Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENDAPATAN PERUSAHAAN DAERAH (PD) PASAR

ANYAR I KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG TAHUN


2010-2012

1
Nym Rusiani Dewi, 2Anjuman Zukhri, 3Kadek Rai Suwena

1,2,3
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

Email:rusiani_dewi@yahoo.com,anjuman.zukhri@yahoo.com,Kadek_Suwena@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat
ketercapaian pendapatan PD Pasar Anyar I tahun 2010-2012, (2) tingkat penurunan pendapatan PD
Pasar Anyar I tahun 2012 serta (3) upaya meningkatkan pendapatan PD Pasar Anyar I tahun 2013.
Subyek dalam penelitian ini yaitu PD Pasar Anyar I dan obyek dalam penelitian ini pendapatan PD Pasar
Anyar I tahun 2010-2012. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada
PD Pasar Anyar I Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2010-2012 bahwa; (1) penyebab
ketidaktercapaian pendapatan tahun 2010-2012 dikarenakan kurangnya sosialisasi PD Pasar Anyar dan
pelanggaran yang dilakukan pedagang, (2) penyebab menurunnya pendapatan tahun 2012 dikarenakan
harga tidak stabil dan pelanggaran pedagang, 3) upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
pendapatan yaitu melaksanakan rapat evaluasi internal yang lebih intensif dan memberlakukan surat
peringatan.

Kata kunci : Pendapatan, Perusahaan Daerah (PD), Pasar

Abstract

This research is a descriptive was aimed to find out (1) the level achievement income of Regional
Company Anyar Market in 2010-2012, (2) rate of decreased income of Regional Company Anyar Market I
in 2012, and (3) efforts to increased the income of Anyar Market I in 2013. Subject in this study was
Regional Company Anyar Market I and object was income of Regional Company Anyar Market in 2010-
2012. The data were collected by documentation and interview. The data obtained was descriptive data
analysis with a quantitative approach. The result showed the Regional Company Anyar Market I Buleleng
district, Buleleng regency in 2010-2012 that: 1) the reason not achievement of income in 2010-2012 was
undercommunication regional company and fouled merchant, 2) the reason decreased income in 2012
was the unstable price and fouled merchant, 3) efforts were made to increase the income was more
intensive internal evaluation meeting and carry out memorandum.

Keywords: Income, Regional Company, Market


PENDAHULUAN dapat dicapai sebesar Rp 856.305.775,00
sedangkan di tahun 2011 realisasi yang
Perusahaan Daerah (PD) Pasar dapat dicapai sebesar Rp 1.117.145.800,00
Kabupaten Buleleng adalah bagian dari terlihat bahwa perbandingan realisasi
Pemerintah Daerah yang berdasarkan SK pendapatan PD Pasar Anyar I Kecamatan
Bupati No.370 tahun 2004 bertugas Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2010-
mengelola beberapa unit pasar milik 2011 terdapat kenaikan sebesar Rp.
Pemerintah Kabupaten Buleleng tentang 260.840.025,00.
penyerahan asset. PD Pasar Anyar I Perbandingan selanjutnya di tahun
Kabupaten Buleleng merupakan salah satu 2011 realisasi sebesar Rp
unit Perusahaan Daerah Kabupaten 1.117.145.800,00 sedangkan di tahun 2012
Buleleng yang mengelola aset pasar. realisasi yang dapat dicapai Rp
Pasar Anyar I Kabupaten Buleleng itu 1.111.387.975,00 Perbandingan realisasi
sendiri merupakan salah satu dari tiga pasar pendapatan PD Pasar Anyar I Kecamatan
terbesar di Kabupaten Buleleng selain Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-
Pasar Seririt dan Pasar Banyuasri karena 2012 terdapat penurunan sebesar Rp.
terbagi menjadi lima bagian yaitu Bangunan 5.757.825,00.
A yang terbagi menjadi lantai satu dan lantai Berdasarkan permasalahan di atas,
dua dengan jumlah pedagang sebanyak penulis tertarik untuk melakukan penelitian
126 pedagang, bangunan B terdiri dari terkait target dan realisasi pendapatan serta
lantai satu dan lantai dua dengan pedagang upaya peningkatan pendapatan PD Pasar
sebanyak 120 pedagang, bangunan C Anyar I Kabupaten Buleleng dengan judul
terbagi menjadi lantai satu dan lantai dua penelitian “Analisis Pendapatan
dengan jumlah pedagang sebanyak 225 Perusahaan Daerah (PD) Pasar Anyar I
pedagang, pelataran sebanyak 143 Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng
pedagang dan toko sebanyak 35 pedagang, tahun 2010-2012”.
sehingga jumlah pedagang secara Landasan teori dalam penelitian ini
keseluruhan di Pasar Anyar I sebanyak 649 adalah: Standar Akuntansi Pemerintahan
pedagang. Pasar Anyar I Kabupaten (SAP) mendefinisikan pendapatan sebagai
Buleleng dikelola oleh 37 karyawan dari PD semua penerimaan rekening kas umum
Pasar yang mengelola pendapatan dari negara atau daerah yang menambah
cukai harian, sewa tanah, iuran sampah, ekuitas dana lancar dalam periode tahun
iuran mingguan dan Surat Perjanjian. Pasar anggaran bersangkutan yang menjadi hak
Anyar I walaupun tercatat sebagai salah pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
satu pasar terbesar di Kabupaten Buleleng oleh pemerintah. Mahmudi (2006:121)
tetapi bukan berarti pendapatan yang mendefinisikan pendapatan sebagai hak
diterima selalu naik. Hasil pendapatan pemerintah daerah yang menambah
Pasar Anyar I di Kabupaten Buleleng belum kekayaan bersih yang terjadi akibat
memenuhi target seperti yang diharapkan, transaksi masa lalu. Undang-Undang
tahun 2010-2012 realisasi pendapatan Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004
pasar Anyar I tidak selalu memenuhi target, tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
hal ini terlihat dari tahun 2010 persentase Daerah, mendefinisikan PAD adalah
realisasi hanya mencapai 92,50%, penerimaan yang diperoleh daerah dari
kemudian di tahun 2011 target dinaikkan sumber-sumber dalam wilayah sendiri yang
dan realisasi mengalami peningkatan. dipungut berdasarkan peraturan daerah
Peningkatan realisasi tersebut tetap tidak sesuai dengan peraturan perundangan
memenuhi target. Tahun 2012 target yang berlaku. Menurut Herlina Rahman
diturunkan namun pada realisasinya terjadi (2005:38) PAD merupakan pendapatan
penurunan sehingga mencapai persentase daerah yang bersumber dari hasil pajak
realisasi 99,18%. Realisasi Pasar Anyar I di daerah, hasil retribusi, hasil pengelolaan
Kabupaten Buleleng belum memenuhi kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-
target seperti yang diharapkan, hal ini dapat lain pendapatan daerah yang sah dalam
dilihat dari selama tiga tahun anggaran menggali pendanaan dalam pelaksanaan
dimulai pada tahun 2010 realisasi yang otonomi daerah, dapat disimpulkan PAD
adalah pendapatan daerah yang diperoleh didirikan berdasarkan Undang-Undang
dari sumber-sumber pendapatan daerah yang modal seluruhnya atau sebagian
yang dipungut berdasarkan peraturan merupakan kekayaan daerah yang
daerah dalam menggali pendanaan dalam dipisahkan. d) Lain-lain PAD yang sah.
pelaksanaan otonomi daerah. Menurut Menurut Halim (2002:69) Lain-lain PAD
Abdul Halim (2004:108) upaya yang sah adalah penerimaan daerah
meningkatkan kemampuan penerimaan yang berasal dari lain-lain milik
daerah, khususnya penerimaan dari PAD pemerintah. 2) Dana perimbangan. Dana
harus diarahkan pada usaha-usaha yang perimbangan adalah dana yang
terus menerus berlanjut agar PAD terus bersumber dari penerimaan APBN yang
meningkat, sehingga pada akhirnya dialokasikan pada daerah untuk
diharapkan dapat memperkecil mendanai kebutuhan daerah dalam
ketergantungan terhadap sumber rangka pelaksanaan desentralisasi (UU
penerimaan dari pemerintah pusat. Dalam No. 33 pasal 1:19 tahun 2004). 3) Lain-lain
upaya meningkatkan PAD pada dasarnya pendapatan. Lain-lain Pendapatan terdiri
ditempuh melalui upaya intensifikasi dan atas pendapatan hibah dan pendapatan
ekstensifikasi. Intensifikasi PAD adalah Dana Darurat. Pendapatan hibah
suatu tindakan atau usaha-usaha untuk merupakan bantuan yang tidak mengikat.
memperbesar penerimaan dengan cara Hibah kepada Daerah yang bersumber dari
melakukan pemungutan yang lebih giat, luar negeri dilakukan melalui Pemerintah.
ketat, dan teliti. Undang-Undang No.5 Tahun 1962
Sumber-sumber Pendapatan Daerah tentang Perusahaan Daerah memberikan
menurut Undang-Undang Republik pengertian tentang yang dimaksud dengan
Indonesia No. 33 Tahun 2004 tentang PD adalah semua perusahaan yang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah didirikan berdasarkan undang-undang yang
adalah sebagai berikut. 1) PAD merupakan seluruh atau sebagian modalnya
pendapatan daerah yang diperoleh dari merupakan kekayaan daerah yang
sumber-sumber berikut. a) Hasil pajak dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain
daerah. Undang - undang nomor 33 tahun dengan atau berdasarkan undang-undang.
2004 mendefinisikan pajak daerah adalah Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003
iuran wajib yang dilakukan oleh orang tentang Keuangan Negara yang dimaksud
pribadi atau badan kepala pemerintah dengan PD “adalah badan usaha yang
daerah tanpa imbalan langsung yang seluruh atau sebagian modalnya diimiliki
seimbang dan dapat dipaksakan oleh Pemerintah Daerah”. Dapat
berdasarkan peraturan perundang – disimpulkan bahwa Perusahaan Daerah
undangan yang berlaku, hasil pajak daerah adalah perusahaan yang sebagian atau
ini digunakan untuk membiayai seluruh modal yang dimiliki adalah milik
penyelenggaraan pemerintah daerah dan Pemerintah Daerah, baik berasal dari
pembangunan daerah. b) Retribusi daerah. kekayaan daerah yang dipisahkan maupun
Undang - undang nomor 33 tahun 2004 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
mendefinisikan retribusi daerah yaitu Daerah. Menurut Muh. Bakat, dkk. (2001)
pungutan daerah sebagai pembayaran ciri-ciri perusahaan daerah adalah sebagai
atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang berikut.1) Didirikan dengan suatu peraturan
khusus disediakan atau diberikan oleh daerah; 2) Modal seluruhnya atau sebagian
pemerintah untuk kepentingan pribadi atau merupakan kekayaan daerah yang
badan. c) Hasil pengelolaan kekayaan dipisahkan, kecuali bila ada ketentuan lain
daerah yang dipisahkan. UU No.33 tahun berdasarkan undang – undang; 3) Tujuan
2004 menjelaskan salah satu sumber PAD usaha adalah mencari laba untuk dana
selain Pajak dan Retribusi adalah hasil pembangunan daerah. 4) Dipimpin oleh
pengelolaan kekayaan daerah yang suatu direksi yang diatur dalam peraturan
dipisahkan untuk mencukupi kebutuhan pendiriannya. 5) Ada dewan perusahaan
pembiayaan rumah tangga daerah yang daerah yang tugas dan wewenangnya
relatif cukup besar. Pengelolaan kekayaan diatur dalam peraturan pemerintah. 6)
milik daerah tersebut berasal dari PD yang Kekuasaan tertinggi bukan pada rapat
pemegang saham tetapi dalam beberapa Setiap anggota direksi harus melakukan
hal pada kepala daerah. Soedargo (dalam keterbukaan jika menemukan transaksi-
Arjanggi, 2011:32) menjelaskan PD dalam transaksi yang mengundang benturan
menjalankan usahanya harus berpegang kepentingan.5)Kemandirian(independency.
teguh pada prinsip-prinsip berikut. 1) Prinsip ini menuntut para pengelola
Akuntabilitas (accountability). Prinsip ini perusahaan daerah agar dapat bertindak
memuat kewenangan-kewenangan yang secara mandiri sesuai peran dan fungsi
harus dimiliki oleh dewan pengawas dan yang dimilikinya tanpa ada tekanan-
direksi beserta kewajiban-kewajibannya tekanan dari pihak manapun yang tidak
kepada pemegang saham (Pemerintah sesuai dengan sistem operasional
Daerah) dan stakeholders lainnya. Dewan perusahaan daerah yang berlaku. Tersirat
direksi bertanggung jawab atas dengan prinsip ini bahwa pengelola
keberhasilan pengelolaan PD dalam perusahaan harus tetap memberikan
rangka mencapai tujuan yang telah pengakuan terhadap hak-hak stakeholders
ditetapkan oleh pemegang saham yang ditentukan dalam undang-undang
(Pemerintah Daerah). Dewan Pengawas maupun peraturan perusahaan. 6) Kualitas
bertanggung jawab atas keberhasilan Layanan. PD harus memiliki komitmen
pengawasan dan wajib memberikan untuk menyediakan kualitas layanan yang
nasehat kepada direksi atas pengelolaan baik bagi konsumen, sehingga dapat
perusahaan daerah sehingga tujuan memberikan kepuasan layanan yang
perusahaan dapat tercapai. Pemegang berupa rasa nyaman dan aman selama
saham (Kepala Daerah) bertanggung jawab menggunakan layanan pasar. kualitas
atas keberhasilan pembinaan dalam layanan merupakan inti dari terbentuknya
rangka pengelolaan perusahaan. 2) loyalitas pelanggan pasar. 7) Sumber Daya
Pertanggung jawaban (responsibility). Manusia. PD memiliki komitmen pada
Prinsip ini menuntut pimpinan dan manajer keanekaragaman dalam lingkungan kerja
perusahaan daerah melakukan yang diwarnai oleh sikap saling percaya
kegiatannya secara bertanggung jawab. dan saling menghormati di mana semua
Sebagai pengelola perusahaan daerah memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja
hendaknya dihindari segala biaya transaksi dan reputasi perusda. 8) PD hanya akan
yang berpotensi merugikan pihak ketiga merekrut, mempekerjakan dan
maupun pihak lain di luar ketentuan yang mengembangkan para karyawan hanya
telah disepakati, seperti tersirat pada atas dasar kualifikasi dan kemampuan
undang-undang, regulasi, kontrak maupun yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang
pedoman operasional bisnis perusahaan. harus dilakukan. PD harus memiliki
3) Keterbukaan (transparancy). Dalam komitmen untuk menyediakan kondisi kerja
prinsip ini, informasi harus diungkapkan yang aman dan sehat.
secara tepat waktu dan akurat. Informasi PD Pasar menurut UU No 5 tahun
yang diungkapkan antara lain keadaan 1962 tentang Perusahaan Daerah adalah
keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan perusahaan yang didirikan berdasarkan
dan pengelolaan perusahaan. Audit yang undang-undang untuk mengelola aset-aset
dilakukan atas informasi dilakukan secara yang dimiliki pasar di masing-masing
independent. Keterbukaan dilakukan agar daerah. Soedargo (dalam Arjanggi,
pemegang saham (Pemerintah Daerah) 2011:32) menjelaskan bahwa terdapat
dan orang lain mengetahui keadaan empat faktor penentu kenaikan dan
perusahaan sehingga nilai pemegang penurunan pendapatan PD Pasar sebagai
saham dapat ditingkatkan. 4) Kewajaran berikut. 1) Faktor jenis dan jumlah
(fairness). Seluruh karyawan perusahaan pungutan daerah. Dengan perkembangan
daerah harus memiliki kesempatan untuk ekonomi yang semakin baik dari suatu
mendapatkan perlakuan yang adil dari daerah akan meningkatkan kemampuan
perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di Pemerintah Daerah untuk menyediakan
perusahaan daerah akan melarang jasa pelayanan kepada warganya.
praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh Semakin banyak jasa pelayanan yang
orang dalam yang merugikan pihak lain. ditawarkan kepada masyarakat akan
semakin besar pula pungutan yang menggali pendapatan daerah berupa
ditarik dari warga masyarakat. 2) Faktor sumber penerimaan yang memadai, tetapi
tarif pungutan pasar. Besarnya tarif juga pelaksanaan fungsi fiskal lainnya agar
pungutan yang diterapkan sangat tidak memberatkan masyarakat.
berpengaruh terhadap pendapatan daerah. Menurut Sukwiaty (2006:94) pasar
Jika tarif pungutan pasar yang dikenakan adalah suatu mekanisme yang
kepada masyarakat tinggi, maka mempertemukan pembeli (konsumen)
pendapatan akan semakin meningkat. 3) dengan penjual (produsen) sehingga bisa
Faktor efektivitas pungutan retribusi berinteraksi untuk membentuk suatu
daerah. Dalam melaksanakan pungutan kesepakatan harga jual. Syarat-syarat
pasar, tidak dapat dipisahkan dari terbentuknya pasar sebagai berikut yaitu, a)
kemampuan aparat pelaksana pungutan. adanya penjual, b) adanya pembeli dan c)
Semakin tinggi kemampuan pelaksana adanya barang atau jasa yang
pungutan (SDM) maka semakin tinggi pula diperjualbelikan, serta d) terjadinya
tingkat efektivitas pungutan yang pada kesepakatan antara penjual dan pembeli.
akhirnya akan menaikkan jumlah Sukwiaty (2006) menjelaskan fungsi pasar
pendapatan daerah. sebagai berikut. 1) Fungsi Distribusi. Dalam
Menurut Abdul Halim (2002) terdapat kegiatan distribusi, pasar berfungsi
dua usaha untuk meningkatkan mendekatkan jarak antara konsumen
pendapatan sebagai berikut. 1) dengan produsen dalam melaksanakan
Peningkatan secara intensifikasi, yaitu transaksi, dalam fungsi distribusi, pasar
suatu tindakan atau usaha-usaha yang berperan memperlancar penyaluran barang
dilakukan dengan tujuan untuk dan jasa dari produsen kepada konsumen.
memperbesar pendapatan dengan cara 2) Fungsi Pembentukan Harga. Pasar
melakukan pemungutan yang lebih giat berfungsi sebagai pembentuk harga pasar,
dan teliti. Peningkatan pendapatan asli yaitu kesepakatan harga antara penjual dan
daerah secara intensifikasi dapat dilakukan pembeli. 3) Fungsi Promosi. Pasar
dengan cara (a) menyusun atau merupakan sarana paling tepat untuk ajang
memperbaiki aspek kelembagaan atau promosi. Pelaksanaan promosi dapat
organisasi pengelolaan pendapatan, dilakukan dengan cara memasang
beserta perangkatnya sesuai dengan spanduk, membagikan brosur, membagikan
kebutuhan yang terus berkembang, (b) sampel, dan lain-lain.
memperbaiki atau menyesuaikan aspek Menurut Azmil Kafrawi (2012)
ketatalaksanaan, baik administrasi menjelaskan peranan pasar sebagai
maupun operasional yang meliputi berikut. 1) Peranan pasar bagi produsen.
penyesuaian atau penyempurnaan Sebagai tempat untuk mempromosikan
administrasi pemungutan, (c) peningkatan barang, Sebagai tempat untuk menjual hasil
pengawasan dan pengendalian yang produksi, Sebagai tempat untuk
meliputi pengawasan dan pengendalian memperoleh bahan produksi. 2) Peranan
yuridis, teknis, dan penatausahaan, (d) pasar bagi konsumen. Memudahkan
peningkatan sumber daya manusia konsumen untuk mendapatkan barang
pengelola pendapatan misalnya dengan kebutuhan, Sebagai tempat bagi konsumen
mengikutsertakan aparaturnya dalam untuk menawarkan sumber daya yang
kursus keuangan daerah (KKD) serta dimiliki. 3) Peranan pasar bagi pemerintah.
program-program pendidikan dan Sebagai penunjang kelancaran
pelatihan tentang keuangan daerah pembangunan, Sebagai sumber
lainnya. 2) Peningkatan secara pendapatan negara.
ekstensifikasi, yaitu usaha-usaha yang Adapun tujuan dari penelitian ini
dilakukan untuk menggali sumber adalah untuk mengetahui tingkat
pendapatan yang baru, namun dalam ketercapaian pendapatan PD Pasar Anyar I
upaya ekstensifikasi ini tidak boleh tahun 2010-2012 yang tidak memenuhi
bertentangan dengan kebijaksanaan pokok target, pendapatan PD Pasar Anyar I tahun
nasional, yaitu pemungutan yang 2012 yang mengalami penurunan
dilaksanakan tidak semata-mata untuk dibandingkan pendapatan tahun 2011 serta
upaya meningkatkan pendapatan PD Pasar secara berurutan melainkan berdasarkan
Anyar I tahun 2013. situasinya. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif dengan
METODE pendekatan kuantitatif. Langkah-langkah
Penelitian ini tergolong dalam yang dilakukan dalam penelitian ini antara
penelitian deskriptif dengan pendekatan lain. 1) Pengumpulan data yaitu proses
kuantitatif yaitu berusaha menggambarkan memasuki lingkungan penelitian dan
laporan anggaran dan realisasi pada tiga melakukan pengumpulan data penelitian. 2)
tahun anggaran agar dapat mengetahui Reduksi data yaitu proses pemilihan
tercapai atau tidaknya target serta terjadi pemusatan perhatian pada
tidaknya penurunan atau kenaikan realisasi penyederhanaan data kasar yang muncul
di tahun tersebut, menganalisis penyebab dari catatan-catatan tertulis dari lapangan.
terjadinya kenaikan atau penurunan serta 3) Analisis ketercapaian. Analisis
upaya untuk meningkatkan pendapatan. ketercapaian dalam penelitian ini yaitu
Penelitian ini berlokasi di Pasar Anyar I pengukuran dengan rasio efektivitas. Rasio
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng efektivitas digunakan untuk
yang beralamat di Jalan Sawo Singaraja. menggambarkan berhasil atau tidaknya
Penentuan lokasi ini didasarkan pada institusi dalam mencapai tujuannya, dalam
permasalahan yang diangkat peneliti hal ini adalah dengan membandingkan
mengingat Pasar Anyar I merupakan salah realisasi pendapatan dengan target
satu pasar terbesar di Kabupaten Buleleng pendapatan yang ditetapkan.
yang berpotensi dalam meningkatkan
pendapatan daerah dan Pasar Anyar I Realisasi Pendapatan
Rasio efektivitas = x 100%
merupakan pasar yang kegiatan Target Pendapatan
perekonomiannya berjalan 24 jam. Subyek
dalam penelitian ini adalah PD Pasar Anyar Tabel 3.1 Kriteria Efektivitas Kinerja
I Kecamatan Buleleng, Kabupaten Keuangan
Buleleng, sedangkan yang menjadi obyek
dalam penelitian ini adalah pendapatan PD Persentase Kinerja Kriteria
Pasar Anyar I Kecamatan Buleleng, Keuangan
Kabupaten Buleleng tahun 2010-2012. > 100% Sangat Efektif
Jenis data yang digunakan dalam penelitian 90% - 100% Efektif
ini adalah data kuantitatif berupa laporan 80% < 90% Cukup Efektif
target dan realisasi pendapatan PD Pasar 60% < 80% Kurang Efektif
tahun 2010-2012 dan kualitatif berupa < 60% Tidak Efektif
informasi mengenai penyebab serta upaya Sumber : Mahsun (2006)
dalam meningkatkan pendapatan. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan yaitu 4) Penyajian data yaitu penyajian informasi
dengan dokumentasi dan wawancara. untuk memberikan kemungkinan adanya
Dokumen dalam penelitian ini berupa penarikan kesimpulan dan pengambilan
laporan target dan realisasi pendapatan PD tindakan. Penyajian data dalam hal ini
Pasar Anyar tahun 2010-2012, sedangkan dengan mendeskripsikan hasil yang
wawancara dalam penelitian ini dilakukan diperoleh mengenai target dan realisasi
dengan melakukan tanya jawab terkait pendapatan di tahun bersangkutan, sebab
penyebab dan upaya dalam meningkatkan terjadinya perubahan pendapatan serta
pendapatan PD Pasar Anyar Singaraja. upaya-upaya untuk meningkatkan
Instrumen penelitian dalam penelitian ini pendapatan. 5)Penarikan kesimpulan /
berupa pedoman wawancara verifikasi yaitu penarikan kesimpulan dari
semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur data yang telah dianalisis. Kesimpulan
merupakan kombinasi wawancara terpimpin dalam penelitian ini yaitu tahap akhir
dan tak terpimpin yang menggunakan inti mengenai permasalahan target dan
pokok pertanyaan dimana interviewer realiasasi pendapatan selama tiga tahun
mengajukan pertanyaan secara bebas, anggaran.
pokok-pokok pertanyaan tidak dirumuskan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tahun 2010 dengan selisih kenaikan
Hasil sebesar Rp 260.840.025,00 (30,46%),
Tingkat ketercapaian pendapatan sedangkan tahun 2012 pendapatan
PD Pasar Anyar I Kecamatan Buleleng, mengalami penurunan dibandingkan tahun
Kabupaten Buleleng selama tahun 2010- 2011 dengan selisih penurunan sebesar Rp
2012 . Pendapatan PD Pasar Anyar I 5.757.825,00 (0,51%). Berdasarkan hasil
bersumber dari cukai harian, sewa tanah, wawancara dengan Kepala Pasar Anyar I
iuran sampah, iuran mingguan dan Surat dan sub bidang perbendaharaan mengenai
Perjanjian. Kelima sumber pendapatan penyebab terjadinya penurunan pendapatan
tersebut menghasilkan sumber dana bagi tahun 2012 diperoleh penjelasan sebagai
pengembangan pemerintahan dan berikut. Penurunan ini disebabkan karena
pembangunan daerah Kabupaten Buleleng, harga barang yang mulai tidak stabil. Ini
namun kelima sumber pendapatan tersebut menjadi salah satu alasan dikarenakan
masih mengalami fluktuasi karena selama sumber pendapatan terbesar bersumber
tiga tahun anggaran pendapatan PD Pasar dari cukai harian. Berdasarkan data yang
Anyar I masih terjadi kenaikan dan diperoleh pada tahun 2012 jumlah
penurunan pendapatan serta belum pedagang di pelataran sebanyak 143
mencapai target yang dicanangkan. sedangkan pada bangunan C sebanyak
Pendapatan PD Pasar Anyar I Kecamatan 225. Dua lokasi ini sebagian besar menjual
Buleleng, Kabupaten Buleleng dalam tiga barang yang umumnya sama dengan
tahun anggaran yaitu tahun 2010-2012 pedagang lainnya dimana pelataran
mengalami fluktuasi. Dimulai pada tahun komoditas yang dijual adalah sayur, ikan
2010 pendapatan yang diperoleh PD Pasar dan bumbu-bumbu dapur. Bangunan C
sebesar Rp 856.305.775,00 atau 92,50% lantai dua dengan komoditas daging, sayur
dari target yang dicanangkan. Persentase dan bumbu dapur. Pada saat harga mulai
tersebut diperoleh dengan rasio efektivitas tidak stabil per hari rata-rata pedagang
dengan membandingkan target dan yang tidak berjualan sebanyak 19 per
realisasi tahun 2010 kemudian dikalikan tempat, dengan jumlah tersebut tentunya
100%. Tahun 2011 pendapatan PD Pasar pendapatan akan mengalami penurunan
Anyar I Kecamatan Buleleng, Kabupaten apalagi penutupan tempat ini tidak
Buleleng mencapai Rp 1.117.145.800,00 berlangsung hanya satu hari. Penyebab
atau 98,37% dari target yang diharapkan. kedua disebabkan oleh perilaku pedagang
Persentase tersebut diperoleh dengan rasio dimana pedagang yang sudah memiliki
efektivitas dengan membandingkan target tempat memilih pindah ke tempat yang
dan realisasi tahun 2011 kemudian lebih strategis. Pedagang yang umumnya
dikalikan 100%. Berdasarkan rasio memiliki tempat lebih dari satu adalah di
efektivitas, pendapatan tahun 2011 bangunan C. Bangunan C memiliki
termasuk dalam kategori efektif, namun kapasitas 280 tempat namun hanya
belum mencapai target yang diharapkan. terdapat 225 pedagang. Sisa tempat ini ada
Tahun 2012 pendapatan PD Pasar Anyar I yang kosong tanpa penyewa sejumlah 20
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tempat dan memang ada penyewa tetapi
mencapai Rp 1.111.387.975,00 atau pedagang tersebut tidak berjualan ditempat
99,18% dari target. Persentase tersebut tersebut. Pedagang yang berpindah ini
diperoleh dengan rasio efektivitas dengan adalah sebagian besar pedagang buah,
membandingkan target dan realisasi tahun sayur dan bumbu dapur. Pedagang
2012 kemudian dikalikan 100%. berpindah ke pelataran yang lokasinya di
Berdasarkan rasio efektivitas, pendapatan pinggir jalan. Hal ini tidak menyalahi aturan,
tahun 2012 termasuk dalam kategori efektif namun para pedagang ini hanya membayar
namun belum mencapai target yang iuran di tempat yang mereka tempati
ditetapkan. sekarang. Seharusnya para pedagang yang
Penurunan pendapatan PD Pasar berpindah ini harus membayar iuran
Anyar I Kecamatan Buleleng, Kabupaten sejumlah tempat yang dimiliki walaupun
Buleleng tahun 2012. Pendapatan tahun tidak semua tempat digunakan oleh para
2011 mengalami kenaikan dibandingkan pedagang.
Upaya yang dilakukan untuk 856.305.775,00 atau 92,50% dari target
meningkatkan Pendapatan PD Pasar Anyar yang dicanangkan. Persentase tersebut
I Tahun 2013 Berbagai permasalahan diperoleh dengan rasio efektivitas dengan
dalam pendapatan Perusahaan Daerah membandingkan target dan realisasi tahun
Pasar Anyar I yaitu permasalahan tidak 2010 kemudian dikalikan 100%. Tahun
tercapainya target pendapatan, fluktuasi 2011 pendapatan PD Pasar Anyar I
pendapatan tentunya perlu dicarikan solusi Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng
untuk memperbaiki dan meningkatkan mencapai Rp 1.117.145.800,00 atau
pendapatan.Berdasarkan hasil wawancara 98,37% dari target yang diharapkan.
dengan kepala Pasar Anyar I diungkapkan Persentase tersebut diperoleh dengan rasio
upaya-upaya yang dilakukan yaitu (1) efektivitas dengan membandingkan target
kebijakan terkait tindak lanjut bagi dan realisasi tahun 2011 kemudian
pedagang yang belum memenuhi dikalikan 100%. Berdasarkan rasio
kewajibannya secara tepat, dimana efektivitas, pendapatan tahun 2011
pedagang yang berpindah harus membayar termasuk dalam kategori efektif, namun
iuran sesuai tempat yang dimiliki dengan belum mencapai target yang diharapkan.
pendekatan berupa himbauan terlebih Tahun 2012 pendapatan PD Pasar Anyar I
dahulu bahwa iuran yang dibayarkan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng
sejumlah tempat yang dimiliki, (2) mencapai Rp 1.111.387.975,00 atau
melaksanakan rapat evaluasi internal yang 99,18% dari target. Persentase tersebut
lebih intensif secara berkala untuk diperoleh dengan rasio efektivitas dengan
membahas masalah-masalah yang membandingkan target dan realisasi tahun
dihadapi serta langkah-langkah yang telah 2012 kemudian dikalikan 100%.
maupun yang akan dilakukan, misal Berdasarkan rasio efektivitas, pendapatan
permasalahan dalam sistem pemungutan tahun 2012 termasuk dalam kategori efektif
iuran dimana pelaksanaan pemungutan namun belum mencapai target yang
masih belum optimal serta (3) ditetapkan.
memberlakukan surat peringatan. Surat Berdasarkan permasalahan pada
peringatan ini berfungsi dalam pemungutan poin 4.1.1 terkait penyebab tidak
iuran sewa tanah atau tempat. Setiap tercapainya target selama tiga tahun
bulannya masih terdapat pedagang yang anggaran. Berdasarkan hasil wawancara
belum melunasi sewa tanah tempat yang dengan Kepala Sie Anggaran dan Kepala
mereka gunakan. Pada tahun 2012 per Pasar Anyar I Kabupaten Buleleng
bulan rata-rata pedagang yang masih diungkapkan penyebab tingkat
belum melunasi kewajibannya sebanyak 25 ketercapaian pendapatan belum mencapai
pedagang. Surat peringatan ini memiliki tiga target yang dicanangkan dikarenakan
tingkatan yaitu tingkat pertama, kedua dan adanya beberapa penyebab. Penyebab
ketiga. Pertama hanya sebatas surat yang yang dimaksudkan adalah (1) masih
dikeluarkan pihak PD Pasar dengan tanda kurangnya sosialisasi dari pihak pasar
tangan Kepala PD Pasar untuk segera tentang perda kepada masyarakat
melunasi tagihan sewa tempat, kedua khususnya para pedagang; (2) sumber
berupa surat yang dikeluarkan pihak PD pemungutan pendapatan yang belum
Pasar dengan tanda tangan Kepala PD maksimal dalam hal pelaksanaannya, serta
Pasar dan teguran langsung kepada (3) masih terjadinya pelanggaran yang
pedagang yang bersangkutan serta ketiga dilakukan pedagang terkait pemungutan
berupa pengambilan hak kembali. retribusi. Pelanggaran yang dimaksud yaitu
pembayaran tempat yang tidak sesuai
Pembahasan dengan jumlah tempat yang dimiliki
Pendapatan PD Pasar Anyar I pedagang, terdapat beberapa pedagang
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng yang memiliki tempat baik los maupun
dalam tiga tahun anggaran yaitu tahun pelataran lebih dari satu. Hasil penelitian ini
2010-2012 mengalami fluktuasi. Dimulai sejalan dengan teori dari Mahmudi (2006)
pada tahun 2010 pendapatan yang yang menyatakan bahwa terdapat dua
diperoleh PD Pasar sebesar Rp faktor penyebab ketidaktercapaian realisasi
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. yang pada akhirnya akan menaikkan
Faktor internal dalam hal ini disebabkan jumlah pendapatan daerah.
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat Berdasarkan permasalahan pada
dan kemampuan pihak pemerintah dalam poin 4.1.3 terkait upaya yang dilakukan
pelaksanaan pungutan sedangkan faktor untuk meningkatkan pendapatan tahun
eksternal disebabkan oleh pelanggaran- 2013, dari hasil wawancara dengan kepala
pelanggaran yang dilakukan masyarakat itu Pasar Anyar I diungkapkan upaya-upaya
sendiri. yang dilakukan yaitu; (1) memperbaiki dan
Tahun 2011 pendapatan PD Pasar memperbaharui perda yang sudah sesuai
Anyar I Kecamatan Buleleng, Kabupaten dengan kondisi sekarang ini dalam hal ini
Buleleng mencapai Rp 1.117.145.800,00 terkait besarnya kewajiban yang harus
melebihi pendapatan tahun 2010 dengan dibayar pedagang; (2) kebijakan terkait
selisih kenaikan sebesar Rp tindak lanjut bagi pedagang yang belum
260.840.025,00 (30,46%). Kenaikan dipicu memenuhi kewajibannya secara tepat; (3)
oleh harga barang yang cukup stabil dan melaksanakan rapat evaluasi internal yang
pasokan barang yang cukup stabil pula. lebih intensif secara berkala untuk
Stabilnya harga dan pasokan barang membahas masalah-masalah yang
membuat para pedagang yang sebelumnya dihadapi serta langkah-langkah yang telah
menjadi pedagang pasif mulai berangsur maupun yang akan dilakukan; serta (4)
menjadi pedagang aktif sehingga dapat memberlakukan surat peringatan. Surat
meningkatkan pendapatan. Tahun 2012 peringatan ini berfungsi dalam pemungutan
pendapatan PD Pasar Anyar I Kecamatan iuran sewa tanah atau tempat. Surat
Buleleng, Kabupaten Buleleng mencapai peringatan ini memiliki tiga tingkatan yaitu
Rp 1.111.387.975,00 dimana pendapatan tingkat pertama, kedua dan ketiga. Pertama
ini lebih rendah dari pendapatan tahun hanya sebatas surat yang dikeluarkan pihak
2011 dengan selisih penurunan sebesar Rp PD Pasar dengan tanda tangan Kepala PD
5.757.825,00 (0,51%) Pasar untuk segera melunasi tagihan sewa
Berdasarkan permasalahan pada tempat, kedua berupa surat yang
poin 4.1.2 terkait penyebab terjadinya dikeluarkan pihak PD Pasar dengan tanda
penurunan pendapatan tahun 2012 dari tangan Kepala PD Pasar dan teguran
hasil wawancara dengan Kepala Pasar langsung kepada pedagang yang
Anyar I dan sub bidang perbendaharaan, bersangkutan serta ketiga berupa
penurunan ini disebabkan karena harga pengambilan hak kembali. Hal ini sejalan
barang yang mulai tidak stabil sehingga dengan teori dari Abdul Halim (2002)
para pedagang menjadi pasif yang dimana terdapat dua usaha peningkatan
mengakibatkan pendapatan menurun dan pendapatan yaitu intensifikasi dan
penyebab kedua disebabkan oleh perilaku ekstensifikasi. Peningkatan secara
pedagang yang melakukan pelanggaran- intensifikasi, yaitu suatu tindakan atau
pelanggaran. Hal ini sejalan dengan teori usaha-usaha yang dilakukan dengan
dari Soedargo (2006) dimana terdapat dua tujuan untuk memperbesar pendapatan
faktor penentu kenaikan dan penurunan dengan cara melakukan pemungutan yang
pendapatan. Pertama, faktor jenis layanan lebih giat dan teliti. Peningkatan
dimana semakin banyak jenis layanan yang pendapatan asli daerah secara
digunakan masyarakat maka semakin tinggi intensifikasi dapat dilakukan dengan cara
pula kewajiban yang harus dibayarkan, (a) menyusun atau memperbaiki aspek
apabila kewajiban yang harus dibayarkan kelembagaan atau organisasi pengelolaan
tidak sesuai dengan layanan yang pendapatan, beserta perangkatnya sesuai
digunakan maka akan mempengaruhi dengan kebutuhan yang terus
jumlah pendapatan pada periode tersebut. berkembang; (b) memperbaiki atau
Kedua yaitu efektivitas pungutan daerah menyesuaikan aspek ketatalaksanaan,
dimana semakin tinggi kemampuan baik administrasi maupun operasional
pelaksana pungutan (SDM) maka semakin yang meliputi penyesuaian atau
tinggi pula tingkat efektivitas pungutan penyempurnaan administrasi pemungutan;
(c) peningkatan pengawasan dan
pengendalian yang meliputi pengawasan Upaya yang dilakukan untuk
dan pengendalian yuridis, teknis, dan meningkatkan pendapatan PD Pasar Anyar
penatausahaan; (d) peningkatan sumber I tahun 2013 antara lain dengan
daya manusia pengelola pendapatan memperbaiki dan memperbaharui perda
misalnya dengan mengikutsertakan yang sudah sesuai dengan kondisi
aparaturnya dalam kursus keuangan sekarang ini, melaksanakan rapat evaluasi
daerah (KKD) serta program-program internal yang lebih intensif untuk membahas
pendidikan dan pelatihan tentang masalah-masalah yang dihadapi serta
keuangan daerah lainnya. Peningkatan langkah-langkah yang telah maupun yang
secara ekstensifikasi, yaitu usaha-usaha akan dilakukan serta memberlakukan surat
yang dilakukan untuk menggali sumber peringatan. Surat peringatan ini berfungsi
pendapatan yang baru, namun dalam dalam pemungutan iuran sewa tanah atau
upaya ekstensifikasi ini tidak boleh tempat.
bertentangan dengan kebijaksanaan pokok
nasional, yaitu pemungutan yang Saran
dilaksanakan tidak semata-mata untuk Berdasarkan simpulan tersebut,
menggali pendapatan daerah berupa maka dapat diajukan saran yaitu Kepada
sumber penerimaan yang memadai, tetapi pihak pemerintah khususnya Perusahaan
juga pelaksanaan agar tidak memberatkan Daerah (PD) Pasar antara lain: (1)
masyarakat. melakukan sosialisasi kepada masyarakat
khususnya pedagang tentang sumber
SIMPULAN DAN SARAN pendapatan PD Pasar agar masyarakat
khususnya pedagang mengetahui dan
Simpulan menyadari bahwa pungutan tersebut
Penyebab tidak tercapainya target digunakan untuk kepentingan daerah dan
pendapatan pada PD Pasar Anyar I masyarakat sendiri; (2) pihak PD Pasar
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng diharapkan dapat lebih tegas dalam
secara umum disebabkan oleh masih melakukan pungutan kepada para
kurangnya sosialisasi dari pihak pasar pedagang khususnya para pedagang yang
tentang perda kepada masyarakat kurang kesadarannya dalam memenuhi
khususnya para pedagang kemudian kewajiban di pasar; (3) melakukan
sumber pemungutan pendapatan yang sosialisasi yang lebih intensif terkait
belum maksimal dalam hal pelaksanaannya pemberlakuan surat peringatan di tahun
serta masih terjadinya pelanggaran yang 2013.
dilakukan pedagang terkait pemungutan
retribusi. DAFTAR PUSTAKA
Penyebab terjadinya penurunan Damayani,Cipta. 2011.Analisis Pendapatan
pendapatan pada tahun 2012 dibandingkan Retribusi Pasar Pada Pasar Sentral
dengan tahun 2011 disebabkan karena Makassar. Skripsi (tidak diterbitkan).
harga barang yang mulai tidak stabil dan Jurusan Pendidikan Ekonomi
disebabkan oleh perilaku pedagang dimana Akuntansi.FE UNM.
pedagang yang sudah memiliki tempat
memilih pindah ke tempat yang lebih Halim,Abdul. 2002. Akuntansi dan
strategis, hal ini tidak menyalahi aturan, Pengendalian Keuangan Daerah.
namun para pedagang ini hanya membayar Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
iuran di tempat yang mereka tempati
sekarang. Seharusnya para pedagang yang Halim,Abdul. 2004. Manajemen Keuangan
berpindah ini harus membayar iuran Daerah. Edisi Revisi. Cetakan kedua.
sejumlah tempat yang dimiliki walaupun Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
tidak semua tempat digunakan oleh para
pedagang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2011. Pedoman Penulisan Skripsi
Dan Tugas Akhir: Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja

Mahmudi.2006. Analisis Laporan Keuangan


Pemerintah Daerah. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.

Mahsun,Mohammad. 2006. Pengukuran


Kinerja Sektor Publik.
Yogyakarta:penerbit BPFE.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian


Kualitatif dan Kuantitatif.
Bandung:Alfabeta.

Sukwiaty,dkk. 2006. Ekonomi.


Bandung:Yudistira

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni.


2005. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Andi.

Sunaryo. 2001. Ekonomi Manajerial.


Jakarta: Erlangga.

Supriatna,Tjahya. 2003. Perusahaan


Daerah. Jakarta:Rineka Cipta

Suryani,Irma. 2009. Analisis Peningkatan


Pendapatan Retribusi Pasar di
Kabupaten Pekalongan. Skripsi(tidak
diterbitkan). Jurusan Ekonomi
Akuntansi,FE Undip.

Anda mungkin juga menyukai