Dari saldo tersebut, susunlah neraca lajur, termasuk di dalamnya Neraca saldo Setelah Penyesuaian
dan Laba Rugi dan Neraca.
Kasus 4. Neraca
Dengan menggunakan data pada kasus 1 di atas (neraca lajur), susunlah Lapoaran neraca untuk
perusahaan tersebut (diasumsikan bahwa data tersebut adalah data tahun 2001).
1
Kasus 3. Studi Kelayakan dengan Fungsi Rate
Dengan menggunakan studi kasus 1 penggemukan sapi potong pada kasus 1 dimana investasi awal
pada tahun 1993 adalah sebesar Rp 900.000.000.- Investasi awal tersebut akan menghasilkan
pemasukan selama 6 tahun secara konstan, diawali dengan pemasukan tahun pertama, yakni tahun
1994, sampai tahun 1999, masing-masing sebesar Rp 400.000.000,-. Tingkat suku bunga aktual
pengembalian per tahun adalah 32%. Berapa tingkat bunga yang layak untuk investasi tersebut?
2
Kasus 10. Penilaian Investasi dengan X Net Presen Value
Tuan Jarot sedang mempertimbangkan suatu usulan investasi dengan data sebagai berikut : Investasi
terjadi tanggal 5 Januari 1998 sebesar 35.000.000. Hasilnya, pemasukan bersih masing-masing
tanggal 6 Februari 1999 sebesar 50.000.000, 12 Desember 1999 sebesar 75.000.000, 1 Januari 2000
sebesar 100.000.000, 2 Februari 2000 sebesar 125.000.000. Tingkat suku bunga disyaratkan adalah
11%. Nilailah apakah investasi tersebut layak atau tidak dengan menggunakan XNPV.
3
Sedangkan Ratio HPP dan Margin Laba adalah sebagai berikut.
Uraian Anggaran Aktual
COST OF SALES RATIO 74,14% 71,17%
GROSS PROFIT MARGIN 25,86% 28,83%
TOTAL 100,00% 100,00%
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih laba kotor sebesar
Rp39.512.500,- Angka tersebut positif, yang berarti menguntungkan. Selanjutnya hitunglah selisih
volume penjualan beserta penjelasan selisih laba atau selisih rugi.
Berdasarkan data tersebut anda diminta untuk menganalisis laba kotor untuik mengetahui penyebab
terjadinya penyimpangan. Anda diminta menghitung:
1. Selisih harga jual beserta penjelasan laba atau rugi
2. Selisih harga pokok beserta penjelasan laba atau rugi
3. Selisih volume (produk non-substitusi) beserta penjelasan laba atau rugi
4. Selisih volume final (produk substitusi) beserta penjelasan laba atau rugi
5. Selisih komposisi produk beserta penjelasan laba atau rugi
6. Selisih laba kotor beserta penjelasan laba atau rugi
HPP (Harga Pokok Penjualan) 3.500 3.000 10.500.000 4.000 3.000 12.000.000
4
Kasus 4. Laba Kotor Komparatif Beberapa Produk
PT. Agung Jaya adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual beberapa jenis produk.
Perusahaan ini memiliki data laba kotor komparatif dan data penjualan harga pokok penjualan
selama dua periode seperti terlihat pada gambar berikut ini.
5
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang 130.000.000 125.000.000
Hutang Wesel 155.000.000 125.000.000
Hutang Pajak 20.000.000 25.000.000
Hutang Gaji 40.000.000 35.000.000
Jumlah Hutang Lancar 345.000.000 310.000.000
HUTANG JANGKA PANJANG 155.000.000 172.000.000
MODAL
Saham Biasa (1.000.000 Lbr) 230.000.000 230.000.000
Capital Surplus 125.000.000 125.000.000
Laba Ditahan 150.000.000 90.000.000
JUMLAH MODAL 505.000.000 445.000.000
TOTAL PASIVA 1.005.000.000 927.000.000
2. Data Rugi Laba PT. Telaga Tbk.
PT. TELAGA, Tbk
LAPORAN RUGI - LABA
Tahun yang Berakhir 31 Desember
KETERANGAN 2003 2004
Penjualan Bersih 1.200.000.000 1.300.000.000
Harga Pokok Penjualan 900.000.000 950.000.000
Laba kotor 300.000.000 350.000.000
Biaya Pemasaran 70.000.000 81.000.000
Biaya Administrasi dan Umum 125.000.000 132.000.000
Biaya Operasional 195.000.000 213.000.000
6
1. Laporan Neraca
Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut Anda diminta oleh manajemen untuk membuat
menganalisis rasio dan juga membuat trend grafik.
7
Kasus 3. Rasio Keuangan Industri
Dengan menggunakan data pada kasus 2 dan diketahui bahwa rasio keuangan industri pada tahun
2003 dalah sebagai berikut :
Berdasarkan data tersebut, buatlah analisis dengan membandingkn rasio tahun 2003 yang ada pada
PT. Karya Tani pada kasus 2 di atas.
8
Dari data laporan keuangan tersebut buatlah analisis laporan keuangan dengan dasar sebagai
berikut:
a. Untuk analisis perbandingan, gunakan data tahun 2002 dan 2003
b. Analisis Common Size
c. Analisis Indeks
9
Kasus 3. Manajemen Kas Model
Miller – Orr
PT. Enak Rasa adalah sebuah perusahaan bumbu masak yang mempunyai variasi arus kas sebesar
Rp25.000.000,-. Sedangkan biaya untuk melakukan setiap transaksi mengubah sekuritas menjadi kas
Rp 225.000,- dan bunga sekuritas per tahun sebesar 16%. (Catatan: Asumsi perhitungan 1 tahun=
365 hari) dan saldo kas minimum ditentukan Rp 8.000.000,-.
Dari data tersebut, tentukan saldo kas yang optimal dan besaran batas atas saldo kas dengan
metode Miller – Orr.
10
NAMA SALDO TANGGAL
DEBITUR PIUTANG TRANSAKSI
PT. Gagah 12.500.000 09 Okt 2005
PT. Berani 9.500.000 20 Okt 2005
PT. Pancoran 18.000.000 28 Sep 2005
PT. SAS 4.900.000 14 Sep 2005
PT. BAS 10.000.000 02 Sep 2005
PT. Kemilau 4.500.000 25 Agu 2005
PT. Jaya 17.500.000 17 Agu 2005
Berdasarkan data tersebut, buatlah analisis piutang, termasuk berapa hari telah lewat dari tanggal
jatuh tempo.
11
BAB 9 PERSEDIAAN
Kasus 1. Jumlah Pembelian Optimal
PT. Subur Makmur adalah sebuah perusahaan yang memproduksi barang. Dari laporan perusahaan
terlihat bahwa perusahaan membutuhkan bahan mentah sebanyak 200.000 unit barang. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, setyiap kali pemesanan meliputi jumlah 15.000 unit. Sedangkan
informasi lain yang berhasil dikumpulkan meliputi harga beli barang dan biaya-biaya setiap kali
dilakukan pembelian barang adalah sebagai berikut:
NO Keterangan Jumlah
1 Harga beli barang/unit 25.000
2 Biaya pesanan barang 275.000
3 Biaya angkut barang 2.500.000
4 Biaya pesan lainnya 250.000
5 Biaya modal 5.000.000
6 Biaya asuransi 750.000
7 Biaya simpan 7.500.000
8 Biaya pemeliharaan barang 4.500.000
Dari data tersebut, hitunglah jumlah pembelian yang paling optimal (Economic Order Quantity).
12
lead time. Reorder point untuk bahan baku produk murah ditetapkan berdasarkan lead time 4
minggu, dengan kebutuhan per minggu mencapai 7.500 unit dan tambahan kebutuhan pemakaian
selama 2 minggu.
Dari data tersebut, hitung titik pemesanan kembali (Reorder point) uhntuk kedua macam bahan
baku tersebut.
13
Total Biaya Variabel Rp 30.000.000,-
Harga Jual per Unit Rp 5.250,-
Dari data tersebut, hitunglah jumlah minimal penjualan yang harus dilakukan oleh eprusahaan
untuk menutup biaya tunai.
14
Dari data tersebut, tentukan harga jual produk dan susunlah laporan laba rugi untuk
membuktikannya.
15
Kasus 2. Alternatif Penggantian Aktiva Tetap
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mempertahankan atau mengganti aktiva
tetap yang selama ini dimilikinya. Data aktiva lama dan aktiva baru tersebut alah sebagai berikut :
DATA TEKNIS AKTIVA
Keterangan Aktiva Lama Aktiva Baru
Umur ekonomis aktiva 10 Tahun 10 Tahun
Harga perolehan aktiva 1.200.000.000 1.200.000.000
Nilai buku saat sekarang 800.000.000 0
Biaya produksi variabel per tahun 2.000.000.000 1.800.000.000
Biaya non produksi variabel per
tahun 500.000.000 500.000.000
Biaya non produksi tetap per tahun 700.000.000 700.000.000
Pendapatan penjualan per tahun 6.000.000.000 6.000.000.000
Nilai jual 500.000.000 0
Berdasarkan data tersebut, Anda diminta oleh manajemen perusahaan untuk membuat keputusan
mempertahankan atau mengganti aktiva lama dengan aktiva baru disertai dengan proyeksi laba-rugi
sebagai pembuktian.
Penjelasan:
Perusahaan melakukan perhitungan terhadap biaya tetap umum Produk Gurih dan menyimpulkan
dalam suatu kondisi seperti berikut ini:
Kondisi 1, biaya tetap umum sebesar Rp 75.000.000,- terdiri dari biaya tidak dapat dihindari
sebesar Rp 65.000.000,- dan biaya dapat dihindari sebesar Rp 10.000.000,-
Kondisi 2, biaya tetap umum sebesar Rp 75.000.000,- terdiri dari biaya tidak dapat dihindari
sebesar Rp 5.000.000,- dan biaya dapat dihindari sebesar Rp 70.000.000,-
Dari data tersebut buatlah rekomendasi untuk menghentikan atau meneruskan dengan membuat
laporan rugi laba perbandingan jika tetap menjual atau tidak menjual produk gurih.
16
BAB 14 RISIKO INVESTASI
Kasus 1. Memilih Proyek dengan Probabilitas Berbeda
PT. Ambisi adalah sebuah perusahaan industri yang saat ini sedang dihadapkan pada dua pilihan
investasi. Keduanya memiliki cashflow yang sama namun memiliki distribusi probabilitas berbeda
selama setahun. Data dari kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut:
DATA INVESTASI
No. PROYEK X PROYEK Y
Probabilitas Cashflow Probabilitas Cashflow
1 0,10 180.000.000 0,10 180.000.000
2 0,30 200.000.000 0,25 200.000.000
3 0,30 260.000.000 0,40 260.000.000
4 0,15 275.000.000 0,10 275.000.000
5 0,15 350.000.000 0,15 350.000.000
Berdasarkan data tersebut, pilih salah satu proyek dengan menghitung dan membandingkan kedua
nilai harapan investasi dan standar deviasi.
17
Kasus 3. Memilih Proyek dengan Probabilitas Sama
Sebuah perusahaan dagang sedang menilai usulan dua proyek investasi yang memiliki distribusi
probabilitas yang berbeda. Umur ekonomis investasi adalah 5 tahun dengan aliran kas dan distribusi
probabilitas seperti berikut ini :
18
BAB 15 INVESTASI AKTIVA
Kasus 1. Metode Laba Bersih
PT. Makmur adalah sebuah perusahaan industri. Saat ini sedang mengevaluasi kelayakan usulan
proyek pembelian aktiva tetap baru dengan metode laba sisa. Data yang berhasil dikumpulkan
adalah seperti daftar berikut:
DATA AKTIVA
Harga Perolehan 900.000.000
Nilai Sisa 0
Umur ekonomis 4 Tahun
Laba Sisa
Diharapkan 350.000.000
Biaya Modal Per Th 18,0%
Tarif Pajak 15%
19
Kasus 3. Metode Return On Investment 1
PT. ABC sedang mempertimbangkan untuk membeli aktiva tetap berupa mesin baru merek X. Data
yang berhasil dikumpulkan adalah data tentang harga perolehan, masa manfaat, laba akuntansi yang
diharapkan, tarif pajak, dan ROI mesin lain (mesin Y) yang sejenis sebagai pembanding, yang dapat
dilihat melalui tabel berikut ini.
DATA AKTIVA
Harga Perolehan 900.000.000
Nilai Sisa 0
Masa Manfaat 4 Tahun
ROI Aktiva Y (ak lain) 29,0%
ROI yang diharapkan 25,0%
Tarif Pajak 15%
20
Kasus 5. Metode Internal Rate of Return 1
PT. Semar merupakan sebuah peruahaan industri. Saat ini perusahaan itu sedang mengevaluasi
kelayakan usulan proyek pembelian aktiva tetap berupa mesin baru dengan menggunakan metode
Intenal Rate of Return berupa mesin baru dengan menggunakan metode Internal Rate of Return
(IRR). Perusahaan mengharapkan dengan pembelian aktiva tersebut akan dapat meningkatkan
penjualan. Namun demikian perusahaan menyadari bahwa pembelian tersebut akan menambah
biaya. Data yang berhasil dikumpulkan berkaitan dengan rencana tersebut adalah sebagai berikut:
DATA TEKNIS AKTIVA
Harga Perolehan Aktiva 900.000.000
Nilai Sisa 0
Umur ekonomis 4 Tahun
Metode Penyusutan Garis Lurus
Biaya Modal (cost of capital) 16,0%
Peningkatan Penjualan 325.000.000
Peningkatan Biaya 275.000.000
Pajak Penghasilan 15,0%
Dari data tersebut buatlah evaluasi kelayakan investasi tersebut dengan metode IRR dan membuat
rekomendasi layak tidaknya investasi tersebut untuk dijalankan.
21
Kasus 4. Penyusutan dengan Metode Saldo Menurun Ganda
Dengan menggunakan data pada Kasus 1 di atas, hitung beban penyusutan dengan metode Saldo
Menurun Ganda. Susun pula tabel penyusutannya.
22