Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

“ Produksi Energi Listrik ”

DOSEN PENGAMPU :
Denny Haryanto Sinaga,S.pd,M.T

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 8 :


Dodi R Boangmanalu
Riko Samosir
Michael Boging Purba

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
November 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena dengan rahmat-Nya sehingga
Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Maksud dari penyusunan Makalah ini adalah sebagai salah satu point penilaian yang
dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Dasar
Konversi Energi, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu
memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.

Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar Konversi Energi yaitu
Bapak Denny Haryanto Sinaga,S.pd,M.T atas bimbingannya, sehingga penyusun bisa
menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas Makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan Makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas
terutama mahasiswa yang ingin menjadikan tugas ini sebagai referensi.

Medan, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pembangkit listrik...........................................................................................................2

B. Menurut Elemen Pemanas...............................................................................................2

C. Bahan Bakar....................................................................................................................2

D. Penggerak primer............................................................................................................3

E. Tugas...............................................................................................................................4

1. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya).......................................................................................4

2. (PLTB) Pembangkit listrik tenaga bayu.................................................................................5

ii
3. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)..........................................................................5

4. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)...............................................................6

F. Cara Kerja.......................................................................................................................7

G. Proses Produksi Energi Listrik........................................................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

B. Saran................................................................................................................................9

REFRENSI...............................................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,
seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa, dan lain-lain. Pembangkit listrik
biasanya terhubung ke dalam sistem kelistrikan. Bagian utama dari pembangkit listrik ini
adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik
dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini
diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu
pembangkit listrik.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa itu Produksi energi listrik?
3. Apa Produksi energi listrik?
4. Apa kekurangan Produksi energi listrik?
5. Apa Kelebihan Produksi energi listrik?
6. Apa Manfaat Produksi energi listrik?

1.3 Tujuan
2. Mengetahui Bagaimana cara produksi energi listrik
3. Mengetahui Kelemahan dari sebuah pembangkit
4. Mengetahui Kelebihan dari sebuah pembangkit
5. Mengetahui Manfaat pembangkiit listrik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembangkit listrik 
Adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,
seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa, dan lain-lain. Pembangkit listrik
biasanya terhubung ke dalam sistem kelistrikan.
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.

B. Menurut Elemen Pemanas


Di dalam pembangkit listrik tenaga panas, daya mekanik dihasilkan oleh mesin panas
yang mengubah energi panas, sering kali dari pembakaran bahan bakar, menjadi energi putar.
Sebagian besar pembangkit listrik panas menghasilkan uap, dan oleh karenanya ia sering juga
disebut pembangkit listrik tenaga uap. Tidak semua energi panas dapat dialihbentukkan
menjadi energi listrik, menurut hukum kedua termodinamika. Sehingga, selalu terdapat panas
terbuang ke lingkungan. Jika buangan panas ini dimanfaatkan, untuk proses industri atau
pemanasan distrik, maka pembangkit listrik biasa disebut sebagai pembangkit listrik
kogenerasi atau pembangkit listrik kombinasi. Di negara-negara di mana pemanasan distrik
menjadi hal biasa, terdapat pembangkit panas yang disebut pembangkit didih panas saja.
Suatu jenis pembangkit listrik yang penting di Timur Tengah menggunakan produk
sampingan panas untuk desalinasi air laut menjadi air minum.

C. Bahan Bakar

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), menggunakan panas sebuah reaktor


nuklir untuk menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20% pembangkitan listrik di
Amerika Serikat dihasilkan oleh PLTN.

2
1) Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan generator turbin uap
di dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas alam yaitu turbin gas.

1.3 PLTGU (pembangkit listrik tenaga gas alam)

1.4 PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel)

1.5 Pembangkit listrik tenaga batubara (PLTB) menghasilkan listrik dengan


membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki dampak samping
buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang dilepaskan dari pembakaran
batubara dan berperan bagi pemanasan global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik di
Amerika Serikat dihasilkan dari PLTB.

2) Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang disarikan dari
bebatuan yang panas dari bawah tanah.

3) Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat dibahanbakari


oleh ampas tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau bentuk biomassa lainnya.

4) Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati


kepadatan-energi-rendah, bahan bakar.

5) Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk digunakan


sebagai sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih uap.

6) Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk mendidihkan air,


yang kemudian uapnya menggerakkan turbin.

3
D. Penggerak primer
Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh desakan uap
untuk menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro yang besar
menggunakan sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik yang dibuat di dunia
menggunakan turbin uap.

a) Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir (udara


dan hasil pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung. Pembangkit turbin
bakar gas alam (juga minyak bumi) dapat segera memulai gerakan dan biasa digunakan
untuk memasok energi "puncak" selama masa padat penggunaan, kendati berbea lebih
mahal daripada pembangkit biasa. Biasanya berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan
kadang-kadang tak berawak, dioperasikan dari kejauhan. Jenis ini dirintis oleh Britania
Raya, Princetown[5].

b) turbin kombinasi yang memiliki turbin gas yang ditenagai degan gas alam dan turbin
uap

c) motor bahan bakar torak yang biasanya digunakan dalam Pembangkit listri rumahan
seperti yang digunakan pada kantor,perumahan rumah sakit, maupun skala besar seperti
perindustrian. biasnya berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

d) Motor Stirling atau Turbin Mikro yang biasanya digunakan untuk limbah pengolahan
minyak dan dan gas buangan.

4
E. Tugas
Pembangkit listrik dapat ditugaskan (dijadwalkan) untuk menyediakan energi ke dalam
sistem sebagai berikut :

 Pembangkit listrik pemikul beban dasar, beroperasi secara terus menerus untuk
memasok jumlah listrik minimum yang harus disediakan tiap hari. Pembangkit listrik
jenis ini biasanya dapat beroperasi dengan biaya murah, namun tidak dapat dihentikan
atau dinyalakan dalam waktu cepat. Contoh pembangkit listrik ini
adalah PLTU dan PLTN, serta PLTA jika pasokan airnya dapat diprediksi.

 Pembangkit listrik pemikul beban menengah, digunakan untuk mendukung pemikul


beban dasar, dengan cara memasok listrik dalam jumlah yang bervariasi dalam satu hari
maupun satu minggu, dengan biaya lebih murah daripada pemikul beban puncak, dan
dapat dinyalakan atau dihentikan lebih cepat daripada pemikul beban dasar.

 Pembangkit listrik pemikul beban puncak, digunakan untuk memasok beban listrik
puncak, yang biasanya hanya terjadi selama satu atau dua jam dalam sehari. Walaupun
biaya operasionalnya lebih mahal daripada pemikul beban dasar, pembangkit listrik jenis
ini tetap dibutuhkan untuk menjamin kehandalan sistem saat menghadapi beban puncak.
Pembangkit jenis ini biasanya berupa PLTD maupun PLTG, yang dapat dinyalakan
dalam waktu cepat saat hampir terjadi beban puncak. PLTA juga kerap digunakan
sebagai pemikul beban puncak.

1. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu pembangkit yang tidak
menggerakkan mesin dalam menciptakan arus. PLTS menggunakan perbedaan tegangan
akibat proses fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan,
lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian
bawah. Proses fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan
panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian
bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.
Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik
yang kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan
secara besar-besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.

5
Kelebihannya:

 Memanfaatkan sinar matahari tanpa biaya,

 Cocok sekali untuk daerah tropika

 Praktis dan hemat

 Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis

 Bersih, ramah lingkungan

 Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang

 Praktis, tidak memerlukan perawatan

 Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia


Kekurangan:

 Ketergantungan oleh sinar matahari, tetapi untuk hal ini diatasi dengan kekuatan
penyimpanan aki/baterei

 Biaya awal relatif mahal

2. (PLTB) Pembangkit listrik tenaga bayu


Merupakan pembangkit listrik yang bergantung terhadap keberadaan agin yang
menggerakkan turbin angin. biasanya dipasang pada daerah daerah yang memiliki kekuatan
angin yang cukup kuat dan stabil. turbin angin modern lebih berukuran lebih besar ketimbang
turbin angin yang dipasang pada tahun 1970-an dan juga lebih efisien

3. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)


Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau gelombang laut yang
merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-
naik atau bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek
gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.
Kelebihan:

 Energi bisa diperoleh secara gratis.

6
 Tidak butuh bahan bakar.

 Tidak menghasilkan limbah.

 Mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah.

 Serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai


Kekurangan:

 Bergantung pada ombak, kadang dapat energi, kadang pula tidak,

 Perlu menemukan lokasi yang sesuai di mana ombaknya kuat dan muncul secara
konsisten.
4. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)
Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja
nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, di mana air dimanfaatkan untuk memutar
turbin dan mengahasilkan energi listrik.
Keuntungan

 Setelah dibangun energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis,

 tidak membutuhkan bahan bakar,

 tidak menimbulkan efek rumah kaca,

 produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.
Kekurangan

 bukan energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan.

 Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai.

7
F. Cara Kerja
Saat turbin memutar Rotor dihasilkanlah energi listrik. Listrik yang dihasilkan,harus
dinaikkan dulu voltasenya menjadi 150 KV s/d 500 KV melalui Trafo Step Up. Penaikan
tegangan ini berfungsi untuk mengurangi kerugian akibat hambatan pada kawat penghantar
sela proses transmisi. Dengan tegangan yang ekstra tinggi maka arus yang mengalir pada
kawat penghantar menjadi kecil.
Tegangan yang sudah dinaikkan kemudian ditransmisikan melalui jaringan Saluran
Udara Ekstra Tinggi (SUTET) ke Gardu Induk/GI, untuk diturunkan voltasenya menjadi
tegangan menengah 20 KV, kemudian tegangan menengah tersebut disalurkan melalui
Jaringan Tegangan Menengah (JTM),ke Trafo-trafo Distribusi. Di trafo-trafo distribusi
voltasenya diturunkan kembali dari 20 KV menjadi 220 volt dari trafo-trafo distribusi akan
disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) ke Pelanggan Listrik.

G. Proses Produksi Energi Listrik

Energi listrik tersebut diproduksi di Pembangkit-pembangkit dengan berbagai latar


belakang penggerak maupun bahan bakar yang berbeda (PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU,
PLTS) yang selanjutnya masuk ke dalam sistem transmisi Tegangan Tinggi (SUTT atau
SUTET) sebagai sarana penghantar untuk memasok energi listrik tersebut kepusat-pusat
beban yaitu: Gardu Induk, Dari Gardu Induk energi listrik dihantarkan oleh Tegangan
Menengah berpusat pada sistem trafo-trafo distribusi dan Tegangan Rendah yang berakhir
pada Sambungan Rumah (SR) atau konsumen.

Urutan deskriptif diatas, masing-masing mempunyai kendalanya yang harus


diselesaikan dengan berbagai solusi teknis dan sosial. Sehingga, proses ini tidak seperti
mudahnya saya bercerita ibarat memakan kacang yang hanya tinggal mengupas dari kulitnya,
adapun rincian proses produksi listrik itu meliputi:

1. Proses Pembebasan Lahan dan Right of Way (ROW)

2. Proses Investigasi Struktur Tanah (Soil Investigation)

3. Proses Perencanaan Konstruksi Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk dan Distribusi

4. Proses Pelelangan Pekerjaan (Procurement)

5. Proses Pelaksanaan Pekerjaan (Construction)

8
6. Proses Pengawasan Pekerjaan (Quality Control dan Quality Assurance)

7. Proses Produksi Energi (Energi Production)

8. Proses Distribusi (Distribution)

9. Proses Pemeliharaan dan Operasional

Dimana, di dalam batang tubuh PT PLN (Persero) sendiri dibentuk berbagai macam Unit
Kinerja untuk mengelola dalam hal kaitannya mengintegrasikan terhadap bidang-bidang
pekerjaan yang berbeda-beda di atas. Oleh hal tersebut, dibentuk beberapa unit yang tetap
bersinergi dengan perbedaan Job Description untuk mensukseskan pekerjaan-pekerjaannya,
seperti: Unit Induk Pembangunan Pembangkit (UIP Kit), Unit Induk Pembangunan Jaringan
(UIP Ring), Pusat Pengatur dan Penyaluran Beban (P3B) dan Unit Distribusi.

Coba kita hargai jerih payah saudara-saudara kita yang berkorban bercucuran keringat
bekerja keras tanpa kenal waktu siang dan malam, panas terik dan hujan bekerja dalam
integrasi shift malam yang terkadang membuatnya lebih memprioritaskan kepentingan
layanan publik dibanding keluarga sendiri. Kita hargai bukan dengan mati lampu kita
mencaci, bukan dengan sengaja menunggak pembayaran listrik bahkan bukan dengan
memberi pujian atau materiil.

Tiada keindahan zaman sekarang ini dapat kita nikmati tanpa energi listrik. Semua
lingkup aktivitas masyarakat baik kulit hitam-putih, beragam suku dan ras yg berbeda bahkan
perusahaan-perusahaan besar sekalipun tidak luput dari campur tangan energi listrik. Maka,
mari kita ubah konsep berfikir dan konsep negative kita terhadap upaya dan proses energi di
bumi Indonesia.

Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan aliran atau akumulasi muatan listrik
dan merupakan bentuk energi yang sangat berguna karena dengan mudah bisa diubah
menjadi energi yang lain dengan effisiensi konversi yang tinggi.

Beberapa sistem konversi yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik sering disebut :
pengubah energi lansung (direct-energy converter), antaranya adalah:

1. Energi panas dapat lansung diubah menjadi energi listrik, misalnya didalam
konverter termoelektrik (termoelectrik converter) dan konverter termionik (thermionic

9
converter), sistem ini memepunyai efisiensi termis maksimum yang dihasilkan oleh
suatu mesin kalor dapat balik eksternal.
2. Energi kimia dapat diubah lansung menjadi energi listrik dalam sel-sel bahan bakar
(fuel cell) dan batere.
3. Energi elektromagnetik dapat diubah menjadi energi listrik didalam photovoltaic
dan sel matahari.
4. Energi nuklir diubah lansung menjadi energi listrik dalam batere nuklir.
5. Energi mekanis diubah menjadi energi listrik dalam generator konvensional/
alternator/dalam konverter fluida dinamik ( EDG dan MHD )

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.
Energi listrik tersebut diproduksi di Pembangkit-pembangkit dengan berbagai latar
belakang penggerak maupun bahan bakar yang berbeda (PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU,
PLTS) yang selanjutnya masuk ke dalam sistem transmisi Tegangan Tinggi (SUTT atau
SUTET) sebagai sarana penghantar untuk memasok energi listrik tersebut kepusat-pusat
beban yaitu: Gardu Induk, Dari Gardu Induk energi listrik dihantarkan oleh Tegangan
Menengah berpusat pada sistem trafo-trafo distribusi dan Tegangan Rendah yang berakhir
pada Sambungan Rumah (SR) atau konsumen.

B. Saran
1. Dari penjelasan yang telah kami jelaskan di atas,Diharapkan lebih akurat dalam
mencari bahan bacaan agar tidak terjadi kesalahan.
2. Maka diharapkan makalah ini dapat menjadikan pembaca menjadi memahami tentang
apa itu produksi energi listrik.
3. Selain itu penulis juga menyarankan untuk menerapkan apa yang baik dari makalah
ini dan juga mengingatkan penulis apa yang dianggap pembaca kurang baik dari
makalah ini.
4. Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan agar
makalah ini bisa disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada struktur
pembahasan. 

11
REFRENSI

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik
 https://www.google.com/search?
q=Produksi+Energi+Listrik&oq=Produksi+Energi+Listrik&aqs=chrome..69i57j0l3.2
4723j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
 https://www.google.com/search?
safe=strict&q=makalah+tenaga+listrik&sa=X&ved=2ahUKEwjumZvhmoTtAhXBX3
wKHVctDswQ1QIoAHoECAsQAQ&biw=1366&bih=608

12

Anda mungkin juga menyukai