Anda di halaman 1dari 61

BAGIAN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN

RESPIRASI FK UNSYIAH/RSUDZA
Definisi

Pneumokoniosis merupakan salah satu penyakit paru
kerja akibat kerusakan paru disebabkan oleh partikel
debu/uap/gas berbahaya yang terhirup pekerja di
tempat pekerjaan mereka.

Nama penyakit yang timbul tergantung dari bahan


debu berbahaya yang terhirup oleh pekerja ditempat
bekerja / lingkungan secara berulang dan terpapar
dalam waktu lama.
Pneumokoniosis

1) Silikosis disebabkan debu SiO2 bebas.
2) Asbestosis disebabkan debu asbes.
3) Berryliosis disebabkan debu Be.
4) Siderosis disebabkan debu yang mengandung Fe2O2.
5) Stanosis disebabkan debu biji timah putih (SnO2).
6) Byssinosis disebabkan debu kapas.
7) Coal Worker’s Pneumokoniosis disebabkan debu batu
bara.
Zaman industri pertambahan jumlah
PENDAHULUAN kendaraan bermotor

Polusi dapat menimbulkan kecacatan


sehingga produktivitas kerja menurun

Dapat dicegah dgn penurunan paparan di tempat


kerja

Bersifat irreversible ataupun fatal

Sulit atau tidak dapat sembuh


Konsep penyakit akibat kerja

AGEN

HOST LINGKUNGAN
AGEN
Sifat Fisika

 Keadaan fisik seperti bentuk partikel uap atau gas
 Ukuran dan densiti partikel:

 0,1 - 10 mikron: mudah dihirup


 5 - 10 mikron: tertahan di saluran napas atas
 3 - 5 mikron: tertahan di saluran napas tengah
 1 - 3 mikron: paling berbahaya, karena tertahan dan
tertimbun di saluran napas kecil
FAKTOR FISIKA

> 10 mikron

5 – 10 mikron

3 – 5 mikron

1 – 3 mikron

< 1 mikron

(alarie 2004)

 Bentuk dan kemampuan penetrasi mempengaruhi sifat
migrasi dan reaksi tubuh
 Solubiliti (kelarutan)
Partikel tidak larut seperti asbestos dan silica
menyebabkan reaksi lokal sedangkan zat yang larut
seperti mangan dan berrylium mempunyai efek sistemik.
 Sifat higroskopis: Partikel higroskopis meningkat
ukurannya bila melalui saluran napas bawah.
 Sifat Kimia

a. Sifat asam/basa, memp. efek toksik pd silia, sel-sel dan enzim
b. Ada kecenderungan zat berkombinasi dengan substansi
dalam paru dan jaringan. CO2 & asam sianida  efek sistemik.
c. Fibrogenisiti (Sifat menimbulkan fibrosis jaringan)
 Debu nonfibrogenik adalah debu yg tdk menimbulkan rx
jar. contoh besi, kapur, karbon dan timah.  Dosis besar
tetap menimbulkan rx jar.  pneumokoniosis non kolagen.
Debu fibrogenik  rx jar.paru (fibrosis)  pneumokoniosis
kolagen seperti batubara, silika bebas dan asbes.
d. Sifat antigenisiti dapat merangsang antibody
Spora jamur bila terinhalasi  respons imunologi
FAKTOR PEJAMU (HOST)
A.1 Pertahanan paru

Genetik menentukan pengaruh aksi silia, kecepatan
bersihan dan fungsi makrofag
A2. Keadaan didapat
Obat-obatan, asap rokok, temperatur dan alcohol
mempengaruhi fungsi silia dan makrofag
B. Faktor anatomi & fisiologi mempengaruhi pola
pernapasan
C. Keadaan imunologi
Respons terhadap suatu agent dipengaruhi oleh alergi,
atopi dan jenis jaringan

Faktor pejamu dipengaruhi oleh :
- umur
- jenis kelamin
- ras
- status gizi
- kebiasaan merokok
- kebiasaan menggunakan APD
MEKANISME PERTAHANAN PARU


