Oleh:
Fathia Yashinta (1807101030028) Dokter Pembimbing
Pesatnya perkembangan industri beserta produknya memiliki dampak positif terhadap kehidupan manusia
berupa:
Dampak
negatifnya
Timbulnya penyakit akibat pajanan bahan-bahan selama proses
industri atau dari hasil produksi itu sendiri
LANJUTAN
Surat Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 telah
Perhatian pemerintah
ditetapkan 31 macam penyakit yang timbul karena kerja
Ada berbagai macam Organ paru dan saluran nafas merupakan organ dan sistem tubuh yang paling
penyakit yang timbul banyak terkena oleh pajanan bahan-bahan yang berbahaya di tempat kerja. Salah
akibat kerja satu bahan yang dapat menimbulkan penyakit ini adalah asbes
LANJUTAN
Asbes merupakan campuran silikat anorganik yang memiliki serat yang kuat dan berstruktur kristal. Serat tersebut
bersifat tahan panas dan sangat tahan lama. Asbestosis merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh paparan
serat asbes dalam jangka waktu lama
Asbestosis merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh paparan serat asbes
dalam jangka waktu lama. Asbes merupakan campuran silikat anorganik yang memiliki
serat yang kuat dan berstruktur kristal. Serat tersebut bersifat tahan panas dan sangat
tahan lama. Sepanjang abad 20, asbes merupakan material yang digunakan secara luas
pada konstruksi dan industri. Diperkirakan penyakit ini timbul setelah paparan selama
10 - 30 tahun
LANJUTAN
Efek paparan jangka panjang pada asbes umumnya tidak muncul untuk setidaknya 20 sampai 30 tahun setelah paparan awal.
Gejala asbestosis yang timbul adalah:
1. Gejala timbul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru
kehilangan elastisitasnya.
2. Gejala pertama adalah sesak nafas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan.
3. Sekitar 15% penderita mengalami sesak nafas yang berat dan mengalami kegagalan pernafasan
4. Perokok berat dengan bronchitis kronis dan asbestosis akan menderita batuk-batuk dan sesak napas.
5. Menghirup serat asbes kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru.
6. Debu asbes yang melapisi paru mengalami perubahan menjadi badan-badan asbestos oleh pengendapan fibrin di sekitar serat
asbes, yang pada pemeriksaan mikroskopis berbentuk batang dengan panjang sampai 200µ.
LANJUT
Mikroskopis
• Asbestos bodies, merupakan marker dari pajanan
asbes
• “Dumbbell-shaped bodies” berukuran 20-50 m
• Serat asbes yang diserang oleh makrofag alveolus
• Terjadinya endapan dari material mukopolisakarida
dan besi (dari pemecahan Hb oleh makrofag)
• Pigmen besi akan memberi warna coklat keemasan
LANJUT
RADIOLOGI : Thorax Photo
Asbes merupakan campuran silika anorganik yang memiliki serat yang kuat dan berstruktur kristal.
Serat tersebut bersifat tahan panas dan sangat tahan lama. Asbes dapat mempengaruhi kesehatan
bila seratnya terhirup. Sekali terhirup, serat tersebut akan bertahan di dalam jaringan paru. Terhirup
serat asbes merupakan risiko kesehatan serius yang dapat menyebabkan penyakit mesotelioma,
kanker paru dan asbestosis. Asbestosis adalah gangguan pernafasan yang disebabkan oleh
terhirupnya serat asbes. Akumulasi yang berkelanjutan dari serat tersebut dapat menyebabkan
pembentukan jaringan parut pada paru dan sesak nafas. Tidak ada terapi untuk menghilangkan efek
dari asbes pada alveoli. Terapi hanya berfokus pada pencegahan perburukan penyakit dan
mengurangi gejala. Pencegahan sangat penting dalam mencegah timbulnya asbestosis
DAFTAR PUSTAKA
2. Salawati L. Penyakit Akibat Kerja Oleh Karena Pajanan Serat Asbes. J Kedokt Syiah Kuala. 2015;15(1):44–50.
3. Purnama SG. Buku Ajar Penyakit Berbasis Lingkungan. Bali: Ar-Ruzz Publisher; 2016.
4. Kishimoto T, Morinaga K, Kira S. The Prevalence Of Pleural Plaques And/Or Pulmonary Changes Among Construction Workers
in Okayama, Japan. Am J Ind Med. 2000;37(3):291–5.
5. Walters G, Robertson A, Bhomra P, Burge P. Asbestosis is Prevalent in A Variety of Construction Industry Trades. NPJ Prim
Care Respir Med. 2018;28(1).
6. Furuya S, Chimed-Ochir O, Takahashi K, David A, Takala J. Global Asbestos Disaster. Int J Env Res Public Heal. 2018;15(5).
7. Suma’mur P. Kesehatan Kerja Dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga; 2014.