Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mandala Yodi

NIM: 1807101030031
Travel Medicine
Kedokteran wisata atau travel medicine adalah bidang ilmu kedokteran yang mempelajari
persiapan kesehatan dan penatalaksanaan masalah kesehatan orang yang bepergian (travellers).
Perkembangan travel medicine sudah mulau di galakkan sejak tahun 1980 dengan karenakan
melonjaknya pelancong keluar negeri terutama pada daerah atau wilayah berkembang dan
endemis penyakit tertentu. Oleh karna hal demikian perlu adanya perhatian khusus terhadap
beberapa negara tentang suatu penyakit yang dapat berisiko menyeran wisatawan atau traveller
yang berkunjung ke negara tersebut. Ada beberapa negara dengan penyakit endemis di
negaranya yang menjadi perhatian khusus dan kesiapan kesehatan bagi pelancong yang
berkunjung.
Skistosomiasis atau schistosomiasis (bilharzia) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing
skistosoma. Skistosomiasis juga sering disebut dengan penyakit demam siput. Cacing skistosoma
hidup di air tawar, seperti danau, waduk, dan sungai. Seseorang bisa terinfeksi cacing ini jika
kontak langsung dengan air yang terkontaminasi, misalnya saat berenang atau mandi di air yang
terkontaminasi cacing ini. Gejala terinfeksi penyakit antara lain demam, ruam kulit, nyeri otot,
diare, lemas dan batuk. Wilayah dengan sebaran skistosomiasis antara lain Amerika selatan,
Asia, timur hingga sebagian wilayah utara Afrika.
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Penderita
malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil. Walaupun mudah menular melalui gigitan
nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila ditangani dengan tepat. Namun jika tidak
ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal dari menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga
kematian. Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala
melalui tiga tahap selama 6-12 jam, dengan masa inkubasi 1-6 minggu, gejala mulai dari
menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu
tubuh kembali normal. Wilayah dengan endemis malaria antara lain Afrika, Amerika selatan,
Asia dan wilayah Asia tenggara.
Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis seperti
Asia tenggara, Amerika utara, Afrola, Oceania dan Australia utara.
Yellow fever (demam kuning) adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh
flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus (terutama nyamuk aedes aegypti,
tetapi dapat pula oleh spesies lain) ke inang atau host dalam hal ini adalah manusia dan primata
(monyet) yang menyebabkan kerusakan pada saluran hati, ginjal, jantung dan sistem pencernaan.
Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala klinis seperti demam, mual, nyeri dan dapat
berlanjut ke fase beracun/toksik yang terjadi setelah itu, ditandai dengan kerusakan hati dengan
jaundis atau ikterik atau kulit menjadi berwarna kuning, gagal ginjal, meningitis dan akhirnya
dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini banyak ditemukan di wilayah sub sahara Afrika dan
Amerika Utara.

Sleeping sickness atau penyakit tidur atau dinamakan African trypanosomiasis ini dapat


menyerang sistem saraf manusia dan menyebabkan penderitanya mengalami gangguan tidur,
koma, bahkan kematian. Lalat Tsetse merupakan perantara penyakit ini yang banyak ditemukan
di Afrika. Ada dua tahapan gejala penyakit tidur yang muncul akibat gigitan lalat Tsetse. Pada
tahap awal, gejala dapat berupa luka, ruam, atau gatal di lokasi gigitan, lemas
berkepanjangan, demam, nyeri otot, sakit kepala, serta penurunan berat badan. Ketika parasit
sudah menginfeksi sistem saraf pusat, barulah muncul gejala tahap kedua yang lebih khas
daripada gejala di tahap awal, yaitu sering ngantuk di siang hari, gangguan kepribadian,
gangguang keseimbangan, insomnia dan lumpuh parsial.

Selain penyakit tersebut diatas, penyakit lain seperti changas yang terdapat di Amerika
utara dan Sebagian Eropa, penyakit Lyme disease yang terdapat di bagian utara dan barat
Amerika, Eropa termasuk Rusia, Tick-borne encephalitis (TBE) yang terdapat di Sebagian
wilayah Rusia, serta penyakit Rabies yang terdapat di Afrika, Asia, termasuk Amerika utara dan
Eropa yang di tularkan melaui binatang. Penyakit-penyakit ini perlu di waspadai dan persiapan
kesehatan yang baik apabila hendak berkunjung ke wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai