1. Alasan pentingnya membuat perjanjian internasional adalah hubungan antarbangsa dan negara, antara
lain untuk ...
a. memelihara kesungguhan masing-masing negara
B. ESSAY
b. menyebabkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok;
c. sengaja menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik,
baik seluruhnya atau sebagian;
d. memaksa tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran dalam suatu kelompok;
e. memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
14. Secara geografis, Indonesia berada pada posisi silang dunia dan dapat membawa pengaruh terhadap segala
aspek kehidupan bangsa Indonesia. Sementara dari sudut pandang sejarah, bangsa Indonesia yang telah dijajah
oleh bangsa lain terus berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya.
17. apakah Dewan Keamanan PBB sudah melaksanakan tugasnya dengan baik ?
Sudah
18. hokum Internasional dari para ahli
Menurut Grotius Hukum Internasional adalah hukum yang membahas kebiasaan-kebiasaan (custom) Yang
diikuti Negara pada zamannya
2. Menurut J.G Starke Hukum Internasional adalah Kumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asas-asas
dan biasanya ditaati dalam hubungan antar Negara
3. Menurut Brierly Hukum Internasional adalah Sekumpulan aturan dan asas untuk berbuat sesuatu yang
mengikat Negara-negara beradab di dalam hubungan mereka dengan jalan yang lain.
4. Menurut Hackwort Hukum Internasional adalah Sekumpulan aturan yang mengatur hubungan diantara
Negara-negara.
5. Menurut Mochtar Kusumaatmadja Hukum Internasional adalah Keseluruhan kaidah dan asa yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara, yaitu antara: a. Negara antar Negara b. Negara dan
lembaga atau organisasi internasional
6. Menurut Ransisco Suares Hukum Internasional adalah Hukum yang berlaku untuk seluruh manusia atas dasar
hukum manusia demi kesejahteraan bersama.
19. perbedaan hokum tertulis dan tidak tertulis
Hukum Tertulis :
-Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanya berlaku utk perjanjian-perjanjian antar negara.
-Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan nama Vienna Convention on the Law of Treaties.
-Perjanjian Internasional tertulis tunduk pada ketentuan hukum kebiasaan internasional dan yurisprudensi atau
prinsip-prinsip hukum umum.
32. jelaskan mengapa setiap bangsa atau Negara menghendaki hidup berdampingan secara damai?
Karena menurut salah satu isi Genewa Convention (konvensi Genewa) yaitu untuk menjamin
ketertiban dunia, maka setiap bangsa hendaknya hidup berdampingan secara damai. Disamping itu, dengan
hidup berdampingan secara damai memungkinkan kedua negara ini bisa saling bekerjasama dalam berbagai
bidang pembangunan demi kesejahteraan rakyat masing masing negara. Kira kira begitu menurut pendapat saya.
pedamaian adalah segalanya dan berdasar dari kasih. dari hal sepele aja lah kita mau mengerjakan
suatu pekerjaan kalo kita nggak didasari rasa damai, jiwa selalu terancam pasti juga nggak bakal tentram hati
kita. itu baru individu kita sekarang kita meningkat ke bangsa atau negara yang terdiri atas berjuta-juta individu
yang mana setiap individu pasti memiliki karakter berbeda-beda. kalau perbedaan itu didasari dengan kasih kita
semua pasti damai dan nyaman dalam berkehidupan. seperti pelangi dia tersusun dari spektrum warna-warna
yang indah dan harmonis sehingga enak dilihat. coba saja kalau warna pelangi tidak seperti itu pasti orang tidak
akan suka melihat. kedamaian akan menimblkan pelangi di negara kita.
33. Jelaskan peran Dewan Keamanan PBB dalam upaya menjaga ketertiban dan kedamain dunia ?
PBB sebagai suatu Organisasi Internasional masih belum bisa menjunjung tinggi bahkan
memperjuangkan kepentingan keamanan dan perdamaian Internasional. Selama masih adanya negara-negara
yang memegang hak Veto, terlebih lagi negara-negara tersebut adalah yang pernah ikut dan terlibat dalam
Perang Dunia ke-2, rasanya riskan untuk PBB memperjuangkan misi dan tujuan utamanya, sebab selain hak
Veto yang dimiliki adalah posisi negara-negara kuat tersebut dalam Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB,
yang notabenenya adalah lembaga tertinggi di PBB itu sendiri.
Untuk masalah perdamaian maupun keamanan Internasional, seharusnya ada tolak ukur yang
jelas. Seharusnya ada negara yang lebih bernurani sebagai pemegang hak Veto. Seharusnya ada pemikiran yang
lebih ekstrim dari sekedar perspektif integrasi. Karena konsep awal perspektif integrasi adalah integritas negara-
negara yang kemudian merujuk kepada terciptanya suatu integritas negara-negara, baik region seperti Uni Eropa
dan ASEAN, bahkan yang lebih tinggi seperti PBB. Tapi itu semua, pada kenyataannya sedikit banyak
terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan tertentu didalamnya, dan status quo bermain lebih kuat. Seperti, jika
kalah pasti tergeser.
PBB sebagai Organisasi tingkat dunia yang menyokong perdamaian dan keamanan serta mencegah Perang
Dunia kembali bergejolak, sebenarnya masih terlalu muda untuk cita-cita yang demikian. Karena perdamaian
dan keamanan adalah esensi yang sulit dicapai. Bayangkan saja 50.000.000 jiwa binasa dalam Perang Dunia ke-
2, hanya untuk semua yang telah tercapai kini. Kalau boleh dinilai, disatu sisi PBB kalah, dan disisi lain PBB
rasanya seakan tidak ada. Dia butuh reformasi tanpa campur tangan negara-negara dengan kepentingan yang
dapat menodai cita-cita dan tujuan utama PBB sebagai ikon perdamaian dan keamanan Internasional
Menurut Lord Stowell, suatu perjanjian dianggap tidak sempurna apabila tidak ada pengesahan.
Pengesahan perjanjian biasanya dilakukan oleh kepala negara, lembaga perwakilan rakyat, atau badan yang
berwenang di negaranya. Pengesahan bertujuan untuk meyakinkan bahwa utusan tersebut benar-benar
melakukan tugasnya serta tidak membuat perjanjian yang melampaui wewenangnya.
35. Menurut Oppenhiem, hokum internasional tidak menentukan syarta- syarat yang harus dipenuhi
seseorang supaya dapat diangkat menjadi duta atau konsul, persyaratan itu ditentukan oleh …
Menurut Oppenheim, pengangkatan perwakilan diplomatik ini, hukum internasional tidak menentukan
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang supaya dapat diangkat menjadi seorang duta atau konsul,
semua persyaratan ditentukan sendiri oleh tiap-tiap negara.
Perangkat diplomatik yang meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase. Perwakilan
Diplomatik adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan politik dengan
negara lain. Hubungan diplomatik sering dilakukan secara terbuka artinya hubungan antar bangsa yang
rakyatnya diberi informasi tentang isi perjanjian antar negara-negara peserta. Namun hubungan diplomatik juga
dapat dilakukan secara tertutup artinya hubungan antar negara-negara peserta saja. Tujuan hubungan diplomasi
adalah untuk mengusahakan agar pihak-pihak yang mengadakan hubungan dengan suatu negara mendapatkan
manfaat yang sebesar-besarnya untuk kedua belah pihak. Penempatan perwakilan di negara lain dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler.
37. Tiga kelas pejabat diplomat menurut Kongres Wina pada tanggal 19 Maret
1. Duta Besar setra perwakilan kursi suci (Ambassador Papa Legates Nuncios)
2. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Envoys Extraordinary and Minister Plenipotentiary)
3. Kuasa Usaha (Charge d’affaires)
Di dasarkan atas adanya perbedaan fungsi yang dijalankan oleh setiap golongan perwakilan tersebut.
Namun pada hakikatnya urutan urutan penyerahan surat kepercayaan akan mempengaruhi status mereka sebagai
diplomat.
Menurut Oppenheim, klasifikasi ini didasarkan atas adanya perbedaan fungsi yang dijalankan oleh setiap
golongan perwakilan tersebut. Namun pada hakikatnya bukan saja menurut fungsinya, bahkan urutan-urutan
penyerahan surat kepercayaan akan memengaruhi status mereka sebagai diplomat.
39. Tugas perwakilan konsuler adalah meningkatkan…. Hubungan internasional merupakan kegiatan
…. Baik secara individual maupun kelompok
Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antar bangsa baik secara individual
maupun kelompok, ahli hukum mengatakan bahwa hubungan internasional adalah hubungan antara bangsa.
40. Pada Pada intinya sila kedua Pancasila menggariskan bahwa hubungan antarbangsa harus bertolak
pada
Pola Hubungan Sama Derajat Antarbangsa
Pola ini dilakukan dalam rangka kerjasama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Pada intinya sila
kedua Pancasila menggariskan bahwa hubungan antarbangsa harus bertolak pada kodrat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang merdeka dan sama derajatnya.Karena itu, hubungan antarbangsa
harus diwarnai oleh penghormatan atas kodrat manusia sbg makhluk yang sederajat tanpa memandang ideologi,
bentuk negara,dan sistem pemerintahan negara lain tsb.
41. Dalam politik perdamaian, perang merupakan hal yang harus dihindari. Akan tetapi, apabila terdapat bahaya
yang mengancam keberadaan suatu negara maka perang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
42. Dalam melaksanakan kerja sama dan hubungan internasional, presiden sebagai kepala negara selain dibantu oleh
Menteri Luar Negeri juga dibantu oleh para wakil dplomatik dan konsuler.
43. Persamaan antara misi dilomatik dan konsuler adalah sama-sama merupakan utusan dari suatu negara tertentu
untuk mewakili kepentingan negaranya di negara lain.
44. Kebijakan hubungan luar negeri Indonesia yang berdasarkan atas saling menghormati dan bekerja sama antar
bangsa adalah menerapkan politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya tidak memihak pada kekuatan-kekuatan
yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Aktif artinya tidak pasif atas kejadian-
kejadian internasional melainkan aktif menjalankan kebijakan luar negeri. Seperti ikut melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
45. Syarat-syarat untuk menjadi seorang diplomat :
a. Pendidikan yang tinggi.
b. Memiliki pengetahuan yang luas.
c. Mempunyai integritas (kepribadian).
d. Mudah bergaul dan menyesuaikan diri.
e. Dapat meyakinkan orang lain.
f. Dapat menyampaikan pikirannya dengan jelas.
g. Memiliki kemampuan bahasa yang baik.
46. Empat macam kebebasan yang diamanatkan mantan Presiden AS Flanklin D. Roosevelt di depat
Kongres USA pada tanggal 6 Januari 1941 :
a. Kebabasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and expression).
b. Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan (freedom of religion).
c. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
d. Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
48. Tahap-tahap pembuatan perjanjian internasional menurut konvensi Wina tahun 1969 :
a. Perundingan (Negotiation) : Perjanjian tahap pertama antara pihak atau negara tentang objek tertentu.
b. Penandatanganan (Signature) : Pada umumnya penandatanganan dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala
pemerintahan.
c. Pengesahan (Ratification) : Ratifikasi dapat dibedakan menjadi ratifikasi oleh badan eksekutif, ratifikasi oleh
badan legislaif, dan ratifikasi campuran (DPR dan Pemerintahan).
49. Bagi bangsa Indonesia hak kemerdekaan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea I ”Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan peikemanusiaan dan perikeadilan.”
50. Pola hubungan antar bangsa :
a. Pola penjajahan bangsa satu atas bangsa lain.
b. Pola ketergantungan bangsa yang satu dengan bangsa lain.
c. Pola hubungan sama derajat antar bangsa.