Anda di halaman 1dari 14

BANK SENTRAL

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga
negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-
hal lain yang secara tegas diatur dalam undang-undang tentang Bank
Indonesia

VISI dan MISI Bank Indonesia


VISI Bank Indonesia
Menjadi lembaga Bank Sentral yang dipercaya secara nasional maupun
internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta
pencapaian inflasi yang rendah dan stabil

MISI Bank Indonesia


Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan
moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan
nasional jangka panjang yang berkesinambungan
NILAI-NILAI STRATEGIS
Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegawai untuk
bertindak dan atau berperilaku, yang terdiri atas kompetensi, integritas,
transparansi, akuntabilitas, dan kebersamaan

Arah Bank Indonesia tahun 2008 (Destination Statement BI 2008)


Menjadi lembaga yang kredibel melalui kebijakan yang efektif sebagai hasil dari
peningkatan kompetensi dan kemitraan strategis

Arah Bank Indonesia tahun 2013 (Destination Statement BI 2013)


Menjadi lembaga yang lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, sebagai
hasil dari penguatan integritas kelembagaan, peningkatan kemitraan strategis
dan optimalisasi kinerja melalui kebijakan yang efektif dan efisien.
SASARAN STRATEGIS BANK INDONESIA
1. Terpeliharanya kestabilan nilai rupiah
2. Terpeliharanya stabilitas sistem keuangan
3. Terpeliharanya kondisi keuangan BI yang sehat dan akuntabel
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen moneter
5. Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran
6. Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem informasi
7. Memperkuat institusi melalui good govermance, efektivitas komunikasi
dan kerangka hukum
8. Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif BI

LANDASAN HUKUM BANK INDONESIA


1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2004
TUGAS POKOK BANK INDONESIA
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dengan rincian tugasnya sebagai berikut :
- Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi,
- Melakukan pengendalian moneter,
- Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada
bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek,
- Memberikan fasilitas pembiayaan darurat yang pendanaannya menjadi
beban pemerintah dalam hal suatu bank mengalami kesulitan keuangan
yang berdampak sistemik dan berpotensi mengakibatkan krisis yang
membahayakan sistem keuangan,
- Melaksanakan kebijakan nilai tukar dan mengelola cadangan devisa.
TUGAS POKOK BANK INDONESIA
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Dengan rincian tugas sebagai berikut :
- Menetapkan penggunaan alat pembayaran;
- Mengatur sistem kliring antar bank;
- Menyelenggarakan kegiatan kliring;
- Menyelenggaraan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank;
- Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan
memusnahkan uang dimaksud dari peredaran

TUGAS POKOK BANK INDONESIA


3. Mengatur dan Mengawasi Bank ------------- OJK
Dengan rincian tugas sebagai berikut :
- Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha
tertentu dari bank;
- Menetapkan peraturan;
- Melaksanakan pengawasan bank dan
- Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
ORGANISASI BANK INDONESIA
BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari
- seorang gubernur,
- Seorang deputi gubernur senior
- Sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak-banyaknya 7 orang deputi gubernur
yang diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.

Untuk membantu DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan di bidang tertentu


terhadap BI, dibentuk Badan Supervisi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas,
independensi, transparansi dan kredibilitas Bank Indonesia.

Yang dimaksud dengan pengawasan di bidang tertentu adalah melaksanakan tugas


1. Telaahan atas laporan keuangan tahunan BI
2. Telahaan atas anggaran operasional dan investasi BI
3. Telahaan atas prosedur pengambilan keputusan kegiatan operasional di luar
kebijakan moneter dan pengelolaan aset BI
SECARA GARIS BESAR TUGAS B.I. dilaksanakan melalui 4
sektor satuan kerja :
1. Sektor moneter
2. Sektor perbankan
3. Sektor sistem pembayaran
4. Sektor sistem manajemen intern
5. 37 Kantor Bank Indonesia (KBI)
6. 6 Kantor Perwakilan (KPW)
Pengertian Otoritas Jasa Keuangan adalah 
lembaga baru yang didirikan    berdasarkan Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2011. 
Lembaga   ini   didirikan  untuk melakukan
pengawasan atas industri jasa keuangan secara
terpadu.
OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini”. (Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
 Nomor 21 Tahun 2011)
Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan dikatakan bahwa
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya OJK
harus berlandaskan kepada asas-asas sebagai berikut:

1. Asas Kepastian Hukum


Yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan
peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggaraan OJK.
2. Asas Kepentingan Umum
Yakni asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
3. Asas Keterbukaan
Yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyrakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan OJK dengan tetap memperhatikan
perlindungan hak asasi pribadi  dan golongan, serta rahasia
negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
4. Asas Profesionalitas
Yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam
pelaksanaan tugas dan wewenang OJK, dengan tetap
berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Asas Integritas
Yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral
dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil
dalam penyelenggaraan OJK.
6. Asas Akuntabilitas
Yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas
Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik.

Anda mungkin juga menyukai