Kebanyakan orang pada umumnya hanya berperan sebagai pengguna dan sebagian kecil saja yang
mengetahui proses dibaliknya dikarenakan tidak menguasai pemrograman web. Pada dasar
pembuatanya, sebuah homepage yang dapat berinteraksi dengan pengunjung website atau homepage
dinamis tidak diperlukan kemampuan pemrograman yang tinggi.
1. Untuk memberikan sebuah gambaran bahwa dalam mempelajari dan membuat web
menggunakan PHP sebenarnya tidak terlalu sulit.
2. Agar pengguna internet pada khususnya dapat lebih mengembangkan potensi diri, dan tidak
hanya sebagai pengguna saja tetapi dapat berperan sebagi pembuat suatu alamat web (homepage) yang
dinamis.
b. Semicolon (;)
Apabila Anda perhatikan contoh sebelumnya, maka terdapat tanda titik koma (semicolon) pada akhir
perintah echo. Tanda semicolon merupakan penanda akhir dari statement PHP dan harus ada.
Contoh:
<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body> <?php
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “;
?>
</body>
</html>
c. Pindah Spasi
Seperti halnya HTML, pergantian spasi dalam PHP tidak akan mempengaruhi tampilan hasilnya. Dengan
kata lain, pergantian spasi akan diabaikan oleh PHP.
Perhatikan contoh berikut ini. Pada contoh tersebut diberikan tiga bentuk penulisan kode PHP yang
berbeda namun akan dihasilkan tampilan yang sama dalam web browser.
Contoh:
<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
<?php
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “;?>
</body>
</html>
<html>
<head>
<title>My First PHP Page</title>
</head>
<body>
<?php
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “;
?>
</body>
</html>
<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
<?php
echo “Hello World! “;
echo “Hello World! “; ?>
</body>
</html>
2.2.2 Tipe Data di PHP
Dalam PHP, nama setiap variabel diawali dengan tanda $ (dollar). Misalnya variabel “e” maka ditulis
dengan $e. PHP hanya mempunyai 6 tipe data yaitu : integer, double, boolean, string, array dan object.
a. Integer adalah seluruh angka tanpa decimal point.
b. Double adalah floating point seperti 3.14159 atau 49.0
c. Boolean hanya mempunyai 2 nilai yaitu TRUE dan FALSE
d. String adalah urutan dari karakter seperti ‘PHP mendukung operasi string’
e. Array adalah koleksi nama dan indeks.
f. Object adalah contoh dari class yang didefinisikan programmer.
Tipe variabel ini tidak perlu ditentukan oleh programmer, melainkan ditentukan pada saat runtime oleh
PHP dengan kebergantungan pada konteks pemakaian variabel tersebut. Tipe data sederhana dalam
PHP (integer, double, boolean dan string) sudah familiar. Beberapa bahasa pemrograman mempunyai
ukuran yang berbeda untuk tipe data numerik dengan mengijinkan nilai range yang lebih besar tapi juga
membutuhkan memory yang lebih besar. Sebagai contoh bahasa C mempunyai tipe short (small
integer), tipe long (integer yang lebih besar) dan sebuah tipe int (merupakan pertengahan antara short
dan long).
a. Integer
Adalah tipe data paling sederhana, dapat digunakan sebagai variabel atau digunakan dalam ekspresi
seperti :
$int_var = 12345;
$another_int = -12345 + 12345;
Integer dapat dibaca dalam 3 format sesuai dengan bilangan berbasis; decimal (basis 10), octal (basis 8)
dan hexa(basis 16). Format desimal sebagai default, octal dispesifikasikan dengan diawali ‘0’ dan hexa
diawali ‘0x’. Format tersebut dapat didahului tanda ‘-‘ untuk integer negative.
$integer_10 = 1000;
$integer_8 = – 01000;
$integer_16 = 0×1000;
print(“integer_10 : $integer_10<BR>”);
print(“integer_8 : $integer_8<BR>”);
print(“integer_16 : $integer_16<BR>”);
d. String
Adalah kumpulan karakter, seperti dibawah :
$string_1 = “This is a string in double quotes”;
$string_2 = “This is a somewhat longer, singly quoted string”;
$string_39 = “This is a string has thirty-nine characters”;
$string_0 = “ “; //This is a string with zero characters
String dapat ditutup dalam tanda petik tunggal maupun petik ganda. Petik tunggal seperti literalnya
sedang petik ganda menggantikan variabel dengan nilainya seperti menginterpretasikan karakter
khusus.
$literally = ‘My $variable will not print!\n’;
print($litrerally);
$win_path = ‘C:\\InetPub\\PHP\\’;
print(“A windows-style pathname: $win_path<BR>”);
Akan menghasilkan output :
My $variable will not print!\n
A windows-style pathname: C:\\InetPub\PHP\
Untuk menempelkan petik tunggal (seperti apostrophe) dalam petik tunggal, beri tanda backslash :
$singly_quoted = ‘This quote mark\’s no big deal either’;
String yang dibatasi dengan petik ganda diproses dalam 2 cara :
1.Karakter tertentu yang dimulai dengan backslash (‘\’) diganti dengan karakter khusus
2.Nama variabal (dimulai dengan $) diganti dengan string yang merepresentasikan nilainya.
kirim.php
</html>
<form action=”kosong.php” method=”post”>
Nama: <input><br> // terbentuk variabel $nama
<input value=”Kirim”>
</form>
</html>
kosong.php
<html>
<body>
<? echo $nama; ?>
</body>
</html>
Untuk menginisialisasi suatu variabel dalam PHP, secara sederhana berikan suatu nilai pada variabelnya.
Tapi untuk tipe seperti array dan objek membutuhkan mekanisme yang berbeda
$nama = ”Hendra”;
$berat = 57.5;
$umur = 17;
e. Array
Tipe array pada PHP memudahkan programmer cara untuk mengelompokkan nilai-nilai yang berbeda
dan mengindeksnya dengan numerik (dan juga dengan nama). Elemen array dituliskan dengan indeks
dalam tanda kurung (the[1], [2],[3]..) dan elemn dari tipe yang berbeda dapat ditunjuk dengan array
yang sama.
print(“my_array is $my_array<BR>”);
print(“my_array[0] is $my_array[0]<BR>”);
print(“my_array[5] is $my_array[5]<BR>”);
$my_array[5] = “Slot #6”;
print(“my_array is $my_array<BR>”);
print(“my_array[0] is $my_array[0]<BR>”);
print(“my_array[5] is $my_array[5]<BR>”);
Akan menghasilkan output :
my_array is
my_array[0] is
my_array[5] is
my_array is Array
my_array[0] is
my_array[5] is Slot #6
Array adalah satu dari feature yang paling berguna di PHP dan walaupun kelihatan seolah-olah seperti
array dalam bahasa pemrograman lain, implementasi sangat berbeda. Dalam banyak bahasa
pemrograman , kita mendeklasikan array dengan statement seperti :
Int int_array[10]; //NOT PHP! Men-set blok sampai variabel integer 10 dalam memori yang dapat
diakses dengan indeks int_array antara 0 – 9. Sejauh ini hanya integer yang digunakan sebagai indeks,
sebenarnya nilai string juga dapat digunakan sebagai indeks array. Indeks string digunakan dgn cara yg
sama seperti indeks numerik, seperti:
$tasty[‘Spanish’] = “paella”;
$tasty[‘Japanese’] = “sashimi”;
$tasty[‘Scottish’] = “haggis?”;
Menginisialisasi Array
Array dapat diinisialisasi dengan dua cara yaitu dengan pemberian nilai langsung dan menggunakan
konstruksi array(). Untuk memberikan nilai secara langsung pada suatu array, secara sederhana adalah
memberikan nilai ke variabel array dengan subscript kosong. Nilai tersebut akan ditambahkan sebagai
elemen terakhir dari array. Sesuatu yang perlu diingat adalah elemen array dimulai dari index 0 (bukan
1)
$nama[ ] = “Aden”; //$name[0] = “Aden”
$nama[ ] = “Marsa”; //$nama[1] = “Marsa”;
Contoh Array:
array.php
<html> <h1>Membuat array cara pertama</h1> <?
$a[0] = “abc”; // a adalah array skalar
$a[1] = “def”;
$b[“foo”] = 13; //b adalah array asosiatif
echo “Nilai a[0]=$a[0], nilai a[1]=$a[1], <br>
nilai b[\”foo\”]=” . $b[“foo”];
?> <h1>Cara kedua</h1> <?
