Anda di halaman 1dari 1

Fathia Yashinta

NIM. 1807101030028
Travel Medicine

Travel medicine bukanlah suatu hal yang baru namun sudah mulai berkembang sejak
tahun 1980-an, karena terjadi peningkatan orang yang bepergian keluar negeri, terutama ke
daerah-daerah yang kurang berkembang di dunia. Destinasi yang dulunya hanya dikunjungi oleh
tentara, misionaris dan penjelajah menjadi destinasi bagi para traveller biasa dari berbagai
negara. Pada zaman sekarang, travelling atau bepergian merupakan suatu kegiatan yang umum
dilakukan, baik sendirian, berpasangan ataupun berkelompok. Sebelum melakukan travelling,
banyak hal yang harus dipersiapkan seperti persiapan tiket pesawat, passport, visa, tempat
tinggal, jumlah uang yang dibawa, dan beberapa hal lainnya. Salah satu hal yang sering
dilupakan oleh orang-orang yang ingin melakukan travelling adalah mengecek apakah ada
penyakit tertentu yang menyerang para traveller pada negara tujuan tersebut. Oleh karena itu,
travelling dapat meningkatkan risiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan pribadi, sehingga
risiko ini harus dipahami saat merencanakan perjalanan, terutama ke daerah asing, jauh atau
terpencil. Melakukan tindakan pencegahan yang tepat sebelum memulai perjalanan dapat
mengurangi risiko ini dan memastikan adanya rencana cadangan apabila terkena atau menderita
kondisi kesehatan lain saat melakukan travelling.
Beberapa jenis penyakit yang paling umum menyerang traveller atau disebut juga dengan
travel disease adalah schistosomiasis, malaria, demam dengue, yellow fever, rabies, sleeping
sickness, lyme disease, chagas disease, ebola virus disease, COVID-19, cholera, thick bone
encephalitis, tuberculosis, dan lain-lain. Setiap jenis penyakit memiliki etiologi, cara penularan
dan gejala klinis yang berbeda dan ditularkan didaerah yang berbeda pula. Oleh karena itu untuk
mencegah traveller terinfeksi penyakit tersebut, dapat dilakukan beberapa langkah pencegahan
seperti, mencari tahu potensi risiko di negara tujuan termasuk penyakit yang dapat dicegah
dengan pemberian vaksin sebelum keberangkatan atau mengonsumsi obat keomprofilaksis,
berhati-hati dengan sumber air minum dan makanan tidak matang yang dapat menjadi sumber
penularan, untuk aktivitas diluar ruangan minimalkan paparan serangga yang sering merupakan
vektor patogen, serta mempersiapkan dan melakukan tindakan pencegahan umum lainnya sesuai
dengan risiko penyakit yang ada di negara tujuan travelling.

Anda mungkin juga menyukai