Ri Dasar Konversi Energi Listrik
Ri Dasar Konversi Energi Listrik
Kelompok 8
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
anugerahnya kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan online
hingga saat ini.Berkatnya juga kami telah menyelesaikan tugas rekayasa ide ini untuk
memenuhi syarat kelulusan mata kuliah sesuai dengan kurikulum yang ada.
Kami juga bertertima kasih kepada Dosen pengampu karena telah memberikan
perkuliahan serta bibingan dalam pengerjaan tugas sehingga kami dapat menyelesaikannya
pada saat ini.Kami berharap tugas yang kami kerjakan mendapatkan nilai yang baik dan juga
bermanfaat bagi para pembaca.
Namun seperti yang kita semua tau, sebagai manusia kita diciptakan tidak sempurna,
begitu juga karya yang kita ciptakan seperti tugas ini jugalah bukan yang terbaik, oleh karena
itu kami masih mau belajar, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dan dosen pengampu agar bisa membuat tugas yang lebih baik.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Landasan Teori......................................................................................................
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
BAB III: PEMBAHASAN.........................................................................................
BAB IV: PENUTUP..................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kebutuhan akan energi listrik saat ini sangatlah penting, bagi seluruh umat
manusia.Berbagai sumber energi diolah untuk mendapatkan energi listrik demi memenuhi
kebutuhan industri dan juga kebutuhan rumah sehari-hari.
Sumber daya alam yang dikelola dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu, yang dapat di
perbaharui, dan yang tidak dapat diperbaharui. SDA yang tidak dapat diperbaharui contohnya
ialah, batubara dan minyak bumi, dan yang dapat diperbaharui contohnya, air, angin, dan
cahaya matahari.Disaat ini kita masih terus mengembangkan sumber daya alam yang
terbarukan, agar ekosistem alam tetap terjaga dan juga menghemat energi bumi.
Oleh karena itu didalam rekayasa ide ini kami membuat sebuah miniatur kincir air yang
bisa menghasilkan listrik dengan aliran air.Rekayasa ide ini kami buat sedemikian rupa agar
mampu berkerja sesuai dengan prinsip dari konversi energi yang kite kenal.
2. Landasan Teori
Pembangkit listrik tenaga air pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah
debit air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini
akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya
menggerakkan generator dan generator menghasilkan listrik.
Turbin pada proses pembangkitan listrik ini berputar karena adanya pengaruh energi
potensial air yang mengalir dari pipa pesat dan mengenai sudusudu turbin. Berputarnya turbin
kemudian akan mengakibatkan generator juga berputar sehingga generator dapat
menghasilkan listrik sebagai keluarannya. Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin
secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Pin turbin = ρ.Q.h.g
Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :
Pout turbin = ρ × Q × h × g × ηturbin
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah sebagai berikut:
Preal = ρ × Q × h × g × ηturbin × ηgenerator × ηtm
Dimana :
Pin turbin = daya masukan ke turbin (kW)
Pout turbin = daya keluaran dari turbin (kW)
Preal = daya sebenarnya yang dihasilkan (kW)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9. Turbin Air
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit
tenaga listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik.
BAB III
PEMBAHASAN
Prinsip dasar mikrohidro adalah memanfaatkan energi potensial yang dimiliki oleh
aliran air pada jarak ketinggian tertentu dari tempat instalasi pembangkit listrik. Sebuah
skema mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head) untuk
menghasilkan tenaga yang dapat dimanfaatkan. Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi
dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik
dan energi listrik. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang
dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau
panas. Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari daya yang masuk dikalikan
dengan efisiensi konversi (Eo) .
Pnet = Pgross ×Eo kW
Daya kotor adalah head kotor (Hgross) yang dikalikan dengan debit air (Q) dan juga
dikalikan dengan sebuah faktor gravitasi (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari
pembangkit listrik adalah :
Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW
Di mana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m3/s)
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangkit Listrik Tenaga Pico Hidro sangat berpotensi untuk dikembangkan di
Indonesia, karena di berbagai wilayah terdapat banyak aliran sungai dan air terjun.
Pemanfaatan ini bertujuan untuk menghemat energi yang selama ini ditopang oleh
pembangkit listrik lainnya. Selain itu, PLTPH juga bersifat ramah lingkungan sehingga
minim menghasilkan emisi dan polusi. Pembangunan PLTPH juga mengajak peran serta
masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan nilai sumber daya alam dan tidak
memanfaatkannya secara sembarangan. Selain itu juga akan timbul hubungan baik antara
masyarakat dengan alam serta kesadaran untuk menjaga fungsi alam, misalnya dengan
menjaga hutan tetap lestari agar sumber air selalu tersedia. PLTPH merupakan solusi untuk
mengatasi belum teralirinya listrik di daerah-daerah pelosok Indonesia oleh PLN. Dengan
adanya energi listrik, masyarakat pedesaan akan semakin mudah dalam melakukan kegiatan
sehar-hari.