Anda di halaman 1dari 31

Penulisan Karya Ilmiah

PEMELIHARAAN PAPAN HUBUNG BAGI PADA PABRIK KELAPA


SAWIT ADOLINA PERBAUNGAN

OLEH :

WELLY DAWAY SIDABUTAR


5183131023

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang tiada hentinya
memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Dengan segala rasa syukur yang tinggi penulis
berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen pengampu yaitu menyusun tugas Ujian
Tengah Semester pada Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah selain untuk memenuhi kewajiban sebagai
mahasiswa yang senantiasa melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen. Penulis menerima
saran dan kritikan konstruktif dari pembaca dengan senang hati. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca semua pada umumnya.

Medan, 21 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4

A. Latar Belakang .......................................................................................................4


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................4
C. Tujuan ....................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ..................................................................................5

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN ..........................................................................21

BAB IV Kesimpulan dan Saran...................................................................................30

A. Kesimpulan ............................................................................................................30
B. Saran ......................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................31

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pabrik kelapa sawit merupakan pabrik yang mengolah tandan buah segar (TBS).
Untuk memanen TBS pemanen harus menggunakan dodos atau pisau dengan tiang yang
panjang untuk memotong buah dari batang pohon. TBS yang sudah siap dipanen sangat
mudah diindetifikasi melalui warna yang cerah.
Setelah dipanen, TBS diangkut menggunakan truk pengangkut TBS ke pabrik kelapa sawit
agar TBS dapat dioalah menjadi minyak mentah kelapa sawit. Pada proses tersebut, pabrik
membutuhkan bantuan mesin penggiling, pemisah serta yang lainnya agar TBS tersebut
dapat dipisahkan dari buah menjadi minyak kelapa sawit mentah yang akan diolah kembali
menjadi bahan olahan lainnya. Tentunya mesin penggerak tersebut menggunakan motor-
motor listrik yang besar dan memiliki kebutuhan listrik yang besar pula pada proses nya.

3
Kebutuhan listrik yang besar itu akan sangat rumit jika tidak memiliki suatu kontrol yang
dinamakan Papan Hubung Bagi yang berfungsi mengatur dan mengontrol semua
kebutuhan listrik pada pabrik tersebut. PHB sangatlah penting dalam menjaga kontinuitas
penyaluran energi listrik, maka dari itu sangat dibutuhkan pemeliharaan dan secara rutin
terhadap PHB yang ada pada pabrik agar dapat berfungsi untuk mengatur dan memutuskan
pendistribusian listrik apabila terjadi gangguan sehingga nantinya saat melakukan
perbaikan dapat memperkecil kerusakan dan mempermudah dalam melakukan proses
pemulihannya.
Adapun jadwal pemeliharaan yang akan dilakukan yaitu:
a. Pemeliharaan Mingguan (weekly maintenance)
b. Pemeliharaan Bulanan (monthly maintenance)
c. Pemeliharaan Tahunan (yearly maintenance)

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen yang ada pada PHB ?
2. Bagaimana cara melakukan pemeliharaan pada PHB?

C. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari Pemeliharaan Papan hubung bagi Rendah (PHB) adalah:
1. Untuk mengetahui komponen yang ada pada PHB
2. Untuk mengetahui cara melakukan pemeliharaan pada PHB

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pemeliharaan panel papan hubung bagi

4
1. Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan
instalasi dan sistem distribusi yang dilakukan secara terjadwal (schedule) ataupun tanpa
jadwal.

2. Tujuan pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan adalah mendapatkan simpati serta kepuasan pelanggan
tenanga listrik. Tujuan pemeliharaan ini adalah agar instalasi jaringan tenaga listrik pada
pabrik kelapa sawit Adolina beroperasi dengan :
a. Aman (safe) bagi manusia dan lingkungan
b.Andal (Reliable)
c. Kesiapan (Avaibility) tinggi
d.Unjuk kerja (performance) baik
e. Umur (Live Time) sesuai desain
f. Waktu pemeliharaan (Down Time) efektif
g.Biaya pemeliharaan (Cost) efisien/ekonomi

3. Macam-Macam Pemeliharaan
a. Berdasarkan waktu pelaksanaannya.
1) pemeliharaan terencana (forced maintenance): preventif dan korektif.
2) Pemeliharaan tidak direncanakan (unplanned maintenance).
b. Berdasarkan metodenya
1) Pemeliharaan berdasarkan waktu (time base maintenance)
2) Pemeliharaan berdasarkan kondisi (on condution based maintenance)
3) Pemeliharaan darurat/khusus (emergency maintenace)
Bila dari macam-macam pemeliharaan tersebut digabungkan, maka
pemeliharaan dibedakan menjadi:

1) Pemeliharaan rutin (Preventive Maintenance) 5 Disebut juga dengan


pemeliharaan preventive, yaitu pemeliharaan untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan yang lebih parah dan untuk mempertahankan unjuk kerja
jaringan agar tetap beroperasi dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi.
Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi kegiatan:
- Pemeriksaan/inspeksi rutin
- Pemeliharaan rutin
- Pemeriksaan prediktif
- Perbaikan/penggantian peralatan

2) Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)

5
Pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan maksud
untuk memperbaiki kerusakan yaitu suatu usaha untuk memperbaiki kerusakan
hingga kembali kepada kondisi/kapasitas semula dan perbaikan untuk
penyempurnaan yaitu suatu usaha untuk meningkatkan/ penyempurnaan
jaringan dengan cara mengganti/mengubah jaringan agar dicapai daya guna atau
keandalan yang lebih baik dengan tidak mengubah kapasitas semula.

3) Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)


Pemeliharaan ini bersifat mendadak, tidak terencana yang disebabkan
karena gangguan atau kerusakan atau hal-hal lain di luar kemampuan, sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan atau pengecekan perbaikan maupun penggantian
peralatan.

2. Jadwal Pemeliharaan
Pemeliharaan rutin / terencana adalah cara yang baik untuk mencapai suatu
tujuan pemeliharaan karena mencegah dan menghindari kerusakan peralatan.
dalam pelaksanaan pemeliharaan rutin perlu direncanakan dengan baik berdasarkan
hasil pengamatan dan catatan serta pengalaman pemeliharaan terdahulu sehingga
akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Agar pemeliharaan mendapatkan hasil
yang baik, perlu dibuat jadwal pemeliharaan. Jadwal pemeliharaan dalam kurun
waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan umur dari peralatan yang di
pelihara, waktu tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemeliharaan Mingguan (weekly maintenance)


Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan seminggu sekali atau 2 minggu
sekali atau tiga minggu sekali.
b. Pemeliharaan Bulanan (monthly maintenance)
Ialah pemeliharaan yang dilakukan satu bulan sekali atau tiga bulan sekali
atau setiap enam bulan sekali (semesteran).
c. Pemeliharaan Tahunan (yearly maintenance)
Ialah pemeliharaan yang dilakukan setiap satu tahun sekali atau dua tahun
sekali.

B. Papan Hubung Bagi / PANEL


1. PHBK Menurut PUIL
Ruang lingkup PHBK
• Bagian ini mengatur persyaratan PHBK yang meliputi, pemasangan, sirkit, ruang
pelayanan, penandaan untuk semua jenis PHBK, baik tertutup, terbuka, dan pasangan
dalam, maupun pasangan luar
• Bagian ini mengatur juga persyaratan khusus untuk komponen yang merupakan bagian
PHBK.
Penataan PHBK

6
• PHBK harus ditata dan dipasang sedemikian sehingga terlihat rapi dan teratur, dan harus
ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
• PHBK harus ditata dan dipasang sedemikian sehingga pemeliharaan dan pelayanan mudah
dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.
• Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti instrumen ukur,
tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan
tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim lainnya.
• Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHBK harus menggunakan
terminal sehingga penyambungannya dengan komponen dapat dilakukan dengan mudah,
teratur dan aman. Ketentuan ini tidak berlaku bila komponen tersebut letaknya dekat
saluran keluar atau saluran masuk.
• Terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal saluran daya.
• Beberapa PHBK yang letaknya berdekatan dan disuplai oleh sumber yang sama sedapat
mungkin ditata dalam satu kelompok.
• PHBK voltase rendah atau bagiannya, yang masing-masing disuplai dari sumber yang
berlainan harus jelas terpisah dengan jarak sekurang-kurangnya 5 cm.
• Komponen PHBK harus ditata dengan memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat; jarak bebas harus memenuhi ketentuan tersebut
dalam
• 9 Sambungan dan hubungan konduktor dalam PHBK harus mengikuti ketentuan dalam
• Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi sebagai konduktor,
harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik yang baik. Rel dari
tembaga hanya memerlukan lapisan tersebut pada pemakaian arus 1000A ke atas.
Sambungan dua jenis logam yang berlainan harus menggunakan konektor khusus,
misalnya konektor bimetal.

Ruang pelayanan dan ruang bebas sekitar PHBK


• Di sekitar PHBK harus terdapat ruang yang cukup luas sehingga pemeliharaan,
pemeriksaan, perbaikan, pelayanan dan lalulintas dapat dilakukan dengan mudah dan
aman.
• Ruang pelayanan di sisi depan, lorong dan emper lalulintas yang dimaksud dalam.
• di atas pada PHBK voltase rendah, lebarnya harus sekurang-kurangnya 0,75 m, sedangkan
tingginya harus sekurang-kurangnya 2 m.
• Jika di sisi kiri dan kanan ruang bebas yang berupa lorong terdapat instalasi listrik tanpa
dinding pengaman (dinding pemisah), lebar ruang bebas ini harus sekurangkurangnya 1,5
m
• Pintu ruang khusus tempat PHBK terpasang harus mempunyai ukuran tinggi sekurang-
kurangnya 2 m dan ukuran lebar sekurang-kurangnya 0,75 m
• Dalam ruang sekitar PHBK tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan
bergerak.
• PHBK harus dipasang di tempat yang jelas terlihat dan mudah dicapai. Tempat itu harus
dilengkapi dengan tanda pengenal seperlunya dan pencahayaan yang cukup.
• Dinding dan plafon ruang tempat PHBK dipasang harus terbuat dari bahan yang tidak
mudah terbakar.

7
• Untuk PHBK terbuka voltase rendah dengan rel telanjang melintang dalam ruang bebas,
tinggi rel tersebut di atas lantai lorong harus sekurang-kurangnya 2,3 m.
• Bila pada PHBK terpasang tangkai penggerak yang menonjol ke luar, lebar ruang
pelayanan tersebut dalam diukur dari ujung tangkai tersebut.
• Bila dalam ruang terdapat PHBK voltase rendah dan voltase menengah, PHBK voltase
rendah dianggap sebagai dinding tembok dan lebar ruang pelayanan PHBK voltase
menegah harus sekurang-kurangnya 1 m.
• Pada PHBK yang terpasang pada bangunan sederhana, arus hubung pendek tidak boleh
melebihi 6000 A.
• PHBK yang digunakan dalam bangunan sederhana harus dari jenis tertutup dengan bahan
kotak yang tidak mudah terbakar.

Penandaan
• Di beberapa tempat yang jelas dan mudah terlihat pada sirkit arus PHBK dipasang pengenal
yang jelas sehingga memudahkan pelayanan dan pemeliharaan.
• Tiap konduktor fase, konduktor netral dan konduktor proteksi atau rel pembumian harus
dapat dibedakan secara mudah dengan warna sesuai dengan Ayat 5210 Bagian
• Untuk memudahkan pelayanan dan pemeliharaan, harus dipasang bagan sirkit PHBK yang
mudah dilihat.
• Terminal gawai kendali harus diberi tanda atau lambang yang jelas dan mudah dilihat
sehingga memudahkan pemeriksaan.
• PHBK yang ada gawai kendalinya harus dilengkapi dengan gambar beserta penjelasan
secukupnya.
• Pada gawai kendali harus ada tanda pengenal dan keterangan yang jelas dan mudah dilihat
sehingga memudahkan pelayanan.
• Pada PHBK harus dipasang tanda-tanda yang jelas dan tidak mudah terhapus sehingga
terlihat pada kelompok mana perlengkapan disambungkan dan pada terminal mana setiap
fase dan netral dihubungkan. Minimum 2 m Minimum 0,75 m pada TR 1,00 m pada TM
Minimum 1,5 m Minimum 0,75 m Minimum 0,75 m SNI 0225:2011 436

Pemasangan sakelar masuk dan proteksi sirkit keluar


• Pada sisi konduktor masuk PHBK utama (sirkit utama) harus dipasang sakelar masuk
utama, sedangkan pada setiap sirkit keluar setidak-tidaknya dipasang satu proteksi arus

8
lebih. Gawai proteksi arus lebih dapat berupa sekering atau pemutus sirkityang memenuhi
persyaratan.

2. Pengertian Papan Hubung Bagi / PANEL pada pabrik kelapa sawit


Papan Hubung Bagi adalah suatu rumah peralatan dari kombinasi beberapa
peralatan switching tegangan rendah dengan peralatan kontrol, ukur, pengaman dan
pengaturan yang saling berhubungan. 7 Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem
pengawatan dan interkoneksi mekanis serta bagian – bagian penyanganya.

Gambar 1. Diagram satu garis PHB Motor Listrik 3 Phase

9
Gambar 2. Diagram satu garis Intalasi Motor listri 3 phase

3. Fungsi PHB / PANEL


Fungsi dari PHB-TR adalah sebagai berikut:
a. Sebagai alat penghubung antara sumber tenaga listrik dari sumber listrik PLN
ataupun pembangkit listrik tenaga uap ke Rel pembagi dan diteruskan ke Instalasi
listrik pada pabrik kelapa sawit.
b.Sebagai alat pembagi tenaga listrik ke instalasi pemanfaatan tenaga listrik pabrik
kelapas sawit.
c. sebagai pemutus atau pengaman terhadap Beban lebih dan arus hubung singkat.

10
4. Diagram PHB / Panel berdasarkan rangkaian
a. Diagram rangkaian Motor listrik DOL

Gambar 3. Diagram DOL wiring PHB Motor Listrik 3 Phase


Rangkaian DOL bekerja langsung memberikan tegangan 380 Volt AC kepada kumparan
motor listrik sehingga motor langsung berputar. jadi bisa dibilang pada rangkaian DOL adalah
rangkaian star awal yang langsung menghidupkan motor listrik dengan daya yang kecil.
DOL dapat kita star/stop motor melalui rangkaian kotrol, atau bisa disebut dengan rangkaian
pengunci, karena rangkaian DOL berfungsi untuk menjaga arus listrik agar tetap mengalir pada
rangkaian pengendali.
Rangkaian DOL dibagi menjadi 2 rangkaian :
1. Rangakaian Daya/Utama
2. Rangkaian Kontrol/Pengendali
Rangkaian Daya/Utama : pada rangkaian daya akan ditemukan komponen utama yang akan
mengalirkan daya dari sumber jala-jala ke beban yaitu motor. mengalir atau tidaknya daya ke
motor diataur oleh rangkaian kontrol/pengendali.
Rangkaian Kontrol/Pengendali : pada rangkaian kontrol ini digunakan untuk menghubung dan
memutuskan daya listrikdari sumber ke motor listrik melalui kontak-kontak kontaktor. Biasanya
kontak yang digunakan adalah jenis NO (Normaly Open) dan Normaly Close (NC) yang ada pada
kontaktor.

11
b. Diagram rangkaian Motor listrik STAR DELTA

Gambar 4. Diagram STARDELTA pada PHB Motor Listrik 3 Phase

Rangkaian STAR-DELTA atau (Bintang-Segitiga) adalah Salah satu sistem starter elektro
motor 3 ph yang bertujuan untuk meminimalkan lonjakan arus yang terjadi saat elektro motor
dioperasikan (Starting).

12
c. Diagram rangkaian Motor listrik Autotransformator

Gambar 5. Diagram kontrol pengasutan motor dengan auto trafo

Pada Diagram kontrol ini menggambarkan bagaimana proses kontrol dari 3 buah kontaktor
pada diagram daya diatas. Pada diagram kontrol diatas bisa disimpulkan bahwa proses kontrol
dilakukan dengan cara membuan kontaktor K1 dan K2 bekerja terlebih dahulu. Saat kontaktor
tersebut bekerja maka dilakukan perpindahan tap dari auto trafo secara bertahap dan manual oleh
operator, dan saat akan mencapai tegangan nominal motor maka dilakukan perpundahan operasi
kontaktor K1 dan K2 menjadi hanya kontaktor K3 yang beroperasi dengan menekan push button
S2 ( gambar warna merah ), yang artinya proses pengasutan motor dengan auto trafo selesai.

5. Komponen-komponen PHB/PANEL
Adapun komponen-komponen yang ada pada PHB yaitu:
1) ACB (Air Circuit Breaker)

13
Gambar 6. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam
busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api
yang timbul akibat proses switching maupun gangguan.

2) MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker)

Gambar 7. MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker)


MCCB / Moulded Case Circuit Breaker merupakan salah satu komponen elektrikal
yang berfungsi sebagai pengaman dan pemurus arus ketika terjadi arus pendek
(korsleting) atau kelebihan beban (overload) yang dapat menyebabkan kerusakan
pada motor listrik dan kebakaran karena percikan bunga api

14
3) MCB (Miniature Circuit Breaker)

Gambar 8. MCB (Miniature Circuit Breaker

MCB atau kepanjangan dari Miniatur Circuit Breaker merupakan


komponen dalam instalasi listrik rumah tinggal yang memiliki peran sangat penting.
Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi
beban lebih dan hubungan singkat arus listri (short circuit atau korsleting
4) Thermal Overload Relay.

Gambar 9. Thermal Overload Relay.


Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi

15
melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.

5) Pilot Lamp

Gambar 10. Pilot Lamp


Pilot Lamp digunakan pada panel, kegunaan pilot lamp adalah untuk mengetahui
apakah ada aliran listrik yang masuk pada panel tersebut, jika terdapat aliran listrik
yang masuk maka lampu pada pilot lamp akan menyala.

6) Ampere Meter

Gambar 11. Ampere Meter


Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur nilai arus
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Pengukuran arus listrik harus
memutuskan rangkaian terlebih dahulu lalu dihubungkan masing-masing ke
terminal-terminal amperemeter.

16
7) CT (Current Transformator)

Gambar 12. CT (Current Transformator)


Current Transformer CT berfungsi untuk mengubah besaran arus pada system
menjadi lebih kecil agar dapat dibaca oleh panel metering atau alat ukur yang
terhubung

8) Volt Meter

Gambar 13. Volt Meter


Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik
yang ada di suatu rangkaian listrik dalam besaran dan satuan tertentu.

9) Rel pada panel

17
Gambar 14. rel pada paneL

TAB DIN Rel Alumunium 1 fungsi / Rel Omega (1.1 mm) adalah alat yang
digunakan sebagai dudukan pada pemasangan panel listrik, seperti MCB, MCCB,
terminal block, socket relay dan komponen listrik lainnya

10) Kabel NYY/NYFGbY

Gambar 15. NYFGBY dan NYRGBY

Kabel type NYFGBY dan NYRGBY sering kita jumpai di pasang dan diaplikasikan
untuk tegangan menengah seperti untuk suplai penerangan lampu jalan, suplai lampu merah, dan

18
juga sebagai penghubung antara panel satu dengan lainnya, dimana kabel tersebut ditanam dalam
tanah

C. Pemeliharaan Papan Hubung Bagi / Panel listrik

1. Persiapan pemeliharaan
Dalam persiapan pemeliharaan ini sesuai yang tertera pada standar operational
procedure (SOP).
a. Perlengkapan Kerja
Perlengkapan kerja terdiri dari :
1) Kunci shok
2) kunci ring
3) tang pres
4) tang kombinasi
5) obeng
6) cutter

b. Alat bantu
1) Tang Ampere
2) Radio HT
3) Tangga

c. APD / K3:
1) sepatu kerja,
2) pakaian kerja
3) sarung tangan kulit
4) helm pengaman
5) masker kerja

d. Alat ukur
1) Earth-tester
2) Multitester
3) Cek fasa
4) Tang amper

2. Material
Material terdiri dari :
1) Isolasi
2) Kabel secukupnya
3) Sepatu kabel secukupnya

3. Prosedur komunikasi
a. Informasi tentang pemeliharahan yang dilakukan biasanya sudah diatur dalam
program teknisi pabrik.

19
b. Biasanya jika terjadi kerusakan mendadak, pabrik off sementara agar dilakukan
pengecekan serta pemeliharaan.

4. Pemeriksaan dan Pengukuran


1) Mengukur arus pada panel
2) Langkah pertama adalah , lihat jarum penunjuk ampere meter pada panel.
3) Lalu ambil tang amper, dan ukur satu persatu kabel yang akan mau diukur arus
listrik nya.
4) Jika ukuran nya mendekati ukuran pada ampere meter yang ada pada panel,
maka dipastikan arus listrik dalam keadaan baik.

5. Pemeriksaan pemeliharaan
a.
b. Kelainan pada MCB
1) Terkadang MCB hangus akibat usia MCB yang sudah lama dan meminta untuk
mengganti yang baru.
2) Kabel pada MCB yang sudah terbakar akan diganti yang baru.
3) Pembersihan debu yang tebal akibat proses pengolahan pabrik.

20
BAB III
PEMBAHASAN

Pemeliharaan PHB sangatlah penting. Sebab dengan melakukan pemeliharaan yang


baik akan terhindar dari resiko yang tidak diinginkan, contoh ketika proses pengolahan
berjalan tetap ada kabel yang sudah rusak dan hampir lepas dari MCB. Jika kabel tersebut
lepas, maka akan ada satu motor yang tidak bekerja, dan mengakibatkan proses pengolahan
pabrik tidak efesien dan akan terganggu.

1. Pembahasan Tentang Rangkaian Motor Listrik


Pada PHB ataupun panel pada pabrik, terdapat beberapa rangkaian didalam PHB.
Yaitu sebagai berikut :
a. Rangkaian DOL
Rangkaian Direct On Line (DOL) merupakan metode pengaturan yang paling
dasar sekali dalam dunia kendali-mengendalikan motor. rangkaian kontrol
yaitu rangkaian yang digunakan untuk memutus atau menyambung aliran arus
ke motor melalui anak kontak kontaktor utama. Kontaktor utama harus
energize atau mendapatkan tegangan suplai agar anak kontaknya berubah
kondisi. Hal ini dicapai dengan menekan tombol START atau tertutupnya anak
kontak NO dari relai kontrol jarak jauh di rangkaian kontrol. Tegangan yang
dipakai biasanya 110VAC. Dipabrik Adolina, banyak motor listrik yang
menggunakan ataupun memakain rangkaian DOL untuk menjalankan motor tersebut.
b. Rangkaian STAR DELTA
Dalam operasinya, kontaktor utama K3 dan kontaktor bintang K1 awalnya akan
energized kemudian setelah beberapa waktu kontaktor bintang akan de-energized
digantikan oleh kontaktor delta K2. Kontrol kapan aktifnya kontaktor-kontaktor ini
diatur oleh timer K1T yang waktunya bisa diatur. Hubungan bintang dan delta akan
diproteksi dari potensi aktif pada saat yang bersamaan dengan menggunakan interlok
anak kontak masing-masing terhadap lawannya.
Kerja rangkaian stater star-delta adalah sebagai berikut :
1) Kondisi OFF
Semua kontaktor belum aktif dan anak kontaknya masih di posisi normalnya.

