A. KOMPETENSI INTI
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan
metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
B. KOMPETENSI DASAR
3.6 Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang
berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB,
tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang
bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang ada
dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar
b) Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil
percampuran udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas.
Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan
mengkompresi gas yang terjebak dalam ruang bakar.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas
dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan
agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston mulai
bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan waktu
dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
2. Langkah hisap
Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder.
Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang
terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya adalah ;
Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
Kruk As berputar 180 derajat
Noken As berputar 90 derajat
Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder
Langkah Kompresi
Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat
momentum dari kruk as dan flywheel.
Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga
campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya
berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai
proses pembakaran
Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
Noken as mencapai 180 derajat
Langkah Tenaga
Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat
campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh
dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi
yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah
menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju
flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk
as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
Piston terlempar dari TMA menuju TMB
Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang
mulai sedikit terbuka.
Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
Putaran Noken As 270 derajat
Langkah Buang
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin
yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari
silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan
sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas
baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.
Prosesnya adalah :
Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan
piston dari TMB ke TMA
Klep Ex terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju
knalpot
Kruk as melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
Noken as menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)
3. Pada saat berada di dataran tinggi, engine 2 langkah sulit hidup karena dipengaruhi
oleh temperatur udara dataran tinggi dan bahan bakar juga belum naik dikarenakan
dalam engine 2 langkah tidak ada pompa bahan bakar.
4. Campuran udara dan bahan bakar yang terlalu kurus juga tidak baik karena akan
membuat tenaga yang dihasilkan oleh mesin menjadi berkurang dan juga dapat
membuat suara mesin menjadi tersendat-sendat. Selain itu, temperatur mesin juga
akan menjadi cepat panas sehingga dapat mebuat merusakan pada mesin.
5. Semakin kuat tekanan gas didalam silinder maka akan berpotensi menimbulkan
gelombang ledak yang semakin kuat pula. Artinya semakin besar tekanan kompresi
mesin maka tenaga yang dikeluarkan bisa semakin besar dan efektif dengan catatan
campuran udara dan bahan bakar tetap ideal.
No Nilai
Nama Siswa
. Akhir
RUBRIK PENSKORAN AFEKTIF
Penilaian akhir afektif diperoleh berdasarkan modus dari keempat aspek sikap yang ada di rubrik penilaian
No Nilai
Nama Siswa
. Akhir
No Nilai
Nama Siswa
. Akhir