
tidak dibatasi oleh suatu tempat atau masa tertentu. 8 Dengan demikian, dapat
diambil kesimpulan bahwa mukjizat sebagai suatu kejadian atau peristiwa luar
biasa yang terjadi melalui seorang nabi, sebagai bukti akan kenabiannya dan
sebagai tantangan kepada orang-orang yang tidak beriman untuk membuat mereka
menjadi lemah. 5

Aspek-aspek Kemu’jizatan Al-Qur’an

1. Aspek Bahasa

Al-Qur’an memiliki bahasa yang sangat indah, pada zaman Rasulullah


SAW diutus dahulu, masyarakat Jahiliyah sangat menyukai syair, Syair
merupakan seni yang sangat diagungkan pada zaman itu. Lalu Allah SWT
mengutus Rasulullah SAW dengan membawa al-Qur’an. Masyarakat Quraisy
mengira bahwasanya al-Qur’an yang dibawa Rasulullah SAW itu adalah
syair. Karena keangkuhan mereka, mereka menafikan bahwasanya al-Qur’an
adalah wahyu Ilahi, sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW menantang
orang-orang Kafir untuk membuat ayat seperti al-Qur’an. Namun sampai saat
ini tidak ada satu orang pun yang mampu membuat satu kitab seperti al-
Qur’an, bahkan tidak satu surat pun atau satu ayat pun. Salah satu contoh
keindahan al-Qur’an yang dapat kita temukan sebagai orang yang tidak bisa
berbahasa Arab yakni keunikannya dapat dilihat pada ritme dan irama ketika
diucapkan. 6

M. Quraish Shihab mengatkaan bahwa pemilihan kosakata dalam al-


Qur’an bukanlah suatu kebetulan, melainkan mempunyai nilai falsafah yang
5
Mustaqim, Afan, dan Umam, 805.
6
Sumper Mulia, “Mu’jizat Al-Qur’an,” Jurnal Al-Maqasid Volume 4 Nomor 2 (Desember 2018):
24.
sangat tinggi. Kalimat-kalimat dalam al-Qur’an mampu mengeluarkan
sesuatu yang abstrak pada fenomena yangg konkrit sehingga dapat dirasakan
ruh dinamikanya. Termasuk mendudukan seluruh kata dalam suatu bahasa
san uslub al-Qur’an yang menakjubkan, terlihat dari balagghah dan
fasohahnya, baik yang dituju sehingga dapat kemonikatif antara author
(Tuhan) dan penikmat (manusia).7

Bahkan orang Qurays mengira bahwa Nabi sedang berpuisi, namun


Walid, al-Mughiroh membatahnya karena sangat berbeda dengan kaidah-
kaidah puisi Arab. Namun ia menuduh ucapan Nabi tersebut ialah sihir
karena mirip dengan keindhan bunti sihir. Al- Baqilani membedakan Al-
Qur’an teks al-Qur’an dengan dengan teks-teks lain dalam dua sisi. Pertama,
bentuk eksternal secara umum, al-Qur’an ukan puisi, juga tidak tunduk pada
aturan-aturan prosa yang berlaku pada ujaran biasa. Yan membedalan al-
Qur’an dengan teks lainnya yaitu terpadat pada aspek susunan dan ushlubnya.
Kedua, terletak pda pola susunan dan penyusunannya meskipun panjang dan
temanya berfariasi.8

Tidak hanya itu al-Qur’an memiliki keseimbangan dan keserasian antara


pasangan kata-kata yang digugnakannya, seperti keserasian dua kata yang
bertolak belakang, sontohnya antara lain:

a. Keseimbangan antara jumlah Bilangan Kata dengan Antonimnya

Seperti contoh: kata al-hayat dan al-maut (kehidupan dna kematian),


msing-masing sebanyak 145 kali, al-naf dan al-masarah (mamfaat dan
kekusakan), masing-msing sebanyak 50 kali, al-har dan al-bard (panas dan
dingin), masing-masing sebanyak 4 kali dan al-salihah dan al-sayyi’ah
masing-masing sebanyak 167 kali dan lain-lain.

b. Keseimbangan antara jumlah Bilangan Kata dengan Sinonimnya


7
Nur Kholis, Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: Teras 2008), h. 115.
8
Nahsr Hamid Abu Zaid, Tekstualitas Al-Qur’an, (Yogyakarta: LikS Pelangi Aksara 2001), h.
184.
Contonya: al-hars dan al-‘alaniyah (membajak dan bertani), masing-
masing sebanyak 14 kali, al-zahr dan al-‘alaniyah (nyata dan tidak
nyata), masingmasing sebanyak 27 kali, al-Qur’an, wahyu dan al-Islam
masing-masing sebanyak 70 kali, dan lain-lain.

c. Keseimbangan Antara Jumlah Bilangan Kata dengan Jumlah yang


menunjukkan kepada Akibatnya.

Contohnya: al-infaq dan ar-rida (infak dan kerelaan), masing-msing


sebanyak 73 kali, al-bukhl dan al-hasyarah (kekikiran dan penyesalan),
masing-masing sebanyak 12 kali, al-kafirun dan al-nar (orang-orang kafir
dan neraka), masing-masing sebanyak 154 kali, dan lain-lain.

d. Keseimbangan antara Jumlah Bilangan kata dengan Penyebabnya.

Contonya: al-Isyraf dan alas-sur’a (pemborosna dan ketergesa-gesaan),


masing-masing 23 kali; al-salam dan at-tayyibah (kedamaian dan
kebajikan), masing-masing 60 kai, dan lain-lain.

2. Aspek Ilmi

Di antara pembahasan yang paling menarik diantara mukjizat al-Qur’an yang


lain yaitu membahas tentang Mukjizat al-Qur’an dari sisi keilmuan sains.
Walaupun zaman semakin berkembang dan ilmu pengetahuan semakin canggih
al-Qur’an akan bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Utamanya
memang kajian keilmuan sains berjalan berdasarkan isyarat yang ada dalam al-
Qur’an. Maka dari itu al-Qur’an selamanya tidak akan berolak belakang dengan
keilmuan sains pada era modern. al-Qur’an sebagai kitab suci umat muslim
mempunyai kemukjizatan yang searah dengan ilmu pengetahuan dan sains
modern. 9

a. Astrnomi

9
Mustaqim, Afan, dan Umam, “Memahami Mukjizat Al-Qur’an Perspektif Tasyri’, Mafaatihul
Ghaib, dan Sains,” 814.
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an QS. Al-Hadid ayat: 25 telah
menjelaskan tentang ilmu astronomi, dalam penjelasan ayat berikut ini:

ٌ‫ْأس‬gَ‫ ِه ب‬g‫ َد فِ ْي‬g‫ ِۚط َواَ ْن َز ْلنَا ْال َح ِد ْي‬g‫وْ َم النَّاسُ بِ ْالقِ ْس‬ggُ‫ َزانَ لِيَق‬g‫ب َو ْال ِم ْي‬ َ ‫ت َواَ ْن َز ْلنَا َم َعهُ ُم ْال ِك ٰت‬ِ ‫لَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا رُ ُسلَنَا بِ ْالبَيِّ ٰن‬
٢٥ ࣖ ‫َز ْي ٌز‬ ِ ‫يع‬ ٌّ ‫ب اِ َّن هّٰللا َ قَ ِو‬
ِ ۗ ‫صر ُٗه َو ُر ُسلَهٗ بِ ْال َغ ْي‬ ُ ‫اس َولِيَ ْعلَ َم هّٰللا ُ َم ْن يَّ ْن‬ ِ َّ‫د َّو َمنَافِ ُع لِلن‬gٌ ‫َش ِد ْي‬

"Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan


bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan
neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi
yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya
walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi
Mahaperkasa”.(Al-Hadid:25)

Menurut Tafsir Jalalain sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul


kami yaitu para malaikatnya kepada nabi-nabi dengan membawa buktu-bukti
nyata berupa hujjah-hujjah yang jelas dan akurat, dan telah kami turunkan
َ ‫ ْال ِك ٰت‬ini sekalipun bentuknya mufrod tetapi
bersama mereka alkitab. Lafal ‫ب‬
makna yang dimaksud adalah jama’ ‫ الكتب‬yakni dan َ‫ َزان‬g‫ ْال ِم ْي‬neraca ( yakni
keadilan supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan kami ciptakan
besi maksudnya kami keluarkan besi dari tempat-tempat penambangannya
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat yakni dapat dipakai sebagai alat
untuk berperang. Lafal ُ ‫ َولِيَ ْعلَ َم هّٰللا‬diatofkan kepada lafal ُ‫( لِيَقُوْ َم النَّاس‬siapa yang
menolongnya), maksudnya siapakah yang menolong agamanya, dengan
memakai alat-alat perang yang dari besi dan lain-lainnya.10

Ayat lain yang mengisyaratkan tentang astronomi yaitu tentang asal


kejadian kosmos atau alam semesta:

١١ َ‫ض اْئتِيَا طَوْ عًا اَوْ كَرْ ه ًۗا قَالَتَٓا اَتَ ْينَا طَ ۤا ِٕى ِع ْين‬ ٌ ‫ى اِلَى ال َّس َم ۤا ِء َو ِه َي د‬
ِ ْ‫ُخَان فَقَا َل لَهَا َولِاْل َر‬ ٓ ‫ثُ َّم ا ْست َٰو‬

10
Imam Jalaluddin As-Suyuthi & Imam Jalaluddin Al-Mahalli. Terjemah Tafsir Jalalain berikut
Asbabun Nuzul Ayat Jilid 2. ( Bandung : Sinar Baru Algensindo), h. 1032.
“Dia kemudian menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap. Dia
berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Tunduklah kepada-Ku dengan
patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami tunduk dengan patuh.”

Berdasarkan penjelasan ayat ini bahwasannya proses sebelum


terwujudnya langit dan bumi yaitu berupa kumpulan asap dan gas menurut
teori nebula (teori kabut). Meskipun terdapat beberapa teori yang mendorong
teori ledakan, sehingga dari pendapat tersebut bisa diambil benang merah
bahwasannya pada mulanya terbentuknya alam semesta ini berawal dari gas
dan  cair yang lama kelamaan memadat, memanas, lalu meledak, dan mulai
terjadilah alam semesta atas ridho Allah swt. 11

b. Kulit Sebagai Panca Indra

Firman Allah surat An-Nisa’: 56

َ ۗ ‫ت ُجلُوْ ُدهُ ْم بَ َّد ْل ٰنهُ ْم جُ لُوْ دًا َغ ْي َرهَا لِيَ ُذوْ قُوا ْال َع َذ‬
‫اب‬ ِ َ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا بِ ٰا ٰيتِنَا َسوْ فَ نُصْ لِ ْي ِه ْم نَار ًۗا ُكلَّ َما ن‬
ْ ‫ض َج‬
ۤ ( ٥٦ ‫َز ْي ًزا َح ِك ْي ًما‬ ‫هّٰللا‬
)56 :4/‫النساء‬ ِ ‫اِ َّن َ َكانَ ع‬

“Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan


Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami
ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab.
Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”(An-Nisa':56)

Ayat ini menjelaskan bahwasannya Allah SWT akan mengganti kulit


orangorang yang di siksa di neraka dengan kulit yang baru. Karena kulit dan
bagian bagiannya itu adalah bagian yang mampu merasakan. Demikian Allah
SWT menjelaskan hal tersebut agar orang – orang kafir tersebut merasakan
siksa.” 12

c. Sidik Jari

11
Mustaqim, Afan, dan Umam, h. 817.
12
Mustaqim, Afan, dan Umam, 816.
Pada abad yang silam, tepatnya di Inggris tahun 1884 M telah digunakan
cara untuk mengenali seseorang lewat sidik jarinya. Kemudian cara ini diikuti
pula oleh setiap negara. Karena disebabkan bahwa kulit jari-jari memiliki
garis-garis berbeda-beda bentuknya, dan garis-garis itu tidak akan berubah.
Berbeda dengan garisgaris tubuh yang lainnya. Tidak ada yang hampir sama
atau serupa. Sungguh itu pun suatu mu’jizat Tuhan, mengapa Allah memilih
jari-jari manusia buat dalil kebangkitan nya? Allah berfirman:

ٓ
َ ‫ بَ ٰلى ٰق ِد ِر ْينَ ع َٰلى اَ ْن نُّ َس ِّو‬٣ ۗ ٗ‫اَيَحْ َسبُ ااْل ِ ْن َسانُ اَلَّ ْن نَّجْ َم َع ِعظَا َمه‬
٤ ٗ‫ي بَنَانَه‬

“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan


(kembali) tulang-belulangnya?. Tentu, (bahkan) Kami mampu menyusun
(kembali) jari-jemarinya dengan sempurna”.(Al-Qiyamah:3-4).13

d. Matematika

Alah SWT berfirman dalam Qur’an surat Jin ayat:28 yang berbunyi:

٢٨ ࣖ ‫صى ُك َّل َش ْي ٍء َع َددًا‬ ِ ‫لِّيَ ْعلَ َم اَ ْن قَ ْد اَ ْبلَ ُغوْ ا ِر ٰس ٰل‬


ٰ ْ‫ت َربِّ ِه ْم َواَ َحاطَ بِ َما لَ َد ْي ِه ْم َواَح‬

“(Yang demikian itu) agar Dia mengetahui bahwa (rasul-rasul itu) benar-
benar telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (ilmu-
Nya) meliputi apa yang ada pada mereka. Dia menghitung segala sesuatu
satu per satu”. (Al-Jinn :28)

Matematika dalam al-Qur’an bukanlah suatu kebetulan. Untuk


membuktikan pernyataan tersebut, al-Qur’an menyatakan adanya kata syahr
atau bulan yang jumlahnya ada ada 12 kali disebutkan dan otomatis hal ini
menunjukkan bahwa dalam setahun jumlah bulan ada 12. Kata yaum atau hari
pun juga jumlah penyebutannya adalah 365 kali sesuai dengan jumlah hari
aslinya. Ada lagi kata lautan atau perairan yang penyebutannya berjumlah 32

masbukin Masbukin, Kemu’jizatan Al-Qur’an, dalam Jurnal An-Nida’ Vol. 37, no. 2 (2
13

November 2012), h. 7.
kali berikut juga kata daratan sejumlah 13 kali dan kalau digabung atau
ditambahkan, maka angka 45 lah yang kita dapatkan. 14

e. Oksigen

Sejak manusia mampu menyeruak ruang angkasa dengan pesawat, maka


pengamatan dan penelitian para ilmuan telah sampai pada kesimpulan bahwa
di angkasa oksigen berkurang. Manakala seorang penerbang meluncur tinggi
ke angkasa, dadanya terasa sesak dan sulit bernapas. Oleh karenanya para
penerbang harus memakai “oksigen buatan” saat mereka terbang dalam
ketinggian 30.000 kaki lebih. Penemuan ini sebenarnya telah disinggung oleh
al-Qur’an jauh sebelum manusia melakukan penerbangan, yaitu:

‫هّٰللا‬
‫يِّقًا َح َرجًا َكاَنَّ َما‬g‫ض‬ َ ْ‫ل‬gg‫لَّهٗ يَجْ َع‬g‫ُّض‬
َ ‫ ْد َر ٗه‬g‫ص‬ ِ ‫اَل ۚ ِم َو َم ْن ي ُِّر ْد اَ ْن ي‬g‫ ْد َر ٗه لِاْل ِ ْس‬g‫ص‬َ ْ‫ه يَ ْش َرح‬gٗ َ‫فَ َم ْن ي ُِّر ِد ُ اَ ْن يَّ ْه ِدي‬
١٢٥ َ‫س َعلَى الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ ِمنُوْ ن‬ ‫هّٰللا‬ َ ِ‫ص َّع ُد فِى ال َّس َم ۤا ۗ ِء َك ٰذل‬
َ ْ‫ك يَجْ َع ُل ُ الرِّ ج‬ َّ َ‫ي‬

“Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan


melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki
menjadi sesat, Dia akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-
akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa
kepada orang-orang yang tidak beriman”.(Al-An'am:125). 15

PENUTUP

Kesimpulan

14
Mulia, “Mu’jizat Al-Qur’an,h. 22.
15
Masbukin, Kemu’jizatan Al-Qur’an,.... h. 7.

Anda mungkin juga menyukai