Anda di halaman 1dari 19

Laporan Kasus Jumat, 22 Januari 2021

Kelompok B2 :
Pembimbing :
dr. Munizar, Sp.OG(K)
Mandala Yodi
Mujiburrahman
Rahmatan
Yashifa Hazqia
Alief Afrisiammy
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
BANDA ACEH 2021
Identitas Pasien
Nama : Ny. SY
Usia : 28 tahun
Alamat : Banda Aceh
Agama : Islam
Suku : Aceh
No. CM : 1-26-30-00
Tanggal masuk : 21/01/2021
Anamnesis
Keluhan Utama : Mulas-mulas

Keluhan Tambahan : tidak ada

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien rujukan RS Pertamedika datang dengan keluhan mules yang dirasakan sejak 2 hari

sebelum masuk rumah sakit. Riwayat keluar air-air, lendir dan darah disangkal. Pasien mengaku

hamil 9 bulan. Sesuai HPHT 11/05/2020, dan TTP 18/02/2021, hamil 36-37 minggu. Selama ini

pasien rutin memeriksakan kandungannya di Sp.OG 2x dan di puskesmas 4x. Pasien mengalami

keputihan sejak beberapa bulan terakhir berwarna putih bergumpal, tidak berbau dan jumlahnya

minimal, selama keputihan kemaluan terasa gatal. BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit jantung (-), hipertensi (-), DM(-), asma(-), dan alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


Riwayat penyakit jantung (-), hipertensi (-), DM(-), asma(-), dan alergi (-)

Riwayat Pemakaian Obat :


Tidak ada

Riwayat Kebiasaan Sosial:


- Pasien sehari-hari mengurus rumah tangga dengan aktivitas sedang, suami pasien
bekerja sebagai wiraswasta
- Pasien memiliki riwayat kebiasaan menggunakan pembersih vagina
Riwayat Menarche : menarche usia 15 tahun, siklus haid teratur, dengan lama haid
mencapai 1 minggu atau lebih. Ganti pembalut 2-3 x/hari. Dysmenorrhea (-)

Riwayat Persalinan :
1. Anak laki-laki, 3,5 tahun, SC indikasi KPD di RS Meraxa
2. Anak Perempuan, 20 bulan, di RS Pertamedika
3. Hamil saat ini

Riwayat KB : KB DMPA sejak 6 bulan yang lalu


Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda Vital Status Generalisata


KU : Sedang
Kesadaran : compos mentis Mata : konjungtiva palp. inferior anemis (-/-), sklera ikterik (-)
TD : 110/80 mmHg T/H/M: dalam batas normal
N : 89 x/menit Thorax : Vesikuler kanan=kiri, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
RR : 20 x/menit Abdomen : Simetris, membesar sesuai usia kehamilan
T : 36,7⁰ C Extremitas : Akral hangat, Edema tungkai (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status Obstetri

• Leopold 1 : TFU 32 cm, bagian teratas bokong, TBJ 2945 gram


• Leopold 2 : Punggung kanan, DJJ 135 x/menit
• Leopold 3 : Kepala
• Leopold 4 : Konverjen

Pemeriksaan Genitalia

• His : Tidak ada


• I : vulva/uretra tenang
• IO : Portio licin, OUE tertutup, Fluksus (-), Fluor Albus (+)
berwarnah putil konsistensi kental.
LABORATORIUM (21/1/2021)

Hb : 11,5 gram/dl ( 12-15 gram/dl ) Waktu perdarahan : 2 (1-7)


Waktu pembekuan : 7 (5-15)
Leukosit : 13,2 x 103/ul ( 4500-10.500 /ul) Natrium : 143 (132-146mmol/L)
Eritrosit : 4,5 x 103/ul ( 4200-5400 /ul ) Kalium : 4,60 (3,7-5,4 mmol/L)
Trombosit : 293.000 /ul (150000-400000 /ul ) Klorida : 113 (98-106 mmol/L)
Ht : 34 % ( 37-47 %) Ureum : 10 (13-43 mg/dl)
MCV : 74 (80-100 fL) Kreatinin : 0,80 (0,51-0,95)
MCH : 25 (27-31 pg)
MCHC : 34 (32-36 %) Rapid test antibodi :

RDW : 17,2 (11,5-14,5%) Anti SARS-CoV-2 IgM : Non reaktif

MPV : 9,2 (7,2-11,1fL) Anti SARS-CoV-2 IgG : Non reaktif

E/B/NB/NS/L/M : 1/1/0/77/15/6
CTG

Baseline : 130kali/menit
Variabilitas : 5-20 dpm
Akselerasi : >2x
Deselerasi : Tidak ada
Kontraksi : negatif
Gerak janin : aktif
Kesan : CTG kategori 1
Diagnosis