$a[ ] = “hello”; // $a[2] = = “hello”
$a[ ] = “world” // $a[3] = = “world”
echo “Nilai a[2]=$a[2], Nilai a[3]=$a[3];
?></html>
multiarray.php
<html><?
$f=101
$a[1] = $f; #contoh satu dimensi
$a[“foo”] = $f;
$b[1][0] = $f; #dua dimensi
$b[“foo”][2] = $f;
$b[3][“bar”] = $f;
$c[“foo”][4][“bar”][0] = $f; #empat dimensi
echo “a[1] = $a[1] dan a[\”foo\”]=” . $a[“foo”];
echo “b[1][0] = “ . $b[1][0] . “ dan b[\”foo\”][2]=” . $b[“foo”][2];
f. Object
Object adalah sebuah tipe data yang dapat berupa sebuah bilangan, variabel atau bahkan sebuah fungsi.
Objectdibuat dengan tujuan untuk membantu programmer yang terbiasa dengan Object Oriented
Programming, meski fasilitas OOP yang disediakan oleh PHP masih sangat kurang. Berikut sebuah
contoh penggunaan tipe data object.
<? // object.php
class Test
{ var $str = “Variabel Class”;
function set_var($str)
{ $this->str = $str; }
}
$class = new Test;
echo$class->str;
$class->set_var (“Variabel Object”);
echo(“<br>$class->str”); ?>
Dalam program object.php terdapat sebuah class dengan nama test, kemudian dibuat sebuah data
object test dari class test, data ini dicetak dan keluarannya adalah “Variabel Class“. Class test juga
mempunyai mebuah method dengan nama set_var, method ini digunakan untuk memberi nilai pada
variabel $str. Data object test yang dibuat atauinstance dari class test akan mempunyai semua
properties dari class test, termasuk method-method-nya, sehingga sebuah data bertipe object juga
dapat mengandung sebuah method (fungsi). Pada program di atas method set_var pada object test kita
pakai untuk mengubah nilai variabel $str menjadi “Variabel Object” kemudian mencetaknya.
Menginisialisasi Objek
Untuk menginisialisasi suatu object, dapat menggunakan perintah new. Perintah ini digunakan untuk
menginisialisasi suatu objek kepada suatu variabel.
Class kosong {
Function tidak() {
Echo “tidak melakukan apa-apa”; } }
$bar = new kosong;
$var -> tidak();
2. Variabel-Variabel
Kadang-kadang lebih nyaman menggunakan variabel-variabel; yang mana adalah nama variabel yang
dapat digunakan secara dinamis. Secara normalnya variabel dibuat dengan :
$a = “hello”; // normal -> terbentuk variabel $a berisi “hello”
Suatu variabel variabel akan menggunakan nilai dari suatu variabel menjadi nama variabel, contoh :
$a = “hello”; // normal -> terbentuk variabel $a berisi “hello”
$$a = “world”; // variabel-variabel -> terbentuk variabel $hello berisi “world”
Pada contoh diatas akan terbentuk dua variabel yaitu $a dan $hello. Dimana $a berisi “hello” dan $hello
berisi “world”. Selanjutnya perintah berikut ini
Echo “$a ${$a}”; // menghasilkan “hello world”
Echo “$a $hello”; // menghasilkan “hello world”
3. Penentuan Tipe Variabel
Penentuan tidak membutuhkan deklarasi variabel secara eksplisit, tipe variabel ditentukan berdasarkan
konteks pemakaiannya pada saat runtime. Dengan kata lain, jika memberi nilai string ke suatu variabel
var, var menjadi suatu variabel tipe string. Jika memberi nilai integer ke var, maka otomatis berubah
menjadi tipe integer. Suatu contoh dari otomatisasi konversi tipe pada PHP adalah operator
penjumlahan “+”. Jika salah satu operandnya adalah tipe double, maka semua operand lainnya
dievaluasi sebagai double dan hasilnya adalah double
$coba = “0”; //$coba adalah string (ASCII 48)
$coba++; //$coba adalah string “1” (ASCII 49)
$coba += 1; //$coba sekarang adalah integer (2)
$coba = $coba + 1.3; //$coba sekarang adalah double (3.3)
$coba = 5 + “10 kotak”; //$coba adalah integer (15)
2. Ekspresi
Hampir semua yang ditulis dalam PHP script adalah script. Definisi yang paling mudah dari ekspresi
adalah “segala sesuatu yang memiliki nilai”. Contoh yang paling sederhana dari ekspresi adalah
konstanta dan variabel. Ketika mengetik “$a=5” maka artinya memberikan nilai ‘5’ ke $a.
Contoh yang lebih kompleks untuk suatu ekspresi adalah fungsi. Untuk ebih jelasnya perhatikan contoh
dibawah ini :
Function hello ()
{ Return 5; }
Maka kala ditulis $c = hello() adalah sama dengan memberikan nilai 5 ke variabel $c, karena fungsi hello
mengembalikan 5. Diatas adalah contoh fungsi yang sederhana. PHP mendukung 3 tipe nilai skalar
yaitu : nilai integer,floating point dan string. (Nilai skalar adalah nilai yang tidak dapat dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil, seperti array). PHP juga mendukung 2 tipe nilai bukan skalar yaitu array dan
objek.
3. Percabangan
a. If
Perintah If adalah sesuatu yang paling penting pada bahasa pemrograman umumnya. Perintah If PHP
menyerupai bentuk If pada bahasa C. If (ekspresi) Perintah Ekspresi adalah sesuatu yang dapat
dievaluasi menjadi nilai TRUE atauFALSE. Berikut ini adalah contoh yang akan mencetak ‘a lebih besar
dari b’ jika nilai $a lebih besar dari $b.
If ($a > $b)
Print “a lebih besar dari b”;
Jika perintah yang akan dijalankan ketika ekspresi TRUE lebih dari satu maka perintah-perintah tersebut
perlu dikelompokkan dengan kurung kurawal { dan } dapat juga dibentuk if yang bersangkar (if dalam if)
If ($a > $b) {
Print “a lebih besar dari b”;
$b = $a; }
b. Else
Sering kita perlu menjalankan perintah lain kalau nilai ekspresi adalah FALSE. Untuk keperluan tersebut
dapat digunakan perintah Else.
If ($a > $b) {
Print “a lebih besar dari b”;
} else {
Print “a tidak lebih besar dari b”;
}
c. Elseif
Elseif adalah kombinasi dari suatu if dan else, dapat digunakan pada suatu pilihan multi kondisi.
If ($a > $b) {
Print “a lebih besar dari b”;
} elseif ( $a==$b) {
Print “a sama dengan b”;
} else {
Print “a lebih kecil dari b”;
}
d. SWITCH
Perintah SWITCH menyerupai sejumlah perintah IF dengan ekspresi yang sama. Sering kali kita ingin
membandingkan sejumlah variabel (atau ekspresi) dengan sejumlah nilai dan menjalankan perintah
tertentu untuk masing-masing nilai.
Contoh1.php
/* contoh 1 */
if ($I == 0)
{ print “I sama dengan 0”; }
if ($I == 1)
{ print “I sama dengan 1”; }
if ($I == 2)
{ print “I sama dengan 2”; }
Perintah SWITCH dieksekusi secara baris per baris (aktualnya perintah per perintah). Pada awalnya tidak
ada kode yang dijalankan. Hanya sesaat ketika suatu perintah CASE ditemukan dengan nilai yang sesuai
dengan nilai ekspresi pada SWITCH, PHP menjalankan perintah. PHP melanjutkan eksekusi sampai akhir
dari blok SWITCH atau pertama kali menemukan suatu perintah BREAK. Jika tidak menulis suatu
perintah BREAK pada akhir dari daftar perintah pada suatu case, PHP akan melanjutkan eksekusi untuk
case selanjutnya.
Contoh2.php
/* contoh 2 */
switch ($I) {
case 0;
print “I sama dengan 0”;
case 1;
print “I sama dengan 1”;
case 2;
print “I sama dengan 2”;
}
Disini jika $I sama dengan 0, PHP akan mengeksekusikan seluruh perintah print !. Jika $I sama dengan 1,
PHP akan mengeksekusikan dua perintah print terakhir, jika dan hanya jika $I sama dengan 2 tercetak ‘I
sama dengan 2’. Jadi adalah sangat penting untuk tidak melupakan perintah BREAK. Suatu case yang
khusus adalah case default. Case ini akan sama dengan segala sesuatu yang tidak dapat disamakan
dengan case – case sebelumnya.
4. Perulangan
a. While
While adalah perulangan yang paling sederhana pada PHP. Bentuk dasar dari perintah While adalah :
WHILE(ekspresi) statement
Statement akan diulang selama ekspresi memiliki nilai TRUE. Jika pada perulangan ternyata ekspresi
bernilai FALSEmaka perulangan tidak pernah dilakukan. Jika perintah yang akan diulang lebih dari satu
maka perintah-perintah tersebut dapat dikelompokkan dengan mengetiknya diantara kurung kurawal
{ dan } atau menggunakan tata cara penulisan alternatif :
WHILE(ekspresi) : statement… ENDWHILE;
Berikut ini adalah 2 contoh yang identik yang akan mencetak nilai 1 s/d 10 :
Contoh3.php :
/*contoh */
$I = 1;
while ($I <= 10) {
print $I++; /*nilai yg dicetak adl nilai $I sebelum ditambah 1 (post-increment)*/
}
Contoh 4.php
/*contoh */
$I = 1;
while ($I <= 10):
print $I;
$I++;
endwhile;
b. Do … While
Perulangan DO…WHILE adalah sama saja dengan perulangan While, hanya ekspresi diperiksa pada akhir
dari perulangan. Jadi perulangan jenis ini minimal terjadi satu kali. Tata cara penulisan untuk perulangan
DO…WHILE :
$I = 0;
do
{ print $I; }
while ($I>0);
c. FOR
Perulangan FOR adalah perulangan yang paling kompleks dalam PHP, dan menyerupai perulangan FOR
pada bahasa C. Tata cara penulisan untuk perulangan FOR :
FOR (ekspresi1; ekspresi2; ekspresi3) statement
Ekspresi pertama (ekspresi1) dievaluasi (dieksekusi) secara un-kondisional pada awal perulangan. Pada
awal dari tiap iterasi, ekspresi2 akan dievaluasi. Jika hasil evaluasi adalah TRUE maka perulangan akan
diteruskan dan statement akan dieksekusi. Jika hasil evaluasi FALSE maka perulangan diakhiri. Pada akhir
dari tiap iterasi, ekspresi3 akan dievaluasi (dieksekusi). Contoh berikut akan mencetak angka 1 s/d 10 :
Contoh5.php
For ($I = 1; $I <= 10; $I++)
{ Print $I; }
Contoh6.php
For ($I = 1;; $I++) {
If ($I > 10) { Break; }
Print $I; }
Contoh7.php
$I = 1;
For (;;) {
If ($I > 10) { Break; }
Print $I;
$I++; }
Contoh8.php
For ($I = 1; $I <= 10; print $I, $I++);
d. BREAK
BREAK keluar dari perulangan yang sekarang :
$I = 0;
while($I < 10) {
if ($arr[$I] == ‘berhenti’) { break; }
$I++; }
e. CONTINUE
CONTINUE akan meloncat ke awal perulangan yang sekarang
while(list($key,$value) = each($arr)) {
if ($key % 2) { //loncati anggota genap
continue; }
KerjakanYangGanjil($value); }
2.2.5 REQUIRE
Perintah REQUIRE menganti perintah tersebut dengan file tertentu dan hampir menyerupai processor
#include pada bahasa C. Hal ini berarti anda tidak dapat meletakkan perintah required() dalam suatu
struktur perulangan dan mengharapkannya untuk mengikutsertakan file yang berbeda pada tiap iterasi.
Untuk melakukan hal tersebut harus menggunakan perintah INCLUDE.
Require (‘header.inc’);
2.2.6 INCLUDE
Perintah INCLUDE akan mengikutsertakan dan mengevaluasi file tertentu. Hal ini terjadi setiap kali
perintah INCLUDEditemukan, jadi dapat digunakan perintah INCLUDE diantara suatu struktur
perulangan untuk mengikutsertakan sejumlah file yang berbeda.
$files = array (‘first.inc’,’second.inc’,’third.inc’);
for ($I = 0; $I < count($files); $I++) {
include($files[$I]); }
Include() berbeda dengan require(). Pada perintah include evaluasi dilakukan kembali setiap kali
perintah tersebut ditemukan (dan hanya ketika hal tersebut dijalankan), sedangkan perintah require()
akan diganti dengan file yang diperlukan ketika pertama kali ditemukan, terserah apakah file tersebut
akan dievaluasi atau tidak. Karena INCLUDEadalah suatu konstruksi bahasa khusus maka harus diapit
diantara blok.
/* Yang ini SALAH dan tidak akan bekerja sesuai dengan yg diharapkan */
if ($conditon)
include($file);
else include($other);
/* Yang ini BENAR */
if ($condition)
{ include($file); }
else { include($other); }
3. Operator Bitwise
Operator Bitwise dapat digunakan untuk membuat bit tertentu dari integer menjadi on (1) atau off (0).
Tabel Operator Bitwise
Contoh Nama Hasil
$a & $b And Bit yang bernilai 1 pada $a dan $b akan di-set 1.
$a | $b Or Bit yang bernilai 1 pada $a atau $b akan di-set 1.
$a ^ $b Xor Bit yang bernilai 1 pada $a atau $b tetapi tidak pada keduanya akan diset 1.
~ $a Not Bit yang bernilai 1 pada $a akan diset 0, dan sebaliknya.
$a << $b Shift left Geser bit $a sebanyak $b langkah kekiri (setiap langkah berarti “kalikan
dengan dua”).
$a >> $b Shift right Geser bit $a sebanyak $b langkah kekanan ( setiap langkah berarti
“dibagikan dengan dua”).
4. Operator Logika
Tabel Operator Logika
Contoh Nama Hasil
$a and $b And Benar jika $a dan $b adalah benar.
$a or $b Or Benar jika salah satu $a atau $b adalah benar.
$a xor Xor Benar jika salah satu $a atau $b adalah benar, tetapi tidak keduanya.
!$a Not Benar jika $a tidak benar.
$a && $b And Benar jika $a dan $b adalah benar.
$a || $b Or Benar jika salah satu $a atau $b benar.
5. Operator Perbandingan
Operator perbandingan memperbolehkan untuk membandingkan dua nilai
Tabel Operator Perbandingan
Contoh Nama Hasil
$a == $b Sama dengan Benar jika $a sama dengan $b.
$a != $b Tidak sama dengan Benar jika $a tidak sama dengan $b
$a < $b Kurang dari Benar jika $a lebih kecil $b
$a > $b Lebih dari Benar jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b Kurang dari atau sama dengan Benar jika $a lebih kecil atau sama dengan $b.
$a >= $b Lebih dari atau sama dengan Benar jika $a lebih besar atau sama dengan $b.
6. Urutan Operator
Urutan operator menentukan bagaimana suatu ekspresi dikerjakan oleh PHP. Contohnya, pada 1 + 5 * 3,
jawabannya adalah 16 dan bukan 18 karena perkalian operator (*) memiliki urutan yang lebih tinggi
untuk dikerjakan terlebih dahulu daripada operator penjumlahan (+).
Tabel Urutan Operator
Associativity Operator
Left ,
Left Or
Left Xor
Left And
Right Print
Left =+=-=*=/=.=%=&=!=~=<<=>>=
Left ?:
Left ||
Associativity Operator
Left &&
Left |
Left ^
Left &
Non-associative == !=
Non-associative <<=>>=
Left <<>>
Left +-.
Left */ %
Right !~++–(int) (double) (string) (array) (object) @
Right [
Non-associative New
2.2.8 Menangani Variabel Form, Cookies dan Environment
1. Variabel pada Form
Pada pemrograman CGI, program kita akan berinteraksi dengan variabel-variabel dari luar yang dikirm
melalui form baik dengan metode Get maupun metode POST. Ketika suatu form dikirm ke suatu PHP
script, semua varaibel dari form secara otomatis dapat diproses oleh script PHP sebagaimana variabel
biasanya. Sebagai contoh :
<form action = “kosong.php” method=”post”>
Nama : input type = “text” name=”nama”><br>
<input type=”submit” value=”Kirm”>
</form>
Nama :
Kirim
Ketika form disubmit, maka PHP akan membuat variabel $nama, yang mana mengandung apa yang
diketikkan pada field Nama : di form tersebut. PHP juga mendukung variabel array dalam konteks form,
tapi dibatasi hanya 1 dimensi, Contoh :
<form action=”array.html” method=”post”>
Nama : <input type = “text” name=”personal[nama]”><br>
Email : <input type = “text” name=”personal[email]”><br>
Beer : <br>
<select multiple name=”beer”[]”>
<option value=”warthog”>Warthog
<option value=”guinness”>Guinness
</select>
<input type=”submit”>
</form>
Nama :
Email :
Beer :
Warthog Submit Query
2. Variabel pada IMAGE SUBMIT
Ketika mengirim suatu form, juga dimungkinkan untuk menggunakan suatu gambar sebagai pengganti
tombol submit dengan tag HTML berikut :
<input type name src=”image.gif” name=”sub”>
Ketika pemakai melakukan klik pada gambar tersebut, maka form akan dikirim ke CGI dengan 2 variabel
tambahan yaitu sub_x dan sub_y. Kedua variabel ini adalah koordinat dimana klik dilakukan pada
gambar.
3. Variabel pada HTTP Cookies
PHP secara transparan mendukung HTTP Cookies. Cookies adalah suatu mekanisme penyimpanan data
secara remote pada browser klien. Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan pemakai pada
kunjungan berikutnya. Kita dapat menggunakan fungsi SetCookie(). Cookie adalah bagian dari HTTP
header, jadi fungsi SetCookie harus dipanggil sebelum output lainnya dikirim ke browser. Hal ini adalah
sama batasannya untuk fungsi Header(). SemuaCookies yang dikirim pada kita dari klien akan secara
otomatis diubah ke dalam suatu variabel PHP seperti methodGET dan POST data.
Jika ingin memberikan banyak nilai pada suatu Cookie tunggal, tambahkan saja [ ] pada nama Cookie.
Sebagai contoh :
SetCookie (“MyCookie[ ]”, “Testing”, time() + 360);
Catatan : bahwa suatu cookie akan menimpa cookie sebelumnya yang memiliki nama yang sama dalam
browser, kecuali path atau domainnya berbeda. Jadi Untuk suatu aplikasi shopping cart perlu
menyimpan suatu counter dan mengirimnya bersamaan. Contoh :
$count++;
SetCookie (“Count”, $Count, time() + 3600);
SetCookie (“Csrt [$Count]”, $item, time() + 3600);
4. Variabel Environment
PHP secara otomatis membuat variabel lingkungan normalnya seperti variabel PHP.
Echo $HOME; /* Menampilkan variabel environment, jika set. */
Sejak informasi datang dengan GET, POST dan mekanisme Cookies secara otomatis menjadi variabel HP,
adalah lebih baik membaca variabel langsung dari lingkungan untuk mendapatkan versi yang
sebenarnya. Fungsi getenv() dapat digunkaan untuk melakukan hal ini. Kita dapat juga membentuk
suatu variabel lingkungan dengan fungsi putenv().
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembuatan web menggunakan pemrograman PHP mempunyai berbagai macam kelebihan dan
keunggulan bila dibandingkan dengan menggunakan program lain yang sejenis. Berbagai macam
kemudahan yang ada pada program PHP sangat fleksibel dan akan memberikan kemudahan dalam
aplikasinya. Sebagai contoh, data masukkan dalam suatu form html secara otomotis di-variabel-kan dan
dapat digunakan langsung, sehingga tidak perlu memparsing apa yang disebut query string.
Konektivitas Database cukup kuat dengan dukungan native-driver untuk sekitar 15 database paling
populer plusODBC. PHP mendukung sejumlah besar protokol seperti POP3, IMAP dan LDAP. PHP 4 juga
mempunyai dukungan baru untuk Java dan arsitektur pendistribusian objek (COM dan CORBA),
membuat n-kali pengembangan untuk pertama kali. PHP tidak mendukung closed-source. Sebagai
contoh komputer Apple dan Microsoft tidak dapat bekerjasama dengan proyek open source seperti PHP.
Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh PHP sangat berperan penting dalam perkembangan dunia
teknologi khususnya dalam bidang internet dan penyebaran informasi. Secara tidak langsung
perkembangan tersebut juga akan mempengaruhi terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
3.2 Saran
Sebelum membuat sebuah script di dalam PHP sebaiknya terlebih dahulu memahami tentang HTML dan
dasar-dasar pemrograman (C/C++) karena pemahan yang cukup dalam pemrograman dasar(C/C++) akan
lebih mempermudah dalam aplikasi pembuatan sebuah scipt di dalam program PHP.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, yudi. 2001. Pemrograman web Dengan PHP, Elex Media Komputindo, Jakarta.