Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Materi : Al Qur’an Mukjizat Nabiku

Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadis

Nama :

Kelas : X ( Sepuluh )

Semester : 1 ( Ganjil )

Tahun Pelajaran : 2019 / 2020

Kompetensi Dasar

1. Menghaayati Kemukjizatan Al Qur’an


2. Mengamalkan sikap cinta terhadap Al Qur’an sebagai cerminan pemahaman kemukjizatan Al Qur’an
3. Menganalisis kemukjizatan Al Qur’an
4. Menyajikan contoh kemukjizatan Al Qur’an

Indikator Pencapaian Kompetensi

 Peserta didik dapat menyajikan tentang kemu’jizatan al-Qur’an


 Peserta didik dapat mencintai al-Qur’an
 Peserta didik dapat menjelaskan tentang kemu’jizatan al-Qur’an
 Peserta didik dapat menyampaikan contoh-contoh kemu’jizatan al-Qur’an

Materi

 Kemukjizatan Al Qur’an

Pengertian Mu’jizat
Secara etimologi kata Mu’jizat berbentuk isim fa’il yang berasal dari kata A’jaza - Yu’jizu – i’jaazan –
mu’jizun . Awalnya, kata ini berarti melemahkan atau mengalahkan lawan. Namun dalam
perkembangannya, kata mu’jizat juga digunakan untuk memberikan arti pada sesuatu yang hebat atau
luar biasa.
Dalam penggunaannya kata Mu’jizat hanya diperuntukkan kepada hal-hal luar biasa yang dikaruniakan
oleh Allah Swt. kepada para nabi dan rasul. Tujuan dari diturunkannya mu’jizat adalah untuk membuktikan
kebenaran pengakuan dan ajaran-ajaran para rasul. Tujuan ini khususnya berkenaan dengan tantangan
yang harus dihadapi oleh para nabi dan rasul saat berdakwah.
Mu’jizat berfungsi sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulanmereka, bahwa
mereka adalah benar-benar para nabi dan rasul (utusan) Allah yang membawarisalah kebenaran dari Allah
Swt. Dengan datangnya mu’jizat, para nabi dan rasul mampu melemahkan dan mengalahkan orang-orang
kafir yang menentang dan tidak mengakui atas kebenaran kenabian dan kerasulan mereka.
Biasanya mu’jizat para nabi dan rasul itu berkaitan dengan masalah yang dianggap mempunyai nilai tinggi
dan diakui sebagai suatu keunggulan oleh masing-masing umatnya pada masa itu. Zaman Nabi Musa as.
adalah zaman kejayaan tukang sihir, maka mu’jizat Nabi Musa as. adalah mengalahkan para tukang
sihir. Sedangkan Nabi Isa as. Hidup dizaman kemajuan ilmu kedokteran. Maka maka mu’jizat utama
Nabi Isa as. adalah mampu menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan pengobatan biasa,
yaitu
menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan pengobatan biasa, yaitu menyembuhkan
orang yang buta sejak dalam kandungan dan orang yang berpenyakit kusta, serta menghidupkan
orang yang sudah mati. Meski zaman hidupnnya Nabi Muhammad Saw. adalah disebut sebagai zaman
jahiliyah, namun zaman itu juga merupakan zaman keemasan kesusastraan Arab. Firman Allah
menjadimu’jizat utama Nabi Muhammad Saw karena ayat-ayat Al-Qur’an mengandung nilai sastra
yang amat tinggi. Tidak ada seorang manusia pun dapat membuat serupa dengan Al-Qur’an, baik pada
zaman itu maupun hingga zaman sekarang.

Syarat-syarat Mu’jizat
Suatu hal dapat dikategorikan sebagai mu’jizat karena memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Sesuatu yang tidak sanggup dilakukan oleh siapapun selain Allah Swt.
2. Mu’jizat adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan denganhukum
alam (sunnatullah).
3. Mu’jizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengakumembawa risalah
Ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya
4. Mu’jizat terjadi bertepatan dengan pengakuan Nabi dan penolakan suatu kaum atas
pengakuan tersebut.
5. Tidak ada seorang manusia pun, bahkan jin sekalipun yang dapat mengalahkan suatumu’jizat
yang sudah diberikan oleh Allah.

Macam-macam Mu’jizat
Mu’jizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Mu’jizat hissi (kasat mata), yakni mu’jizat yang dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga,
dicium oleh hidung, diraba oleh tangan, dan atau dirasa oleh lidah, tegasnya dapat dicapai dan
ditangkap oleh pancaindera.
2. Mu’jizat ini sengaja ditunjukkan atau diperlihatkan manusia biasa, yakni mereka yang tidak biasa
menggunakan kecerdasan akal fikirannya, yang tidak cakap padangan mata hatinya dan yang
rendah budi dan perasaanya. Karena bisa dicapai dengan pancaindera, maka mu’jizat ini bisa juga
disebut mu’jizat inderawi. Mu’jizat hissi inidibatasi oleh ruang dan waktu, artinya hanya
diperlihatkan kepada umat tertentu dandi masa tertentu.
3. Mu’jizat ma’nawi (tidak kasat mata), yakni mu’jizat yang tidak mungkin dapat dicapai dengan
kekuatan panca indera, tetapi harus dicapai dengan kekuatan “aqli” atau dengan kecerdasan
pikiran intelektual atau mata batin. Karena orang tidak akan mungkin mengenal mu’jizat ma’nawi
ini melainkan orang yang berpikir sehat, cerdas,bermata hati, berbudi luhur dan yang suka
mempergunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur. Karena harus menggunakan
akal fikiran untuk mencapainya,maka bisa disebut juga mu’jizat ‘aqli atau mu’jizat rasional.
Mu’jizat hissi bersifat sementara hanya pada saat suatu mu’jizat terjadi, sedangkan mu’jizat
ma’nawi bersifat universal dan eternal (abadi), yakni berlaku untuk semua umat manusia sampai
akhir zaman.

Pengertian I’jazul Qur’an

Kata mu’jizat dilekatkan dengan kitab suci al-Qur’an memiliki dua konotasi. Pertama, manusia
tidak akan pernah mampu untuk membuat redaksi kalimat-kalimat yang bisa menandingi keindahan
ayat-ayat al-Qur’an. Apalagi menyaingi kandungan isi al-Qur’an yang banyak sekali menceritakan
tentang hal-hal terkait kisah-kisah zaman dahulu, masa depan dan hal-hal gaib lainnya.
Kedua, kemu’jizatan al-Qur’an mempunyai sifat menantang manusia dan jinuntuk membuat
semacam Al-Qur’an. Sehingga karena tidak akan pernah berhasil maka mereka menginsyafi
kelemahannya dan mengakui kehebatan ayat-ayat Al-Qur’an.
I’jazul Qur’an adalah teguhnya kehebatan al-Qur’an di hadapan kelemahan manusia dan jin yang
tidak akan mampu membuat karya sehebat Al-Qur’an. Kemu’jizatan al- Qur’an menumbuhkan
kesadaran pada manusia bahwa Al-Qur’an adalah nyata-nyata wahyu Allah Swt. dan sekaligus
merupakan bukti kerasulan Muhammad Saw. bahwa al- Qur’an bukan karangan Nabi Muhammad
Saw.
Prof. Quraish Shihab berpendapat bahwa kemu’jizatan Al-Qur’an terbukti karena Al- Qur’an
mampu melemahkan orang-orang kafir pada zaman itu yang mengira Al-Qur’an adalah sihir. Bahkan
mampu melemahkan orang-orang pada masa kini yang ingin membuat kalimat-kalimat seindah ayat-
ayat Al-Qur’an. Sungguh siapa pun tidak akan mampu membuatnya.

Tugas
Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian Mu’jizat al-Qur’an !
Jawaban : ..............................................................................................

2. Bagaimana pendapat anda dengan keajaiban yang terdapat dalam benda lain?
Apakahdapat disebut sebagai mukjizat?
Jawaban : ………………………………………………………………………………………………

3. Coba anda sajikan dalam bentuk kalimat tentang aspek-aspek yang terkandung
dalammukjizat al-Qur’an!
Jawaban : ………………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan macam-macam mu’jizat!


Jawaban : ………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan mengapa al-Qur’an adalah Mu’jizat terbesar Nabi Muhammad Saw!


Jawaban : ………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai