DISUSUN OLEH :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang PELAYANAN INFORMASI OBAT.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
A. Definisi
Pelayanan informasi obat didefinisikan sebagai kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif,
terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan di
rumah sakit. Pelayanan informasi obat meliputi penyediaan, pengolahan, penyajian,
dan pengawasan mutu data atau informasi obat dan keputusan profesional. Pelayanan
informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana,
dan terkini sangat diperlukan dalam upaya penggunaan obat yang rasional oleh pasien
(Anonimb , 2006).
Pelayanan Informasi Obat telah diatur didalam UU no 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2009, dan Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 72 tahun 2016 tentang standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.Penyediaan informasi obat meliputi tujuan, cara penyediaan, pengolahan, dan
pengawasan mutu data/informasi obat.
Pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit. Berdasarkan uraian dari
beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang, puas
pada individu karena antara harapan dan kenyataan dalam memakai dan pelayanan
yang diberikan terpenuhi (Aditama dan Dawud, 2002).
B. Tujuan
Tujuan dari pelayanan informasi obat meliputi hal-hal seperti, menunjang
ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional, berorientasi kepada pasien, tenaga
kesehatan, dan pihak lain; menyediakan dan memberikan informasi obat kepada
pasien, tenaga kesehatan, dan pihak lain; dan menyediakan informasi untuk membuat
kebijakan kebijakan yang berhubungan dengan obat.
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan
olehApoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini
kepada dokter,apoteker,perawat,profesikesehatanlainnyadanpasien.Tentunya melalui
PIO dapat menyediakaninformasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan
dilingkungan rumah sakit. PIOmenyediakan informasi untuk membuat kebijakan-
kebijakan yang berhubungan dengan obat,terutama bagi Panitia/Komite Farmasi dan
Terapi. PIO akan meningkatkan profesionalismeapoteker dan dapat menunjang terapi
obat yang rasional.
D. Melakukan penelitian