2) Kondisi bintang
Kontaktor Utama K3 dan bintang K1 akan aktif dengan kontaktor delta tidak aktif.
Belitan motor akan terhubung bintang dengan konsumsi arus sekitar 1/3 dari arus DOL.

3) Kondisi terbuka
Kontaktor utama masih tertutup sedangkan kontaktor delta dan bintang terbuka.
Tegangan sudah ada di salah satu ujung belitan motor (misal: U1, V1, W1) sementara
yang lain masih terbuka sehingga belum ada aliran arus. Motor telah berputar dan
beraksi sebagai generator.

21
4) Kondisi delta
Kontaktor Utama K1 dan delta K2 aktif sementara kontaktor K1 tidak aktif. Motor akan
terhubung delta mendapatkan tegangan dan daya serta torsi penuh dari supply.

Hubungan bintang delta atau star-delta atau wye-delta ini memang cukup digemari
sebagai pilihan aplikasi yang membutuhkan konsumsi arus yang kecil beberapa saat
awal motor dihidupkan namun memiliki suatu kelemahan yang membuatnya kurang
menjadi pilihan setelah adanya pengembangan reduced voltage stater yang lebih-lebih
baik seperti soft stater. Satu-satunya alasan pemilihan jenis stater ini adalah biaya yang
lebih murah dibandingkan reduced voltage stater lainnya.

c. Rangkaian autotrafo
Auto trafo atau auto transformator adalah transformator yang memiliki 1 jenis
gulungan dimana gulungan tersebut merupakan gulungan primer sekaligus gulungan
sekunder. Dinamakan Auto trafo pastinya ada proses automatis dari trafo tersebut.
Menurut hemat penulis, auto tersebut ditujukan untuk proses perbandingan belitan
primer dan sekunder yang saling mempengaruhi secara otomatis jika posisi tap trafo
dirubah. Berbeda dengan transformator pada umumnya yang memiliki gulungan
primer dan sekunder yang terpisah secara induksi. Pada trafo biasa perubahan tap trafo
hanya diatur pada salah satu lilitan primer atau sekundernya saja, dan perubahan tap
tersebut sama sekali tidak mempengaruhi lilitan pasangannya, hanya tegangan dan
arus pada belitan yang tapnya dirubahlah yang terpengaruh. Itu sekilas tentang auto
trafo agar anda mulai ada gambaran bahwa auto trafo berbeda dengan trafo biasa pada
umumnya.

2. Pembahasan Panel Induk pada kamar mesin

Pada penjelasan diatas, saya menjelaskan 3 rangkaian yang dipakain pada motor
listrik yang ada pada pabrik kelapa sawit adolina perbaungan. Kemudian saya akan
mmeberikan gambar ataupun foto yang saya dokumentasikan pada saat praktek kerja
lapangan saya. Berikut adalah foto-foto PHB panel dan motor yang ada pada pabrik
adolina.

22
Gambar 28. Capasitor bank pada panel induk

Gambar diatas adalah foto sebuah capasitor bank yang berada pada panel induk yang
berada di kamar mesin. Yang berfungsi sebagai penyimpan energi listrik untuk
kebutuhan pabrik. Capasitor ini juga berfungsi sebagai penetral atau memperbaiki faktor
daya dan meningkatkan jumlah keseluruhan energy yang tersimpan. Pada saat
pemeliharaan, capasitor ini kami matikan dahulu sebelum dilakukan perawatan ataupun
perbaikan.
Panel induk berfungsi sebagai induk dari semua panel yang ada pada pabrik, yang
memiliki beberapa bagian panel yang berbeda-beda fungsi. Didalam panek induk ada
juga terdapat panel yang mengatur sumber energi listrik dari PLN. Ada juga panel yang
berfungsi sebagai pengatur sumber listrik dari generator set, serta panek yang berfungsi
sebagai pengatur energi listrik dari pembangkit listrik tenaga Uap.

