Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUM STUDI AL - QUR’AN

Oleh: Qurrotul a’yun

Pengertian I’jaz (Kemu’jizatan)

Menurut bahasa Kata I’jaz adalah isim mashdar dari ‘ajaza-yu’jizu-i’jazan yang
mempunyai arti “ketidak berdayaan atau keluputan”, kata i’jaz juga berarti “terwujudnya
ketidak mampuan”. Sedangkan menurut Istilah I’jaz merupakan Penampakan kebenaran
pengklaiman kerasulan nabi Muhammad SAW dalam ketidak mampuan orang Arab untuk
menandingi mukjizat nabi yang abadi, yaitu Al-Quran.

Namun Mukjizat adalah Sebuah perkara luar biasa (khoriqun lil’adah) yang disertai
tantangan (untuk menirunya), yang Selamat dari pengingkaran, dan muncul pada diri
seorang yang mengaku nabi menguatkan / menyesuaikan dakwahnya. Ada beberapa
syarat mukjizat, yaitu:

1. Hal yang di luar kebiasaan : seperti tongkat berubah ular, menghidupkan orang mati, dll
2. Disertai Tantangan : untuk meniru, agar mereka yang ditantang merasa 'tidak mampu'
untuk kemudian mengakui bahwa itu dari Allah SWT
3. Selamat dari pengingkaran : artinya tantangan itu berupa sebuah tantangan yang layak
bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Misalnya : tantangan membuat Al-Quran
untukorang Arab yg berbahasa Arab, bukan untuk orang Jawa.
4. Muncul dari Nabi : untuk menguatkan risalah kenabiannya, jika bukan dari nabi
biasadisebut dengan Karomah.

Pembagian Jenis Mukjizat dan Hikmahnya

Secara umum mukjizat dapat digolongkan menjadi dua klasifikasi, yaitu:

1. Mu‟jizat Indrawi (Hissiyyah)


Mukjizat hissiyah merupakan sebuah mukjizat yang bisa dilihat, didengar, disentuh dan
dirasakan.
2. Mukjizat Rasional (‘aqliyah)
Mukjizat Aqliyyah merupakan mukjizat rasional atau masuk akal. Karena hanya ada satu
mukjizat, yaitu kitab suci Al-Quran

Perbedaan Mukjizat dengan Nabi Nabi Sebelumnya


Ada beberapa perbedaan besar antara mukjizat Al-Quran dengan mukjizat para Nabi-nabi
sebelumnya, antara lain :
1. Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai dengan berlalunya
zaman.
2. Mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada 'penakjuban pandangan', sementara
mukjizatAl-Quran mengarah pada 'pembukaan hati dan penundukan akal', karena itu
daya pengaruhnya lama dan bertahan.
3. Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak bersesuain,
karenafungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian atau membuktikan bahwa
mereka adalahutusan Allah SWT.

Bidang Mukjizat Al Quran


Mu’jizat Al-Quran terdiri dari berbagai macam segi mukjizat, antara lain :
1. Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I'jaz Lughowi)
2. Segi isyarat ilmiah ( I'jaz Ilmi )
3. Segi Sejarah & pemberitaan yang ghaib (I'jaz tarikhiy)
4. Segi petunjuk penetapan hukum ( I'jaz Tasyri'i)

Aspek – Aspek Kemukjizatan Alquran


1. kemukjizatan dari segi Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan Al-Quran berbeda dengan gaya bahasa yang digunakan
oleh orang-orang Arab, gaya bahasa Al-Qur’an membuat orang Arab pada saat itu kagum
dan terpesona. Walaupun Al-Quran menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa
pengantarnya, namunkalimat demi kalimat mengandung unsur sastra yang sangat baik,
namun tetap mudah dipahamitanpa mengurangi sedikitpun kandungan misteri di
dalamnya. Hal tersebut karena keistimewaan aspek gaya bahasa yang digunakan oleh Al-
Quran.

2. Kemukjizatan dari segi Susunan Kalimat


Kendati Al- Qur’an, hadis qudsi dan hadis nabawi sama sama keluar dari mulut nabi,
namun Uslub atau susunan bahasanya jauh berbeda. Gaya bahasa Al-Qur’an lebih tinggi
kualitasnya dibandingkan dengan dua lainnya. Dalam Al-Qur’an banyak mengandung ayat
berupa tasybih (penyerupaan) yang disusun dalam bentuk yang mempesona dan bahkan
jauh lebih indah dari apa yang dibuat oleh penyair dan sastrawan.

3. Kemukjizatan dari segi Pengetahuan


Tujuan utama Al-Qur’an al-Karim adalah untuk memandu dan memimpin tingkah laku
manusia. Karena itu, dakwah dan panduan Al-Qur’an muncul dalam berbagai bentuk dan
cara. kita meneliti tujuan dan metode Al-Qur’an dalam perbincangannya kita dapati banyak
ayat-ayat yang berkaitan dengan penciptaan alam semesta termasuk langit, bumi dan diri
manusia. Kemudian juga dijelaskanoleh firman Allah; “ Dan Dialah yang telah menciptakkan
malam dan siang, matahari dan bulan. Masing - masing beredar pada garis edarnya.” (Q.S.
Al-Anbiyaa’: 33).

4. Kemukjizatan dari segi Hukum Ilahi yang Sempurna


Al-Qur’an al-Karim mengandungi segala sistem yang diperlukan oleh manusia
dalamkehidupan mereka. Al-Qur’an juga menjelaskan pokok – pokok akidah, norma, norma
keutamaan, sopan satun, undang-undang ekonomi politik, sosial kemasyarakatan, serta
hukum-hukum ibadah. Tentang akidah, Al-Qur’an mengajak umat manusia pada akidah yang
suci dan tinggi, yaitu beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan menyatakan adanya nabi
dan rasulnya.
5. Kemukjizatan dari segi Perkara Ghaib
Aspek ini berkaitan dengan janji pasti dari Allah. Seseorang tidak akan pernah tahu
mengenai apa yang terjadi di masa yang akan datang kecuali terdapat keterangan melalui
wahyu Allah. Hal tersebut sebagaimana yang Allah firmankan kepada Nabi Muhammad Saw.
untuk memenangkan agama Islam dan menjadikannya di atas semua agama. sebagaimana
Allah berfirman, yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran)
dan agamayang benar untuk dimenangkan-Nya di atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrikin tidak menyukai.” (Q.S. Al-Taubah: 33).
6. Kemukjizatan dari segi Keserasian dalam setiap Kandungan
Al-Quran sebagai kalamullah memiliki keserasian di dalam setiap kandungannya, baik
yanglahir maupun bathin, tanpa ada sedikitpun pertentangan di dalamnya. Allah SWT
berfirman, “Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Seandainya Al-Quran itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya,” (Q.S. Al-Nisa:82).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Al-Quran memiliki kefasihan,
yangmembuatnya unik dan istimewa. Yang dimaksud dengan kefasihan tersebut adalah
Allahmenyebutkan dua perkara, dua larangan, dan dua kabar gembira dalam satu ayat.
Sehingga membuatnya serasi satu sama lain, saling menopang, saling mengisi, sehingga
terdapatkeseimbangan makna.

Anda mungkin juga menyukai