Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUTIN 4

Proteksi Sistem Tenaga Listrik

DOSEN PENGAMPU : Drs. Dadang Mulyana, M.Pd.

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

Nama NIM

Welly Daway Sidabutar 5183131023

Sahril 5182131004

Aridianus Alekander Manik 5183131021

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
1. Alamat Video ( Alamat web ) : https://youtu.be/Jb3hfYUBDac

2. Judul Video yang dibahas : Prinsip Kerja MCB

3.Pengantar
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat dan kemudian semenjak ditemukannya bahan semikonduktor seluruh
perangkat elektronik dapat dirangkai dengan mudah dengan dimensi yang
cukup kecil, tidak seperti para peneliti terdahulu yang ketika membuat
perangkat elektronik dihadapkan dengan persoalan harus merangkai ribuan
bahkan jutaan komponen transistor dalam satu rangkaian. Sekarang ribuan dan
jutaan transistor tersebut telah dikembangkan sedemikian rupa menjadi satu
kesatuanyang lalu di sebut dengan IC (Integrated Circuit). Untuk IC pun sangatlah
beragam jenis serta bentuknya mulai dari IC TTL (Integrated Circuit Transistor-
transistor Logic), IC CMOS (Integrated Circuit Complementary Metal Oxyde)
,hingga kepada IC Programmable yaitu jenis IC yang dapat di program atau lebih
sering kita dengar sebagai Mikrokontroller.

Di satu sisi seiring dengan berkembangnya teknologi mikrokontroller ada


beberapa persoalan terkait installasi listrik rumah yang terkadang menjadi
persoalan, yaitu mengenai MCB (Miniature Circuit Breaker). Sebagaimana yang
kita ketahui bahwa MCB adalah perangkat installasi listrik yang berfungsi
untuk memutus dan menyambungkan arus listrik, adakalanya dalam tempo
waktu tertentu dapat terjadi penurunan performa kinerja atau bahkan
kerusakan. Beberapa persoalan yang sering kali terjadi pada MCB diantaranya
MCB tidak bisa mati secara otomatis ketika terjadi hubung singkat atau karena
pemakaian daya yang melebihi kapasitas MCB, kemudian MCB akan sulit untuk di
hidupkan kembali walaupun penyebab hubung singkat/ pemakaian daya
listrik yang berlebihan telah diperbaiki,

4. Prinsip Kerja
Pada umumnya saat kondisi mati, MCB memiliki fungsi seperti halnya saklar
ON/OFF biasa, yakni menyambung dan memutus aliran arus listrik secara manual.
Namun pada saat kondisi tertentu seperti kelebihan beban atau hubung singkat,
MCB memiliki fungsi sebagai pemutus aliran arus listrik secara otomatis. Dari dua
kondisi tersebut kita bisa mengamati perpindahan knop dari kondisi satu ke kondisi
yang lain. Prinsip kerja otomatis PCB dapat dibagi menjadi dua macam, yakni
Magnetic Tripping alias pemutusan hubungan arus listrik secara magnetik, dan
Thermal Tripping atau pemutusan hubungan arus listrik secara thermal.
5. Fungsi dan Manfaat
MCB memiliki fungsi memutus arus listrik secara otomatis, untuk melindungi
rangkaian listrik ketika arus yang melewati MCB melebihi nilai yang ditentukan. Akan
tetapi pada saat kondisi normal, MCB memiliki fungsi sebagai saklar yang dapat
menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik secara manual. Pada dasarnya
MCB memiliki fungsi yang sama seperti sekering (FUSE), yakni memutus aliran arus
listrik rangkaian saat terjadi kelebihan arus akibat hubung singkat (short circuit), atau
akibat kelebihan beban (overload). Saat setelah arus listrik sudah normal, MCB
dapat dinyalakan kembali, sedangkan sekering (FUSE) tidak.

6. Penggunaan
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal, pada instalasi
penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain sebagainya. Prinsip kerja
MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung
sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB biasanya juga
terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi grounding (ground fault)
atau hubung singkat (short circuit). Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB
juga bisa trip dengan panas (over heating) yang diakibatkan karena kesalahan
desain/perencanaan instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk
digunakan dalam arus yang tinggi, sehingga menghasilkan panas, yang lama-
kelamaan akan melekungkan bimetal dan mengtripkan MCB. Oleh karena itu
penggunaan kabel instalasi juga harus memperhatikan standar maksimum arus (A)
kabel yang akan digunakan, dan arus kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus
maksimum rangkaian/circuit. Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari
MCB, yaitu: tipe B, tipe C, dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.:

1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B
merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan
domestik.
2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan
menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8
sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan
karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat
menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan kapasitor.

7. Daftar Pustaka
youtu.be/Jb3hfYUBDac
https://www.edukasikini.com/2018/10/mcb-fungsi-jenis-dan-prinsip-kerjanya.html

Anda mungkin juga menyukai