3. Pembahasan Panel Stasiun Ketel Uap I dan II


Ketel uap atau boiler adalah alat konversi energi yang mengubah air
menjadi uap dengan cara pemanasan. Panas yang dibutuhkan air untuk
penguapan tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar
ketel uap.

23
Uap atau energi kalor yang dihasilkan ketel uap tersebut dapat digunakan
pada semua peralatan yang membutuhkan uap di pabrik kelapa sawit terutama
turbin.

Gambar 34. Mesin Ketel Uap

Pada stasiun ini, terdapat sebuah panel besar yang berfungsi sebagai
pengatur dan penyuplai energy kepada semua bagian motor yang bekerja.
Berikut adalah gambar atau foto yang saya ambil ketika saya melakukan
praktek kerja lapangan industri pada pabrik kelapa sawit adolina.

Gambar 35. Panel stasiun Ketel Uap I dan II


Pada panel diatas diketahui terdapat 9 motor listrik 3 phase yang menjadi
beban utama pada panel dan sedikit beban penerangan. Beberapa motor
tersebut membutuhkan daya berbeda-beda menurut fungsi nya masing-masing
motor. Contoh pada motor blower induce Draft FAN yang memiliki torsi motor

24
yang besar sehingga membutuhkan daya yang besar. Motor blower IDF yang
memiliki beban motor 100Hp yang dibekali kabel type NYY 4 x 95mm dengan
MCCB sebesar250 A.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan Panel pada stasiun ketel UAP I dan II,
saya mengamati seluruh bagian panel dan menyesuaikan sepesifikasi panel
tersebut dengan standart yang diberikan PUIL tahun 2011. Sesuai dengan
standart PUIL, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada panel yaitu :
a. Ruang lingkup
Seperti kita lihat pada gambar panel tersebut, ruang yang diberikan
untuk mendirikan ataupun mendudukkan box panel sudah memenuhi
tingkat standart PUIL 2011. Posisi panel diluar ruangan tepat didepan
kamar mesin, memiliki tinggi sekitar 2 m, pangjang sekitar 3m dan
lebar sekita 0,5 m sudah bisa dikatan memenuhi kriteria panel oleh puil
2011.
b. Penataan PHBK
Spesifikasi berikut yang harus diperhatikan pada PHBK yaitu tentang
penataan PHBK, dimana penataan tempat maupun komponen yang ada
didalam PHBK harus ditata dengan rapi. Dilihat dari spesifikasi yang
diberikan oleh phbk stasiun ketel uap ini saya rasa sudah memenuhi
persyaratan yang ditentukan. Mulai dari penataan tempat phbk sudah
mumpuni untuk memenuhi aturan yang ada. Termasuk juga penataan
komponen yang ada didalam phbk ketika kami melakukan
pemeliharaan saya melihat komponen yang tertata rapi dan disesuaikan
pada tempatnya. Pada penataan jenis bahan juga sudah memenuhi
standart karena pada panel ini semua komponen memiliki standart
kualitas bahan yang terbilang cukup berkulitas, karena dengan pabrik
sebesar ini semua bahan yang dipakai dalam kelistrikannya harus selalu
diperhatikan bahannya dan harus tahan lama. Ada kekurangan pada
panel stasiun ketel uap ini, yaitu 60% dari semua indikator sudah tidak
ada pada tempatnya, pada lampu indikator tersebut sangat penting
untuk sebagai penanda apakah rangkaian pada panel bekerja tau tidak.
Dan juga berfungsi sebagai tanda peringatan jika terjadi sesuatu.
c. Ruang pelayanan dan ruang bebas sekitar PHBK
Seperti yang kita lihat pada gambar, sudah sangat cukup ruang yang
diberikan untuk sebuah panel besar. Jadi pada spesifikasi ini, saya rasa
sudah sangat cukup ruang untuk menempatkan sebuah panel.

25
Berikut tabel pembagian beban pada stasiun ketel uap I dan II
No. Nama Mesin Besar beban Type kabel Besar ampere

1. Blower IDF Motor 100Hp NYY 4 x 250 A


95mm

2. Elektrik Pump Motor 50Hp NYY 4 x 25 250 A


mm

3. Elektrik Pump Motor 20Hp NYY 4 x 25 50 A


mm

4. Blower SCDF Motor 20Hp NYY 4 x 25 30A


mm

5. Ularan Sampah A Motor 15Hp NYY 4 x10 30A


mm

6. Ularan Sampah B Motor 15Hp NYY 4 x mm 10A

7. Air Lock Abu A Motor 1Hp NYY 4 x mm 10A

8. Air Lock Abu B Motor 15Hp NYY 4 x mm 10A

9. Draft Control Motor 1Hp NYY 4 x mm 10A

10. Penerangan 1000 Watt NYY 4 x mm 10A

4. Pembahasan Panel pada stasiun Demin Plant


Demineralisasi air ( Demin Plant ) adalah sebuah proses penyerapan
kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange.
... Ada dua tipe kolom resin yang umum digunakan pada proses demineralisasi air.