G3P2 hamil 36-37 minggu, JPKTH, BSC 2kali (IDT 20bulan), Riwayat
ancaman Partus Prematurus (ST 2) ec Flour Albus susp. BV, Belum
Inpartu, Bebas Kontraksi 8 jam.
Tatalaksana

Non Farmakologi
• Bed Rest total
• Pantau tanda-tanda vital, His, dan DJJ
Tatalaksana

Farmakologi
Pembahasan
KASUS TEORI
Pasien rujukan RS Pertamedika datang dengan Pada pasien ini terdapat ancaman partus prematurus. Persalinan
preterm adalah persalinan pada usia kehamilan kurang dari 37
keluhan mules yang dirasakan sejak 2 hari sebelum
minggu.
masuk rumah sakit. Riwayat keluar air-air, lendir
Beberapa faktor predisposisi:
dan darah disangkal. HPHT 11/05/2020, dan TTP
Usia ibu <18 tahun atau >40 tahun
18/02/2021, hamil 36-37 minggu. Selama ini pasien Hipertensi
rutin memeriksakan kandungannya di Sp.OG 2x dan Perkembangan janin terhambat

di puskesmas 4x. Solusio plasenta


Plasenta previa
Ketuban pecah dini
Infeksi intrauterine
Bakterial vaginosis
Serviks inkompetens
Kehamilan ganda
Riwayat persalinan preterm sebelumnya
Kurang gizi
Susilaningrum R, Nursalam, Utami S. Buku Saku Kesehatan Ibu Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
KASUS TEORI
Pasien mengalami keputihan sejak beberapa bulan Bakterial Vaginosis (BV) adalah suatu kondisi abnormal
terakhir berwarna putih bergumpal, tidak berbau dan perubahan ekologi wanita yang ditandai dengan
jumlahnya minimal, selama keputihan kemaluan pergeseran keseimbangan flora vagina dimana dominasi
terasa gatal. BAB dan BAK dalam batas normal. Lactobacillus digantikan oleh bakteri-bakteri anaerob,
diantaranta Gradnerella vaginalis, mobiluncus ,
prevotella, bacteriodes, dan Mycoplasma sp.

Perempuan dengan vaginosis bakterial dapat tanpa


gejala aau mempunyai keluhan
dengan bau vagina yang khas yaitu bau amis, terutama
pada waktu/setelah senggama. Bau tersebut disebabkan
adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi
basa.
Beckman CR. ., Ling FW, Barzansky BM, Herbert WNP. Obstetrics and Gynecology. The American College of obstetricians and Gynecologists. New York: Wolters Kluwer; 2010.
KASUS TEORI

Pasien mengalami keputihan sejak beberapa Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria Amsel
bulan terakhir berwarna putih bergumpal, tidak yaitu adanya tiga dari empat tanda-tanda berikut:
berbau dan jumlahnya minimal, selama 1. Cairan vagina homogen, putih keabu-abuan,
keputihan kemaluan terasa gatal. BAB dan
dan melekat pada dinding vagina.
BAK dalam batas normal.
2. PH vagina > 4,5.
3. Sekret vagina berbau amis sebelum atau
setelah penambahan KOH 10 % (Whifftest).
4. Clue cells pada pemeriksaan mikroskopiks

Beckman CR. ., Ling FW, Barzansky BM, Herbert WNP. Obstetrics and Gynecology. The American College of obstetricians and Gynecologists. New York: Wolters Kluwer; 2010.
KASUS TEORI

Hasil pemeriksaan laboratorium : Pada pemeriksaan laboratorium tidak

Hb: 11,5 g/dL didapatkan tanda tanda infeksi,

Leukosit: 13,2 103/mm3 Pemeriksaan penunjang untuk


menegakkan bakterial vaginosisi
antara lain:
- Pemeriksaan ph Vagina
- Whiff test

Setiyawan. Ilmu Kebidanan. Vol. 53. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. 1689–1699 p.
KASUS TEORI

Tatalaksana: Pada pasien ini mengalami ancaman partus


prematurus yang mana dilakukan pemberian
1. Nifedipin 10 mg titrasi tokolitik untuk merangsang kontraksi uterus,
2. Kaltrofen 400 mg KP dan kortikosteroid steroid untuk pematangan

3. Adalat oros 30 mg/ 24 jam oral paru.

Pengobatan yang dianjurkan pada BV adalah


metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari,
metronidazol 2 g per oral dosis tunggal atau
klindamisin per oral 2 x 300 mglhari se- lama 7
hari

Setiyawan. Ilmu Kebidanan. Vol. 53. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2013. 1689–1699 p.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai