Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN KINERJA KOMUNIKASI

KOOPERATIF DEVICE TO DEVICE PADA KANAL


RAYLEIGH DAN RICIAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Bidang Studi
Teknik Telekomunikasi

Diajukan Oleh

ISYATUR RAZIAH
1304105010041

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
APRIL, 2017

I
ABSTRAK

Sistem komunikasi kooperatif Device-to-Device merupakan salah satu


model komunikasi yang baru dikembangkan pada era 4G LTE (Long Term
Evolution) dan LTE-A (Long Term Evolution–Advanced) dan menjadi model
komunikasi yang digunakan pada era 5G. Prinsip komunikasi kooperatif D2D
adalah saat perangkat sumber dan tujuan berjauhan sehingga tidak dapat melakukan
komunikasi secara direct, perangkat D2D yang berada disekitar sumber dan tujuan
akan berperan sebagai relay yang menerima sinyal replika dari sumber D2D
kemudian meneruskan ke penerima D2D. Salah satu masalah pada sistem
komunikasi kooperatif D2D adalah model kanal yang digunakan. Sinyal informasi
yang dikirim akan melintasi berbagai jalur propagasi yang menimbulkan multipath
fading. Model kanal yang sering digunakan pada komunikasi selular dengan kanal
multipath adalah kanal Rayleigh dan Rician. Tugas akhir ini akan mengkaji
mengenai pengaruh dan perbandingan penggunaan kanal Rayleigh dan Rician
terhadap kinerja dari strategi kooperatif D2D dengan single-relay network
berdasarkan nilai throughput dan outage probability. Protokol kooperatif yang
digunakan adalah Decode and Forward (DF). Proses simulasi dilakukan dengan
menggunakan software Matlab berdasarkan parameter-parameter yang telah
ditentukan. Hasil simulasi akan dianalisis perbandingan kinerja komunikasi
kooperatif D2D pada kanal Rayleigh dan Rician, sehingga dapat diperoleh model
kanal yang tepat untuk meningkatkan kinerja dari komunikasi kooperatif D2D.

Kata kunci: kooperatif device-to-device (D2D), kanal Rayleigh, kanal Rician,


throughput, outage probability

II
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ii


HALAMAN PENGESAHAN iii
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Ruang Lingkup 3
1.4 Tujuan 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 DASAR TEORI


2.1 Sistem Komunikasi Kooperatif Device-to-Device (D2D) 5
2.2 Strategi Kooperatif 5
2.2.1 Amplify and Forward 6
2.2.2 Quantize and Forward 6
2.2.3 Decode and Forward 7
2.3 Model Kanal Nirkabel 9
2.3.1 Kanal Rayleigh 10
2.3.2 Kanal Rician 11
2.4 Kinerja Komunikasi kooperatif 12
2.4.1 Outage Probability 12
2.4.2 Throughput 13

BAB 3 METODE DAN JADWAL PENELITIAN 14


3.1 METODE PENELITIAN 14
3.1.1 Alat Penelitian 14
3.1.2 Alur Penelitian 14
3.2 JADWAL PENELITIAN 17

BAB 4 HASIL YANG INGIN DICAPAI 18

DAFTAR PUSTAKA 19

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi komunikasi nirkabel semakin pesat, khususnya dibidang selular. Hal
ini disebabkan sistem komunikasi selular lebih praktis dan efektif. Saat ini komunikasi selular
bergerak sedang berada pada era 4G LTE (Long Term Evolution) dan sedang menuju ke LTE-A
(Long Term Evolution Advanced) juga akan terus berkembang menuju era 5G [1]. LTE-A
merupakan teknologi mobile broadband yang menjadi basis sistem 4G. Pada era 4G LTE dan
LTE-A penambahan jumlah base station mutlak dilakukan untuk menjaga kinerja jaringan yang
akan menurun apabila mobile user berada jauh dari base station. Akan tetapi, penambahan jumlah
base station yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan akan sumber daya atau energi semakin
besar. Oleh sebab itu sebuah lembaga standarisasi teknologi mobile 3GPP (Third Generation
Partnership Project) telah memperkenalkan suatu teknologi baru untuk mengurangi penggunaan
jumlah base station, yang dikenal dengan komunikasi Device-to-Device (D2D) [2].

Model komunikasi D2D akan menjadi pilihan untuk diterapkan pada era 5G [1]. Sistem
komunikasi D2D adalah komunikasi antara dua perangkat selular yang berdekatan dengan
menggunakan kembali spektrum selular tanpa harus melakukan routing ke base station [3]. Sistem
komunikasi D2D dapat meningkatkan kapasitas yang dapat diperoleh dengan adanya penggunaan
bersama sumber daya frekuensi antara pengguna seluler biasa dengan pengguna D2D serta dapat
meningkatkan data rate disebabkan jarak yang dekat. Apabila jarak antar perangkat pengguna
D2D jauh serta jumlah perangkat pengguna D2D bertambah (multi-hop D2D) menyebabkan
kinerja dari perangkat dapat menurun. Oleh karena itu dibutuhkan model komunikasi D2D yang
dapat tetap menjaga kualitas jaringan dari pengguna D2D, salah satunya dengan strategi
kooperatif. Konsep sistem komunikasi kooperatif D2D yaitu saat sumber berada

Anda mungkin juga menyukai