26
Keduanya adalah Single Bed dan Mixed Bed Ion Exchange Resin. Pada panel
stasiun ini terdapat 6 buah motor yang menggerakkan mesin.

Gambar 36. Stasiun Demint Plant

Stasiun ini memiliki 6 motor listrik 3 phase yang menggerakkan pompa.


No. Nama Mesin Besar beban Type kabel Besar ampere

1. Pompa Decanter Motor 10Hp NYY 4 x 6 mm 50 A

2. Pompa Annion Motor 10Hp NYY 4 x 4 mm 30 A

3. Pompa Cation Motor 7,5Hp NYY 4 x 2.5 mm 30 A

4. Pompa Injeksi BWT Motor 1Hp NYY 4 x 2,5 mm 10 A

5. Penerangan 1000 watt NYY 4 x 4 mm 10 A

6. Pompa pengiriman Motor 15Hp NYY 4 x 6 mm 100 A

27
7. Pompa pengiriman Motor 15Hp NYY 4 x 6 mm 100 A

KKW

8. Penerangan kantor 1000 watt NYY 4 x 4 mm 50 A

Manajer

Gambar 37. Panel listrik stasiun Demint plant


Dilihat dari kondisi dan warna panel, panel ini sepertinya sudah meiliki usia yang cukup tua,
namun panel tersebut masih dapat digunakan dan beroperasi dengan baik. Pemeliharaan yang
dilakukan pada panel ini sama seperti pemeliharaan pada panel lainnya. Panel ini memiliki beban
sebanyak 6 motor listrik beserta instalasi penerangan lainnya.

28
Panel ini juga sudah lulus dari pesyaratan tentang penataan serta ruang lingkup yang diatur pada
PUIL 2011. Seperti yang terlihat jelas pada gambar, tatang ruang yang diatur untuk meletakkan
panel sudah cukup luas serta ruang lingkup yang tidak mengganggu peralatan dan mesin yang lain.
Pada panel ini terdapat mccb dan mcb yang bahan komponennya juga sudah memeilik standart
puil 2011. Akan tetapi pada panel ini, kunci atau pembuka pintu panel sudah banyak yang hilang
atau pun rusak. Sangat disayang kan panel sebesar ini tidak memiliki kunci pintu panel, saya tidak
tau mengapa pihak pabrik tidak melengkapi apa saja yang rusak pada panel ini. Seharusnya panel-
panel listrik sebesar ini perlu adanya anggaran perbaikan untuk membeli sparepart yang baru agar
panel tersebut memiliki standart kualitas yang bagus.

29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
5. Adapun komponen-komponen dalam PHB adalah:
a. MCCB
b. MCB
c. Lampu indikator
d. Rak dudukan mcb
e. Thermal over loud
f. Ampere meter
g. Volt meter
h. CT (Current Transformator)

B. SARAN
a. Teknisi bidang kelistrikan pabrik kelapa sawit Adolina Hendaknya dalam
pelaksanaan pekerjaan, selalu mengacu pada SOP yang berlaku agar tidak terjadi
kecelakaan kerja.
b. Manajer Pabrik kelapa sawit Adolina selalu berkodinasi pada kelapa teknisi agar
masalah peralatan kerja agar lebih diperhatikan apabila ada yang sudah tidak sesuai
sekiranya bisa diganti, agar lebih memudahkan pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya dan dapat menghemat waktu.
c. Manajer Pabrik kelapa sawit Adolina suku cadang bahanbahan keperluan listrik agar
disediakan lebih banyak lagi dan melengkapi barang-barang yang tidak tersedia
sehingga apabila ada gangguan secara mendadak maka tidak menunggu lama lagi
untuk membeli suku cadang yang tidak tersedia.
d. Fasilitas mohon ditambahi kepada para teknisi agar mereka semakin giat dalam
pengerjaan dan pemeliharaan, salah satu contoh yaitu tempat atau kantor mereka
diberi satu kantor yang bersih agar tidak sama kantor dan gudang.

30
DAFTAR PUSTAKA

https://www.carailmu.com/2021/01/8-komponen-perlengkapan-phb-tr-beserta.html

https://www.kelistrikanku.com/2020/09/phb-panel-hubung-bagi.html

SNI 0225:2011, 201. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 201. Jakarta: BSNI

31

Anda mungkin juga menyukai