1. Jelaskan teori-teori sosiologi pendidikan dan teori antropologi di sertai dengan contoh nyata dari pengapikasian teori tersebut dalam pendidikan.
Jawab :
Teori Sosiologi pendidikan menurut Parelius (1978), terdapat dua paradigma
konseptual yang masing-masing memiliki ciri-ciri yang kontras dan telah banyak digunakan ahli sociology of education. Paradigma tersebut merujuk kepada teori konsensus dan teori konflik secara historic, pendekatan consensus sangat dominan dan tidak hanya digunakan pada studi sosiologi untuk aspek-aspek sosial lainnya. Teori pertama dan kedua memfokuskan pada perbedaan pandangan dalam membahas cara masyarakat melahirkan tingkah laku, sedangkan teori ketiga berkaitan dengan interaksi dalam situasi sosial tertentu. Ketiga teori ini memiliki “Tingkat analisis” yang berbeda. Ballantine menyebutnya dengan teori fungsional, konflik dan interaksi. Teori fungsional dan konflik memiliki tingkat analisis makrokosmik yang membahas relasi sosial dan kultur sekolah (dalam konteks system sosial dan kultural pada masyarakat luas), sedangkan teori interaksi memusatkan pada tingkat analisis skala kecil tentang interaksi diantara individu dalam kelompok kecil. Aplikasi teori-teori tersebut dalam system pendidikan ada 3 teori yaitu Fungsionalisme, Konflik dan Interaksi : 1. Teori Fungsionalisme merupakan teori pendekatan yang digunakan dalam sosiologi pendekatan teori ini diawali dengan asumsi bahwa masyarakat dan lembaga-lembaga sosial yang ada di dalamnya seperti pendidikan merupakan bagian masyarakat yang saling berketergantungan satu sama lain, masing- masing memberikan kontribusi kepada yang lainnya dalam mengoprasikan kegiatan sesuai dengan fungsi yang dimiliki dalam masyarakat. Contoh nyata pengaplikasian dari teori fungsionalisme yaitu teori fungsionalisme ini dikatakan sebagai perubahan sosial, karena dalam perubahan sosial yang terjadi didunia pendidikan akan adanya lembaga sekolah baru yang bernama homescholling. Dulu orang-orang dalam menempuh pendidikan pastinya disekolah akan tetapi dengan perubahan zaman dan teknologi sekolah sekarang bisa menjadi homescholling sehingga siswa tidak perlu pergi ke sekolah. 2. Teori konflik memusatkan perhatian pada paksaan yang terjadi pada masyarakat dan berpengaruh pada perubahan sosial. Pada teori konflik, kekuasaan perjuangan merupakan dinamika pokok dala kehidupan sosial. Pada satu aspek, masyarakat disatukan oleh kelompok sosial yang menuntut kerjasama dari pihak yang memiliki kekuatan. Dari konflik ini dalam kehidupan social dapat diartikan sebagai benturan kepentingan,keinginan yang melibatkan dua pihak atau lebih bisa kelompok atau perorangan, dimana salah satu pihak yang terkait berusaha menyingkirkan atau menghancurkan pihak lain. Konflik sendiri dapat terjadi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu atau kelompok ke dalam suatu interaksi, perbedaan tersebut diantaranya menyangkur fisik, adat istiadat, keyakinan, suku, dll. Konflik tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat namun konflik juga dapat terjadi di lembaga pendidikan, konflik dan pendidikan sangat erat kaitannya karena di dalam pendidikan juga pasti terdapat konflik. Contoh teori konflik yang terjadi dalam dunia pendidikan biasanya konflik antara guru dengan peserta didik. Terkadang konflik tersebut terjadi dalam proses penyampaian materi pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Konflik tersebut karena adanya ketidak pahaman materi yang dijelaskan oleh guru ke peserta didik yang tidak bisa mencerna atau menerima materi dengan baik sehingga terjadi konflik antara pendidik dan peserta didik. Selain itu akan menyebabkan miskomunikasi terhadap guru dengan siswanya. 3. Teori interaksi merupakan bahwa sosiologi mempunyai perhatian pada interaksi yang terjadi diantara individu dengan individu lainnya. Setiap individu memberikan sumbangan budaya dalam usaha menjabarkan dan menetapkan lembaga-lembaga social dalam cara-cara yang sama akibat dari kesamaan sosialisasi pengalaman dan harapan. Oleh karena itu, kesempatan norma menjadi dasar bagi setiap individu untuk mengembangkan dan membimbing peralihan tingkah laku, meski pada kenyataan sehari-hari kita dapat memungkiri adanya perbedaan individual mendasari pada pegalaman,kelas social,dan status. Contoh dari teori interaksi di dalam dunia pendidikan adalah interaksi bagi peserta didik dengan guru didalam kelas ataupun diluar sekolah. Dari menyapa guru, memberi salam, serta merespon penjelasan guru dengan baik dan sopan. Berinteraksi dengan guru bertanya apa yang belum faham, bercanda tawa, dan bercerita.
Teori Antropologi pendidikan yang bersumber dari antropologi budaya
Antropologi Pendidikan terhadap bagi penghimpun sejumlah pengetahuan empiris yang sudah diverifikasikan dengan menganalisa aspek-aspek proses pendidikan yang berbeda-beda dalam lingkungan social budayanya. Pada dasarnya, antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek pendidikan dalam prespektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropolog terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek-praktek pendidikan. Dengan mempelajari metode pendidikan kebudayaan maka antropologi bermanfaat bagi pendidikan. Hal ini disebabkan karena kebudayaan yang ada dan berkembang dalam masyarakat bersifat unik, sukar untuk dibandingkan sehingga harus ada perbandingan baru yang bersifat tentatif. Contoh dalam teori antropologi pendidikan di dunia pendidikan yaitu guru berperan sebagai pengarahan dan memeberikan pelajaran mengenai dalam pendidikan kebudayaan sehingga anak bisa melakukan budaya dengan baik. Seperti mengajarkan lagu daerah atau tarian daerah yang bisa membimbing anak agar mengetahui tentang kebudayaan tersebut, sehingga peserta didik lebih tau akan budaya bangsa sendiri. Dalam adanya antropologi budaya ini guru bisa mengajarkan anak budaya daerahnya masing-masing. Dengan begitu setiap individu akan mempunyai pemikiran untuk meningkatkan kebudayaan yang ada disekitarnya agar bisa melestarikan serta mengembangkan kebudayaan yang ada di daerahnya.