, ITB
TUJUAN
10.1. Pendahuluan
Sumur-sumur multilateral adalah sumur dimana terdapat sejumlah
cabang-cabang horizontal untuk menjaga atau meningkatkan produktivitas.
Keuntungan multilateral ini adalah :
a. Meningkatkan produktivitas sumur
b. Meningkatkan dan mempercepat perolehan minyak
c. Meningkatkan luas drainage reservoir
d. Alternatif untuk Infill drilling
e. Mengurangi jumlah platform, biaya pembebasan lahan di permukaan
10.1.1. Aplikasi Multilateral
Aplikasi multilateral ditujukan terutama pada :
a. Membatasi produksi air atau gas dengan memperlambat terjadinya
coning.
b. Meningkatkan produktivitas dan perolehan dari sumur-sumur yang
telah ada dengan multilateral sidetracking.
c. Meningkatkan perolehan dengan produksi dari beberapa reservoir
terpisah secara efektif.
d. Memproduksi dari target-target seperti lensa atau reservoir yang
dibatasi oleh patahan-patahan konduktif.
e. Meningkatkan effisiensi penyapuan areal dan vertikal melalui
penginjeksian sumur-sumur multilateral ( aliran fluida yang linear).
10.1.2. Strategi MultiLateral
Cabang-cabang lateral harus didesain sedemikian rupa sehingga
dapat mengurangi interference dalam daerah pengurasan dan dengan
demikian ditujukan terutama untuk bagian-bagian reservoir yang masih
belum terkuras oleh sumur-sumur vertikal.
Tanpa sumur-sumur multilateral, sisa minyak ini akan tetap tak
terproduksi sehingga teknologi multilateral merupakan alternatif terbaik
untuk infill drilling seperti pengurasan sumur-sumur attic.
10.1.3. Konfigurasi Multilateral
Sistem multilateral yang ada saat ini dapat dibagi menjadi 3 atas dasar
konfigurasi cabang-cabang lateral yaitu :
ini terjadi pada end dari build section sehingga trip harus dilakukan untuk
mengganti BHA angle hold. BHA untuk bagian lateral ini terdiri atas :
PDC bit - Single Adjustable motor - Float Sub - Pup Joint - Mule shoe
sub -Drill Collar - Flow Sub - Drill Collar - Cross Over - 1 JT Jars - 1 Jt
HW - 147 JTS 4-1/2 " S-135 DP.
Setelah running 21 stand kedalam lubang, sumur kembali
mengalir. Untuk itu 500 bbl brine 10 ppg disirkulasi ke dalam annulus
tetapi gas tetap bermigrasi ke permukaan. Untuk itu pemasangan karet
dari rotating head dilakukan. Beberapa saat setelah operasi pemboran
dilanjutkan kembali, MWD fail dan harus di-retrieve dengan wireline.
Kegagalan MWD ini dikarenakan oleh temperatur formasi yang
mencapai 290 F dan tetap bertambah dengan gradient 2 derajat/ 100 ft.
MWD diganti dengan peralatan steering setelah terjadi kegagalan
beberapa kali.
Penggunaan peralatan steering ini dibatasi oleh rotasi dari
drillstring. Sehingga survey harus dilakukan saat drillstring tidak berputar
untuk itu waktu pemboran menjadi lama dimana ROP rata-rata hanya
115 ft/hari. Temperatur pada saat penggunaan alat ini berkisar antara
200 - 295 F dan terlihat bergantung pada jumlah patahan yang dibor dan
volume gas. Untuk itu diputuskan untuk mencoba menggunakan MWD
kembali.
MWD baru ini bertahan hingga 5 Ã hari dan rata-rata 237 ft/hari
berhasil dibor dengan kebanyakan waktu dipakai untuk mensirkulasikan
gas. Secara keseluruhan terjadi 13 kali kegagalan alat dalam 28 hari
dengan ROP 116 ft/hari dan pemboran berhasil mencapai 13051 ft MD,
10016 ft TVD.
10.2.1.1.2. Lateral Kedua
Pemboran lateral pertama dihentikan setelah over budget hingga
$ 268M. Untuk lateral kedua, kick off point adalah pada kedalaman 9395
ft dengan inklinasi +5 derajat. Sidetrack dilakukan dengan WOB rendah
dan RPM tinggi pada bit. Lubang 8 Ã" sepanjang 45 ft berhasil dibor
untuk sidetrack dan kemudian BHA ditrip untuk pemasangan angle build
assembly.
Gambar 10.26. Well IS - 75 adalah sumur yang pertama kali dibor. Sumur ini
direncanakan untuk digunakan sebagai sumur injeksi air.
DAFTAR PUSTAKA