 Anatomi saluran napas
 Refleks batuk
 Refleks bersin
 Sistem mukosilier
 Sistem fagositosis/makrofag alveolar
FAKTOR LINGKUNGAN

 Arah angin
 Suhu dan kelembaban
 Sistem ventilasi
 dll
FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP
TERJADINYA GANGGUAN PARU

 Jumlah dan lama pajanan
 Ukuran debu/partikel
 Toksisitas
 Kelembaban Udara
 Pola respirasi:
 Pernafasan mulut/hidung
 Besarnya volume tidal
 Kebiasaan lain, mis. merokok
Jenis Penyakit Paru Akibat Kerja
PENYAKIT PAJANAN/ PEKERJAAN
PENYEBAB
PNEUMOKONIOSIS SILIKA (silikosis) Sand blastinG
ASBESTOS (asbestosis) Tambang
BATUBARA (CWP) Tambang batubara
KAPAS (Bisinosis) PABRIK TEKSTIL
ASMA KERJA PRODUK HEWAN LAB., FURNITURE
DEBU KAYU PLASTIK, LOGAM BRT.
ISOCYANAT, SO2 OP.MESIN
BRONKITIS INDUSTRI ASAP, NO2 PEMADAM KEBAK, pengelasan
PNEUMONITIS HIPERSENSITIF Contoh MOLDY HAY PERTANIAN
(jerami berjamur) Farmers Lung
Disease

INFEKSI Antraks Penyortir kayu, kulit impor


Coccidiodomycosis Pekerja bangunan arkeologis
Mikobakterium Pekerja kesehatan
KEGANASAN Asbes, uranium, krom, nikel, Mining/pertambangan
(Kanker paru, mesotelioma) klormetil eter, radon
INHALASI TOKSIK Gas Iritan, asfiksian Pabrik dengan bahan kimia
15
DIAGNOSIS


Agak sulit ditegakkan, karena
 Gejala dan tanda mirip dengan penyakit
paru yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan
 Perlu waktu lama antara ada pajanan
dan timbul penyakit
anamnesis

pemeriksaan fisis
D I A G N O S I S

pemeriksaan penunjang
Foto toraks
Spirometri
Uji provokasi bronkus
Pemeriksaan kapasiti difusi
Analisis gas darah
CT s c an
BAL

Diperlukan
 Anamnesis yang teliti
 Pemeriksaan fisis
 Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan
faal paru, foto toraks
 Faktor riwayat pekerjaan & lingkungan
 Waktu yang lama antara pajanan dan
penyakit
DIAGNOSIS

Anamnesis yang teliti
 Riwayat pekerjaan
 Tempat kerja
 Penyakit sekarang
 Penyakit dahulu
 Riwayat lingkungan
Faktor kunci riwayat
pekerjaan dan lingkungan
Penyakit sekarang
Tempat kerja
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat lingkungan
Tinjauan semua sistem organ
Perhatian khusus
FAKTOR RIWAYAT PEKERJAAN DAN
LINGKUNGAN

Penyakit sekarang :

 Gejala yang berhubungan dengan
pekerjaan
 Pekerja dengan gejala sama
 Pajanan berbahaya
 Riwayat kecelakaan kerja

Riwayat pekerjaan : semua pekerjaan


terdahulu
Tempat kerja :

 Ventilasi, higiene industri
 Pemeriksaan pekerja- proteksi
Riwayat penyakit dahulu
 pajanan
 Radiasi
Riwayat lingkungan
 Rumah
 Polusi udara
 Pekerjaan lain
 Pemakaian pestisida
 Limbah berbahaya
 Hobi

Silikosis merupakan penyakit fibrosis parenkim paru
yang disebabkan oleh debu silica ataupun kristalin
silicon dioksida. Penyakit ini terjadi pada:

• Pekerja tambang logam dan batubara.


• Penggali terowongan pada pembuatan jalan.
• Pemotong batu, misalnya pembuat patung batu,
nisan, keramik.
• Penuangan besi dan baja.
• Industri gelas, dan pabrik amplas.
• Pembuat gigi enamnel.
• Pabrik semen
SILIKOSIS KRONIK

 Inhalasi 20 - 45 tahun
 Bentuk yang paling sering
Paparan dihentikan, penyakit terus
berjalan
~ Spirometri : restriksi, obstruksi
~ Radiologis : EGG shell
calcification
~ Sering infeksi tuberkulosis
SILIKOSIS TERAKSELERASI
 Menyerupai silikosis kronik
 Berkembang lebih cepat  fibrosis masif
 Biasa ada infeksi mikobakteri tipik atau atipik
 Pajanan berlangsung 10 tahun
 Radiologis – fibrosis yang lebih difus dan iregular
 Gagal napas karena hipoksemia
SILIKOSIS AKUT
 Pajanan silika konsentrasi tinggi, masa
pajanan beberapa minggu -- 4 atau 5 tahun
 Klinis : sesak napas progresif
demam, batuk
penurunan berat badan
 Radiologis : fibrosis interstitial difus
 Fibrosis masif diffuse ground – glass
appearance
 Faal paru : restriksi berat-hipoksemia
penurunan kapasiti difusi
Foto toraks silikosis• Smal -Round opacities
• Kadang disertai Large opacities
• Distorsi organ intratoraks
• Hilus tertarik ke atas

 Emfisema kompensatorik di
basal kedua paru
 EGG shell cacification
 Proses pemotongan batu
 Dinding beton yg retak
 Pengeboran batu
 Finishing drywall
 Power drilling
 wrecking
 sandblasting

Gambaran foto toraks
Silikosis yang mengalami
komplikasi menjadi progresif
Masif fibrosis.

Gambaran “Eggshell” di hilus,


kalsifikasi parenkhim,
kalsifikasi pleura .

Pneumokoniosis yang disebabkan inhalasi serat
abses secara khas ditandai dengan fibrosis intertial
disfus parenkhim paru. Kelainan sering disertai
dengan penebalan pleura viseralis dan kadang-
kadang kalsifikasi pleura.

Penyakit ini diderita oleh para pekerja pada :


 Pabrik pembuat bahan kabel
 Pembuat cat
 Pembuat ban mobil atau motor
 Pembuatan atap asbes
 Pada setiap pabrik atau penambangan yang
terdapat zat asbes.
Gejala : 
~ Sesak napas progresif
~ Batuk
~ Berat badan 
~ Kor pulmonal
Faal paru :
~ Kelainan restriksi
~ Kapasiti difusi 
Foto toraks :
~ Dapat normal
~ Bayangan difus
~ Penebalan pleura
~ Fibrosis
Biopsi paru untuk konfirmasi
Radiologis asbestosis •Fibrosis difus intestisial
•Kelainan pada daerah basal dengan
bayangan irregular
•Penebalan septum, honeycombing,
penebalan pleura
Bisinosis

 Penyakit jalan napas akut dan kronik
 Pekerja kapas, kain linen, serat rami
 Rasa dada tertekan, mengi dan sesak napas waktu
kembali bekerja
 Monday chest tightness atau Monday fever
Gejala klinis

Gambaran klinis bisinosis ditandai dengan gejala
berupa rasa berat atau sempit di dada (chest
tightness), batuk dan sesak napas saat hari
pertama kembali masuk kerja setelah istirahat
akhir pekan.
Gejala yang timbul seperti batuk kering, millfever,
weaver cough bisa terjadi sendiri-sendiri atau
bersamaan
Kriteria diagnosis

Occupational Safety and Health Administration
(OSHA)
 Melaporkan pajanan debu kapas yang dapat
menimbulkan penurunan VEP1 setelah perubahan waktu
kerja sebesar 5% atau 200 ml merupakan dugaan kuat
terjadi bisinosis
1. Bisinosis akut


 Mengacu pada keluhan akut gejala saluran napas
yang tampak pada orang yang terpajan debu kapas
pertama kali, menunjukkan penurunan fungsi paru.
 Berhubungan dg reaktiviti jalan napas yang terjadi
tahun pertama bekerja di tempat ini.
2. Bisinosis kronik


Bentuk klasik bisinosis
Ditandai rasa berat di dada & sesak napas yg
bertambah berat pd hari pertama masuk kerja
dlm 1 minggu.
Awitan gejala terjadi setelah pajanan debu
kapas selama beberapa tahun, biasanya setelah>
10 tahun dan jarang terjadi pada pekerja dg
masa kerja < 10 tahun.

 Foto toraks normal
 Kapisiti difusi biasanya normal
 Gejala biasa timbul pada hari pertama kerja,
berkurang pada hari kedua dan selanjutnya

 Pajanan berlanjut gejala akan makin berat



Pneumokoniosis yang timbul akibat menghirup debu
yang mengandung berrylium berupa logam, oksida,
sulfat, klorida dan fluorida menyebabkan bronkitis dan
pneumonitis.

Penyakit ini umumnya didapat pada pekerja :


Pekerja membuat alliage berrylium-tembaga.
Pekerja pabrik pembuat tabung radio.
Pekerja pembuat tabung-tabung fluoresent.
Pekerja di sumber tenaga atom.


Pneumokoniosis yang diakibat inhalasi debu yang
mengandung persenyawaan besi.
 Penyakit ini tidak begitu berbahaya dan tidak
progressif.
 Sinderosis terdapat pada pekerja yang menghirup
debu dari pengelolaan biji besi.
 Biasanya pada siderosis murni tidak terjadi fibrosis
atau emfisema sehingga tidak ada pula cacat paru.
 Siderosis semakin berat hanya bila bersamaan
dengan silikosis.

 Pneumokoniosis akibat terinhalasi debu timah putih dan
tidak begitu berbahaya.
 Penyakit ini dijumpai pada: Pekerja pengelolahan biji timah,
penambang biji timah putih
 Pada stanosis tidak terdapat fibrosif massif, tidak ada tanda-
tanda cacat paru dan jarang menimbulkan komplikasi.
 Pada tahap awal foto toraks menunjukan penambahan
corakan paru yang disertai pelebaran hilus. Kemudian
menampakan bentuk noduli didaerah sela iga ke tiga, mula-
mula diparu kanan lalu paru kiri.
 Lebih lanjut penambahan corakan hilang, sedangkan noduli
semakin jelas dan opak.
PNEUMOKONIOSIS PEKERJA
TAMBANG BATUBARA

Disebabkan oleh paparan debu batubara dalam jangka waktu
lama. Ada faktor kerentanan individual dan debu tertentu lebih
berbahaya dari yang lainnya. Penyakit ini bisa didapatkan pada
pekerja setelah mereka bekerja lebih dari 10 tahun
PENGOBATAN
 Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk
mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan, sesak nafas
dan lain lain).
 Jika terjadi gangguan pernafasan, maka diberikan terapi
suportif dan simtomatis seperti : bronkodilator dan ekspektoran.
 Dianjurkan untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.
PENCEGAHAN PENYAKIT
PARU KERJA

Penatalaksanaan terpenting, karena pada
umumnya tidak ada pengobatan yang efektif
pada penyakit paru kerja.

Ada tiga macam pencegahan, yaitu:


 Pencegahan primer
 Pencegahan sekunder
 Pencegahan tersier
PENCEGAHAN PRIMER

Usaha atau tindakan


agar pekerja tidak terpajan
zat – zat berbahaya

1. UU dan Peraturan
2. Modifikasi alat industri 3.Substitusi
4. Ventilasi 5. APD 6. Pemeriksaan sebelum kerja
7. Tanda bahaya
8. Penyuluhan
PENCEGAHAN SEKUNDER

Deteksi dini terhadap penyakit

1. Penyuluhan
2. Identifikasi zat berbahaya
3. Pemeriksaan kesehatan berkala
( Pem. Fisik, Ro & Spirometri )
4. Surveilans
5. Pengobatan
PENCEGAHAN TERSIER
Mencegah terjadi progresivitas,
komplikasi dan kecacatan
pada pekerja yang sudah terkena PPAK

1. Mengistirahatkan pekerja
2. Memindahkan dari tempat yang terpajan
3. Pemeriksaan berkala
untuk evaluasi penyakit
4. berhenti merokok,
5. Profilaksis TB pd pekerja silika

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai