Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KEGIATAN

GERAKAN BANDUNG MASAGI


SD NEGERI 134 Panorama
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan
kehidupan bangsa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),
mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani serta
kepribadian yang mantap dan mandiri.
Kota Bandung sebagai kota besar dan kota penopang ibu kota memiliki karakter
khusus. Kawasan kota besar menjadi satu kawasan dengan konsentrasi penduduk yang
besar, dengan kesatuan ekonomi dan sosial yang terpadu sebagai ciri aktivitas kota.
Salah satu daya tarik Kota Bandung adalah keberadaan lembaga-lembaga pendidikan
yang baik dan berkualitas dalam skala nasional. Hal ini menjadikan Kota Bandung
sebagai kota tujuan bagi para pendatang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,
sehingga memberikan tantangan tersendiri bagi para pelajar Kota Bandung. Tantangan
tersebut berupa pengaruh positif maupun pengaruh negatif bagi mereka. Diperlukan
sebuah upaya agar pelajar Kota Bandung mampu memahami dan menyadari kondisi
tersebut sehingga mampu memanfaatkan pengaruh positif untuk pengembangan dirinya.

1
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang disertai dengan
kemudahan akses terhadapnya merupakan sebuah peluang besar untuk pengembangan
potensi masyarakat Kota Bandung dan para pelajarnya. Namun hal ini perlu disertai
dengan kemampuan menyaring dan menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi tersebut secara tepat dan bijaksana agar memberikan dampak
positif terhadap perkembangan masyarakat dan pelajar Kota Bandung.
Penyelenggaraan pendidikan Kota Bandung harus memenuhi karakteristik Kota
Bandung dan merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar hasil
pendidikan dapat mengarahkan seseorang untuk memiliki kualitas dan karakter yang
baik dan memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang
diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai
lingkungan.
Pendidikan yang diselenggarakan di Kota Bandung diharapkan mampu
membangun karakter pelajar kota Bandung untuk menjadi generasi yang jujur, tangguh,
peka, peduli, berani, tekun, kritis, inisiatif, kreatif, ramah, bertanggung jawab yang
tercermin dari sikap religius, kearif terhadap budaya sendiri, kencintan lingkungan,
kecintaan terhadap bangsa dan negaranya berlandaskan filosofi silih asih, silih asah,
silih asuh dan silih wawangi.
Untuk mencapai hal di atas maka Kota Bandung merancang Program Bandung
Masagi yang terdiri dari empat komponen yang menjadi wahana pengembangan
karakter pelajar Kota Bandung yaitu religi, budaya sunda, cinta lingkungan, dan bela
negara. Konsep program Bandung Masagi adalah pendidikan karakter anak-anak
pelajar, yang mencakup agama, bela negara, cinta lingkungan, dan budaya sunda
(Ridwan Kamil, PRFM, 09/02/2016). Program Bandung Masagi merupakan metode
pendidikan karakter cara Kota Bandung (Twitter,Oded, 2/5/2016).
Berdasarkan uraian di atas sebagai bukti dukungan dan turut menyukseskan
program tersebut maka SD Negeri 134 Panorama berupaya menyusun Program Gerakan
Bandung Masagi khusus di lingkungan SD Negeri 134 Panorama.

B. Tujuan
Tujuan Program Bandung Masagi adalah mewujudkan karakter pelajar Kota
Bandung Masagi yaitu generasi yang memiliki nilai-nilai:

2
1. Kejujuran,
2. Ketangguhan,
3. Kepekaan,
4. Kepedulian,
5. Keberanian,
6. Ketekunan,
7. Kritis,
8. Inisiatif,
9. Kreatif,
10. Ramah,
11. Bertanggung jawab yang tercermin dari sikap religius, kearifan terhadap budaya
sendiri, kencintan lingkungan, kecintaan terhadap bangsa dan negaranya
berlandaskan filosofi silih asih, silih asah, silih asuh dan silih wawangi.

C. Ruang Lingkup
Program Bandung Masagi merupakan panduan sistematis yang terdiri dari empat
komponen program yaitu: komponen religi, budaya sunda, lingkungan, dan bela negara
sebagai wahana pembentukan karakter pelajar Kota Bandung Masagi berlandaskan
filosofi sunda silih asih, silih asah,silih asuh dan silih wawangi.
Setiap kompenen pada Program Bandung Masagi dikembangkan sebagai
wahana untuk pembentukan karakter pelajar Kota Bandung Masagi yang
direfresentasikan melalui:
1. kesadaran akan nilai-nilai religi sehingga terwujud siswa yang berakhlakul
karimah,
2. kecintaan dan keterampilan terhadap budaya sunda.
3. kepedulian terhadap pelestarian dan menjaga lingkungan bagi kelangsungan
hidup.
4. kecintaan dan kepedulian terhadap tanah air.

3
D. Komponen Gerakan Bandung Masagi
No Komponen Kegiatan
.
1 Bernuansa 1. Berbagi pada sesama (pembiasaan 5 S dan pembiasaan
Religi kebersihan)
2. Ibadah Bersama (berdoa sebelum belajar, sholat
berjama’ah, dan peringatan hari besar keagamaan (PHBA)
3. Kajian Kitab Suci/Renungan Pagi
4. Toleransi antar umat se-Agama dan Beragama
5. Beretika nilai agama
6. Tercantum dalam dokumen Kurikulum Sekolah

2 Peduli 1. Peserta didik sigap terhadap masalah kebersihan/peduli


Lingkungan kebersihan (Gerakan Pungut Sampah, Piket Kebersihan
Kelas)
2. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Sekolah Hijau, Asri, dan Nyaman
4. Kantin/Warung Sehat dan Bergizi
5. Tercantum dalam dokumen Kurikulum 1

3 Jaga 1. Seni dan Ragam Budaya Sunda


Budaya 2. Gerakan Silat Tatar Sunda
3. Ngabudayakeun Rebo Nyunda
4. Tata Krama Sunda
5. Gemar Dongeng Rakyat Sunda dan Sejarah Sunda

4 Bela 1. Taat Aturan Hukum/Tata Tertib/Gerakan Disiplin Nasional


Negara 2. Anti Tindakan Kekerasan/Sekolah Aman dan Nyaman
3. Internet/CCTV/Jaga Riksa Aman di Sekolah
4. Cinta Tanah Air Dan Produk Nasional

E. Program Kegiatan Gerakan Bandung Masagi di SD Negeri 134 Panorama

4
Komponen Kegiatan Realisasi Kegiatan Strategi
Bernuansa 1. Berbagi pada sesama 1. Bantuan bagi orang Pembiasaan
Religi (pembiasaan 5 S dan sakit/terkena
pembiasaan kebersihan) musibah, Kegiatn
sambut pagi dengan
5-S, dan Gerakan
Pungut Sampah

2. Ibadah Bersama 2. Berdoa sebelum Pembiasaan


(Berdoa, sembahyang, belajar, sholat dhuha
PHBA) berjama’ah, ceramah
tujuh menit,
peringatan hari besar
keagamaan,
pesantren Ramadlan

3. Kajian Kitab 3. Membaca surat-surat Muatan PAI


Suci/Renungan Pagi pendek dari Al- Pembiasaan
Qur’an

4. Toleransi antar umat se- 4. Tidak menghina Pembiasaan


Agama dan Beragama agama lain

5. Beretika nilai agama 5. Pembelajaran BTQ

6. Tercantum dalam 6. Infak, menengok


dokumen Kurikulum 1, teman sakit
2, 3
7. Pengamalan kalimat
thoyibah

8. Bandung masagi ada


di KTSP

Peduli 1. Anak sigap 1. GPS, Piket Pembiasaan


Lingkungan kebersihan/Peduli Kebersihan
Kebersihan:GPS,Piket
Kebersihan
2. Program PHBS 2. Kegiatan cuci Pembiasaan
(Perilaku Hidup Bersih tangan, gosok gigi,
dan Sehat) BIAS
3. Sekolah hijau, Asri dan 3. Satu anak satu Pembiasaan
Nyaman pohon, taman
sekolah, vertical
garden
4. Kantin / Warung Sehat 4. Membuat kantin Program
dan Bergizi sehat kewirausahaan

5
5. Tercantum dalam 5. Dimasukkan dalam
dokumen Kurikulum 1 KTSP
Jaga Budaya 1. Seni dan ragam budaya 1. Tari, angklung, Ekstrakurikuler
sunda permainan budaya
sunda

2. Ngabudayakeun rebo 2. Rebo nyunda Pembiasaan


nyunda
3. Tata krama sunda 3. Program budaya Pembiasaan
sunda
4. Gemar dongeng rakyat 4. Literasi Pembiasaan
sunda dan sejarah sunda
Bela Negara 1. Taat aturan hukum/Tata 1. Pramuka, upacara Pembiasaan
tertib/Gerakan Disiplin bendera, peringatan
Nasional hari besar nasional
2. Anti tindakan 2. MOPD berkarakter, Pembiasaan
kekerasan/Sekolah Piket Guru,
Aman dan Nyaman Penyuluhan dari
Binmas
3. Internet/CCTV/Jaga 3. Pagar/benteng Pembiasaan
Riksa aman di sekolah sekolah, piket guru
4. Cinta tanah air dan 4. Upacara bendera, Pembiasaan
produk nasional pameran makanan
khas Sunda

F. Implementasi Program
Implementasi Program Bandung Masagi dilakukan melalui bimbingan kelompok,
guru berkolaborasi dengan guru lainnya dalam melaksanakan program. Strategi
pelaksanan program dilakukan melalui:
a. Program Ekstrakurikuler
Program ekstrakurikuler adalah program tambahan kegiatan non-pelajaran
formal yang dilakukan peserta didik sekolah dilakukan luar jam belajar.
b. Pembiasaan
Pembiasaan adalah kegiatan dalam proses pendidikan yang berlangsung
dengan jalan membiasakan anak didik untuk bertingkah laku, berbicara,
berpikir dan melakukan aktivitas tertentu menurut kebiasaan yang baik.
c. Masa Orientasi Siswa (MOS)
MOS merupakan kegiatan yang dilaksanakan di sekolah guna menyambut
kedatangan para peserta didik baru agar mereka mampu beradaptasi
terhadap lingkungan sekolah barunya dengan baik.

6
d. Kemping (Camp)
Program Camp adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Dilakukan,
untuk menikmati keindahan alam dan belajar mencintai dan memilihara
lingkungan ciptaan Tuhan. Dilakukan dengan menginap di lokasi
perkemahan.
e. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses pembinaan yang dilakukan
oleh pelatih/ pembimbing/guru dalam setting kelompok agar siswa
memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang berikan
dalam diklat.

G. Penutup
Demikian program kegiatan Gerakan Bandung Masagi di SD Negeri 134
Panorama. Semoga program ini dapat terlaksana sesuai harapan.

Bandung, Juli 2017


Kepala Sekolah,

Hj Dede Sarnasih, S.Pd.


NIP 1963 0320 1985032005

PANDUAN MOS BERKARAKTER SEKOLAH DASAR


TIM BANDUNG MASAGI

7
A. MATERI MOS
Nilai Yang
No. Pilar BM Kegiatan Ket
Dikembangkan
1 Religi  Kegiatan di mesjid terdekat (mesjid Sifat religius
sekolah) bagi muslim, nonmuslim
menyesuaikan
 Doa-doa harian sesuai kegiatan saat
MOS
2 Budaya  Penggunaan bahasa Sunda pada hari Mencintai
tertentu budaya bangsa
 Mengenakan busana Sunda pada hari
tertentu
 Memainkan beberapa “kaulinan urang
Sunda”
 Menyanyikan “kawih budak”
 Berprilaku /Tatakrama Nyunda selama
pelaksanaan MOS
 Pertunjukkan apresiasi
musik/tarian/atraksi Sunda
 Pameran makanan khas urang Sunda
 Pergelaran penca
 Ngadongeng
3 Integritas  Setting kelas lesehan (tidak Cinta tanah air
konvensional)
 Guru dan peserta didik menggunakan
nametag.
 Mengenakan seragam asal TK/Paud
 Perkenalan dengan teman dan guru
4 Lingkunga  Orientasi lingkungan/jalan-jalan seputar Cinta lingkungan
n sekolah mengenali sarana, ruangan, dan
fasilitas sekolah
 Setiap hari membawa bekal makanan
pada tempat makan (misting) dan air
minum pada botol minum (tumbler) dari
rumah
 Bernyanyi tema lingkungan
 Belajar GPS dan pilah sampah
 Belajar cara cuci tangan yang benar
 Belajar cara ke toilet yang benar
 Membawa tanaman
 Belajar merawat tanaman

B. JADWAL MOS

8
No Waktu
Kegiatan Ket.
. Pelaksanaan
1 Hari Pertama 1) Upacara pembukaan MOS
(Senin, ........) 2) Mengenakan seragam TK/Paud asal
3) Guru dan peserta didik mengenakan name tag
4) Membawa tempat makan dan minum
5) Setting kelas lesehan (tidak konvensional)
6) Perkenalan dengan teman dan guru
7) Doa-doa harian sesuai kegiatan saat MOS
8) Orientasi lingkungan/jalan-jalan seputar sekolah
mengenali sarana, ruangan, dan fasilitas sekolah
9) Belajar cara cuci tangan yang benar
10) Bernyanyi lagu tema lingkungan/kesehatan
2 Hari Kedua 1) Mengenakan seragam TK/Paud asal
(Selasa, ........) 2) Guru dan peserta didik mengenakan name tag
3) Membawa tempat makan dan minum
4) Doa-doa harian sesuai kegiatan MOS
5) Kegiatan di mesjid terdekat (mesjid sekolah) bagi
muslim, nonmuslim menyesuaikan
6) Belajar cara ke toilet yang benar
7) Melakukan GPS
8) Membawa tanaman
9) Belajar merawat tanaman (cara menyiram
tanaman)
3 Hari ketiga 1) Mengenakan busana Sunda Khusus
(Rabu, ........) 2) Guru dan peserta didik mengenakan name tag nyunda
3) Membawa tempat makan dan minum
4) Doa-doa harian sesuai kegiatan MOS
5) Menggunakan tatakrama dan bahasa Sunda sebagai
pengantar
6) Membawa berbagai makanan khas urang Sunda
untuk dipamerkan , dikenali, dan dinikmati peserta
didik
7) Memainkan kaulinan urang Sunda sambil
ngawihkeun kakawihan budak
8) Pengenalan pergelaran penca dan tarian/musik
Sunda
9) Menyimak dongeng
10) Upacara penutupan MOS
4 Hari keempat Pembelajaran di kelas berupa adaptasi lingkungan KBM
tidak langsung menggunakan kertas dan pensil pertama

Anda mungkin juga menyukai