Anda di halaman 1dari 27

MATERIAL TEKNIK PERMINYAKAN

By
Desi Kusrini, ST.MT

Teknik Perminyakan – Akamigas Balongan


Indramayu
2018
PENGUJIAN DAN
EVALUASI BAHAN INDUSTRI
Sifat sifat khas bahan industri perlu
dikenal secara baik, karena
dipergunakan untuk berbagai
keperluan. Sifat yang diinginkan seperti
:
• sifat-sifat mekanik,
• sifat-sifat listrik,
• sifat-sifat magnet,
• sifat-sifat thermal,
• sifat-sifat kimia,
• sifat-sifat fisik dan masih banyak lainnya.
Sifat Mekanik
• Material dalam pengunanya Gaya/beban
dikenakan gaya atau beban.

• Karena itu perlu diketahui


kharakter material agar deformasi
yg terjadi tidak berlebihan dan
tidak terjadi kerusakan atau patah

• Karakter material tergantung Material


pada:
– Komposisi kimia
– Struktur mikro
– Sifat material: sifat mekanik,
sifat fisik dan sifat kimia
Peta Konsep
BAHAN

Deformasi
Sifat

elastis plastis Bentuk

tarik tekan geser

Tegangan Regangan Tegangan Regangan


tarik tarik geser geser

Modulus
elastisitas
Tegangan Regangan Modulus
tekan tekan geser

Modulus
elastisitas
Sifat Mekanik

Material Teknik Perminyakan


SIFAT MEKANIK

1. Uji Tarik
2. Uji Kekerasan
3. Pengujian Impak
4. Creep (Pemuluran)
5. Fatik
UJI TARIK

Konsep tegangan (stress) dan regangan (strain)

F • Pembebanan statik:
F
– Tarik
– Kompressi
– Geser

F
F F
Beban
Beban kompressi
tarik
F
Beban geser
PENGUJIAN TARIK STATIK
Daerah Elastik

Tegangan,σ

P
P  σ.A atau   N/m2, MPa, kgf/mm2
A
Regangan , ε

1
 
l
PENGUJIAN TARIK STATIK
Daerah Elastik

• Deformasi di daerah elastik menunjukkan sifat


proporsional atau sebanding lurus dengan tegangan.

• Hubungan lurus ini disebut dengan modulus elastik.

• yang menyatakan kekuatan atau ketahanan bahan


dalam menerima deformasi elastis,

• semakin besar nilai modulusnya semakin kuat bahan


tersebut.
PENGUJIAN TARIK STATIK
Daerah Elastik

Tanpa beban
Tegangan slope = Modulus Elastisitas
beban

0 Regangan
PENGUJIAN TARIK STATIK
Daerah Elastik

Dalam deformasi tarik disebut dengan 


modulus elastik memanjang atau E 
Modulus Young (E) 
Apabila deformasi terjadi memanjang,
r
terjadi pula deformasi penyusutan
v 
yang melintang, maka yang disebut
dengan Poisson Ratio (v):
l
K disebut dengan V
modulus elastik bulk K   l (1  2v)
V
Mesin uji tarik (Tensile Test)
UJI KEKERASAN
Pada pengujian kekerasan yaitu diukur ketahanan
terhadap deformasinya, tetapi ukuran penekan, beban
dan ukuran penekanan, derajat pengerasan, berbeda.
Maka tidak ada cara lain dengan melakukan eksperimen
Pengujian yang banyak dipakai adalah :

• Menekankan penekan tertentu kepada benda uji


dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran
bekas penekan yang terbentuk di atasnya, kekerasan
ini dinamakan cara kekerasan penekanan.
• Menjatuhkan bola dengan ukuran tertentu dari
ketinggian tertentu di atas benda uji dan diperoleh
tinggi pantulannya
UJI KEKERASAN
Metoda mengujian kekerasan :
• Kekerasan Brinell , merupakan pengujian secara standard
industri, tetapi karena penekanannya dibuat dari bola baja yang
berukuran besar, maka bahan lunak atau keras sekali tidak bisa
diukur kekerasannya.
• Kekerasan Rockwell, cocok untuk material yang lunak maupun
yang keras, penggunaannya sederhana dan penekannya dapat
leluasa. Skala kekerasan B,C dan A untuk bahan logam, skala A
untuk bahan yang sangat keras seperti tungsten dan skala D untuk
batu gerinda dan plastik.
• Rockwell superficial, menggunakan bahan yang ringan untuk
memperbaiki ketelitian sebelumnya.
• Vickers
• Kekerasan mikro
• Shore
UJI KEKERASAN
PENGUJIAN IMPAK
Ketahanan Impak bisa diukur dengan menggunakan izod atau charpy,
pada pengujian ini beban diayun dari ketinggian tertentu untuk
memukul benda uji, kemudian diukur energi yang diserap oleh
perpatahan.

Pengujian ini terutama berguna untuk memperlihatkan penurunan


kelenturan dan kekuatan impak bahan dengan struktur b.c.c pada
temperature rendah.

Pada pengujian ini diperoleh data tentang sifat bahan itu terhadap
beban kejut, dan ini penting artinya untuk bahan – bahan rapuh.
PEMELARAN (CREEP)
• Beberapa bagian dari struktur dapat berdeformasi
secara kontinu dan perlahan-lahan dalam waktu yang
lama apabila dibebeni secara tetap. Deformasi macam
ini tergantung pada waktu dinamakan melar/creep.
• Kalau kekuatan lelah dihubungkan dengan kekuatan
melar, dimana kekuatan melar rendah pada
temperatur rendah dan kekuatan melar tinggi pada
temperatur tinggi.
• Oleh karena itu pada perencanaan struktur pada
temperatur rendah didasarkan pada kekuatan lelah,
sedangkan pada temperatur tinggi didasarkan pada
kekuatan melar.
PEMELARAN (CREEP)
PEMULURAN (CREEP)

• Apabila diberikan tegangan melampui batas elastik,

• maka terjadi perpanjangan permanen dan dinamakan


deformasi plastis,

• dan tegangan terendah dimana deformasi plastis


terjadi tersebut dinamakan tegangan mulur.

• Dua unsur mulur yang utama dalam kristal adalah


pergeseran (slip) dan kembaran (twin).
KELELAHAN (FATIK)
Patahan lelah disebabkan oleh tegangan berulang, dan
juga dijumpai pada tegangan kurang dari 1/3 kekuatan
tarik statik pada bahan struktur tanpa konsentrasi
tegangan. Dalam keadaan dimana pemusatan tegangan
diperhitungkan , mungkin bahan akan putus pada
tegangan yang lebih rendah.

Semua patahan yang disebabkan oleh patahan melalui


tahapan proses :
• Terjadinya retakan lelah
• Perambatan retakan lelah
• Patahan statik terhadap luas penampang sisa.
SIFAT FISIK

Material Teknik Perminyakan


SIFAT FISIK
1. Kerapatan (Densitas)
2. Sifat-Sifat Thermal
3. Konduktivitas, Superkonduktivitas dan
semikonduktivitas listrik
4. Sifat-sifat Magnetik
SIFAT FISIK
1. Kerapatan (Densitas)
>> Sifat ini didefenisikan sebagai berat per satuan
volume bahan, dan mengalami kenaikan dengan
bertambahnya bilangan atom pada setiap sub kelompok.
Densitas dapat ditentukan dengan metode kenaikan
fluida dalam gelas ukur tetapi dapat juga menggunakan
metode sinar X.

2. Sifat- Sifat Thermal


>> Kenaikan temperatur pada logam akan menaikkan
getaran atom yang menyebabkan ekspansi thermal kisi.
Sifat-Sifat Thermal
Satuan
Sifat Bahan Lambang Definisi
SI Inggris

Kapasitas kalor - Perubahan kandungan kalor setiap perubahan 0C


temperatur
Panas Jenis - Perbandingan kapasitas kalor suatu bahan dengan
kapasitas kalor air
Muai Panas - Pemuaian bahan yang dipanaskan disebabkan oleh
peningkatan getaran thermal atom-atomnya

Koefisien muai  Perbandingan perubahan muai terhadap panjang


L
panjang mula-mula dengan perubahan temperatur

Koefisien muai  Perbandingan perubahan muai terhadap volume


V
volume mula-mula dengan perubahan temperatur

Daya hantar Q Kemampuan bahan untuk menyalurkan kalor


panas
SIFAT FISIK
3. Konduktivitas, superkonduktivitas dan
semikonduktivitas listrik
>> Logam memiliki konduktivitas yang tinggi karena
elektron elektronnya dapat dengan mudah bermigrasi
melalui kisi,
Hukum Wiedmann- Franz menunjukkan rasio
konduktivitas listrik dan panas adalah hampir sama
untuk semua logam pada temperatur yang sama.
SIFAT FISIK
4. Sifat Magnetik
• Diamagnetisme dan Paramagnetisme
• Feromagnetisme
• Anti feromagnetisme dan ferrimagnetisme
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai