Anda di halaman 1dari 14

Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S.

, ITB 2009

Bab II
Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran
2.1. Pendahuluan
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa
tahapan kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan, pertama-tama
yang perlu dilakukan adalah apa yang disebut dengan tahap persiapan. Tahap
persiapan ini pun terdiri dari beberapa tahapan mulai dari persiapan tempat,
pengiriman peralatan pada lokasi, penunjukan pekerja sampai pada persiapan
akhir.
Bila seandainya tempat untuk lokasi pemboran yang diperkirakan ada cadangan
minyak atau gas yang cukup potensial dan tempat tersebut masih merupakan suatu
tempat yang dianggap liar maka dengan sendirinya kita perlu membuat tempat
tersebut menjadi tempat yang memungkinkan terlaksananya operasi pemboran.
Pada operasi pemboran ini, peralatan yang dipakai terbagi menjadi beberapa
sistem. Pembagian sistem-sistem yang umum dilakukan dalam industri
perminyakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengangkatan (Hoisting System)
2. Sistem pemutar (Rotating System)
3. Sistem sirkulasi (Circulating System)
4. Sistem daya (Power System)
5. Sistem pencegah sembur liar (BOP System)

Sistem-sistem di atas mempunyai hubungan yang erat antara satu sistem


dengan sistem lainnya. Jadi dapat dimengerti bahwa antar sistem-sistem tersebut
bekerja pada saat bersamaan.Operasi pemboran (drilling operation) adalah suatu
kegiatan yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan lain
dalam industri perminyakan.
Pada masa sekarang ini, operasi pemboran dilaksanakan orang baik di darat
(onshore) maupun di lepas pantai (offshore). Peralatan yang digunakan untuk
operasi kedua tempat tersebut pada dasarnya adalah sama yang berbeda hanyalah
tempat untuk menempatkan menara (rig) beserta perlengkapannya.
Untuk pemboran di darat, kebutuhan tempat biasanya tidak merupakan masalah,
berbeda dengan pemboran di lepas pantai yang harus memperhitungkan luas dari
anjungan yang dipakai serta mempergunakan tempat seefisien mungkin karena
luasnya yang sangat terbatas.
Pemboran yang dilakukan dewasa ini umumnya pemboran dengan prinsip rotary
drilling. Pada rotary drilling, pembuatan lubang dilaksanakan dengan memutar bit
disertai pemberian beban pada bit oleh beratnya drill collar. Bit ini diputar dari rotary
table melalui drill string yang merupakan rangkaian dari drill pipe dan drill collar.
Pada pelaksanaannya, sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan perlu
dilakukan dahulu beberapa kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
persiapan-persiapan.
Tahap persiapan ini meliputi :
1. Persiapan tempat
2. Pengiriman peralatan pada lokasi
3. Penunjukan pekerja
4. Persiapan rig dan pendiriannya
5. Peralatan penunjang dan pemasangannya
6. Persiapan akhir

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 25


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

2.2. Persiapan Tempat


Jika tempat pemboran minyak ditentukan pada tempat yang masih liar (wild
area), misalnya saja pada suatu hutan yang tidak terdapat sarana transportasinya,
sedangkan ditempat itu diperkirakan terdapat cadangan minyak yang potensial
maka dengan sendirinya kita harus membuat tempat yang liar menjadi tempat yang
memungkinkan terlaksananya operasi pemboran. Untuk melakukan operasi
pemboran di darat hal yang paling penting diperhatikan adalah persiapan tempat
untuk ke lokasi pemboran. Pada persiapan tempat ini meliputi beberapa tahapan,
tahapan tersebut antara lain :

a. Pembuatan sarana transportasi


Kebutuhan yang pertama membuat jalan tembusan menuju lokasi yang telah
ditentukan tentu akan memerlukan peralatan, bahan dan personal. Hal ini tidak
lepas dari persiapan yang perlu dilaksanakan sebelum tahap selanjutnya dapat
dilaksanakan. Selanjutnya menentukan letak geografis dari tempat tersebut, hal
ini dilakukan untuk keperluan selanjutnya. Untuk daerah berpaya atau daerah
kutub pada pembuatan sarana transportasi perlu dibuat jalan khusus yaitu
landasannya terbuat dari balok atau kayu (Gambar 2.1).

b. Pembuatan kolam cadangan (mud pit)


Setelah pembuatan jalan tembus selesai, lokasi pemboran telah terbuka dari
segala jenis tumbuhan/pepohonan dimana kebutuhan ruang terbuka untuk
bangunan kompleks dari rotary drilling telah terpenuhi. Penyelesaian operasi
perataan dan pemadatan tanah telah selesai, buldozer mulai membuat
lubang/kolam berbentuk bujur sangkar tidak jauh dari lokasi pemboran yang
sebenarnya. Kolam ini disebut kolam cadangan atau mud pit, sebelum kolam ini
dapat digunakan untuk menampung kelebihan lumpur pemboran yang keluar dari
lubang sumur selama operasi pemboran berlangsung maka terlebih dahulu perlu
dilapisi dulu dengan lembaran-lembaran plastik (Gambar 2.2).

Gambar 2.1. Pembuatan sarana transportasi

26 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.2. Pembuatan kolam cadangan (mud pit)


c. Persiapan lubang sumur
Tahap berikutnya mempersiapkan pembuatan kolam lain yang bentuknya sama
dengan mud pit tetapi ukurannya lebih kecil dari mud pit tadi, kolam ini biasanya
disebut "cellar". Cellar ini nantinya akan berada tepat di bawah lantai rig setelah
di atasnya dipasang substructure.Setelah pembuatan cellar selesai kemudian
membuat lubang utama (lubang sumur), diusahakan pembuatan lubang sumur
ini dilakukan di tengah-tengah cellar. Lubang sumur dengan diameter yang besar
ini disebut "conductor hole" (lihat Gambar 2.3).

Gambar 2.3. Conductor Hole


d. Memasang conductor pipe
Setelah conductor hole disiapkan kira-kira mencapai kedalaman 20 sampai 100 ft
kemudian lubang tersebut dipasang pipa dan biasanya pipa ini disebut
"conductor pipe" (Gambar 2.4).
Pemasangan pipa ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gerowong-
gerowong dan kerusakan-kerusakan lainnya dari lubang sumur selama
dilaksanakan pemboran untuk bagian surface hole. Pada umumnya area untuk
surface hole keadaannya masih lunak sehingga operasi pemboran belum
dibutuhkan. Pemasangan pipa ke dalam tanah biasanya menggunakan mesin
pemancang, pada saat yang sama dibuat lagi lubang yang ukurannya lebih kecil
dari conductor hole. Lubang kecil ini disebut "rat hole", rat hole ini nantinya
digunakan untuk menyimpan kelly selama operasi pemboran berlangsung.

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 27


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.4. Conductor Pipe


e. Persiapan sumber air.
Pada suatu saat pembuatan jalan tembus telah selesai, lokasi pemboran telah
siap dan rata, cellar telah disiapkan juga rat hole dan surface hole telah dibuat
dan conductor pipe telah dipasang, maka persiapan selanjutnya yang perlu
dilakukan pada tahap persiapan tempat ini ialah mempersiapkan sumber air yang
nantinya diperlukan selama operasi pemboran berlangsung dan juga untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari para personal pemboran. Pemboran
sumber air mungkin dapat dilakukan, tetapi untuk beberapa lokasi pemboran
sumber air di permukaan sudah tersedia dalam jumlah yang cukup.
Setelah sumber air disiapkan selanjutnya pemasangan saluran-saluran air dan
pompa, biasanya persediaan akan air ini disimpan dalam suatu tangki yang
besar terletak tidak jauh dari lokasi pemboran. Jika sumber air di permukaan dan
pemboran sumber air tidak mencukupi atau sama sekali tidak tersedia maka
kebutuhan akan air ini bisa dipenuhi dengan jalan pengiriman air dengan truk
yang dilengkapi tangki air (lihat Gambar 2.5).

Gambar 2.5. Persiapan sumber air


2.3. Pengiriman Peralatan
Dengan selesainya tahap persiapan tempat seperti diterangkan di atas dan
semua komponen rig telah disiapkan untuk dikirim ke lokasi pemboran, selanjutnya

28 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

kita memikirkan tentang pengiriman komponen rig tersebut ke lokasi pemboran


apakah melalui darat, air atau udara.
Pengiriman peralatan ini bisa melalui darat, air atau udara tegantung dari lokasi
pemborannya, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Melalui darat
Pengiriman peralatan melalui darat biasanya dilakukan dengan menggunakan
truk yang biasa disebut "flat bed truk". Untuk daerah tertentu misalnya pada
daerah padang pasir pengiriman peralatan (rig) dapat dilakukan dengan cara
"skidding". Skiding ini ialah penarikan rig secara utuh ditempatkan pada pelat
baja yang datar yang di bawahnya dilengkapi dengan roda yang terbuat dari
besi, kemudian rig ini ditarik dengan buldozer. Cara ini dapat dilakukan bila
keadaan daerahnya relatif datar dan untuk jarak yang jauh cara ini akan lebih
efisien dan ekonomis (Gambar 2.6).

b. Melalui air
Bila lokasi pemboran berada di daerah berpaya atau daerah yang dapat didekati
dengan sarana air pengiriman rig dapat dilakukan dengan kapal khusus. Jika rig
telah digunakan di daerah berpaya, biasanya rig dipasang secara utuh pada
"Barge" (sejenis kapal) kemudian kapal ini ditarik dengan kapal penarik (towing
ship) (lihat Gambar 2.7).

Gambar 2.6. Pengiriman Peralatan melalui Jalan Darat

Gambar 2.7. Pengiriman Peralatan melalui Air


c. Melalui Udara
Suatu saat apabila pengiriman melalui darat dan air tidak praktis, atau dimana
kondisi geografisnya tidak memungkinkan untuk dilakukan pengiriman melalui

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 29


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

darat atau air maka rig dan peralatan-peralatan lainnya dapat dikirim melalui
udara. Pada suatu daerah yang mempunyai tempat yang cukup luas sehingga
memungkinkan dibuat suatu landasan kapal terbang maka pengiriman peralatan
dilaksanakan dengan kapal terbang, tetapi apabila lokasi pemborannya tidak
memungkinkan untuk dibuat suatu lapangan terbang maka pengiriman peralatan
dilaksanakan dengan helikopter (lihat Gambar 2.8).

Gambar 2.8. Pengiriman Peralatan melalui Udara


2.4. Penunjukan Pekerja
Dalam melaksanakan suatu operasi pemboran, kebutuhan terhadap personal
yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan adalah hal yang mutlak
dipenuhi. Personal-personal tersebut terdiri dari personal pemboran dan personal
dari "service company".
Berikut ini adalah personal-personal tersebut (Gambar 2.9 dan Gambar 2.10)
dengan tugasnya masing-masing :
a) Company man, wakil dari perusahaan yang ada berada di tempat operasi
pemboran. Company man ini yang memutuskan segala kebijaksanaan
perusahaan selama operasi pemboran berlangsung.
b) Tool pusher, wakil dari kontraktor yang mahir dalam melaksanakan operasi
pemboran serta menguasai perlengkapan anjungan dan permesinan.
c) Driller, bertugas untuk mengawasi operasi pemboran dari meja pengontrol yang
ditempatkan dekat drawwork. Pengontrol ini menolong driller untuk
mengoperasikan perlengkapan yang digunakan serta memonitor operasi
pemboran yang sedang berlangsung.
d) Derickman, tugasnya adalah membantu driller selama operasi pemboran
berlangsung.
e) Rotary helper, sedikitnya harus terdiri dari dua atau tiga orang. Mereka yang
bertanggung jawab untuk menangani dan menjaga perlengkapan dan alat-alat
yang digunakan dalam operasi pemboran.
f) Motor man, yaitu orang yang bertanggung jawab pada prime mover agar
kebutuhan daya untuk setiap sistem terpenuhi.
g) Rig mechanic, bertugas memeriksa, memelihara, dan memperbaiki peralatan
mekanik pada rig.
h) Rig electrician, bertanggung jawab pada pemeriksaan dan pemeliharaan pada
generator listrik serta sistem pendistribusian.
i) Mud engineer, bertugas memeriksa sifat-sifat fluida pemboran serta
menentukan jenis fluida pemboran yang sesuai untuk digunakan.

30 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

j) Mud logger, bertugas untuk menilai suatu formasi yang telah dicapai dengan
melakukan pemeriksaan terhadap serpih pemboran.
k) Casing and cementing crew, bertugas merencanakan mengoperasikan, dan
memelihara peralatan-peralatan khusus yang digunakan selama operasi
pemasangan casing dan cementing.

Gambar 2.9. Personal Pemboran dan Personal Service Company

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 31


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.10. Personal Pemboran dan Personal Service Company


2.5. Mendirikan Derrick
Kedatangan rig di lokasi pemboran biasanya berupa bagian-bagian (modul-
modul), kontraktor pemboran dan personal-personalnya dengan menggunakan
mesin-mesin derek yang berat dengan segera memulai pemasangan dan pendirian
menara bor atau rig.
Tahap ini disebut "rigging up" dan umumnya terdiri dari beberapa tahap. Tahap
pertama mulai memasang substructure langsung setelah pembuatan cellar selesai.
Pada saat pemasangan substructure telah siap dan landasan dari rig telah
dipasang, prime mover dan draw work telah dipasang pada posisinya kemudian
dicoba untuk segera dapat dijalankan dan digunakan. Pada dasarnya pemasangan
menara (rig) dilakukan dengan mesin derek langsung dari flat bed truck dan
dipasang pada lantai rig.
Tahap selanjutnya melaksanakan pemasangan over head tools pada posisinya,
setelah pemasangan drilling line selesai salah satu ujung dari drilling line
disambungkan pada draw work. Dengan selesainya tahap ini dapat digunakan
membantu pendirian derrick pada posisi berdiri/tegak. Tahap ini biasanya
memerlukan waktu satu atau beberapa hari tergantung dari ukuran dan type rig,
cuaca, kecakapan personal-personalnya dan variabel-variabel lainnya. Gambar 2.11
sampai Gambar 2.14 adalah Gambar tentang cara pendirian rig.

32 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.11. Perangkaian Substructure

Gambar 2.12. Dasar dari Mast Diangkat ke Rig Floor

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 33


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.13. Penegakkan Mast

Gambar 2.14. Pendirian Derrick Selesai


2.6. Peralatan Penunjang dan Pemasangannya
Dengan selesainya pendirian derick, tahap berikutnya mulai memasang
peralatan-peralatan penunjang. Peralatan ini biasanya dikirim dengan truk, tetapi
untuk beberapa komponen yang besar seperti mud pump biasanya dikirim dengan
truk yang dilengkapi dengan mesin derek atau dengan menggunakan flat bed truk.
Dengan menggunakan truk yang dilengkapi dengan mesin derek ini akan
memudahkan dalam menurunkan dan pemasangan kembali pada lokasi yang baru
(Gambar 2.15).

34 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.15. Komponen Penunjang Mulai Berdatangan


Mud pits, storage tank dan bulk storage mulai datang selanjutnya ditempatkan
pada tempatnya dan mulai dirancang, juga power sistem dan BOP sudah mulai
disiapkan (Gambar 2.16).

Gambar 2.16. Peralatan Mulai Dipindahkan ke Posisinya


Dengan telah siapnya peralatan penunjang personal-personal pemboran dengan
tugasnya yang berbeda- beda mulai menyambung bagian-bagian dari beberapa
peralatan yang nantinya akan merupakan suatu sistem dari rotary drilling yang telah
siap untuk dioperasikan. Truk yang membawa bahan-bahan untuk lumpur
pemboran mulai datang dan bahan tersebut ditempatkan pada bulk storage dekat
mud house, selain itu peralatan-peralatan lainnya seperti drill pipe, drill collar dan
tool-tool khusus mulai datang (Gambar 2.17).

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 35


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Gambar 2.17. Peralatan Dirangkai Dan Dihubungkan


Pada dasarnya persiapan tahap "rigging up" hampir dapat dikatakan mendekati
penyelesaian, lokasi pemboran tadi telah berubah menjadi suatu kompleks rotary
drilling yang modern (Gambar 2.18).

Gambar 2.18. Penyelesaian Akhir

36 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

2.7. Persiapan Akhir


Pengecekan tiap-tiap sistem perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum operasi
pemboran yang sesungguhnya dapat dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk menjaga
hal-hal yang tidak diinginkan selama berlangsungnya operasi pemboran seperti
pada power system misalnya apakah daya dari sistem tersebut dapat memenuhi
kebutuhan daya yang diperlukan untuk menjalankan keseluruhan sistem dari rotary
drilling, sebab dalam hal ini antara satu sistem dengan sistem lainnya saling
berhubungan erat. Jadi bila salah satu sistem tidak berfungsi maka keseluruhan
sistem rotary drilling juga tidak dapat untuk dioperasikan.

Tahap persiapan akhir


a. Persiapan lumpur pemboran
Pertama-tama personal dari pemboran mempersiapkan fluida pemboran untuk
Sistem Sirkulasi. Umumnya pada saat pemboran untuk surface hole baru dimulai
dan selama pemboran pertama berlangsung, tekanan formasi pada kedalaman
ini tidak akan menimbulkan efek terhadap lubang sumur dan memungkinkan
terjadinya blowout kecil sekali. Pada saat laju penembusan mulai bertambah dan
tekanan formasi di bawah permukaan mulai naik, personal pemboran mulai
mempersiapkan lumpur pemboran dengan rekomendasi dari engineer. Para
personel ini berada di bawah petunjuk dari derrickman, dimana derrickman yang
bertanggung jawab pada pemeliharaan lumpur pemboran dan juga bila suatu
saat diperlukan perubahan komposisi dari lumpur pemboran yang tergantung
dari kondisi di bawah permukaan.Setelah lumpur pemboran disiapkan dan
dimulai disirkulasikan, para personal pemboran ini secara aktif harus tetap
memeriksa peralatan-peralatan sirkulasi, juga harus dicek secara pasti bahwa
pompa lumpur dapat berfungsi dengan baik. Selain itu perlu dicek pula stand
pipe, rotary hose dan saluran-saluran lainnya apakah telah tersambung dengan
baik, apabila semua yang dicek telah berfungsi dengan baik maka Sistem
Sirkulasi ini dapat segera beroperasi.

b. Pengecekan tiap-tiap sistem


Persiapan akhir untuk mulai pemboran kini sudah hampir mendekati
penyelesaian, persiapan akhir ini termasuk pengecekan untuk kedua kalinya dari
tiap-tiap sistem yang ada pada sistem rotary drilling. Adapun pengecekan sistem-
sistem tersebut, meliputi :
a. Circulating system, peralatan-peralatan pada sistem sirkulasi harus dicek
ulang untuk terakhir kalinya untuk memastikan bahwa semua komponen
dapat berfungsi dengan baik.
b. Hoisting system, semua komponen dari hoisting system harus dicek kembali
untuk memastikan bahwa semua komponennya dapat berfungsi semestinya,
misalnya : draw work dan semua over head tools dapat dioperasikan, juga
harus dicek pula apakah dead line telah terpasang dengan kuat.
c. Rotating system, pada system rotary ini harus dicek untuk memastikan rotary
table dapat dioperasikan, perlengkapan-perlengkapan dari rotary system
telah berada di tempat dan dalam keadaan baik (siap pakai). Bit untuk
pemboran telah disiapkan di lantai rig dan drill collar pertama sudah mulai
dibawa ke cat walk.

Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran 37


Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

d. Power system , power system perlu dicek juga untuk memastikan prime
mover, motor-motor cadangan atau pembantu dan mesin-mesin dapat
dioperasikan dengan baik. Selain itu dicek pula kabel-kabel dan sistem
pendistribusiannya apakah telah tersambung dengan baik.
e. BOP system, akhirnya sebelum operasi pemboran dapat dimulai kita perlu
sekali mengecek sistem BOP ini, dimana bila perlu pengecekan sistem ini
bisa dilakukan dua kali untuk memastikan bahwa BOP stack, accumulator
dan peralatan-peralatan pelengkapnya dapat dioperasikan segera apabila
diperlukan.

Tahap persiapan menjelang operasi pemboran sekarang telah komplit, komplek


pemboran dengan system rotary drilling telah siap untuk dioperasikan dan siap
untuk mengebor sumur minyak atau gas, pemboran pertama ini biasanya disebut
dengan istilah membuat lubang. Akhirnya pemboran lubang utama telah dimulai dan
proses pemboran dapat dikatakan mulai berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

1. Alliquander, "Das Moderne Rotarybohren", VEB Deutscher Verlag Fuer


Grundstoffindustrie,Clausthal-Zellerfeld, Germany, 1986
2. Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineer", Vol.1, Penn
Well Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
3. Rabia. H., "Oilwell Drilling Engineering: Principles & Practices", Graham & Trotman,
Oxford, UK, 1985.
4. Azar J.J., "Drilling in Petroleum Engineering", Magcobar Drilling Fluid Manual.
5. nn., "Drilling", SPE Reprint Series no. 6a., SPE of AIME, Dallas-Texas, 1973.
6. Bourgoyne A.T. et.al., "Applied Drilling Engineering", First Printing Society of
Petroleum Engineers, Richardson TX, 1986.
7. Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company, Second
Edition, Tulsa-Oklahoma, 1986.
8. Gorman, "The Petroleum Industry : Drilling Equipment and Operations", Third
Edition, Smith International Inc. Dallas - Texas, 1982.

38 Persiapan Tempat dan Lokasi Pemboran

Anda mungkin juga menyukai